SALINAN
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Pasal I
Pasal II
Pasal III
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 26 Januari 2015
Plt. DIREKTUR JENDERAL PAJAK,
ttd
MARDIASMO
1)7
a
LAMPIRAN I
NOMOR PER-01/PJ/2015
TENTANG
;_i I I
I FT I 1-T-T--7-T-1
... Y..; -,
4.014N C. LAMPIRAN
Petunjuk Umum:
SPT Masa PPh Final Pasal 4 Ayat (2) menggunakan format yang dapat dibaca dengan mesin scanner, oleh
karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
- Jika Wajib Pajak membuat sendiri formulir SPT ini, berilah tanda ■ (segi empat hitam) di keempat sudut
kertas sebagai pembatas agar dokumen dapat di-scan.
- Kertas berukuran F4/Folio (8.5 x 13 inchi) dengan berat minimal 70 gram.
- Kertas tidak boleh dilipat atau kusut.
- Kolom Identitas:
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan komputer atau tulis tangan, semua isian identitas harus
ditulis di dalam kotak-kotak yang disediakan.
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan mesin ketik, NPWP harus ditulis di dalam kotak-kotak
sedangkan nama dan alamat Wajib Pajak dapat ditulis dengan mengabaikan kotak-kotak namun tidak
boleh melewati batas kotak paling kanan.
- Kolom-kolom nilai rupiah atau US dollar harus diisi tanpa nilai desimal.
Contoh:
dalam menuliskan sepuluh juta rupiah adalah: 10.000.000 (BUKAN 10.000.000,00)
dalam menuliskan seratus dua puluh lima rupiah lima puluh sen adalah: 125 (BUKAN 125,50)
Petunjuk Khusus:
1. Bagian Judul
- Beri tanda silang (X) pada kotak di depan baris "SPT Normal" jika SPT yang disampaikan merupakan
SPT biasa, dan beri tanda silang (X) pada kotak di depan bads "SPT Pembetulan Ke- jika SPT yang
disampaikan merupakan SPT Pembetulan.
- Untuk SPT Pembetulan, maka pada baris: "SPT Pembetulan Ke- " diisi dengan angka kesekian
kalinya Wajib Pajak melakukan pembetulan.
- Masa Pajak diisi dengan Masa Pajak yang bersangkutan, dengan format penulisan bulan-tahun. Untuk
SPT Pembetulan, Masa Pajak diisi dengan Masa Pajak dari SPT yang dibetulkan.
2. Bagian A
Diisi dengan identitas lengkap (NPWP, Nomor ID, Kode Identitas, nama, dan alamat) Pemotong
Pajak/Wajib Pajak.
Nomor ID diisi dengan nomor identitas
Kode Identitas diisi sesuai dengan kode jenis identitas yang dimiliki, yaitu:
1. NIK/KTP 2. SIM 3. Paspor 4. KITAS/KITAP 5. Lainnya
3. Bagian B
Kolom (1) : Uraian, cukup jelas.
Kolom (2) : KAP/KJS
Merupakan Kode Akun Pajak (KAP) dan Kode Jenis Setoran (KJS) yang harus diisikan pada
Surat SetoranPajak (SSP).
Kolom (3) : NHai Objek Pajak
Diisi dengan jumlah bruto bunga deposito/tabungan, diskonto Sertifikat Bank Indonesia, jasa
giro, transaksi penjualan saham, bunga/diskonto obligasi, hadiah undian, nilai sewa tanah dan
atau bangunan, imbalan atas jasa konstruksi.
Kolom (4) : Tarif, cukup jelas.
Tarif atas jasa konstruksi ditulis sesuai dengan pemotongan/penyetoran yang dilakukan.
Contoh :
Jika pada Masa Pajak yang sama dilakukan pemotongan PPh atas jasa pelaksanaan
konstruksi oleh penyedia jasa dengan kualifikasi usaha kecil dan oleh penyedia jasa yang tidak
memiliki kualifikasi usaha maka kolom tarif diisi: 2 / 4.
Kolom (5) : PPh yang dipotong/dipungut/disetor sendiri
Diisi dengan jumlah Pajak Penghasilan yang dipotong/dipungut/disetor sendiri yaitu sebesar
Nilai Objek Pajak x Tarif.
Terbilang : Diisi untuk jumlah PPh.
4. Bagian C
Beri tanda X dalam kotak sesuai dengan dokumen yang dilampirkan dan isi jumlah dokumen yang
dilampirkan pada kotak yang tersedia.
Jika SPT ditandatangani oleh bukan Pemotong Pajak/Wajib Pajak, maka harap dilampirkan Surat Kuasa
Khusus bermaterai cukup.
Lampiran Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2) meliputi:
Formulir 1.2 : Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan selain atas Bunga Deposito/Tabungan, Diskonto
SBI, Jasa Giro.
Formulir 1.3 : Daftar Bukti Pemotongan/Pemungutan atas Bunga Deposito/Tabungan, Diskonto SBI,
Jasa Giro.
Lampiran Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2) meliputi:
Formulir 1.4 : Bukti Pemotongan/Pemungutan atas Hadiah Undian.
Formulir 1.5 : Bukti Pemotongan/Pemungutan atas Bunga Deposito/Tabungan, Diskonto SBI, Jasa
Giro.
Formulir 1.6 : Bukti Pemotongan/Pemungutan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham
yang Diperdagangakan di Bursa Efek.
Formulir 1.7 : Bukti Pemotongan/Pemungutan atas Penghasilan dari Persewaan Tanah dan/atau
Bangunan.
Formulir 1.8 : Bukti Pemotongan/Pemungutan atas Penghasilan dari Usaha Jasa Konstruksi.
Formulir 1.9 : Bukti Pemotongan/Pemungutan atas Bunga dan/atau Diskonto Obligasi dan Surat
Berharga Negara (SBN).
Formulir 1.10 : Bukti Pemotongan/Pemungutan atas Bunga Simpanan yang Dibayarkan oleh Koperasi
kepada Anggota Koperasi Orang Pribadi.
Formulir 1.11 : Bukti Pemotongan/Pemungutan atas Dividen yang Diterima atau Diperoleh Wajib Pajak
Orang Pribadi Dalam Negeri.
