Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KEGIATAN

WAJIB KUNJUNGAN MUSEUM


“Museum Universitas Islam Indonesia dan Museum Ullen Sentalu”
Rabu, 11 September 2019

DISUSUN OLEH :
NAMA : LOLA YULIANTI M.
NO. ABSEN : 21
KELAS : X IPS 4

SMA NEGERI 2 PLAYEN


DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2019/2020
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KEGIATAN
WAJIB KUNJUNGAN MUSEUM
“Museum Universitas Islam Indonesia dan Museum Ullen Sentalu”
Rabu, 11 September 2019

Telah disetujui dan disahkan pada :

Hari, Tanggal :
Tempat : SMA Negeri 2 Playen

Kepala SMA N 2 Playen Wali Kelas X IPS 4

........................................ .......................................

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb.


Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas petunjuk, rahmat, dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan laporan Wajib Kunjungan Museum tanpa halangan apapun sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan. Laporan Wajib Kunjungan Museum disusun
berdasarkan pengalaman dan ilmu yang penulis peroleh selama melaksanakan Wajib
Kunjungan Museum.
Tentunya dengan seizin Allah SWT penulis bisa melaksanakan Wajib Kunjungan
Museum dengan tujuan untuk menambah pengetahuan, wawasan, menambah ilmu dan
memperluas pengalaman. Banyak ilmu yang penulis peroleh dari kegiatan ini, penulis
dapat mengetahui tentang sejarah-sejarah perjuangan rakyat Indonesia dari museum-
museum yang dikunjungi.
Ucapan terima kasih yang sebesarnya penulis sampaikan kepada :
1. Ibu ........................, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Playen.
2. Ibu ........................, selaku Wali Kelas X IPS 4.
3. Orangtua siswa yang telah memberi restu kepada siswa-siswi untuk melaksanakan
Wajib Kunjungan Museum.
Dengan ini penulis menyadari bahwa laporan ini tidak akan tersusun dengan baik
tanpa adanya bantuan dari pihak terkait. Oleh karena itu pada kesempatan ini tidak lupa
juga penulis mengucapkan terima kasih pada semua pihak, yang telah membantu penulis
dalam kegiatan Wajib Kunjungan Museum maupun dalam penyusunan laporan ini.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Playen, 17 September 2019


Penulis

Lola Yulianti M.

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Tujuan Wajib Kunjungan Museum .............................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Museum Universitas Indonesia .................................................................... 2
1. Sejarah Museum UII ............................................................................... 2
2. Peninggalan Sejarah yang Ada di Museum UII ..................................... 2
3. Refleksi Diri dari Kunjungan yang Dilakukan di Museum UII ............. 4
B. Museum Ullen Sentalu ................................................................................. 4
1. Sejarah Museum Ullen Sentalu .............................................................. 4
2. Peninggalan Sejarah yang Ada di Museum Ullen Sentalu ..................... 6
3. Refleksi Diri dari Kunjungan yang Dilakukan di Museum Ullen
Sentalu .................................................................................................... 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang diadakan Wajib Kunjungan Museum ini agar siswa SMA N
2 Playen mengenal sejarah perjuangan rakyat Indonesia pada masa lalu. Siswa
SMA N 2 Playen juga diharapkan tidak menganggap Wajib Kunjungan Museum
sebagai rekreasi, tetapi menganggap Wajib Kunjungan Museum sebagai sarana
belajar sejarah dengan cara mendatangi secara langsung museum-museum yang
ada di Indonesia.
Wajib Kunjungan Museum dipilih untuk menambah ilmu pengetahuan
siswa SMA N 2 Playen tentang sejarah. Siswa SMA N 2 Playen dituntut untuk
aktif menggali informasi di museum. Wajib Kunjungan Museum dilakukan untuk
memberikan gambaran kepada siswa SMA N 2 Playen kelas X jurusan IPS tentang
sejarah perjuangan rakyat Indonesia.

