Anda di halaman 1dari 9

Jenis Jenis Resistor dan Fungsi nya..

Posted by ReTRo
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi atau
menghambat arus listrik yang melewatinya dalam suatu rangkaian.

Sesuai dengan nama dan kegunaanya maka resistor mempunyai sifat resistif
(menghambat) yang umunya terbuat dari bahan karbon.Dari hukum Ohm di jelaskan
bahwa resistansi akan berbanding terbalik dengan jumlah arus yang melaluinya.
Maka untuk menyatakan besarnya resistansi dari sebuah resistor dinyatakan dalam
satuan Ohm yang dilambangkan dengan simbol Ω (Omega). Untuk
menggambarkanya dalam suatu rangkaian dilambangkan dengan huruf R, karena
huruf ini merupakan standart internasional yang sudah disepakati bersama untuk
melambangkan sebuah komponen resistor dalam sebuah rangkaian.

Fungsi atau kegunaan resistor dalam rangkaian


Sebagai pembagi arus

Sebagai pembagi tegangan

Sebagai penurun tegangan

Sebagai penghambat arus listrik, dan lain-lain


- Macam-macam resistor

Berdasarkan jenis bahan yang digunakan untuk membuatnya, resistor


dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain resistor kawat, resistor arang, resistor
oksida logam, resistor film, resistor karbon, dan banyak lagi jenis lainya. Namun
dalam praktek perdagangan di pasaran, resistor hanya di bedakan menjadi resistor
tetap (fixed resistor) dan resistor tidak tetap (variable resistor)

- Resistor tetap (Fixed resistor)


Resistor tetap adalah resistor yang nilai hambatanya tidak dapat dirubah-rubah
dan besarnya sudah ditentukan oleh pabrik yang membuatnya. Ciri fisik untuk
mengenali resistor jenis ini adalah bahan pembuat resistor berada di tengah, dan
pada kedua ujungnya terdapat conducting metal, kemasan seperti inilah yang
dinamakan dengan axial. Ukuran fisik resistor tetap bermacam-macam yaitu
tergantung besarnya daya yang dimilikinya. Misalnya resistor tetap dengan daya 2
watt akan mempunyai bentuk fisik yang jauh lebih besar dari pada resistor yang
mempunyai daya 1/4 watt.

Pada gambar disamping ditunjukan beberapa contok bentuk fisik dari resistor tetap,
dari yang paling kecil sampai yang paling besar sesuai dengan daya yang di milikinya.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, maka diciptakan sebuah
teknologi baru yang disebut dengan SMD (Surface Mounted Device) yang membuat
bentuk resistor tetap menjadi lebih kecil sehingga dalam prakteknya kita dapat
membangun sebuah sistem yang mempunya ukuran sekecil mungkin.

Gambar di samping adalah merupakan bentuk fisik dari SMD resistor, bentuknya
kotak dan berukuran sangat kecil yang cara pemasangannya adalah dengan
menempel pada papan pcb. Resistor jenis ini juga memiliki nilai resistansi yang
dituliskan pada body dengan menggunakan angka-angka seperti yang terlihat pada
gambar.

Selain kemasan axial, terdapat pula kemasan lain yang disebut dengan (Single-In-
Line) SIP resistor. Dimana didalam satu kemasan ini terdapat beberapa resistor yang
disusun secara paralel dan mempunyai 1 pusat yang disebut dengan common. Cara
pemasangannya biasanya berdiri sesuai dengan kaki-kaki yang ada, maka dengan
resistor ini juga bisa menghemat ruang dalam penempatan pada papan pcb. Gambar
di samping ini adalah bentuk fisik dari SIP Resistor yang memiliki 9 pin dan 5 pin.
Namun di pasaran akan sangat banyak ditemukan SIP Resistor dengan jumlah pin
yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhanya.

Jenis-Jenis Resistor Tetap

- Precision Wirewound Resistor

Merupakan tipe resistor yang mempunyai tingkat keakuratan sangat tinggi yaitu
sampai 0,005% dan TCR (Temperature Coeffisient of Resistance) sangat rendah.
Sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai aplikasi DC yang membutuhkan
tingkat keakuratan sangat tinggi. Namun jangan menggunakan tipe ini untuk aplikasi
rf (radio frequency) karena resistor jenis ini mempunyai Q resonant frequency yang
rendah. Contoh aplikasi yang menggunakan resistor ini adalah DC Measuring
equipment dan Reference Resistor untuk Voltage Regulators dan Decoding Network.

- NIST Standard Resistor


NIST (Nasional Institute Standard of Technology) merupakan tipe resistor dengan
keakuratan paling tinggi yaitu 0,001%, TCR yang rendah dan sangat stabil
dibandingkan dengan Precision Wirewound Resistor. Komponen ini biasanya
digunakan sebagai setandar didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur
resistive.

- Power Wirewound Resistor


Biasanya resistor ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan daya yang sangat
besar. Resistor jenis ini dapat mengatasi daya yang sangat besar dibandingkan jenis
lain. Karena panas yang ditimbulkan cuup besar, biasanya resistor ini dilapisi dengan
bahan seperti ceramic tube, ceramic rods, anodized aluminium, fiberglass mandels,
dll.