Formulir : Bukti Pemotongan/Pemungutan PPh Final Pasal 4 ayat (2) selain yang disebutkan di
lainnya atas.
5. Bagian D
- Beri tanda (X) pada kotak yang sesuai. Pemotong Pajak/Pimpinan atau Kuasanya wajib membubuhkan
Nama Lengkap dan NPWP yang bersangkutan serta wajib menandatangani dan membubuhkan cap
perusahaan. Tanggal diisi dengan tanggal dibuatnya SPT dengan format penulisan tanggal-bulan-tahun.
- Kotak yang harus diisi oleh petugas cukup dikosongkan saja oleh Wajib Pajak.
6. Selain oleh Pemotong Pajak, SPT Masa ini juga wajib diisi dan dilaporkan oleh Wajib Pajak yang menurut
ketentuan yang berlaku wajib menyetor sendiri Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2) yang terutang.
7. Penyetoran dilakukan dengan menggunakan SSP ke Bank Persepsi atau Kantor Pos dan Giro. Jadwal
penyetoran PPh dan pelaporan SPT untuk masing-masing jenis penghasilan adalah sebagai berikut:
KOOS Agmor
Ne 1•IPTYP gglgtlPernotongan ■ PemungtAan Paftal Othrea PPh yang Dtpglona
Kama Alantall
dentin I de ntltas Pa1.31.1RP.
Name, Tanagai ingurgul
. 04 OW 04 fin
11
12
13
14
15
1 11
IT C./757CAK-31:1-0
m> 2 c 611
c.1 0)
1g
>r
c ^3 ZS C PS
0 Cr t OCOPOZ
DJ Nz ia
ro 4
0
JUVAAI-1
3g
M -9L2 C/
XC r
6 t 212
C 1 13 g
Z
z CA 4M '0 .0
PE1540704c, PAJAKJPIAP.INAN
1- 1 K1JASA WAJS PAJAK z> cn
>
> z
'Alma
Palar
4
> C
&aft:,
WP I I I I 1 & Gag Cz wa >
z c-
11 r-5; z
t -3 0 ro
C3
- -> V Xi 9 E.
>
w 5.3
Z 9 IV
r-1
gj z
12/ 5:1 0
D.1.1 1..0
1.1 1 11.2 Pewathiran Tarraiur Jergrral Pkalt AkffrosAr PER-01 ,PA,2915
W
.4
> -3
4 5T
•
4
C
C -O:j
tg 9 NJ o
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1.2
DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)
(D.1.1.32.06)
Petunjuk Umum:
SPT Masa Final PPh Pasal 4 Ayat (2) menggunakan format yang dapat dibaca dengan mesin scanner, oleh
karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
- Jika Wajib Pajak membuat sendiri formulir SPT ini, berilah tanda ■ (segi empat hitam) di keempat sudut
kertas sebagai pembatas agar dokumen dapat di-scan.
- Kertas berukuran F4/Folio (8.5 x 13 inchi) dengan berat minimal 70 gram.
- Kertas tidak boleh dilipat atau kusut.
- Kolom Identitas:
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan komputer atau tulis tangan, semua isian identitas harus
ditulis di dalam kotak-kotak yang disediakan.
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan mesin ketik, NPWP harus ditulis di dalam kotak-kotak
sedangkan nama dan alamat Wajib Pajak dapat ditulis dengan mengabaikan kotak-kotak namun tidak
boleh melewati batas kotak paling kanan.
Petunjuk Khusus:
1. Masa Pajak diisi dengan Masa Pajak yang bersangkutan, dengan format penulisan bulan/tahun. Untuk
SPT Pembetulan, Masa Pajak diisi dengan Masa Pajak dari SPT yang dibetulkan.
2. Kolom (1) : Cukup jelas.
Kolom (2) : Diisi NPWP pihak yang dipotong atau jika pihak yang dipotong tidak memiliki NPWP maka
diisi alamat lengkap (dalam hal Pemberi Hasil sebagai Pemotong Pajak), atau
Diisi NPWP Pemotong (dalam hal Wajib Pajak dipotong oleh Pihak Lain).
Kolom (3) : Diisi sesuai dengan kode jenis identitas pihak yang dipotong, yaitu:
1. NIK/KTP 2. SIM 3. Paspor 4. KITAS/KITAP 5. Lainnya
Kolom (4) : Diisi dengan nomor identitas pihak yang dipotong.
Kolom (5) : Diisi nama pihak yang dipotong (dalam hal Pemberi Hasil sebagai Pemotong Pajak), atau
Diisi nama pemotong (dalam hal Wajib Pajak dipotong oleh pihak lain).
Kolom (6) : Cukup jelas.
Kolom (7) Cukup jelas.
Kolom (8) : Cukup jelas.
Kolom (9) : Diisi dengan jumlah bruto objek Pajak Penghasilan untuk setiap Bukti Pemotongan/
Pemungutan.
Kolom (10) Cukup jelas.
3. Bagian Tanda Tangan
Beni tanda (X) pada kotak yang sesuai. Pemotong Pajak/Pimpinan atau Kuasanya wajib membubuhkan
Nama Lengkap dan NPWP yang bersangkutan serta wajib menandatangani dan membubuhkan cap
perusahaan.
Tanggal diisi dengan tanggal dibuatnya Daftar Bukti Pemotongan dengan format penulisan tanggal-bulan-
tahun.
KEMENTERIAN
C
KEUANGAN RI
I 1 1
DAFTA.R BLIKTI PEMOTOINIGAN F`Rti f 1P1A.L RASA E. 4 A.YAT 12) FORAIRIUR 1.3
DIREKTORA T ATAS SLINGA DEPOSIT 0CPTABUPIGAM, DISK01410 E-91, JASA GIRO Masa Polak
JENDE RAL PAJAK ,rn._.■ 1 L....1_.1 L I
!Code NtIonAr
Bab
ab P CM* 1011g-lb rv-Pe.rung via?
NP VIP PR1 s a Olpatnng .13touncu1 IRE
ktlendl as Ident?las Ala mw ?a Nips/
Ai
1 C-
t2
14
IC
"1:1 wn-aoo-or
I? —tmw
IC
4 r- 0.
5> ›x‘,,
tri
15
•
71
t=1 r,
> z tn o
mC/1111.0.-3Z1?1,..
