Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN KELUARGA

“EVALUASI KEPERAWATAN KELUARGA”

DOSEN MATA KULIAH :

Ns. TOMI JEPISA, M. Kep

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK X

1. ADINDA OKTAVIANA ( 1710105040 )


2. AYULI WARNI ( 1710105044 )
3. CYNTIA ISWARI ( 1710105045 )
4. MIFTAH FADHILLAH ( 1710105054 )
5. WULAN PERMATA PUTRI ( 1710105080 )

KELAS VB KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKes ) ALIFAH PADANG


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga berhasil menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya yang berjudul “ EVALUASI KEPERAWATAN
KELUARGA” sebagai tugas kelompok bapak Dosen Ns. TOMI JEPISA, M.Kep
yang mengajar mata kuliah KEPERAWATAN KELUARGA. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terimakasih banyak kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam proses penyusunan makalah ini dari awal hingga akhir.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membacanya.

Padang, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang ................................................................................................. 1


1.2 Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian ........................................................................................................ 2


2.2 Tahap – Tahap Evaluasi .................................................................................. 3
2.3 Macam – Macam Evaluasi .............................................................................. 5
2.4 Stuktur Evaluasi .............................................................................................. 6
2.5 Luas Evaluasi .................................................................................................. 6
2.6 Kegiatan Evaluasi............................................................................................ 7
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 8


3.2 Saran ................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai perawat yang profesional, kita harus selalu berfikir kritis dari
setiap tahap karena hal tersebut untuk keberhasilan perawatan terutama dalam
tahap evaluasi.
Evaluasi adalah suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara
obyektif pencapaian hasil – hasil yang telah direncanakan sebelumnya.
Evaluasi merupakan suatu proses untuk menjelaskan secara sistematis
untuk mencapai obyektif, efesien dan efektif, serta untuk menetahui dampak
dari suatu kegiatan dan juga membantu pengambilan keputusan untuk
perbaikan satu atau beberapa aspek program perencanaan yang akan datang.
Evaluasi merupakan pengawasan manajerial untuk mendapat hasil yang
sesungguhnya dibandingkan dengan hasil yang diharapkan.
Oleh karena itu evaluasi sangat dibutuhkan setelah kita melakukan
pengkajian, dianosis, perencanaaan dan pelaksanaan .

1.2 Tujuan
Agar mahasiswa mampu menerapkan dan melaksanakan dalam praktik
keperawatan di rumah sakit dan linkunan kesehatan lainnya.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Evaluasi


Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematik
dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan,
dilakukan dengan cara bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga
kesehatan lainnya.
Dalam melakukan tindakan keperawatan, perlu dilakukan evaluasi
keperawatan. Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian
proses keperawatan yang berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan
yang telah dilakukan tercapai atau perlu pendekatan lain.
Sesuai dengan rencana tindakan yang telah diberikan, dilakukan
penilaian untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil, perlu
disusun rencana baru yang sesuai. Semua tindakan keperawatan mungkin
tidak dapat dilaksanakan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Untuk itu
dapat dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan waktu dan kesediaan
keluarga.
Penilaian dalam keperawatan merupakan kegiatan dalam
melaksanakan rencana tindakan yang telah ditentukan, untuk mengetahui
pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses
keperawatan.
Penilaian keperawatan adalah mungukur keberhasilan dari rencana
dan pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi
kebutuhan klien. Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan
tercapai. Evaluasi selalu berkaitan dengan tujuan. Apabila dalam penilaian
ternyata tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari penyebabnya. Hal tersebut
dapat terjadi karena beberapa faktor :
1. Tujuan tidak realistis
2. Tindakan keperawatan yang tidak tepat
3. Terdapat faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi.

2
Dimensi dalam penilaian :
1. Keberhasilan dari tindakan keperawatan yang dikaitkan dengan
pencapaian tujuan
2. Ketepatgunaan yang dikaitkan dengan biaya apakah dalam bentuk uang,
waktu, tanaga dan bahan/peralatan yang diperlukan
3. Kecocokan, dikaitkan dengan kesanggupan tindakan yang dilakukan
untuk memecahkan masalah dengan baik sesuai dengan pertimbangan
professional
4. Kecukupan, menyinggung kelengkapan dari tindakan apakah semua
tindakan dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2.2 Tahap Evaluasi
1. Tahap Mengukur Pencapaian Tujuan
a. Tujuan dari aspek kognitif . pengukuran perubahan kognitif dapat
dilakukan dengan dua cara:
1) Interview/ tanya jawab
a) Menanyakan kembali segala sesuatu yang telah dijelaskan oleh
perawat untuk mengklarifikasi pemahaman klien/keluarga
terhadap pengetahuan yang telah diberikan pengukuran
pengetahuan ini penting untuk menjamin bahwa apa yang telah
disampaikan benar-benar telah dipahami dengan baik dan benar.
Perawat sering menganggap bahwa ketika klien/keluarga sudah
menganggukkan kepala, menandakan ia yang sudah paham
padahal belum tentu bisa jadi karena klien takut untuk bertanya
kembali atau karena alasan yang lain lien seolah-olah
memahami penjelasan perawat. Oleh karena itu, perawat harus
selalu menanyakan kembali segala sesuatu yang telah dijelaskan
sebagai pemahaman dan kesalahpahaman bisa diidentifikasi
secara langsung. Pertanyaan yang diajukan pada klien atau
keluarga berpedoman pada tujuan dan kriteria evaluasi yang
telah ditetapkan.
b) Komprehensif Pertanyan komprehensif adalah pertanyaan yang
diajukan berdasarkan pemahaman klien terhadap perubahan-

