Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

TEKNOLOGI MEKANIK II

oleh:
MUHAMMAD WILDAN AL HAKIM(2113039007)
IDZNI SARAYA(2113039

D3 TEKNIK MESIN KERJASAMA DISNAKER


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sand Casting

Proses pembentukan benda kerja dengan metoda penuangan logam cair kedalam cetakan pasir
(sand casting), secara sederhana cetakan pasir ini dapat diartikan sebagai rongga hasil
pembentukan dengan cara mengikis berbagai bentuk benda pada bongkahan dari pasir yang
kemudian rongga tersebut diisi dengan logam yang telah dicairkan melalui pemanasan (molten
metals). Proses pembentukan cetakan pasir ini harus dilakukan secara hati-hati dan
memperlakukannya seperti mendirikan periuk emas murni atau perak atau tembaga. Kendati
sekarang telah benar-benar mampu melakukan loncatan kemampuan dalam pekerjaan
pengecoran (casting) seperti pembuatan sejumlah poros luar dari mesin kapal laut Queen Mary
yang sangat besar dan panjang juga rel kereta api. Cetakan pasir untuk pembentukan benda
tuangan melalui pengecoran harus dibuat dan dikerjakan sedemikian rupa dengan bagian- bagian
yang lengkap sesuai dengan bentuk benda kerja sehingga diperoleh bentuk yang sempurna sesuai
dengan yang kita kehendaki. Bagian-bagian dari cetakan pasir ini antara lain meliputi:
Pengecoran dengan cetakan pasir adalah yang tertua dari segala macam metoda pengecoran.
Cetakan pasir merupakan cetakan tang paling banyak digunakan, karena memiliki beberapa
keunggulan diantaranya:

 Dapat mencetak loga dengan titik lebur yang tinggi, seperti baja, nikel, dan titanium;
 Dapat mencetak benda cor dengan berbagai macam ukuran;
 Jumlah produksi dari satu sampai jutaan.

Tahapan pengecoran logam dengan cetakan pasir:


1. Pembuatan pola, sesuai dengan bentuk coran yang akan dibuat;
2. Persiapan pasir cetak;
3. Pembuatan cetakan;
4. Pembuatan inti (bila diperlukan);
5. Peleburan logam;
6. Penuangan logam cair ke dalam cetakan;
7. Pendinginan dan pembekuan;
8. Pembongkaran cetakan pasir;
9. Pembersihan dan pemeriksaan hasil coran;
10. Proses pengecoran selesai.
Gambar 1.1 Tahapan pengecoran logam dengan cetakan pasir

Catatan: Kadang diperlukan perlakuan panas terhadap produk coran untuk memperbaiki sifat
metalurgynya

Tahapan pembuatan cetakan pasir:

1. Pemadatan pasir cetak;


2. Pelepasan pola dari pasir cetak -> rongga cetak;
3. Pembuatan saluran masuk dan riser;
4. Pelapisan rongga cetak;
5. Bila coran memiliki permukaan dalam (mis: lubang), maka dipasang inti;
6. Penyatuan cetakan;
7. Siap untuk digunakan.

Klasifikasi cetakan pasir:


1. Cetakan pasir basah,
2. Cetakan pasir kering,

Cetakan pasir basah, dibuat dari campuran pasir, lempung, dan air.
Keunggulan:
. Memiliki kolapsibilitas yang baik.
. Permeabilitas baik.
. Reusabilitas yang baik, dan
. Murah.
Kelemahan: Uap besar dalam pasir dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa coran,
tergantung pada logam dan geometri coran

Cetakan Pasir kering, dibuat dengan menggunakan bahan pengikat organik, dan kemudian
cetakan dibakar dalam sebuah oven dengan temperatur 204 derajat samapi 306 derajat celcius.
Pembakaran dalam oven dapat memperkuat cetakan dan mengeraskan permukaan rongga
cetakan.
Keunggulan: Dimensi produk cetak lebih baik.
Kelemahan:
. Lebih mahal dibandingkan dengan cetakan pasir basah;
. Laju prosuksi lebih renda karena memerlukan proses pemanasan;
. Pemakaian terbatas untuk coran yang medium dan besar dalam laju produksi yang rendah

Aplikasi
pembuatan sejumlah poros luar dari mesin kapal laut Queen Mary yang sangat besar dan
panjang juga rel kereta api
PERMANENT MOLD CASTING
PERMANEN MOLD CASTING

Permanen mold casting adalah pembuatan logam dengan cetakan dipadukan


dengan tekanan hidrostastik. Cara ini tidak praktis untuk pengecoran yang
berukuran besar dan ketika menggunakan logam dengan titik didih tinggi. Logam
bukan baja seperti alumunium, seng, timah, magnesium, perunggu bila dibuat
dengan cara ini hasilnya baik.
Cetakan ini terdiri atas dua atau lebih bagian yang digabung dengan sekrup,
klam, plat atau alat lain yang dapat dilepas setelah produk mengeras.
Pada umumnya, permanen molds dibuat dari close-grain dan dijepit satu
sama lain. Cetakan ini biasanya dilapisi dengan bahan perekat tahan panas (heat-
resisting wet mixture) dan jelaga yang akan menjaga cetakan agar tidak lengket
dan mengurangi efek dingin pada logam.
Setelah cetakan disiapkan, kemudian ditutup dan seluruh bagian inti atau
bagian yang bebas dikunci ditempat. Kedua biji besi dan biji baja dapat digunakan
dalam cetakan jenis ini. Untuk mengantisipasi suhu logam dilakukan dengan
menuangkan air kedalam cetakan melalui pintu yang terbuka. Setelah hasil
cetakan cukup dingin, bagian yang bebas ditarik dan cetakan dibuka dan hasil
cetakan diangkat. Cetakan tersebut kemudian dibersihkan dan susun kembali
bagian-bagian cetakan, cetakan pun siap dituangi lagi (digunakan lagi).
Permanent mold casting mempunyai hasil ahir permukaan yang bagus dan
detail yang tajam. Diperoleh keseragaman hasil dengan berat 1ons sampai 50
pound. Toleransinya berkisar dari 0.0025 inchi sampai 0.010 inchi.
Permanent mold casting termasuk otomatis, sehingga dapat diperoleh
produk yang cukup banyak.