• 1.11t=7 Z
• 9 Z111.73 m
0 .s7
L% A-
Cp`)
z • ,-- X 0F"C)
...
0 '17 z 1?) 1:$
>> Ct=ltri
Tan:69;77a zw
.Et4070.4Qe.4.A.KPIAPINAIN JAr
tam
. tar-41 I I I I 11 I II I II :11 raw', ..catsm 1171,1 ■ ?: 4 IQ Z
7, 0
[ 7] CT-77 7 ".A T
•
0>t
>
r 4
0 'T;
>
Z -3 Cz/ 111 5
"a 4 z z
Ill 4 Ca
111 10 0
D.1.131 10 LenvIr an L I Fiera" an Dl rrthi Jenderal P1131. NCITT31 PE R.01.PAD11
CD 9
CD 9»c-./
t)2: C12 C
> (1' 1,1
t1/
ts>>1:3>cD
Z
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1.3
DAFTAR BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)
(D.1.1.32.10)
Petunjuk Umum:
SPT Masa PPh Final Pasal 4 Ayat (2) menggunakan format yang dapat dibaca dengan mesin scanner, oleh
karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
- Jika Wajib Pajak membuat sendiri formulir SPT ini, berilah tanda ■ (segi empat hitam) di keempat sudut
kertas sebagai pembatas agar dokumen dapat di-scan.
- Kertas berukuran F4/Folio (8.5 x 13 inchi) dengan berat minimal 70 gram.
- Kertas tidak boleh dilipat atau kusut.
- Kolom Identitas:
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan komputer atau tulis tangan, semua isian identitas harus
ditulis di dalam kotak-kotak yang disediakan.
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan mesin ketik, NPWP harus ditulis di dalam kotak-kotak
sedangkan nama dan alamat Wajib Pajak dapat ditulis dengan mengabaikan kotak-kotak namun tidak
boleh melewati batas kotak paling kanan.
- Kolom-kolom nilai rupiah atau US dollar harus diisi tanpa nilai desimal.
Contoh:
dalam menuliskan sepuluh juta rupiah adalah: 10.000.000 (BUKAN 10.000.000,00)
dalam menuliskan seratus dua puluh lima rupiah lima puluh sen adalah: 125 (BUKAN 125,50)
Petunjuk Khusus:
1. Masa Pajak diisi dengan Masa Pajak yang bersangkutan, dengan format penulisan bulan/tahun. Untuk
SPT Pembetulan, Masa Pajak diisi dengan Masa Pajak dari SPT yang dibetulkan.
2. Kolom (1) : Cukup jelas.
Kolom (2) : Diisi NPWP pihak yang dipotong atau jika pihak yang dipotong tidak memiliki NPWP maka
diisi alamat lengkap (dalam hal Pemberi Hasil sebagai Pemotong Pajak), atau
Diisi NPWP Pemotong (dalam hal Wajib Pajak dipotong oleh Pihak Lain).
Kolom (3) : Diisi sesuai dengan kode jenis identitas pihak yang dipotong, yaitu:
1. NIK/KTP 2. SIM 3. Paspor 4. KITAS/KITAP 5. Lainnya
Kolom (4) : Diisi dengan nomor identitas pihak yang dipotong.
Kolom (5) : Diisi nama pihak yang dipotong (dalam hal Pemberi Hasil sebagai Pemotong Pajak), atau
Diisi nama pemotong (dalam hal Wajib Pajak dipotong oleh pihak lain).
Kolom (6) : Cukup jelas.
Kolom (7) : Cukup jelas.
Kolom (8) : Cukup jelas.
Kolom (9) : Cukup jelas.
2. Bagian Tanda Tangan
Beri tanda (X) pada kotak yang sesuai. Pemotong Pajak/Pimpinan atau Kuasanya wajib membubuhkan
Nama Lengkap dan NPWP yang bersangkutan serta wajib menandatangani dan membubuhkan cap
perusahaan.
Tanggal diisi dengan tanggal dibuatnya Daftar Bukti Pemotongan dengan format penulisan tanggal bulan-
-
tahun.
Lampiran 1.4
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-
01/PJ /2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-53/ PJ / 2009
TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN
MASA PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2),
SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN
PASAL 15, PASAL 22, PASAL 23 DAN /ATAU PASAL 26
SERTA BUKTI PEMOTONGAN/ PEMUNGUTANNYA
FORMULIR 1.4
tr
Name II
Alamat I I I I
Juoutah Snap HINtleh Unithms PPP' pang 131p4tan01131prnmiut
No. Janis HadM* MxMan
MIPS (11MM
6
JUMLAH
Penno4aing:Pemungut Palok
NPWP
III
Nam ■ 11! III III
IL I III III I I LII .
Perhattar
4t1"1
I441 Paiak F0r4i/fustor ,JanNaalatl Tawas Tappan, Marna dart cap
Jraaar tang alsctong •• Cs'4.ptgu1 alas
ntisan inert 1444n kredr: o4sak dalart .Sual
-
41444a
I I 4
F1.1.3109 1. 444■4■ 4 an 14 $444444 nut 04444444 144411414114 yak 1444ner 144/11-0 1 4P.14
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1.4
BUKTI PEMOTONGAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)
ATAS HADIAH UNDIAN
(F.1.1.33.09)
Petunjuk Umum:
SPT Masa Final PPh Pasal 4 Ayat (2) menggunakan format yang dapat dibaca dengan mesin scanner, oleh
karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
- Jika Wajib Pajak membuat sendiri formulir SPT ini, berilah tanda ■ (segi empat hitam) di keempat sudut
kertas sebagai pembatas agar dokumen dapat di-scan.
- Kertas berukuran F4/Folio (8.5 x 13 inchi) dengan berat minimal 70 gram.
- Kertas tidak boleh dilipat atau kusut.
- Kolom Identitas:
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan komputer atau tulis tangan, semua isian identitas harus
ditulis di dalam kotak-kotak yang disediakan.
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan mesin ketik, NPWP harus ditulis di dalam kotak-kotak
sedangkan nama dan alamat Wajib Pajak dapat ditulis dengan mengabaikan kotak-kotak namun tidak
boleh melewati batas kotak paling kanan.
