Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRATIKUM CAD/CAM LANJUT

PROGRAM SARJANA SAINS TERAPAN

dibuat untuk memenuhi salah satu tugas


mata kuliah CAD/CAM Semester VIII

oleh

Kelompok 4
Kelas : 4MEA

Isyroqun Nadjach 215411919


Linda Purnamasari 215411907
Lita Juwita 215411925
Umar Abdurrahman 215411929

PROGRAM STUDI TEKNIK REKAYASA MANUFAKTUR


POLITEKNIK MANUFAKTUR BANDUNG
2019
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kehadirat ALLAH Subhanahu wata’ala atas


limpahan rahmat dan berkahnya karya tulis yang berjudul “Laporan
Praktikum CAD/CAM Lanjut Program Sarjana Sains Terapan”
sebagai salah satu syarat kelulusan program diploma IV Politeknik
Manufaktur Negeri Bandung dapat diselesaikan dengan baik. Karya tulis
ini dibuat untuk melaporkan dan memenuhi salah satu tugas mata kuliah
praktik CAD-CAM. Selama penyusunan karya tulis ini penulis mendapat
berbagai masalah. Namun, semua permasalahan tersebut dapat
diselesaikan dengan baik berkat dorongan dari berbagai pihak. Penulis
berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi siapa pun yang
membacanya. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan untuk membuat karya tulis ini lebih baik.

Bandung, Mei 2019

Penulis
i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 1

1.3 Batasan Masalah ............................................................................................ 1

1.4 Tujuan praktikum .......................................................................................... 2

1.5 Metodologi Praktikum ................................................................................... 2

BAB 2 LANDASAN TEORI .................................................................................. 3

2.1 Computer Numerical Control[1] ...................................................................................................... 3

2.2 Simultaneous 5x Milling[3] ................................................................................................................. 5

2.3 Reverse engineering[2] ........................................................................................................................... 6

2.3.1 Rekayasa mesin terbalik ......................................................................... 6

BAB 3 REVERSE ENGINEERING, PEMROGRAMAN DAN PEMBUATAN .... 8

3.1 Design benda kerja ....................................................................................... 9

3.1.1 Reverse engineering ............................................................................... 9

3.1.2 Drawing benda kerja ............................................................................ 12

3.2 Pembuatan ................................................................................................... 13

3.2.1 Pembuatan Bakalan .............................................................................. 13

3.2.2 Pemrograman ........................................................................................ 13

3.2.3

BAB 4 PENUTUP ................................................................................................. 19

4.1 Kesimpulan .................................................................................................. 19

4.2 Saran pada proses pembuatan ...................................................................... 20

4.3

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 21

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Computer-aided design (CAD) atau computer-aided design merupakan satu


bentuk otomatisasi yang membantu perancang untuk memperbaiki gambar,
spesifikasi, dan elemen-elemen yang berhubungan dengan perancangan yang
menggunakan efek grafik khusus dan perhitungan program-program komputer.
Computer Aided Manufacturing (CAM) adalah sebuah sistem yang secara otomatis
mampu menghasilkan produk/ benda kerja (finish product) melalui penggunaan
perangkat permesinan yang dikendalikan oleh komputer dimana bentuk produk yang
diinginkan dapat dibuat terlebih dahulu menggunakan CAD. Maka dari itu CAD-
CAM ini menjadi salah satu mata kuliah di Polman Bandung.

Mata kuliah CAD-CAM mempunyai silabus reverse engineering dan simulant


5x pada program studi teknologi rekayasa manufaktur . praktikum CAD-CAM ini
mempelajari part bertipe .stl (Stereolitograph) kemudian diharuskan mengubahnya
menjadi bentuk part solid dengan metode reverse engineering menggunakan
software Geomagic design X, yang kemudian part solid tersebut harus dibuat
menjadi produk jadi menggunakan program 5x machining.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, penulis menyimpulkan rumusan masalah


sebagai berikut.
1. Bagaimana proses reverse engineering pada part yang diberikan?