Keuntungan Permanent Mold Casting:


1. Produksi Tinggi
2. Cetakan dapat dipakai berulang kali
3. Dalam operasinya tidak diperlukan tenaga ahli
4. Ketelitian produk lebih baik daripada sand casting
5. Tidak memerlukan proses lanjutan
Kerugian Permanent Mold Casting:
1. Harga cetakan mahal
2. Perlu perhitungan yang tepat dalam mengerjakan cetakan
3. cetakan untuk satu macam produk
4. ukuran produk kecil dan sederhana
5. tidak dapat mengecor baja

Aplikasi :
Alat ini sebagian besar digunakan untuk mencetak piston dan bagian-bagian
mesin kendaraan, mesin disel dan mesin kapal. Peneraapan lainnya banyak
ditemukan di industri yang membuat beberaba marteri seperti gear pada mesin
cuci, bagian-bagian pada vacum cleaner, tutup kipas angin, bagian untuk alat-alat
portable, perlengkapan lampu luar ruangan, dan lain-lain.
PENGECORAN CETAKAN KULIT (SHELL
MOLDING) DAN PENGECORA PRESISI
(INVESTMENT CASTING)

Cetakan Kulit (Shell Molding)


Pengecoran cetakan kulit menggunakan pasir dengan pengikat resin termoset.
Pengecoran dengan cetakan kulit ditunjukan pada gambar 1.1

Gambar 1.1 Tahapan pembuatan cetakan kulit


Cara Pembuatan:
(1) Pada logam dipanaskan dan diletakan di atas kotak yang teah berisi pasir dengan
campuran resin termoset;
(2) Kotak dibalik sehingga campuran pasir dan resin jatuh di atas pola yang msih
panas, membentuk lapisan campuran yang melapisi permukaan pola sehingga
membentuk kulit keras;
(3) Kotak dikembalikan ke posisi semula, sehingga kelebihan pasir kembali jatuh ke
dalam kotak;
(4) Kulit pasir dipanaskan dalam oven selama beberapa menit sehingga seluruh kulit
mengering;
(5) Cetakan kulit dilepaskan dari polanya;
(6) Dua belahan cetakan kulit dirakit, didukung oleh butiran pasir ataubutiran logam
dalam sebuah rangka cetak, dan kemudian dilakukan penuangan;
(7) Coran yang telah selesai dengan saluran turun dilepaskan dari cetakan.

Keuntungan dari cetakan kulit:


 Permukaan rongga cetak lebih halus dibandingkan dengan cetakan pasir basah;
 Permukaan yang halus tersebut memudahkan logam cair selama penuangan dan
dihasilkan permukaan akhir yang lebih baik;
 Dimensi lebih akurat;
 Memiliki kolapsibilitas yang baik, sehingga dapat dihindarkan terjadinya keretakan
pada hasil coran.

Kelemahan:
 Pola logam lebih mahal dibandingkan dengan pola pada cetakan pasir basah;
 Kurang cocok bila digunakan untuk produksi yang rendah.

Aplikasi: Roda gigi, value bodies, bushing, camshaft.


Pengecoran Presisi (Investment Casting)
Dalam proses ini pola dibuat dari lilin yang dilapisi bahan tahan api untuk membuat
cetakan, setelah sebelumnya lilin tersebut mencair dan dikeluarkan dari rongga
cetakan. Pola lilin dibuat dengan cetakan induk (Master Die), dengan cara menuang
atau menginjeksikan lilin cair ke dalam cetakan tersebut.
Tahapan pengecoran presisi:
(1) Pola lilin dibuat;
(2) Beberapa pola ditempelkan pada saluran turun (sprue) membentuk pohon bola;
Gambar 1.2 Tahapan proses pengecoran presisi
(3) Pohon pola dilapisi dengan lapisan tipis bahan tahan api;
(4) Seluruh cetakan terbentuk dengan menutupi pola yang telah dilapisi tersebut
dengan bahan tahan api sehingga menjadi kaku;
(5) Cetakan dipegang dalam posisi terbalik, kemudian dipanaskan sehingga lilin
meleleh dan keluar dari dalam cetakan;
(6) Cetakan kembali dipanaskan dalam suhu tinggi, sehingga semua kotoran keluar dari
dalam cetakan dan semua logam cair dapat masuk kedalam bagian-bagian yang rumit
(disbut proses preheating);
(7) Stelah logam cair dituangkan dan membeku lalu cetakan dipecahkan, dan coran
dilepaskan dari sprue.

Keuntungan dari proses pengecoran presisi:


 Dapat membuat coran dalam bentuk yang rumit;
 Ketelitian dimensi dangat baik (Toleransi kurang lebih 0,076mm);
 Permukaan hasil coran sangat baik;
 Lilin dapat didaur ulang;
 Tidak diperlukan pemesinan lanjut.

Kelemahan:
 Tahapan proses banyak, sehingga diperlukan biaya yang mahal;
 Terbatas untuk benda cor yang kecil;
 Sulit bila diperlukan inti.

Aplikasi: Komponen mesin turbin, perhiasan, alat penguat gigi.


Cetakan presisi dapat digunakan pada semua jenis logam, seperti: baja, baja tahan
karat, paduan dengan titik lebur tinggi.

Anda mungkin juga menyukai