Contoh: Nama 1 1
i P-1- MAJU kANIcAR JAVA SEiNTOBA 4BApl
- Kolom-kolom nilai rupiah atau US dollar harus diisi tanpa nilai desimal.
Contoh:
dalam menuliskan sepuluh juta rupiah adalah: 10.000.000 (BUKAN 10.000.000,00)
dalam menuliskan seratus dua puluh lima rupiah lima puluh sen adalah: 125 (BUKAN 125,50)
Petunjuk Khusus:
Bukti Pemotongan/Pemungutan ini dibuat oleh Penyelenggara Undian pada saat dibayarkannya/
diserahkannya Hadiah Undian pada yang berhak (penerima Hadiah Undian).
Bukti Pemotongan/Pemungutan ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga), yaitu:
Lembar ke 1 : Untuk Penerima Hadiah Undian.
Lembar ke 2: Untuk KPP sebagai lampiran pada saat pelaporan SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2).
Lembar ke 3 : Untuk Penyelenggara Hadiah Undian.
Kolom 1 : Nomor, cukup jelas.
Kolom 2 : Jenis Hadiah Undian .
Diisi dengan nama/bentuk hadiah yang diberikan.
Contoh :
Tabungan Bank XYZ.
Tiket Pesawat dan akomodasi ke Pulau Bali.
Kolom 3 : Jumlah Bruto Hadiah Undian.
Diisi dengan nilai bruto Hadiah Undian.
Dalam hal hadiah undian diserahkan dalam bentuk natura/kenikmatan maka jumlah nilai bruto
adalah sebesar nilai uang atau nilai pasar hadiah tersebut sesuai Peraturan Pemerintah
Nomor 132 Tahun 2000.
Kolom 4 :Tarif, diisi sesuai dengan tarif pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Hadiah Undian.
Kolom 5 : PPh yang dipotong/dipungut
Diisi dengan PPh atas hadiah undian yang telah dipotong/dipungut yaitu sebesar Jumlah Nilai
Bruto x Tarif.
Terbilang : Diisi untuk jumlah PPh.
Lampiran 1.5
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-
01/PJ/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-53/PJ/2009
TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN
MASA PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2),
SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN
PASAL 15, PASAL 22, PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26
SERTA BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTANNYA
FORIMULSR LS
p4.•
com,,,-t4 art
KEMENTERAAN KEUANGAN REP1JBLIK BONESIA
OPREKTORAT JENOERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
Nome,
NPVVP
1 1 1 1 1- I
Hotpot Idantltas
1 1 Katie itlentItas:
Mama
1 _1 11--
[ [ 1 I-1
Aia mat
L 11111 1111 11111111 1111111 1111111
.1knenti Moto Twit sem 010 lung
i1
Mom roorgnestion
ON I 11.11
OuogolDINI•riaisaa rA) (RN I
tik..-
1. Dap:: ': E e
42) 01) 140 OR ON I
( .:) .1
a Rapiall
P. ValLta Anima aenga•
Ptem Forwarl
c Valuta AWN( laPpa
Prams. Faterarc
....._
SerteN.at Depcnito
3 raoLnap
J. Serielkat Rank (mann st
.........___
Jana Ornn
J UM AH
TerOlang
20
Pemetang Pap* Bank
NPWP
-
LE= -
Kama
111111111111111111 111 1111111111
a ,:an
' Jurnlah Pala -en0hastarti-Jriaa DePanao, T rt0 a 'Tang an. N ama clan G ap
'ThauncarrDislolp 5B1 Jana Dec yarn depncelp
eI alas Inkar me•upakar treir. umat datam Sleet.
Petreernanuar "SPT Tan.mar. PPP
2 aim =e-nelcrp.v) tni maregat) nak apapea apt)
cer aar ∎ Pro2tap
.. Jar. Perwar
Petunjuk Umum:
SPT Masa Final PPh Pasal 4 Ayat (2) menggunakan format yang dapat dibaca dengan mesin scanner, oleh
karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
- Jika Wajib Pajak membuat sendiri formulir SPT ini, berilah tanda ■ (segi empat hitam) di keempat sudut
kertas sebagai pembatas agar dokumen dapat di-scan.
- Kertas berukuran F4/Folio (8.5 x 13 inchi) dengan berat minimal 70 gram.
- Kertas tidak boleh dilipat atau kusut.
- Kolom Identitas:
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan komputer atau tulis tangan, semua isian identitas harus
ditulis di dalam kotak-kotak yang disediakan.
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan mesin ketik, NPWP harus ditulis di dalam kotak-kotak
sedangkan nama dan alamat Wajib Pajak dapat ditulis dengan mengabaikan kotak-kotak namun tidak
boleh melewati batas kotak paling kanan.
Kolom-kolom nilai rupiah atau US dollar harus diisi tanpa nilai desimal.
Contoh:
dalam menuliskan sepuluh juta rupiah adalah: 10.000.000 (BUKAN 10.000.000,00)
dalam menuliskan seratus dua puluh lima rupiah lima puluh sen adalah: 125 (BUKAN 125,50)
Petunjuk Khusus:
Bank, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 131 Tahun 2000 dan Keputusan Menteri Keuangan
Nomor 51/KMK.04/2001, berkewajiban memotong PPh yang terutang atas penghasilan berupa Bunga
Deposito/Tabungan, Diskonto SBI, dan Jasa Giro yang dibayarkan oleh Bank.
Bukti Pemotongan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yaitu:
Lembar ke 1: Untuk Wajib Pajak.
Lembar ke 2: Untuk KPP sebagai lampiran pada saat pelaporan SPT Masa PPh Pasal 4 Final ayat (2).
Lembar ke 3 : Untuk Pemotong Pajak.
Kolom 1 : Nomor, cukup jelas.
Kolom 2 : Jenis Penghasilan
Cukup jelas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kolom 3 : Jumlah Bruto Bunga/Diskonto/Jasa Giro.
Diisi dengan jumlah bunga/diskonto/Jasa Giro yang diberikan kepada Wajib Pajak.
Kolom 4 : Tarif
Diisi sesuai dengan tarif pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Bunga
Deposito/Tabungan dan Diskonto SBI/Jasa Giro, yaitu:
a. 20% atas penghasilan berupa Bunga Deposito/Tabungan dan Diskonto SBI/Jasa Giro yang
diterima/diperoleh Wajib Pajak Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT).
b. 20% atau tarif menurut tax treaty atas penghasilan berupa Bunga Deposito/Tabungan dan
Diskonto SBI/Jasa Giro yang diterima/diperoleh Wajib Pajak Luar Negeri.