2. Bagaimana program 5x dalam pembuatannya?

3. Bagaimana realisasi dari program 5x yang telah di buat?

1.3 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang diberikan pada laporan praktikum ini adalah sebagai
berikut.
1. Software yang digunakan untuk reverse engineering adalah geomagic design
1
x.
2. Tidak membahas langkah demi langkah dalam melakukan reverse
engineering yang telah dilakukan.
3. Pemrograman cam 5x dibuat menggunakan software solidcam 2018.

4. Tidak membahas permasalahan yang terjadi dalam perealisasian solid part.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.

1. Mengetahui bagaimana metode reverse engineering cad menggunakan

software geomagic design X.

2. Mengetahui cara pemrograman simultan 5x.

3. Merealisasikan hasil reverse engineering menjadi barang jadi.

2
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Computer Numerical Control[1]

Computer Numerical Control, disingkat CNC, (berarti "komputer kontrol


numerik") merupakan sistem otomasi mesin perkakas yang dioperasikan oleh
perintah yang diprogram secara abstrak dan disimpan di media penyimpanan. Saat ini
mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan program CAD (computer
aided design). Mesin-mesin CNC dibuat untuk menjawab tantangan di dunia
manufaktur modern dimana bisa mengerjakan produk dengan bentuk rumit dalam
waktu yang singkat, serta keterulangan yang tinggi. Dengan mesin CNC, ketelitian
suatu produk dapat dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk massal
dengan hasil yang sama persis dan waktu permesinan yang cepat [1]

Gambar 2. 1 Tipe Mesin CNC yang digunakan

Kontrol numerik (NC) adalah bentuk otomatisasi yang dapat diprogram di


mana tindakan mekanis dari peralatan dikendalikan oleh program yang berisi data
alfanumerik berkode. Data tersebut mewakili posisi relatif antara kepala kerja dan
bagian kerja. Kepala pekerjaan adalah alat atau elemen pemrosesan lainnya, dan
bagian kerja adalah objek yang sedang diproses. Prinsip operasi NC adalah untuk
mengontrol gerakan kepala pekerjaan relatif terhadap bagian kerja dan untuk
mengontrol urutan di mana gerakan dilakukan.

3
Sistem Koordinasi dan Kontrol Gerakan di NC

Gambar 2. 1 Sistem sumbu koordinat standar

Sistem sumbu koordinat standar digunakan untuk menentukan posisi dalam


kontrol numerik. Sistem ini terdiri dari tiga sumbu linear (x, y, z) dari sistem
koordinat Cartesian, ditambah tiga sumbu rotasi (a, b, c), seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 2.1 Sumbu rotasi digunakan untuk memutar bagian kerja untuk
menghadirkan permukaan yang berbeda untuk pemesinan, atau untuk mengarahkan
pahat atau kepala kerja pada sudut yang relatif terhadap bagian tersebut. Sebagian
besar sistem NC tidak memerlukan keenam sumbu. Sistem NC paling sederhana
(mis., Komplotan, mesin pengepres untuk stok logam lembaran datar, dan mesin
penyisipan komponen) adalah sistem penentuan posisi yang lokasinya dapat
ditentukan dalam bidang x-y. Pemrograman mesin ini melibatkan menentukan urutan
koordinat x-y. Sebaliknya, beberapa peralatan mesin memiliki kontrosumbu untuk
membentuk geometri bagian kerja yang kompleks, biasanya menggunakan sumbu x-
y dan z, namun ditambah dengan sumbu rotasi 4 dan 5 (5 axis)

2.2 Simultaneous 5x Milling[3]

Dalam istilah yang paling sederhana, pemesinan 5-sumbu melibatkan


penggunaan CNC untuk memindahkan bagian atau pahat yang memiliki lima sumbu
yang berbeda secara bersamaan. Hal ini memungkinkan pengerjaan bagian yang
sangat kompleks, itulah sebabnya 5-axis sangat populer untuk aplikasi luar angkasa
karena membutuhkan pergerakan 5 sumbu secara simultan.

