Anda di halaman 1dari 5

Teks asli Inggris

Nephrostomies may also be required to treat pyonephrosis , hydronephrosis and


kidney stones .
Sarankan terjemahan yang lebih baik

[tutup]

Anda juga bisa ikut ambil peran dalam penyebaran pengetahuan bebas. Mari bergabung dengan
sukarelawan Wikipedia bahasa Indonesia!

Hidronefrosis

Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini
boleh digunakan hanya untuk penjelasan ilmiah, bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat
menggantikan diagnosis medis.
Perhatian: Informasi dalam artikel ini bukanlah resep atau nasihat medis. Wikipedia
bukan pengganti dokter.
Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
Hidronefrosis

Spesimen dari ginjal yang telah mengalami pelebaran luas karena hidronefrosis.
Klasifikasi dan rujukan luar
Spesialisasi Urologi, Nefrologi
ICD-10 N13.0-N13.3
ICD-9-CM 591
DiseasesDB 6145
MedlinePlus 000506 000474
MeSH D006869
[sunting di Wikidata]
Hidronefrosis, secara harfiah berarti air di dalam ginjal, mengacu pada distensi dan pelebaran
renal pelvis dan renal calyx, biasanya disebabkan oleh adanya penyumbatan aliran urin di ginjal.
Apabila tidak diobati, hidronefrosis dapat mengarah ke atrofi ginjal progresif.[1] Dalam kasus
hidroureteronephrosis, ada distensi dari kedua ureter dan renal pelvis dan kalises.[2]
Daftar isi

• 1Tanda dan gejala

• 2Penyebab

• 3Patofisiologi

• 4Diagnosis

• 5Pengobatan

• 6Referensi

Tanda dan gejala[sunting | sunting sumber]

Tanda-tanda dan gejala hidronefrosis tergantung pada apakah penyumbatan tersebut terjadi
secara akut atau kronis, sebagian atau seluruhnya, unilateral atau bilateral. Hidronefrosis yang
terjadi secara akut dengan onset mendadak (seperti yang disebabkan oleh batu ginjal) dapat
menyebabkan rasa sakit di daerah panggul (antara pinggul dan tulang rusuk).[3][4]
Sebaliknya, hidronefrosis yang berkembang secara bertahap pada umumnya akan menyebabkan
sakit berkepanjangan. Mual dan muntah juga dapat terjadi. Penyumbatan yang terjadi pada uretra
atau kandung kemih dapat menyebabkan rasa sakit dan tekanan yang dihasilkan dari distensi
kandung kemih. Terhalangnya aliran urin sering mengakibatkan infeksi saluran kemih yang dapat
mengarah pada pengembangan batu ginjal, demam, dan darah atau nanah dalam urin. Jika
penyumbatan lengkap terjadi, hal tersebut dapat menyebapkan gagal ginjal. [5]
Tes darah dapat menunjukkan gangguan fungsi ginjal (peningkatan ureum atau kreatinin) atau
ketidakseimbangan elektrolit seperti hiponatremia atau asidosis metabolik hiperkloremik. Urinalisis
mungkin menunjukkan pH tinggi karena kerusakan sekunder nefron dalam ginjal yang sakit.

Penyebab[sunting | sunting sumber]

Hidronefrosis bisa disebapkan dari beberapa kejadian patofisiologi yang abnormal. Kelainan
struktural dari persimpangan antara ginjal, ureter, dan kandung kemih yang menyebabkan
hidronefrosis dapat terjadi selama perkembangan janin. Beberapa dari cacat bawaan telah
diidentifikasi sebagai kondisi turunan, namun hubungan genetik untuk diagnosis dini belum
ditentukan.[6] Kelainan struktural lainnya bisa disebabkan oleh cedera, operasi, atau terapi radiasi.
Kompresi satu atau kedua ureter dapat juga disebabkan oleh perkembangan janin yang tidak
sempurna. Kompresi bilateral dari ureter dapat terjadi selama kehamilan yang disebapkan oleh
pembesaran rahim. Perubahan kadar hormon selama waktu ini juga dapat mempengaruhi
kontraksi otot kandung kemih, yang dapat memperparah kondisi tersebut.