Kolom 5 : PPh yang dipotong
Diisi dengan jumlah PPh yang dipotong, yaitu sebesar : Jumlah Bruto Bunga/Diskonto/Jasa
Giro x tarif.
Kolom 6 : DN /LN
Jika ditempatkan di dalam negeri maka diisi DN, sedangkan jika ditempatkan di luar negeri
maka diisi LN.
Terbilang : Diisi untuk jumlah PPh.
Lampiran 1.6
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-
01/ PJ / 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-53/ PJ/ 2009
TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN
MASA PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2),
SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN
PASAL 15, PASAL 22, PASAL 23 DAN/ ATAU PASAL 26
SERTA BUKTI PEMOTONGAN/ PEMUNGUTANNYA
1 -I--1 1,
FCRMIJUR
l. lt ar +40. • Wror ;14,1* v**1:
l• -co rinr*on.,,lava lama t lau
t.•-t, 4'lk9*
KEMEHTERIAN KEUA016.0144 REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
•■■•..• *
NPWP
1 1-1 I 1-_1- 11 I II
Warnor I4entltas
111 1 1 1 Itil Kode
Nam a
1 1 1 1 _LL_LLL 1 1 11 1
AIa mak
111111 IIIII
- TT
NMI ThInsalksi PrOtellehili
#i
JUIALAH
Orc.lany
20
Pennotong Ratak
NPWP
• 1 I 1
Names 11111111111111111111- 111. 111 11110111111111111111
Pen‘anan
Tandy Ta nu ama des n Cap
nonian Phao Peognashan ras Parghaslar Transaks
Pentiaan Ban= fang OFe'daQanaka fF Sana E1a#
3 atlas no an Ireamaka - area ca,ak dawn„ 3 411 cr,
Pemrecraruar 15f111 T afuraf Pon
2 &Jo orrocianon vk danxap san apac4 a .34
*raw ler0aaa can Pena*
I I i *TON, ,E•
F.1.1.33 11
01111i,41 lo, ^derot P1)14 *lunar Pe11.00 =•,.= I!
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1.6
BUKTI PEMOTONGAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)
ATAS PENGHASILAN DARI PENJUALAN SAHAM YANG DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK
(F.1.1.33.11)
Petunjuk Umum:
SPT Masa PPh Final Pasal 4 Ayat (2) menggunakan format yang dapat dibaca dengan mesin scanner, oleh
karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
Jika Wajib Pajak membuat sendiri formulir SPT ini, berilah tanda ■ (segi empat hitam) di keempat sudut
kertas sebagai pembatas agar dokumen dapat di-scan.
Kertas berukuran F4/Folio (8.5 x 13 inchi) dengan berat minimal 70 gram.
- Kertas tidak boleh dilipat atau kusut.
- Kolom Identitas:
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan komputer atau tulis tangan, semua isian identitas harus
ditulis di dalam kotak-kotak yang disediakan.
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan mesin ketik, NPWP harus ditulis di dalam kotak-kotak
sedangkan nama dan alamat Wajib Pajak dapat ditulis dengan mengabaikan kotak-kotak namun tidak
boleh melewati batas kotak paling kanan.
- Kolom-kolom nilai rupiah atau US dollar harus diisi tanpa nilai desimal.
Contoh:
dalam menuliskan sepuluh juta rupiah adalah: 10.000.000 (BUKAN 10.000.000,00)
dalam menuliskan seratus dua puluh lima rupiah lima puluh sen adalah: 125 (BUKAN 125,50)
(1) Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Pemotong Pajak terdaftar.
(2) Diisi dengan Nomor Bukti Pemotongan sesuai administrasi yang dibuat oleh Penyelenggara Bursa Efek.
(3) Diisi dengan Identitas Wajib Pajak yang menerima penghasilan dari penjualan saham yang dimilikinya.
Nomor Identitas diisi dengan nomor identitas pihak yang dipotong.
Kode Identitas diisi sesuai dengan kode jenis identitas pihak yang dipotong, yaitu:
1. NIK/KTP 2. SIM 3. Paspor 4. KITAS/KITAP 5. Lainnya
(4) Diisi dengan tanggal, bulan dan tahun dibuatnya Bukti Pemotongan Pajak.
(5) Diisi dengan identitas lengkap Pemotong Pajak.
(6) Diisi dengan tanda tangan, nama dan cap Pemotong Pajak.
Petunjuk Khusus:
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, pemotongan Pajak Penghasilan atas penghasilan yang diterima
atau diperoleh dari transaksi penjualan saham di bursa efek dilakukan oleh penyelenggaraan bursa efek
melalui perantara pedagang efek.
Bukti Pemotongan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yaitu:
Lembar ke 1 : Untuk Wajib Pajak.
Lembar ke 2 : Untuk Penyelenggara Bursa Efek.
Lembar ke 3: Arsip Pemotong Pajak.
Kolom 1 : Nomor, cukup jelas.
Kolom 2 : uraian, cukup jelas.
Kolom 3 : nilai transaksi penjualan
Diisi dengan jumlah nilai seluruh transaksi penjualan.
Kolom 4 : tarif, diisi sesuai dengan tarif pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan dari
penjualan saham yang diperdagangkan di bursa efek.
Kolom 5 : PPh yang dipotong
Diisi dengan jumlah Pajak Penghasilan Final Pasal 4 ayat (2) yang dipotong, yaitu sebesar
Nilai Transaksi Penjualan x Tarif.
Terbilang : Diisi untuk jumlah PPh.
Lampiran 1.7
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-
01/ PJ/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-53/ PJ / 2009
TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN
MASA PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2),
SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN
PASAL 15, PASAL 22, PASAL 23 DAN/ ATAU PASAL 26
SERTA BUKTI PEMOTONGAN/ PEMUNGUTANNYA
FORMULIR 17
I it - bar co-!