Namun, beberapa faktor telah berkontribusi pada adopsi yang lebih luas dari
pemesinan 5-sumbu. Ini termasuk: Dorongan menuju pemesinan pengaturan tunggal
(kadang-kadang disebut "Done-in-One") untuk mengurangi waktu tunggu dan
meningkatkan efisiensi Kemampuan untuk menghindari tabrakan pemegang
pahat dengan memiringkan pahat atau meja, yang juga memungkinkan akses yang
lebih baik ke bagian geometri Masa pakai pahat dan waktu siklus yang lebih efisien

4
sebagai hasil dari memiringkan pahat / meja untuk mempertahankan posisi
pemotongan yang optimal dan beban chip yang konstan.

2.3 Reverse engineering[2]


2.3.1 Rekayasa mesin terbalik
Karena desain berbantuan komputer (CAD) menjadi lebih populer, reverse
engineering telah menjadi metode yang layak untuk membuat model virtual 3D dari
bagian fisik yang ada untuk digunakan dalam 3D CAD, CAM , CAE atau perangkat
lunak lainnya. Proses rekayasa balik melibatkan pengukuran suatu objek dan
kemudian merekonstruksinya sebagai model 3D. Objek fisik dapat diukur
menggunakan teknologi pemindaian 3D seperti CMM , pemindai laser , digitizers
cahaya terstruktur , atau Pemindaian CT Industri (computed tomography). Data yang
diukur saja, biasanya direpresentasikan sebagai titik awan , tidak memiliki informasi
topologi dan maksud desain. Yang pertama dapat dipulihkan dengan mengubah titik
awan menjadi mesh berwajah segitiga. Reverse engineering bertujuan untuk
melampaui memproduksi mesh seperti itu, dan untuk memulihkan maksud desain
dalam hal permukaan analitis sederhana yang sesuai (bidang, silinder, dll), serta
mungkin permukaan NURBS , untuk menghasilkan model CAD representasi
batas. Pemulihan model semacam itu memungkinkan desain untuk dimodifikasi
untuk memenuhi persyaratan baru, rencana pembuatan yang akan dihasilkan, dll.

Model Hibrid adalah istilah yang umum digunakan ketika


pemodelan NURBS dan parametrik diimplementasikan bersama. Menggunakan
kombinasi permukaan geometris dan bentuk bebas dapat memberikan metode
pemodelan 3D yang kuat. Area data bentuk bebas dapatikombinasikan dengan
permukaan geometris yang tepat untuk membuat model hybrid. Contoh tipikal dari
hal ini adalah rekayasa balik kepala silinder, yang mencakup fitur cor bentuk bebas,
seperti jaket air dan area permesinan toleransi tinggi.

Reverse engineering juga digunakan oleh bisnis untuk membawa geometri


fisik yang ada ke dalam lingkungan pengembangan produk digital, untuk membuat
rekaman 3D digital dari produk mereka sendiri, atau untuk menilai produk pesaing.
Ini digunakan untuk menganalisis, misalnya, bagaimana suatu produk bekerja, apa
fungsinya, dan komponen apa yang terdiri darinya, memperkirakan biaya, dan
mengidentifikasi potensi pelanggaran paten , dll.

5
Rekayasa nilai adalah aktivitas terkait yang juga digunakan oleh bisnis. Ini
melibatkan de-konstruksi dan analisis produk, tetapi tujuannya adalah untuk
menemukan peluang untuk pemotongan biaya.BAB 3
REVERSE ENGINEERING, PEMROGRAMAN DAN PEMBUATAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai tentang proses reverse engineering yang
akan dilaksanakan pada rancnagan scan yang telah diberikan, pembuatan berserta
dengan tahapan pemrograman tool path nya.
Berikut merupakan diagram alir dari praktikum yang di lakukan.