- Fuse Resistor

Resistor jenis ini selain berfungsi sebagai penghambat arus juga sebagai sekering.
Resistor jenis ini didesain sedemikian rupa sehingga bila ada arus yang sangat besar
melaluinya, maka hambatanya menjadi tak terhingga.
- Carbon Composition
Resistor jenis ini merupakan resistor yang paling banyak di jumpai dipasaran, dan
sangat mudah untuk mendapatkannya. Resistor ini mempunyai koefisien temperatur
dengan batas 1000 ppm / derajat celcius. Selain itu resistor ini juga memiliki koefisien
tegangan, dimana nilai hambatannya akan berubah ketika diberi tegangan. Semakin
besar tegangan yang melewatinya maka akan semakin besar pula perubahannya.
Voltage Rating dari resistor karbon ditentukan berdasarkan fisik, nilai, dan dayanya.
Dan dalam pemasangan resistor ini harus hati-hati karena bisa salah dapat
menimbulkan noise dimana noise ini tergantung pada nilai dan besar ukuranya.

- Carbon Film Resistor

Resistor jenis ini mempunyai karakteristik yang hampir saman dengan resistor
carbon composition, tetapi noise, koefisien tegangan, koefisien temperatur nilainya
lebih rendah. Carbon Film Resistor dibuat dengan memotong batangan keramik yang
panjang kemudian dicampur dengan material karbon. Frekuensi respon resistor ini
jauh lebih bagus di bandingkan dengan wirewound dan jauh lebih bagus lagi dengan
carbon composition. Diman wirewound akan menjadi suatu induktansi ketika
frekuensinya rendah dan akan menjadi kapasitansi apabila frekuensinya tinggi. Dan
untuk carbon composition hanya menjadi kapasitansi apabila dilalui oleh frekuensi
tinggi dan rendah.

- Metal Film Resistor

Metal film resistor merupakan pilihan terbaik dari jenis carbon composition dan
carbon film. Karena resistor ini lebih akurat dan tidak mempunyai koefisien tegangan,
noise, dan koefisien temperatur yang lebih rendah. Tetapi resistor ini tidak sebagus
jenis precision wirewound. Bahan dasar pembuat resistor ini adalah metal dan
keramik, bahan ini mirip dengan bahan untuk membuat carbon film resistor.

- Foil Resistor
Resistor ini mempunyai karakteristik yang sama dengan resistor film. Kelebihan
utamanya adalah pada tingkat kestabilan yang tinggi, TCR paling kecil, dan frekuensi
respon yang tinggi. Selain kelebihan terdapat pula kelemahan yaitu nilai resistansi
maksimum dari resistor ini lebih kecil dari pada resistor film. Resistor ini biasanya
dipakai dalam strain gauge, dimana nilai strain dapat diukur berdasarkan perbahan
resistansinya.

- Power Film Resistor

Material yang digunakan untuk membuat resistor ini sama dengan jenis metal film
dan carbon film. Namun dengan karakteristik daya yang tinggi. Power film resistor
mempunyai nilai yang lebih tinggi dan frekuensi respon yang lebih baik dibandingkan
power wirewound resistor, dan biasanya resistor ini mempunyai nilai toleransi yang
cukup besar.

- Resistor tidak tetap (Variable Resistor)


Resistor tidak tetap adalah resistor yang mempunyai nilai resistansi yang dapat
diubah2 sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Perubahannya dapat dilkaukan
dengan cara memutar atau menggeser pengaturnya yang memang sudah disediakan,
namun ada pula nilai perubahan resistansinya akan dipengaruhi oleh keadaan
disekitarnya misalnya suhu, cahanya, suara, dll, sehingga dapat dijadikan sebagai
sakelar otomatis.

- Jenis-jenis resistor tidak tetap

Potensiometer

Potensiometer merupakan komponen pembagi tegangan yang nilai resistansinya


dapat disetel sesuai dengan keinginan dengan cara memutar tungkai pengaturnya.
Nilai resistansinya sendiri tertera pada bodi yang dituliskan dalam bentuk angka,
sehingga akan memudahkan untuk mengetahui berapa besar nilainya tersebut.
Penggunaan potensiometer biasanya adalah untuk pengaturan suara (tone control)
Bass, Treable, Volume, dan lain-lain. beberapa jenis potensiometer :
Potensiometer liniar

Potensiometer linier mempunyap unsur resistif dengan penampang konstan,


menghasilkan peranti dengan resistansi antara penyapu dengan salah satu terminal
proporsional dengan jarak antara keduanya.. Potensiometer linier digunakan jika
relasi proporsional diinginkan antara putaran sumbu dengan rasio pembagian dari
potensiometer, misalnya pengendali yang digunakan untuk menyetel titik pusat layar
osiloskop.

