oleh
Kelompok 4
Kelas : 4MEA
Penulis
i
DAFTAR ISI
3.2.3
4.3
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Adapun batasan masalah yang diberikan pada laporan praktikum ini adalah sebagai
berikut.
1. Software yang digunakan untuk reverse engineering adalah geomagic design
1
x.
2. Tidak membahas langkah demi langkah dalam melakukan reverse
engineering yang telah dilakukan.
3. Pemrograman cam 5x dibuat menggunakan software solidcam 2018.
1.4 Tujuan
2
BAB 2
LANDASAN TEORI
3
Sistem Koordinasi dan Kontrol Gerakan di NC
Namun, beberapa faktor telah berkontribusi pada adopsi yang lebih luas dari
pemesinan 5-sumbu. Ini termasuk: Dorongan menuju pemesinan pengaturan tunggal
(kadang-kadang disebut "Done-in-One") untuk mengurangi waktu tunggu dan
meningkatkan efisiensi Kemampuan untuk menghindari tabrakan pemegang
pahat dengan memiringkan pahat atau meja, yang juga memungkinkan akses yang
lebih baik ke bagian geometri Masa pakai pahat dan waktu siklus yang lebih efisien
4
sebagai hasil dari memiringkan pahat / meja untuk mempertahankan posisi
pemotongan yang optimal dan beban chip yang konstan.
5
Rekayasa nilai adalah aktivitas terkait yang juga digunakan oleh bisnis. Ini
melibatkan de-konstruksi dan analisis produk, tetapi tujuannya adalah untuk
menemukan peluang untuk pemotongan biaya.BAB 3
REVERSE ENGINEERING, PEMROGRAMAN DAN PEMBUATAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai tentang proses reverse engineering yang
akan dilaksanakan pada rancnagan scan yang telah diberikan, pembuatan berserta
dengan tahapan pemrograman tool path nya.
Berikut merupakan diagram alir dari praktikum yang di lakukan.
Mulai
Reverse Engineering
Drawing
Pembuatan
Pemrograman
Bakalan
Eksekusi
Program
Pembuatan
Dokumentasi
Selesai
6
3.1 Design
4. Segment menjadi informasi surface yang akan di bentuk menjadi solid modeling.
File yang diberikan bertipe .obj yang dimana file tersebut dihasilkan dari hasil
3D scanner dan memiliki informasi mengenai point cloudnya. Berikut merupakan
tampilan dari point cloud yang dibuka pada software geomagic design X.
7
Dari point cloud tersebut tahapan selanjutnya adalah mengubah point cloud
tersebut menjadi mesh data. Berukut merupakan tampilan dari hasil mesh yang
dilakukan pada software geomagic design X.
Dari data segment tersebut maka informasi mengenai geometri dan dimensi dari produk pun dapat
diketahui. Segment tersebut dapat dijadikan sketch pada plane yang ditentukan dengan metode
diproyeksikan tegak lurus terhadap plane yang ditentukan. Kemudian sketch tersebut dapat
dijadikan bentukan solid modelling dengan cara mengextrude sketch tersebut. Berikut merupakan
gambar dari hasil part yang telah di ubah menjadi solid modelling
8
Gambar 3. 4 3D Solid modeling data
Menggunakan fitur deviasi yang tersedia dapat diketahui penyimpangan dari
solid modeling yang telah dibuat terhadap segment atau mesh yang terbentuk. Berikut
merupakan gambar fitur deviasi yang di lakukan. Warna hijau berarti dimensi
memasuki toleransi, merah dan biru berarti deviasi antara solid modeling dan
segment keluar dari batas toleransi.
9
Setelah solid modelling didapatkan tahap selanjutnya adalah menjadikan part
tersebut menjadi bentuk drawing (gambar kerja), agar estimasi ukuran sebelum
dimachining dapat ditentukan. Berikut merupakan gambar kerja dari part yang kami
dapatkan.
3.2 Pembuatan
3.2.2 Pemrograman
Selagi pembuatan bakalan dilakukan, pemrograman pun harus berjalan, agar
tidak ada waktu tunggu antara pemrograman dan pembuatan di mesin 5x. Pada
praktikum ini pemrograman dibagi menjadi 6 jenis tipe pemotongan yaitu,
1. Roughing
2. Rest roughing
3. Semi finishing
5. Finishing
10
6. Corner finishing
11
Gambar 3. 8 Pencekaman
12
program 3D HSR
2 7 Rough
contour Roughing bagian bawah
13
Terdiri dari program 2.5D contour
4 9 Pocket
bagan bawah
14
Terdiri dari program 2.5D contour
6 7 Semi finishing
bagian kanan
15
Gambar 3. 9 Solid Verified simulation
16
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4. Segment menjadi informasi surface yang akan di bentuk menjadi solid modeling.
Pembuatan program 5x dalam praktikum ini dibagi menjadi 6 tahapan, yaitu:
1. Roughing 4. Rest roughing
5. Semi corner finishing
2. Semi finishing
Realisasi dari benda yang dihasilkan ditunjukan pada gambar 5.1 dimana tidak
seluruh bagian benda kerja dapat dikerjakan dikarenakan kurangnya kelebihan material
yang disediakan dimana berfungsi sebagai bidang pencekaman. Sehingga bagian
bawah benda kerja tidak dapat selesai dikerjakan pada mesin 5x.
4.2 Saran
Perhatikanlah proses K3 pada proses pemesinan CNC. Pastikan pintu mesin dalam
keadaan tertutup.
Tool/ alat potong harus disesuaikan dengan proses pemotongan supaya hasil benda
sesuai dengan yang diharapkan
Alat bantu harus dicekam harus dicekam dengan kuat agar tidak terjadi pergeseran
pada saat proses.
17
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Groover, Mikel P. (2012). Fundamental of modern manufacturing materials,
process and systems. New Jersey: Wiley.
[2]
https://en.wikipedia.org/wiki/Reverse_engineering#cite_note-Eilam-1 16 JUNI
12.58 ONLINE
https://id.wikipedia.org/wiki/CNC
18