Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jalan tol bebas hambatan merupakan jalan alternatif bagi pengguna

kendaraan beroda empat atau lebih dengan sistem berbayar. Jalan tol bertujuan

untuk mempersingkat jarak dan waktu tempuh dari satu tempat ke tempat lain.

Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan

Surabaya, serta kota terbesar diluar pulau jawa, Medan juga merupakan kota

perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia sehingga

mengalami frekuensi lalu lintas yang padat maka dari itu dibutuhkan media

perpindahan transportasi yang cukup modern dan cangih untuk memudahkan

perpindahan tersebut. Jalan Tol merupakan pilihan yang tepat bagi para pengguna

jalan untuk dapat mencapai tujuan dengan tepat waktu.

Guna mengatasi kemacetan yang terjadi di daerah kota medan, pemerintah

melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan memulai pembangunan proyek

pekerjaan jalan Tol Ruas Medan – Binjai seksi 1 (Interchange Tanjung Mulia).

Proyek pembangunan jalan Tol Trans Sumatera Ruas Medan – Binjai seksi

1 ini merupakan jalan yang berlokasi antara Interchange Tanjung Mulia dan

memiliki ramp sebanyak 10 ramp.

Waktu pelaksanaan proyek jalan tol Medan – Binjai seksi 1 adalah 390 hari

dan waktu pemeliharaan adalah 730 hari dan memiliki tipe struktur Underpass,

Box pedestrian dan Box Culvert

1
2

Konfigurasi jalan tol seksi 1 ini adalah 2 Jalur & 2 Lajur lalu lintas, yang

memiliki lebar sebesar 3,6 m, dan lebar bahu dalam sebesar 1,5 m dan bahu luar

sebesar 3 m

1.2 Lokasi Proyek

Peta lokasi proyek dan penampang Jalan Tol Medan – Binjai (Seksi 1A)

Gambar 1.1 Lokasi Proyek Pembangunan Jalan Tol Ruas Medan - Binjai
Sumber: PT. Hutama Karya Infrastruktur, 2018

1.3 Sumber Dana

Sumber dana pembangunan jalan Tol Ruas Medan – Binjai (Seksi 1) berasal

dari dana PT. Hutama Karya Divisi Jalan Tol (Persero) (Dengan Nilai Harga

borongan sebesar Rp. 614.978.057.000,- (Enam Ratus Empat Belas Milyar

Sembilan Ratus Tujuh Puluh Delapan Juta Lima Puluh Tujuh Ribu Rupiah) Pada

proyek jalan Tol Ruas Medan – Binjai (Seksi 1) terdapat beberapa pihak yang

terlibat yaitu :
3

1. pemilik Proyek adalah PT. Hutama Karya (Persero) Divisi Jalan Tol;

2. kontraktor Pelaksana adalah PT. Hutama Karya Infrastruktur;

3. konsultan Perencana adalah PT. MRI (Matra Rekayasa Internasional);

4. konsultan Pengawas adalah PT. Multi Phi Beta;

5. penyedia Beton Segar adalah PT. Unggul Sejati Indonesia dan PT. Kreasi

Beton Nusantara (Keraton); dan

6. penyedia Aspal adalah PT. Karya Murni Perkasa (KMP)

1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Proyek

Setelah selesai proyek jaln Tol Ruas Medan – Binjai (Seksi 1) tersebut

diharapkan dapat mengatasi kemacetan yang terjadi pada daerah kota medan dan

dapat memberikan pelayanan yang baik bagi pengguna jalan tol. Dengan

lancarnya perhubungan lalu lintas dapat menunjang program – program

pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sosial, dan budaya.

1.4.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang diikuti terhitung mulai tanggal 15 Juli

s/d 01 September 2019. Bertujuan untuk memenuhi kurikulum Jurusan Teknik

Sipil, Prodi Teknik Rekayasa Konstruksi Jalan dan Jembatan semester VII (tujuh),

Politeknik Negeri Lhokseumawe. Dapat mengaplikasikan teori-teori perkuliahan

dengan pelaksanaan di lapangan dan mengetahui berbagai masalah-masalah yang

timbul di lapangan, sehingga dapat memperluas dan menambah wawasan

mahasiswa.

Anda mungkin juga menyukai