Potensiometer logaritmik

Potensiometer logaritmik mempunyai unsur resistif yang semakin menyempit atau


dibuat dari bahan yang memiliki resistivitas bervariasi. Ini memberikan peranti yang
resistansinya merupakan fungsi logaritmik terhadap sudut poros potensiometer.
Sebagian besar potensiometer log (terutama yang murah) sebenarnya tidak benar-
benar logaritmik, tetapi menggunakan dua jalur resistif linier untuk meniru hukum
logaritma. Potensiometer log juga dapat dibuat dengan menggunakan potensiometer
linier dan resistor eksternal. Potensiometer yang benar-benar logaritmik relatif
sangat mahal. Potensiometer logaritmik sering digunakan pada peranti audio,
terutama sebagai pengendali volume.

Rheostat

Cara paling umum untuk mengubah-ubah resistansi dalam sebuah sirkuit adalah
dengan menggunakan resistor tidak tetap atau rheostat. Sebuah rheostat adalah
resistor tidak tetap dua terminal dan seringkali didesain untuk menangani arus dan
tegangan yang tinggi. Biasanya rheostat dibuat dari kawat resistif yang dililitkan
untuk membentuk koil toroid dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas
toroid, menyentuh koil dari satu lilitan ke lilitan selanjutnya. Potensiometer tiga
terminal dapat digunakan sebagai resistor tidak tetap dua terminal dengan tidak
menggunakan terminal ketiga. Seringkali terminal ketiga yang tidak digunakan
disambungkan dengan terminal penyapu untuk mengurangi fluktuasi resistansi yang
disebabkan oleh kotoran.

Potensiometer digital

Potensiometer digital adalah sebuah komponen elektronik yang meniru fungsi dari
potensiometer analog untuk diterapkan pada isyarat digital.
Trimpot

Trimpot adalah kependekan dari tripotensiometer, bentuk fisiknya kecil dan


memiliki nilai tahanan yang dapat di rubah-rubah namun dengan menggunakan alat
bantu berupa obeng kecil, karena untuk merubah nilai resistansinya tidak bisa
menggunakan tangan. Sebagai tahanan bahan resistansinya adalah menggunakan
bahan karbon atau arang.

NTC dan PTC

NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coeficient. Sifat komponen ini
resistif dimana nilai resistansinya akan menurun apabila temperatur disekelilingnya
naik. Sedangkan PTC adalah singkatan dari Positive Temperature Coeficient, yang
nilai resistansinya akan bertambah besar apabila termperatur disekelilingnya turun..
Komponen NTC dan PTC biasanya digunakan sebagai sensor dalam peralatan
pengukur panas atau disebut juga termistor. Selain itu juga bisa digunakan sebagai
sakelar otomatis yang cara kerjanya akan ditentukan oleh suhu disekitarnya.

LDR

LDR adalah singkatan dari Light Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor yang nilai
resistansinya akan berubah-ubah sesuai dengan cahaya yang diterimanya. Biasanya
LDR digunakan untuk rangkain-rangkaian sakelar otomatis tertentu seperti lampu
taman, lampu jalan, dll, dimana LDR akan bekerja secra otomatis sesuai dengan
tingkat cahaya yang ada didepannya.

VDR

VDR adalah singkatan dari Voltage Dependent Resistor, yaitu sebuah resistor tidak
tetap yang nilai resistansinya akan berubah tergantung dari tegangan yang
diterimanya. Sifat dari VDR adalah semakin besar tegangan yang diterima, maka nilai
tahanannya akan semakin mengecil, sehingga arus yang melaluinya akan semakin
besar. Dengan adanya sifat tersebut maka VDR akan sangat cocok digunakan sebagai
stabilizer bagi komponen transistor.

Kode Warna Resistor

Untuk mengetahui berapa besar nilai resistan (hambatan) sebuah resistor tetap,
maka kita dapat melihat dan membaca kode warna yang berupa cincin-cincin warna
pada bodi resistor. Karena tidak semua nilai resistor dicantumkan dengan lambang
bilangan berupa angka-angka, melainkan dengan cincin kode warna. Banyaknya
cincin kode warna setiap resistor berjumlah 4 cincin atau ada juga 5 cincin bahkan
lebih. Untuk cara pembacaannya tidak jauh berbeda yaitu :
1. Resistor yang mempunyai 4 cincin, artinya cincin 1 dan 2 adalah nilai angka atau
digit, cincin ke 3 adalah faktor pengali banyaknya (0), sedangkan cincin ke 4 adalah
besarnya toleransi.

2. Resistor dengan 5 cincin warna, artinya cincin 1, 2, dan 3 adalah niali angka atau
digit, cincin ke 4 adalah faktor pengali( banyaknya 0), sedangakan cincin ke 5
menunjukan besarnya toleransi.

3. Resistor dengan 6 cincin warna, artinya cincin 1, 2, dan 3 adalah niali angka atau
digit, cincin ke 4 faktor pengali (banyaknya 0), cincin ke 5 besarnya toleransi,
sedangkan cincin ke 6 koefisien temperatur. Untuk lebih jelas mengenai kode warna
tersebut, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel kode warna


Related Posts : TUGAS SEKOLAH
Labels: TUGAS SEKOLAH

Anda mungkin juga menyukai