3
perbahan yang terjadi pada tubuhnya. Contoh: ciri apa yang
anda rasakan?
c) Aplikasi fakta Pertanyaan berdasarkan aplikasi fakta adalah
pertanyaan yang ditujukan untuk mengidentifikasi pemahaman
klien pada tingkat aplikasi. Perawat mengajukan beberapa
situasi atau kondsi yang mungkin terjadi pada klien an klien
dimana unutk menentukan alternatif pemecahan masalahnya.
Contoh: apa yang anda lakukan bila ketika anda berjalan,
kemudian ada perasaan sesak?
2) Tulis
Teknik yang kedua ini digunakan untuk mengukur encapaian
tujuan kognitif adalah dengan mengajukan pertanyaan tertulis.
Pertanyaan-pertanyaan ini sudah disiapkan sebelumnya dan
berdasarkan tujuan dan criteria evaluasi yang telah ditetapkan.
Teknik evaluasi tertulis ini jarang digunakan untuk pendidikan
kesehatan individual, umumnya digunakan untuk mengevaluasi
tindakan pendidikan kesehatan yang diberikan secara berkelompok
dengan topik yang sama sehingga dapat menghemat waktu.
b. Tujuan aspek afektif. Untuk mengukur pencapaian tujuan aspek
afektif, dapat dilakukan dengan dua cara:
1) Observasi
Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung
terhadap perubahan emosional klien:apakah klien telah
kooperatif, apakah mekanisme koping telah efektif
2) Feed back dari staf kesehatan lain
Umpan balik,masukan, dan pengamatan dari staf yang lain
dapat juga dipakai sebagai salah satu informasi tentang aspek
afektif klien.
c. Psikomotor
Pengukuran perubahan aspek psikomotor dapat dilakukan melalui
observasi secara langsung terhadap perubahan prilaku klien

4
d. Perubahan fungsi tubuh
Merupakan komponen yang paling sering menjadi criteria evaluasi.
Dari pengamatan di rumah sakit, pada umumnya dari daftar diagnosis
keperawatan yang ada kebanyakan bersifat fisik sehingga kriteria hasil
yang ingin dicapai mengacu pada aspek perubahan fungsi tubuh.
Mengingat begitu banyaknya aspek perubahan fungsi tubuh, untuk
mengukur perubahanya dapat dilakukan dengan tiga cara, antara lain :
1) Observasi
2) Interview
3) Pemeriksaan fisik
2. Penentuan Keputusan
a. Klien telah mencapai hasil yang telah ditentukan dalam tujuan.
Kondisi ini dicapai apabila semua data yang telah ditentukan
dalam kriteria hasil sudah terpenuhi.
b. Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan.
Kondisi ini dicapai apabila sebagian saja dari kriteria hasil yang
ditentukan terpenuhi.
c. Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan. Kondisi
ini ditentukan apabila hanya sebagian kecil atau tidak ada sama
sekali dari kriteria hasil yang dapat dipenuhi. Dapat juga terjadi
kondisi klien semakin buruk sehingga timbul masalah yang baru
2.3 Macam – macam Evaluasi
1. Evaluasi kuantitatif
Dilaksanakan dalam kuantitas atau jumlah pelayanan atau kegiatan yang
telah dikerjakan. Biasannya bentuk evaluasi ini digambarkan dalam
angka. Contoh : jumlah keluarga yang dibina, jumlah imunisasi yang telah
diberikan
2. Evaluasi kualitatif
Merupakan evaluasi mutu yang dapat difokuskan pada salah satu dari 3
dimensi yang saling terkait yaitu :