18,-t ■ • ; - rt.* 1. 4recy, P10.4;3'41 , FNO
{.4 -V11. LOY'r1114,13
KE WIE LATER IAN KEUANGAN RE PU BLIK INDONESIA
DIREKTORAT SIDERAL PAJAK
KANTOR PE•LAY ANAN PAJAK
l*PWF
1- 7a-17-__.:
Niorrror Ile nt Ras
Node idenifias 1
Mama
I I I I I I II I II 1 I I I
Alamat
I 1 TM" I 1
NOP
1 _LT .
Loka sI Tanah clan
[ 1 1
atau Bangunan
1111111 I 11111.1
Jurnish Amato MO Sawa TAW
MP)
TertNang
Rerndtnnd PaJak
NPiYP
Wilma 1 [ 1 11 I III
I :
Petunjuk Umum:
SPT Masa PPh Final Pasal 4 Ayat (2) menggunakan format yang dapat dibaca dengan mesin scanner, oleh
karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
- Jika Wajib Pajak membuat sendiri formulir SPT ini, berilah tanda ■ (segi empat hitam) di keempat sudut
kertas sebagai pembatas agar dokumen dapat di-scan.
- Kertas berukuran F4/Folio (8.5 x 13 inchi) dengan berat minimal 70 gram.
- Kertas tidak boleh dilipat atau kusut.
- Kolom Identitas:
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan konnputer atau tulis tangan, semua isian identitas harus
ditulis di dalam kotak-kotak yang disediakan.
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan mesin ketik, NPWP harus ditulis di dalam kotak-kotak
sedangkan nama dan alamat Wajib Pajak dapat ditulis dengan mengabaikan kotak-kotak namun tidak
boleh melewati batas kotak paling kanan.
- Kolom-kolom nilai rupiah atau US dollar harus diisi tanpa nilai desimal.
Contoh:
dalam menuliskan sepuluh juta rupiah adalah: 10.000.000 (BUKAN 10.000.000,00)
dalam menuliskan seratus dua puluh lima rupiah lima puluh sen adalah: 125 (BUKAN 125,50)
Petunjuk Khusus:
Bukti Pemotongan dibuat dalam rangkap 3 (tiga) yaitu:
Lembar ke 1 : Untuk Wajib Pajak.
Lembar ke 2 : Untuk KPP sebagai lampiran pada saat pelaporan SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2).
Lembar ke 3: Untuk Pemotong Pajak.
Kolom 1 : Jumlah Bruto Nilai Sewa
Diisi dengan jumlah bruto penghasilan yang dibayarkan/terutang atas penyewaan tanah
dan/atau bangunan.
Kolom 2 : Tarif, diisi sesuai dengan tarif pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan dari
persewaan tanah dan/atau bangunan.
Kolom 3 : PPh yang dipotong
Diisi dengan jumlah PPh yang harus dipotong, yaitu sebesar Jumlah Bruto Nilai Sewa x Tarif.
Terbilang : Diisi untuk jumlah PPh.
Lampiran 1.8
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-
01/ PJ/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-53/ PJ / 2009
TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN
MASA PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2),
SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN
PASAL 15, PASAL 22, PASAL 23 DAN / ATAU PASAL 26
SERTA BUKTI PEMOTONGAN/ PEMUNGUTANNYA
FORIP.0_1ft 1.0
LileNtsir 'Oita* PspAO
LeeTC ■ ir PedilydrAir t' Yak
Lte•ta• PP"- Alx -41C,Pii14.=:',k0,
KEVENTERIAN KELIANGAN REPUBLIK risiDONE51,6
DIREKTOaAT IENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
111111C11PISIIOTONCIAJIPENIUDMIJIAN rPb
FINAL PASAL 4 ATAT {Z)
AM. PENSHAIRAlt DARI MAFIA MIA KCIIISTPUKIN
NP WP
Norma
Alamal
rT1
YE.
,harlaih MN PM yam Dipatengt
(RP} Dirtimtut Mt
usaha
20
Pestotonaltensimput Paint
Nana I
I -171T I 777
I Juntah Falai vencnafaari [lag Jasa Tandy Tandan. Nana clan Cap
PtcrisInaks. yang dpoiong;apurgut
.r.MS rulican men-Qatar wiral palak
cam,' Sum: PenPerr.ahuan SPT
PPh
EILA3 Perrolarpan,Ple-nurraulan rt4
eacIpp.10 Dar a patala dtsl dergah
lervIcap Can bens?,
, E1
P.1.1.31.1411 La rap I orst.,:.ear- Dralthu Jonchspit PIO* Namur Pet-0" 2*-4
IMP
PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1.8
BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh FINAL PASAL 4 AYAT (2)
ATAS PENGHASILAN DARI USAHA JASA KONSTRUKSI
(F.1.1.33.16)
Petunjuk Umum:
SPT Masa PPh Final Pasal 4 Ayat (2) menggunakan format yang dapat dibaca dengan mesin scanner, oleh
karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
- Jika Wajib Pajak membuat sendiri formulir SPT ini, berilah tanda ■ (segi empat hitam) di keempat sudut
kertas sebagai pembatas agar dokumen dapat di-scan.
- Kertas berukuran F4/Folio (8.5 x 13 inchi) dengan berat minimal 70 gram.
- Kertas tidak boleh dilipat atau kusut.
- Kolom Identitas:
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan komputer atau tulis tangan, semua isian identitas harus
ditulis di dalam kotak-kotak yang disediakan.
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan mesin ketik, NPWP harus ditulis di dalam kotak-kotak
sedangkan nama dan alamat Wajib Pajak dapat ditulis dengan mengabaikan kotak-kotak namun tidak
boleh melewati batas kotak paling kanan.
- Kolom-kolom nilai rupiah atau US dollar harus diisi tanpa nilai desimal.
Contoh:
dalam menuliskan sepuluh juta rupiah adalah: 10.000.000 (BUKAN 10.000.000,00)
dalam menuliskan seratus dua puluh lima rupiah lima puluh sen adalah: 125 (BUKAN 125,50)
Petunjuk Khusus:
Bukti Pemotongan/Pemungutan ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga), yaitu:
Lembar ke 1: Untuk Penerima Penghasilan.
Lembar ke 2 : Untuk KPP melalui pemotong/pemungut pajak, dilampirkan pada saat SPT PPh Final Pasal 4
ayat (2).
Lembar ke 3: Untuk pemotong/pemungut pajak.
