F = m.a (1.1)
dimana :
F = gaya dalam Newton (N)
m = massa dalam kilogram (kg)
a = percepatan dalam m/det2
atau :
Suatu gaya sebesar 1 N (Newton) mempercepat suatu
massa sebesar 1 kg (kilogram) pada harga percepatan
sebesar 1 m/det2.
G = m⋅ g (1.3)
dimana :
G = gaya berat dalam kilogram gaya (kgf)
m = massa dalam kilogram massa (kgm)
g =g gaya
y ggravitasi dalam m/det
/ 2
1
1 kgm = kgf (1.4)
g Mekanika Zat Alir - SIL 201 8
Karena nilai massa untuk satuan SI (kg) dan satuan MKS (kgm)
adalah sama maka, Pers (1.4) dapat subtitusikan ke dalam
Pers. ((1.2)) y
yang
g menghasilkan
g :
1
1 N = kgf × 1 m / det 2
g
1
N = kgf
g
atau :
kgf = g N (1.5)
dimana :
g = 9,81
9 81 m/det
/d t2
Mekanika Zat Alir - SIL 201 9
Viskositas atau kekentalan dari suatu cairan adalah salah satu
sifat cairan yang menentukan besarnya perlawanan terhadap
gaya geser. Viskositas terjadi terutama karena adanya interaksi
antara molekul-molekul cairan.
b b′ c c′ U
F
zo u
z
a d
Gambar 1.1 Perubahan bentuk akibat dari penerapan
gaya gaya geser tetap
gaya-gaya
Mekanika Zat Alir - SIL 201 10
A ×u
F =μ (1.6)
z0
A× u u
τ =μ atau τ = μ (1.7)
z0 × A z0
dimana :
τ = Tegangan geser
μ = Viskositas dinamik
u
= perubahan sudut atau kecepatan sudut dari garis
z0
Mekanika Zat Alir - SIL 201 11
u du
Agar berlaku umum dapat dinyatakan dalam
z0 dz
yang
y g disebut g
gradien kecepatan.
p
ddu
τ =μ (1.8)
dz
Pers (1 8) disebut Hukum Newton dari kekentalan atau :
Pers.(1.8)
τ
μ = (1.9)
du dz
Dalam sistem satuan SI, tegangan geser dinyatakan dalam
N/m2 dan gradien kecepatan adalah dalam (m/det)/m maka
satuan dari viskositas dinamik adalah :
2
N m N det kg
μ= = =
(m det
d t) m m
2
m. det
d t (1.10)
Mekanika Zat Alir - SIL 201 12
Perbandingan antara kekentalan dinamik dan kerapatan disebut
kekentalan kinematik, yaitu :
μ kg m2
ϑ= = = (1.11)
ρ m. det .kg / m 3
det
yang mempunyai dimensi luas tiap satuan waktu dan satuannya
adalah : m2/det.
ϑ=
(40 × 10 )
−6
(1.12)
(20 + Te )
dimana :
Te = temperatur (oC)
Satuan Satuan
Besaran Simbol Sistem Besaran Simbol Sistem SI
SI
Besaran Dasar Besaran
Panjang L m Debit Q m3/det
Massa M g
kg Gaya
y F N
Waktu T det Tekanan P N/m2
Sudut θ rad atau Pa
(P
(Pascal)
l)
Luas A m2
Volume V m3 Daya P W (Watt)
Kecepatan u m/det (joule/det)
Percepatan a m/det2 Kerja, E N.m
energii (J l )
(Joule)
Mekanika Zat Alir - SIL 201 17
Satuan
Besaran Simbol
Sistem SI
Kecepatan sudut ω Rad / det
Gravitasi g m / det2
Kerapatan ρ kg / m3
Kekentalan dinamis μ N det / m2
Kekentalan kinematis υ m2 / det
Berat jenis γ N / m3
T b l1
Tabel 1.3.
3 PPrefiks
fik untuk
t kPPerkalian
k li D
Desimal
i l
Faktor Prefiks Simbol Faktor
Prefiks Simbol
Pengali
g Pengali
g
Giga G 109 Deci d 10-1
Mega M 106 Centi c 10-2
Kilo K 103 Milli m 10-3
Heto h 102 Micro μ 10-6
Deca da 101 Nano n 10-99
Mekanika Zat Alir - SIL 201 18
Suatu cairan dimana viskositas dinamiknya tidak tergantung
pada temperatur, dan tegangan gesernya proposional
(mempunyai hubungan liniear) dengan gradien kecepatan
dinamakan suatu cairan Newton.
Perilaku viskositas dari cairan ini adalah menuruti Hukum
Newton untuk kekentalan seperti yang dinyatakan dalam
Pers.(1.9).
Dengan demikian maka untuk cairan ini grafik hubungan
antara tegangan geser dan gradien kecepatan merupakan garis
l
lurus yang melalui
l l i titik pusatt salib
lib sumbu
b seperti
ti pada
d Gb(1
Gb(1.2).