Mulai

Reverse Engineering

Drawing

Pembuatan
Pemrograman
Bakalan

Eksekusi
Program
Pembuatan

Dokumentasi

Selesai

Gambar 3. 1 Diagram alir praktikum

6
3.1 Design

3.1.1 Reverse engineering


Menurut Ingle (1994) dalam buku nya yang berjudul “Reverse engineering”,
metode reverse engineering dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, hardware reverse
engineering dan software reverse engineering. Metode reverse engineering yang
digunakan pada praktikum ini adalah software reverse engineering, yang dimana
luaran dari metode ini adalah berupa data CAD. Software yang digunakan adalah
geomagic design X 2016. Secara singkat berikut merupakan langkah pengubahan
data point cloud menjadi data solid modeling.
1. Import Point cloud to software.

2. Sambungkan Point cloud menjadi Mesh.

3. Pembuatan Segment (bagian) dari hasil mesh.

4. Segment menjadi informasi surface yang akan di bentuk menjadi solid modeling.

File yang diberikan bertipe .obj yang dimana file tersebut dihasilkan dari hasil
3D scanner dan memiliki informasi mengenai point cloudnya. Berikut merupakan
tampilan dari point cloud yang dibuka pada software geomagic design X.

Gambar 3. 2 Point cloud

7
Dari point cloud tersebut tahapan selanjutnya adalah mengubah point cloud
tersebut menjadi mesh data. Berukut merupakan tampilan dari hasil mesh yang
dilakukan pada software geomagic design X.

Gambar 3. 3 Mesh data

Dari data segment tersebut maka informasi mengenai geometri dan dimensi dari produk pun dapat
diketahui. Segment tersebut dapat dijadikan sketch pada plane yang ditentukan dengan metode
diproyeksikan tegak lurus terhadap plane yang ditentukan. Kemudian sketch tersebut dapat
dijadikan bentukan solid modelling dengan cara mengextrude sketch tersebut. Berikut merupakan
gambar dari hasil part yang telah di ubah menjadi solid modelling

8
Gambar 3. 4 3D Solid modeling data
Menggunakan fitur deviasi yang tersedia dapat diketahui penyimpangan dari
solid modeling yang telah dibuat terhadap segment atau mesh yang terbentuk. Berikut
merupakan gambar fitur deviasi yang di lakukan. Warna hijau berarti dimensi
memasuki toleransi, merah dan biru berarti deviasi antara solid modeling dan
segment keluar dari batas toleransi.

Gambar 3. 5 Deviation dataDrawing

9
Setelah solid modelling didapatkan tahap selanjutnya adalah menjadikan part
tersebut menjadi bentuk drawing (gambar kerja), agar estimasi ukuran sebelum
dimachining dapat ditentukan. Berikut merupakan gambar kerja dari part yang kami
dapatkan.

Gambar 3. 6 Drawing Benda kerja

3.2 Pembuatan

3.2.1 Pembuatan Bakalan


Tahap setelah dilaksanakannya proses duplikasi rancangan adalah pembuatan
bakalan benda kerja yang berfungsi sebagai basic atau datum untuk pencekaman pada
pembuatan menggunakan mesin 5x. Raw material yang didapatkan berukuran 150 mm
x 70 mm x 40.6 mm kemudian dilakukan proses permesinan pada ketiga bidang yang
kemudian akan berfungsi sebagai bidang acuan atau datum.

3.2.2 Pemrograman
Selagi pembuatan bakalan dilakukan, pemrograman pun harus berjalan, agar
tidak ada waktu tunggu antara pemrograman dan pembuatan di mesin 5x. Pada
praktikum ini pemrograman dibagi menjadi 6 jenis tipe pemotongan yaitu,
1. Roughing

2. Rest roughing

3. Semi finishing

4. Semi corner finishing

5. Finishing

10
6. Corner finishing

Dalam penggunaan metode pemotongan diatas diperlukan beberapa cutter yang


berbeda pada setiap tipe pemotongannya. Berikut merupakan daftar cutter yang
digunakan dalam praktikum cad-cam 5x ini.