Sumber penyumbatan dapat timbul dari berbagai penyebab lain termasuk batu ginjal,
pembekuan darah, atau retroperitoneal fibrosis.[7]
Penyumbatan tersebut dapat bersifat sebagian atau keseluruhan dan dapat terjadi di manapun

dari urinary meatus sampai renal calyx renal pelvis.

Hidronefrosis juga dapat terjadi akibat arus balik urin dari kandung kemih kembali ke ginjal. Arus
balik ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor di atas namun dapat juga disebapkan oleh
kompresi saluran keluar kandung kemih ke uretra akibat pembesaran prostat atau impaksi tinja di
usus besar, serta kontraksi abnormal otot kandung kemih akibat disfungsi neurologis atau
gangguan otot lainnya.[5]

Patofisiologi[sunting | sunting sumber]

Penyumbatan yang terjadi di manapun di sepanjang saluran kemih atas akan menyebabkan
peningkatan tekanan di dalam ginjal karena ginjal tidak mampu membuang urin ke kandung
kemih. Penyebab yang paling umum penyumbatan tersebut adalah batu ginjal serta penyumbatan
sambungan ureteropelvik yang disebabkan oleh penyempitan intrinsik dari ureter atau pembuluh
di atasnya.

Penyumbatan yang terjadi di saluran kemih bawah juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan
akibat kembalinya urin ke ginjal. Penyebab umum termasuk disfungsi kandung kemih adalah

neurogenic bladder dan penyumbatan uretra (seperti katup uretra posterior pada bayi laki-laki) atau
kompresi (seperti dari hipertrofi prostat pada orang laki-laki dewasa).

Apa pun penyebabnya, penyumbatan tersebut akan meningkatkan tekanan yang ditransmisikan
ke jaringan halus yang membentuk sistem filtrasi di dalam ginjal, yang pada akhirnya dapat
mengakibatkan infeksi, pembentukan batu, atau kegagalan fungsi. Komplikasi tambahan yang
timbul dari penyumbatan saluran kemih bawah termasuk stagnasi aliran urin yang juga dapat
menyebabkan infeksi pada kandung kemih. Penyumbatan dapat juga diakibatkan adanya tumor di

panggul yang menekan ureter atau uretra, seperti pada penderita kanker leher rahim stadium
lanjut (stadium IIIA sampai IVB).

Diagnosis[sunting | sunting sumber]

Gambar USG hidronefrosis yang disebabkan oleh batu ureter kiri.

Hidronefrosis akibat batu ginjal di persimpangan saluran kemih vesikular terlihat pada CT.

Hidronefrosis besar seperti ditandai dengan panah.


Hidronefrosis dapat dideteksi dengan diagnosis prenatal,[8] dan pada kenyataannya, banyak kasus
pada pasien anak yang terdeteksi oleh pemeriksaan ultrasound rutin yang dilakukan selama kehamilan.
[9] Namun, sekitar setengah dari semua hidronefrosis yang diidentifikasi sebelum lahir bersifat

sementara, dan hilang pada saat bayi dilahirkan, dan 15% lainnya, hidronefrosis terus berlanjut namun
tidak sampai menyebapkan penyumbatan saluran kemih, dan pada usia sekitar 3 tahun hidronefrosis
akan hilang secara spontan. Namun 35% dari kasus hidronefrosis prenatal, diketahui tidak hilang
sampai dewasa.[10]
Pemeriksaan yang dilakukan tergantung pada usia pasien, serta apakah hidronefrosis terdeteksi
secara kebetulan atau terdeteksi sebelum bayi dilahirkan, atau terdeteksi karena berhubungan
dengan gejala lain.

Tes darah dapat dilakukan (biasanya dilakukan untuk mengukur kreatinin), meskipun hasil
pengujian ini harus ditafsirkan dengan hati-hati. Bahkan dalam kasus hidronefrosis unilateral
parah, fungsi ginjal secara keseluruhan dapat tetap bekerja secara normal karena kerja ginjal
yang sehat tidak terpengaruh kerja ginjal yang tersumbat.

Tes urin biasanya dilakukan untuk menentukan adanya darah (yang sering terjadi dalam kasus
batu ginjal) atau adanya tanda-tanda infeksi (seperti leukosit esterase positif atau nitrit).