Kolom 1 : Nomor, cukup jelas.
Kolom 2 : Uraian
Diisi dengan jenis jasa yang diberikan.
Kolom 3 : Jumlah Nilai Bruto
Diisi dengan jumlah penghasilan yang diterima/diperoleh.
Kolom 4 Tarif
Diisi sesuai dengan tarif pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas penghasilan dari usaha
jasa konstruksi.
Kolom 5 : PPh yang dipotong/dipungut
Diisi dengan PPh atas penghasilan yang telah dipotong/dipungut, yaitu sebesar Jumlah Nilai
Bruto x Tarif.
Terbilang : Diisi untuk jumlah PPh.
Lampiran 1.9
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-
01/ PJ/ 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-53 / PJ/ 2009
TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN
MASA PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2),
SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN
PASAL 15, PASAL 22, PASAL 23 DAN/ ATAU PASAL 26
SERTA BUKTI PEMOTONGAN/ PEMUNGUTANNYA
LLII!
FORMULIR
Lartt,s - ,"4110
Latta - ■ gilt+N44•4 mama rN4
NPWP
Nornor Identnas
Kode IderMas:
Nama :1 1 1 1 IIIiiii11" I
Mantra
[1111; 111(1 17117,
(III UMW
3 Nana Oh gasiSBN
0 Qurriah n,ai nominal
C. Isionor seri
cf. Tingisat bungalatun
Tanqgal iatuh ierrpo buriga terakhr .
MU M
Tangloe•cr
g. Tariggal pe- ,uala -
Jurrlah harga perolellan bersih llama hurgai
Jurriah harga jua' tersih 1,tanos hoop
J. Disloonto -
Bunga
20
Pemotong Pajak
NPWP
- LJII II I
Narra 111111•111111111111
Tanda Tangan. Nama dan Cap
---
PerNaton
1, Beam Nara aticas dengan tangos! peteithar
1
'fang PeTteda itual &an Per -Canon terser/0m
2 134(k1 Pemalargar:pr 0a12j,se sal aDatslia .,Ii
oer.X^ fer444+7 san cer,.v
3 atiki Pe-nala-var (afar alt.ar rneSKitur =Pr)
=Nal •dak lixttng bag! tank dins ;ensun Jan
reksadana fang niernerst, sfaltai
Petunjuk Umum:
SPT Masa PPh Final Pasal 4 Ayat (2) menggunakan format yang dapat dibaca dengan mesin scanner, oleh
karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
- Jika Wajib Pajak membuat sendiri formulir SPT ini, berilah tanda ■
(segi empat hitam) di keempat sudut
kertas sebagai pembatas agar dokumen dapat di-scan.
- Kertas berukuran F4/Folio (8.5 x 13 inchi) dengan berat minimal 70 gram.
- Kertas tidak boleh dilipat atau kusut.
- Kolom Identitas:
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan komputer atau tulis tangan, semua isian identitas harus
ditulis di dalam kotak-kotak yang disediakan.
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan mesin ketik, NPWP harus ditulis di dalam kotak-kotak
sedangkan nama dan alamat Wajib Pajak dapat ditulis dengan mengabaikan kotak-kotak namun tidak
boleh melewati batas kotak paling kanan.
(1) Diisi dengan nama Kantor Pelayanan Pajak (KPP) tempat Pemotong Pajak terdaftar.
(2) Diisi dengan Nomor Bukti Pemotongan sesuai administrasi yang dibuat oleh Pemotong Pajak.
(3) Diisi dengan Identitas Wajib Pajak yang menerima penghasilan berupa bunga obligasi.
Nomor Identitas diisi dengan nomor identitas pihak yang dipotong.
Kode Identitas diisi sesuai dengan kode jenis identitas pihak yang dipotong, yaitu:
1. NIK/KTP 2. SIM 3. Paspor 4. KITAS/KITAP 5. Lainnya
(4) Diisi dengan tanggal dibuatnya Bukti Pemotongan.
(5) Diisi dengan identitas Pemotong Pajak.
(6) Diisi dengan tanda tangan, nama dan cap Pemotong Pajak.
Petunjuk Khusus:
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh berupa bunga obligasi dilakukan oleh penerbit obligasi atau kustodian selaku agen
pembayaran yang ditunjuk, serta oleh perusahaan efek, dealer atau bank selaku pedagang perantara
dan/atau pembeli.
Bukti Pemotongan ini dibuat rangkap 4 (empat) oleh Pemotong Pajak, yaitu:
Lembar ke-1: untuk Wajib Pajak yang dipotong.
Lembar ke-2: untuk Penyelenggara Bursa Efek.
Lembar ke-3: untuk Arsip Pemotong Pajak.
Lembar ke-4: untuk Pembeli/Pemegang Obligasi.
Kolom 1 : Uraian, terdiri atas:
Huruf a : Nama obligasi/SBN
Obligasi sebagaimana dimaksud pada kolom ini termasuk surat utang berjangka waktu lebih
dari 12 (dua belas) bulan, seperti Medium Term Note, Floating Rate Note yang berjangka
waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan. Surat Berharga Negara meliputi Surat Utang Negara
dan Surat Berharga Syariah Negara. Surat Utang Negara meliputi Obligasi Negara dan Surat
Perbendaharaan Negara.
Huruf b : Jumlah nilai nominal, cukup jelas.
Huruf c : Nomor seri, cukup jelas.
Huruf d : Tingkat bunga/tahun, cukup jelas.
Huruf e : Tanggal jatuh tempo bunga terakhir, dengan format penulisan: tanggal-bulan -tahun.
Huruf f : Tanggal perolehan, dengan format penulisan: tanggal-bulan -tahun.
Huruf g : Tanggal penjualan, dengan format penulisan: tanggal-bulan -tahun.
Huruf h : Jumlah harga perolehan bersih (tanpa bunga), cukup jelas.
Huruf I : Jumlah harga jual bersih (tanpa bunga), cukup jelas.
Huruf j : Diskonto (i - h), cukup jelas.
Huruf k : Bunga, cukup jelas.
Kolom 2 : Bunga/Diskonto, cukup jelas.
Terbilang : Diisi untuk jumlah PPh.