5
a. Struktur atau sumber
Struktur atau sumber terkait dengan tenaga manusia, atau bahan –
bahan yang diperlukan dalam melaksanakan kegiatan. Dalam upaya
keperawatan ini menyangkut antara lain :
1) Kecakapan atau kualifikasi perawat
2) Minat atau dorongan
3) Waktu atau tenaga yang dipakai
4) Macam dan banyaknya peralatan yan dipakai
5) Dana yan tersedia
b. Proses
Evaluasi proses berkaitan dengan kegiatan – kegiatan yang dilakukan
untuk mencapai tujuan. Misalnya mutu penyuluhan kesehatan yang
diberikan kepada keluarga lansia dengan masalah nutrisi
c. Hasil
Evaluasi ini difokuskan kepada bertambahnya kesanggupan keluarga
dalam melaksanakan tugas – tugas kesehatan.
2.4 Struktur Evaluasi
Struktur evaluasi terdiri dari fasilitas fisik, perlengkapan, layanan dan
kualitifikasi pegawai.
2.5 Luas Evaluasi
Luas evaluasi dapat dilihat dari mengukur pencapaian tujuan keluarga.
Factor yang dievaluasi ada beberapa komponen, antara lain:
1. Kognitif (pengetahuan)
Lingkup evaluasi pada kognitif adalah:
a. Pengetahuan keluarga mengenai penyakitnya
b. Mengontrol gejala-gejala
c. Pengobatan
d. Diet, aktivitas, persediaan alat-alat
e. Risiko komplikasi
f. Gejala yang harus dilaporkan
g. Pencegahan

6
Informasi ini dapat diperoleh dengan cara:
a. Interview, dengan cara:
1) Menanyakan kepada keluarga untuk mengingat beberapa fakta
yang sudah diajarkan.
2) Menanyakan kepada keluarga untuk menyatakan informasi yang
spesifik dengan kata-kata keluarga sendiri (pendapat keluarga
sendiri)
3) Mengajak keluarga pada situasi hipotesa dan tanyakan tindakan
yang tepat terhadap apa yang ditanyakan.
b. Kertas dan pensil
Perawat menggunakan kertas dan pensil untuk mengevaluasi
pengetahuan keluarga terhadap hal-hal yang telah diajarkan.
2. Afektif (status emosional), dengan cara observasi secara langsung, yaitu
dengan cara observasi ekspresi wajah, postur tubuh, nada suara, isi pesan
secara verbal pada waktu melakukan wawancara.
3. Psikomotor, yaitu dengan cara melihat apa yang dilakukan keluarga sesuai
dengan apa yang diharapkan.
2.6 Kegiatan evaluasi
Dalam kegiatan evaluasi dapat beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu
1. Kecukupan informasi
2. Relevansi faktor – faktor yang berkaitan
3. Prioritas masalah yang disusun
4. Kesesuaian rencana dengan masalah
5. Pertimbangkan faktor – faktor yang unik
6. Perhatian terhadap rencana medis untuk terapi
7. Logika hasil yang diharapkan
8. Penjelasan dari tindakan keperawatan yang dilakukan
9. Keberhasilan rencana yang disusun
10. Kualitas penyusunan rencana
11. Timbulnya masalah baru

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari makalah ini, kami dapat menarik kesimpulan bahwasanya pada


proses keperawatan terdapat proses akhir yang disebut proses evaluasi,
dimana proses ini sangat penting dan berpengaruh pada hasil dari proses
keperawatan, sehingga kita sebagai mahasiswa keperawatan menyadari akan
urutan-urutan dari tahapan evaluasi.
Tahapan evaluasi dititik beratkan pada tujuan dari evaluasi itu sendiri
yaitu menjamin asuhan keperawatan secara optimal dan meningkatkan asuhan
keperawatan sehingga para mahasiswa setelah membaca makalah ini
diharapkan dapat meningkatkan dan mengetahui dari tahapan evalusi itu
sendiri. Evalusi adalah proses penilaian pencapaian tujuan serta pengkajian
ulang rencana keperawatan.
Evaluasi adalah kegiatan intelektual untuk melengkapi proses
keperawatan yang menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana
tindakan pelaksanaannya sudah berhasil dicapai. Evaluasi merupakan tahap
terakhir dari proses keperawatan, namun tidak berhenti sampai disini.
Evaluasi hanya menunjukan masalah mana yang telah dapat dipecahkan dan
mana yang perlu dikaji ulang, direncanakan kembali, dilaksanakan dan
dievalusi kembali,jadi proses keperawatan merupakan siklus yang dinamis
bekelanjutan.
3.2 Saran
Setelah membaca makalah ini, kami berharap semua perawat dapat
menerapkan konsep evaluasi keperawatan dengan sebaik-baiknya dalam
melakukan proses keperawatan,sehingga proses keperawatan yang dilakukan
oleh perawat tersebut memperoleh keberhasilan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Achjar, Komang Ayu Henny. 2010. Aplikasi Praktis Asuhan Keperawatan


Keluarga (Bagi Mahasiswa Keperawatan & Praktisi Perawat Perkesmas).
Jakarta: Sagung Seto.

Meirisa, Rohana. 2013. Asuhan Keperawatan Cimanggis, Depok

Mubarak, dkk., 2011. Ilmu Keperawatan Keluarga: Konsep dan Aplikasi.


Jakarta: Salemba Medika.

Nurhayati, 2011. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Prodi


DIII Keperawatan RSIJ FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Kholid,Ahmad. 2010. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


KELUARGA

Anda mungkin juga menyukai