Pemeriksaan radiologi seperti intravena urogram (IVU), USG, CT scan atau MRI juga dapat
dilakukan dalam menentukan keberadaan atau penyebab hidronefrosis. Pemeriksaan USG dilakukan
untuk mengetahui kondisi ureter dan ginjal serta menentukan ada atau tidaknya hidronefrosis atau
hidroureter. Pemeriksaan IVU berguna untuk menentukan lokasi penyumbatan.

Pemilihan jenis radiologi yang dilakukan tergantung pada sejarah, gejala dan temuan saat

pemeriksaan awal. Dalam kasus renal kolik (rasa nyeri di salah satu sisi pinggang serta biasanya
disertai dengan jejak darah dalam urin) pemeriksaan awal biasanya menggunakan CT scan spiral atau
heliks. Pemeriksaan ini dapat membantu menunjukkan apakah ada sumbatan aliran urin yang
menyebabkan hidronefrosis serta menunjukkan fungsi ginjal lainnya. Pemeriksaan sinar-X atau IVU
tidak dapat mengetahui keberadaan batu ginjal tapi 99% dari batu ginjal terlihat pada pemeriksaan CT
scan. Hal ini yang mendasari pemeriksaan CT scan menjadi pilihan umum pemeriksaan awal. Namun
CT scan biasanya tidak digunakan apabila pasien harus menghindari paparan radiasi, seperti pasien
yang sedang hamil.

Untuk kasus hidronefrosis yang terdeteksi sebelum kelahiran, pemeriksaan yang pertama kali
dilakukan adalah USG ginjal setelah bayi dilahirkan, mengingat banyak kasus hidronefrosis
prenatal sembuh dengan sendirinya. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan beberapa hari setelah
bayi dilahirkan. Beberapa ahli merekomendasikan untuk dilakukan pemeriksaan ulang pada
minggu ke 4 - 6 untuk mendapatkan hasil yang lebih pasti.[11]
Pengobatan[sunting | sunting sumber]

Pengobatan hidronefrosis dilakukan untuk menghilangkan faktor yang menyumbat, serta


mengeluarkan urin yang terkumpul di bagian yang tersumbat. Oleh karena itu, masing-masing
kasus harus diperlakukan secara berbeda tergantung pada di mana sumbatan terjadi, dan apakah
kasus ini merupakan kasus yang akut atau kronis.

Penyumbatan akut saluran kemih bagian atas biasanya diobati dengan menyisipkan tabung
nefrostomi. Penyumbatan kronis saluran kemih bagian atas biasanya diobati dengan diobati

dengan menyisipkan stent ureter atau pyeloplasty.

Penyumbatan saluran kemih bawah (seperti yang disebabkan oleh penyumbatan kandung kemih
sekunder terhadap hipertrofi prostat) biasanya diobati dengan memasukkan kateter kemih atau
kateter suprapubik.

Untuk semua kasus hidronefrosis, tidak diperlukan adanya operasi. [12]

Referensi[sunting | sunting sumber]

1. ^ Kumar, Vinay; Fausto, Nelson; Fausto, Nelso; Robbins, Stanley L.; Abbas, Abul K.; Cotran, Ramzi S. (2005). Robbins and Cotran

Pathologic Basis of Disease (edisi ke-7th). Philadelphia PA: Elsevier Saunders. hlm. 1012–4. ISBN 0-7216-0187-1.
2. ^ NDI Foundation: hydroureteronephrosis Retrieved on Jan 4, 2009
3. ^ "Dietl's crisis". medcyclopaedia.com. 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-05. Diakses tanggal
2012-05-01.
4. ^ Mergener, K; et al. (December 1997). "Dietl's crisis: a syndrome of episodic abdominal pain of urologic origin that may present

to a gastroenterologist". Am J Gastroenterol. 92 (12): 2289–91. PMID 9399772.


5. ^ a b , "Merck Manuals Home Health Handbook" [Internet]. New Jersey; Merck and Co., Inc.;
"Hydronephrosis"
c2009 updated 2007 Aug; cited 2010 Nov 5.
6. ^ Toka HR, Toka O, Hariri A, Nguyen HT (July 2010). "Congenital anomalies of kidney and urinary tract". Semin. Nephrol. 30 (4):

374–86. doi:

Anda mungkin juga menyukai