Lampiran 1.10
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-
01/PJ/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-53/PJ/2009
TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN
MASA PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2),
SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN
PASAL 15, PASAL 22, PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26
SERTA BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTANNYA
FORM LIL IR
i **bagto l -rd .*
1.4.-lbs$ go.;
1....--tro 0:to r, •
!CEMENTER IAN KE UM4 GAN REPU BLIP( INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANrOR PELAYANAN PAJAK
NPWP
Pematong Pajak
NPWP I-I I I
Nama
I I I -
-- T
Penttaten
Tanda Taiwan. Nama dan Cap
I. JInolari Polork Pentratran alas
Perenasion dor ∎ Berrao Sropanar faro
etbayarkar net traorast kepata arottrIa
kaPerav °tang Priesco tt.kor rremparran
kredt ;Zia( 64iarr SP - To-unor PPP
2 Batt Perriuntt:an r t (artgat sot
atotela c deroan cragaa Par tenor
F.1.1.33.17
FT4 wax- SrVrir
Petunjuk Umum:
SPT Masa PPh Final Pasal 4 Ayat (2) menggunakan format yang dapat dibaca dengan mesin scanner, oleh
karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
- Jika Wajib Pajak membuat sendiri formulir SPT ini, berilah tanda ■ (segi empat hitam) di keempat sudut
kertas sebagai pembatas agar dokumen dapat di-scan.
- Kertas berukuran F4/Folio (8.5 x 13 inchi) dengan berat minimal 70 gram.
- Kertas tidak boleh dilipat atau kusut.
- Kolom Identitas:
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan komputer atau tulis tangan, semua isian identitas harus
ditulis di dalam kotak-kotak yang disediakan.
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan mesin ketik, NPWP harus ditulis di dalam kotak-kotak
sedangkan nama dan alamat Wajib Pajak dapat ditulis dengan mengabaikan kotak-kotak namun tidak
boleh melewati batas kotak paling kanan.
- Kolom-kolom nilai rupiah atau US dollar harus diisi tanpa nilai desimal.
Contoh:
dalam menuliskan sepuluh juta rupiah adalah: 10.000.000 (BUKAN 10.000.000,00)
dalam menuliskan seratus dua puluh lima rupiah lima puluh sen adalah: 125 (BUKAN 125,50)
Petunjuk Khusus:
Bukti Pemotongan ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga).
Lembar ke 1 : Untuk Penerima Hadiah Undian.
Lembar ke 2 : Untuk KPP sebagai lampiran pada saat pelaporan SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2).
Lembar ke 3: Untuk Pemotong Pajak.
Kolom 1 : Jumlah Bruto Bunga Simpanan
Diisi dengan jumlah bruto bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi.
Kolom 2 : Tarif, diisi sesuai dengan tarif pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas bunga simpanan
yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi.
Kolom 3 : PPh yang dipotong
Diisi dengan jumlah PPh yang harus dipotong, yaitu sebesar Tarif x Jumlah Bruto Bunga
Simpanan.
Terbilang : Diisi untuk jumlah PPh.
Lampiran 1.11
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-
01/PJ/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN
DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-53/PJ/2009
TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT PEMBERITAHUAN
MASA PAJAK PENGHASILAN FINAL PASAL 4 AYAT (2),
SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENGHASILAN
PASAL 15, PASAL 22, PASAL 23 DAN/ATAU PASAL 26
SERTA BUKTI PEMOTONGAN/PEMUNGUTANNYA
FORM)
PAW,
t Or VII ■ 11 ■01 - 4", rA4*
: a^kr mot2#1.1‘Nkti,
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KANTOR PELAYANAN PAJAK
NPWP - 1- T 1 -1-
tremor Inentltas Kode Idenlrlas I
Nama
. -111.1111.1.1 1 111
Alam at
Terbilang
20
Pantotong Pajak
NPWP FTT1 - I I I- - 1 I H
Nama 1 1 I .1_1 I 1 1 Li
1,_111 I 1 1 1 1
Tanda Tangan. Nama dan Cap
Jumtan Palak Rengras4a)-. alas
Pergrosaan lari &olden yang Clerrra
1.43 4..13p)erclan
VW Ora-la PnbarK Daarr .
Petunjuk Umum:
SPT Masa PPh Final Pasal 4 Ayat (2) menggunakan format yang dapat dibaca dengan mesin scanner, oleh
karena itu perlu diperhatikan hal-hal berikut ini:
- Jika Wajib Pajak membuat sendiri formulir SPT ini, berilah tanda ■ (segi empat hitam) di keempat sudut
kertas sebagai pembatas agar dokumen dapat di-scan.
- Kertas berukuran F4/Folio (8.5 x 13 inchi) dengan berat minimal 70 gram.
- Kertas tidak boleh dilipat atau kusut.
- Kolom Identitas:
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan komputer atau tulis tangan, semua isian identitas harus
ditulis di dalam kotak-kotak yang disediakan.
Bagi Wajib Pajak yang mengisi menggunakan mesin ketik, NPWP harus ditulis di dalam kotak-kotak
sedangkan nama dan alamat Wajib Pajak dapat ditulis dengan mengabaikan kotak-kotak namun tidak
boleh melewati batas kotak paling kanan.
- Kolom-kolom nilai rupiah atau US dollar harus diisi tanpa nilai desimal.
Contoh:
dalam menuliskan sepuluh juta rupiah adalah: 10.000.000 (BUKAN 10.000.000,00)
dalam menuliskan seratus dua puluh lima rupiah lima puluh sen adalah: 125 (BUKAN 125,50)
Petunjuk Khusus:
Bukti Pemotongan ini dibuat dalam rangkap 3 (tiga).
Lembar ke 1 : Untuk Wajib Pajak.
Lem bar ke 2: Untuk KPP sebagai lampiran pada saat pelaporan SPT Masa PPh Final Pasal 4 ayat (2).
Lembar ke 3: Untuk Pemotong Pajak.
Kolom 1 : Jumlah Bruto Dividen
Diisi dengan jumlah dividen yang diterima oleh Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri.
Kolom 2 : Tarif, diisi sesuai dengan tarif pemotongan PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas dividen.
Kolom 3 : PPh yang dipotong
Diisi dengan jumlah PPh yang harus dipotong, yaitu sebesar jumlah bruto dividen x tarif.
Terbilang : Diisi untuk jumlah PPh.