2)
Kemiringan garis tersebut menunjukkan besarnya viskositas.
a l
id e
ti s
la s t on ton
P e w e w
Teganggan geser
N n N
o n ira
a n N Ca
a i r n
C w t o
a n Ne
C a ir
τ
d / dz
du d
Cairan ideal
x
Gradien kecepatan du / dz
Gambar 1.2. Perilaku viskositas cairan
Mekanika Zat Alir - SIL 201 20
Cairan y
yanggpperilaku viskositasnya
y tidak memenuhi Pers.(1.9)
( )
dinamakan cairan Non Newton. Cairan Non Newton mempunyai
tiga sub grup yaitu :
udara
pelat
du ⎤
τ0 ≠ 0 → ⎥ ≠ 0
dz ⎦ z = 0
Dari dua p
persamaan tersebut dapat
p dilihat bahwa terdapat
p
du
perubahan antara dasar dan permukaan yang menunjukkan
dz
adanya perubahan dari kemiringan lengkung pembagian
kecepatan. Dengan demikian kecepatan pada sumbu z
tidak linier.
Mekanika Zat Alir - SIL 201 23
CONTOH SOAL 2
Suatu ppelat terletak sejauh
j 0,5
, mm dari p pelat y
yang
g lain tetap.
p
Pelat tersebut bergerak dengan kecepatan 0,25 m/det dan
memerlukan suatu gaya tiap satuan luas sebesar 2 Pa (N/m2)
untuk menjaga kecepatan yang tetap. Tentukan viskositas cairan
yang terletak di antara dua pelat tersebut.
Jawaban :
Hukum Newton untuk viskositas adalah :
du
τ =μ
dz
F u
=μ
A t
F t 2 N m 2 × 0,5 mm × 1 m
μ= =
A u 1 × 0,25 m det × 1000 mm
1 N . det
μ= = 0, 004 N . det m 2
ρ=
massa
(satuan volume
l
⎡m⎤
= ⎢ ⎥ kgg m 3
) ⎣v⎦
( ) (1.13)
G m . g ρ .V . g
γ = = = = ρ .g (1.15)
V V V
dimana :
γ = berat jenis dengan satuan N/m3 untuk sistem SI atau
kgf/m3 untuk sistem MKS
ρ = kerapatan zat, dalam kg/m3 untuk sistem SI, atau
kg m (kilogram massa) untuk sistem MKS
g = percepatan gravitasi = 9,81 m/det2
Mekanika Zat Alir - SIL 201 27
Telah diuraikan di muka cairan merupakan zat yang
tidak termampatkan (incompressible). Namun perlu diperhatikan
bahwa cairan dapat berubah bentuk karena tegangan geser atau
termampatkan oleh tekanan pada suatu volume cairan tersebut.
Dengan demikian maka untuk kondisi-kondisi dimana terjadi
perubahan
b h tiba-tiba
ib ib atau perubahan
b h b
besar d l
dalam tekanan
k maka
k
kemampatan cairan menjadi penting. Kemampatan dinyatakan
dengan harga K.K
dp
K =− (1.17)
dV V
4σ
p = (1.19)
d
dimana :
p = tekanan, dalam (N/m2)
σ = tegangan permukaan dalam (N/m)
d = diameter
di tetesan dalam
d l ( )
(m)
(a) (b)
Gambar 1.4. Kenaikan Gambar 1.5.
Kenaikan
dan penurunan
Kapilaritas
kapilaritas Mekanika Zat Alir - SIL 201 34
π
Keseimbangan tercapai apabila : π d cos θ σ = ρ g h d2
4
S hi
Sehingga k
kenaikan
ik k
kapilaritas
il it dapat
d t dihitung
dihit yaitu
it :
4 σ cos θ
h = (1 20)
(1.20)
ρg d
dimana :
P
Pers (1
(1.20)
20) tersebut
t b tbberlaku
l k untuk
t k d < 3 mm (lihat
(lih t Gb
Gb.1.5)
1 5)
Mekanika Zat Alir - SIL 201 35
Salah satu cara untuk
menjelaskan besarnya uap
pu A
Pu A = Patm A+ (γ hA) ( 2 )
(1.21)
Tekanan
T k uap jjenuh
h cairan
i pada
d temperatur
t t 20oC dit
ditunjukkan
j kk di
dalam Tabel (1.4) dan untuk air pada temperatur berbeda
ditunjukkan di dalam Tabel (1.5).
Jawaban :
Kavitasi terjadi apabila tekanan berkurang sampai mencapai
tekanan uap.p
Dari tabel 1.1. diperoleh
Pu
= 0,58 m
γ
Pu = 0,58 m × 9752 N / m 3 = 56,56 N / m 3
u=
1 dp
2 μ dx
(Bz − z 2 ) B
u
z
tetap
Gambar 1.8 Pembagian
k
kecepatan
t aliran
li antara
t
dua pelat
u = 0,3 m / det
d = 0,3 mm
⎛ μ 2 ⎞
di
dinamik
ik dibagi
dib i kerapatan
k cairan
i ⎜⎜υ = m / det
d ⎟⎟
⎝ ρ ⎠
7. Kerapatan cairan (density) adalah ukuran dari kosentrasi
massa dan dinyatakan dalam bentuk massa per satuan
volume :
ρ = massa / satuan volume = m / v kgg / m
3