Gambar 3. 7 Tool Data

Pencekaman yang digunakan menggunkan ragum dan koordinat 0,0 terdapat


pada titik tengah benda kerja pada bagian atas, seperti yang ditunjukan pada gambar

11
Gambar 3. 8 Pencekaman

Berikut merupakan penjelasan singkat mengenai pemrograman yang di pilih


dalam praktikum ini.
Tabel 3. 1 Pemrograman
No No Tool Tipe Program Ilustrasi

1 7 Rough program contour roughing 3D HSR

12
program 3D HSR
2 7 Rough
contour Roughing bagian bawah

Terdiri dari program 2.5D contour bagian atas


3 9 Pocket

13
Terdiri dari program 2.5D contour
4 9 Pocket
bagan bawah

Terdiri dari program 2.5D contour


5 7 Semi finishing
bagian kiri

14
Terdiri dari program 2.5D contour
6 7 Semi finishing
bagian kanan

Terdiri dari program 3D HSM-


7 12 finishing
constant z machining

Setelah semua program selesai tahap selanjutnya adalah melakukan simulasi


pada software untuk mengetahui apakah terdapat collision atau tidak. Beritu
merupakan gambar dari hasil simulasi yang dilakukan.

15
Gambar 3. 9 Solid Verified simulation

Gambar 3. 10 Machine Simulation


Berikut merupakan gambar dari benda kerja yang telah selesai di kerjakan.

Gambar 3. 11 Hasil Setelah Eksekusi Program

16
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam pembuatan 3d modelling pada praktikum ini menggunakan software


geomagic design x 2016. Adapun tahapan reverse engineering yang di lakukan
adalah sebagai berikut,
1. Import Point cloud to software.

2. Sambungkan Point cloud menjadi Mesh.

3. Pembuatan Segment (bagian) dari hasil mesh.

4. Segment menjadi informasi surface yang akan di bentuk menjadi solid modeling.
Pembuatan program 5x dalam praktikum ini dibagi menjadi 6 tahapan, yaitu:
1. Roughing 4. Rest roughing
5. Semi corner finishing
2. Semi finishing

3. Finishing 6. Corner finishing

Realisasi dari benda yang dihasilkan ditunjukan pada gambar 5.1 dimana tidak
seluruh bagian benda kerja dapat dikerjakan dikarenakan kurangnya kelebihan material
yang disediakan dimana berfungsi sebagai bidang pencekaman. Sehingga bagian
bawah benda kerja tidak dapat selesai dikerjakan pada mesin 5x.

4.2 Saran

 Perhatikanlah proses K3 pada proses pemesinan CNC. Pastikan pintu mesin dalam
keadaan tertutup.

 Tool/ alat potong harus disesuaikan dengan proses pemotongan supaya hasil benda
sesuai dengan yang diharapkan

 Alat bantu harus dicekam harus dicekam dengan kuat agar tidak terjadi pergeseran
pada saat proses.

17
DAFTAR PUSTAKA

[1]
Groover, Mikel P. (2012). Fundamental of modern manufacturing materials,
process and systems. New Jersey: Wiley.
[2]
https://en.wikipedia.org/wiki/Reverse_engineering#cite_note-Eilam-1 16 JUNI

2019 12.58 ONLINE


[3]
https://www.engineering.com/AdvancedManufacturing/ArticleID/11930/The-

What-Why-and-How-of-5-Axis-CNC-Machining.aspx 16 JUNI 2019

12.58 ONLINE

https://id.wikipedia.org/wiki/CNC

18

Anda mungkin juga menyukai