B. Tujuan Wajib Kunjungan Museum


Ada beberapa tujuan diadakannya Wajib Kunjungan Museum bagi siswa-
siswi sebagai berikut :
1. Memperluas pengetahuan siswa dalam mata pelajaran sejarah.
2. Mendorong siswa agar mempunyai rasa tanggung jawab.
3. Melihat secara langsung bukti-bukti sejarah perjuangan rakyat Indonesia pada
masa lalu.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Museum Universitas Indonesia


1. Sejarah Museum UII
Berdirinya Universitas Islam Indonesia (UII) tidak lepas dari para
founding father yang juga merupakan tokoh-tokoh nasional seperti Moh.
Natsir, Prof. KHA. Mudzakkir, Mohamad Roem, KH. Wahid Hasyim dan Dr.
Mohammad Hatta. Mengingat hal tersebut UII merasa perlu untuk membangun
Museum sebagai tanda jasa kepada para pendiri nya. Museum UII diresmikan
pada hari Senin tanggal 17 oktober 2011 yang juga bersamaan dengan Purna
Pugar Candi Kimpulan Perpustakaan Pusat UII. Candi Kimpulan ditemukan
oleh para pekerja waktu memugar bangunan pada tahun 2009. Candi ini
menjadi daya tarik tersendiri untuk para pengunjung museum.

2. Peninggalan Sejarah yang Ada di Museum UII


a. Mesin Stensil Manual
b. Piala Musabaqoh Tilawatil Qur'an
c. Perangkat meja dan kursi milik Prof. Dr. Kahar Mudzakir.
d. Lambang Duaja UII pertama dan saat ini
e. Mesin Stensil Elektrik
f. Mesin ketik roll panjang
g. Kereta sebagai kendaraan dinas Prof. KHA. Mudzakkir
h. Boneka Manekin wisudawan
i. Candi Kimpulan sebagai benda cagar budaya
Museum Candi Kimpulan terletak di dalam bangunan perpustaaan
UII. Di dalam museum ini tersimpan berbagai artefak temuan hasil
ekskavasi di Candi Kimpulan. Artefak-artefak tersebut antara lain adalah
kotak pripih, isi pripih yang terdiri dari lempengan emas dan perak, dan
sebagainya.
Candi Kimpulan (juga dikenal sebagai candi Pustakasala) adalah
sebuah peninggalan purbakala di lokasi kampus Universitas Islam
Indonesia (UII) di Dusun Kimpulan, Desa Umbulmartani, Kecamatan
Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, Indonesia. Lokasi tersebut berada di Jalan
Kaliurang km 14,5.

2
Candi ini ditemukan secara tidak sengaja pada 11 Desember 2009
ketika tengah diadakan penggalian untuk fondasi proyek pembangunan
perpustakaan UII. Candi ini tekubur sekitar lima meter di bawah tanah.
Seperti Candi Sambisari, Candi Morangan, dan Candi Kedulan,
candi ini diperkirakan terkubur bersamaan akibat letusan Gunung Merapi di
dekatnya yang meletus sekitar seribu tahun yang lalu. Penemuan candi ini
merupakan penemuan arkeologi yang paling menarik di Yogyakarta baru-
baru ini, serta menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan adanya
candi-candi lain yang masih terkubur oleh lahar dan debu vulkanik Gunung
Merapi.
Penelitian lebih lanjut dan penggalian arkeologi dilakukan oleh
Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Yogyakarta. Candi ini jelas
bersifat Hindu Siwaistik, dan berdasarkan gaya ukiran dan arca menunjukan
bahwa candi ini dibangun pada kurun waktu abad ke-9 sampai ke-10 pada
masa Kerajaan Mataram Kuno.
Candi ini pada saat pertama kali ditemukan dikenal oleh masyarakat
luas sebagai Candi UII (Candi Universitas Islam Indonesia), karena
ditemukan di lingkungan Kampus UII. BP3 menamai candi ini Candi
Kimpulan berdasarkan nama desa setempat. Akan tetapi Yayasan Badan
Wakaf UII mengusulkan nama lain, Pustakasala yang berarti
"perpustakaan" dalam bahasa Sanskerta. Maksud penamaan ini untuk
menekankan sejarah penemuan candi di tempat yang semula hendak
dibangun perpustakaan. Nama ini juga untuk menggambarkan nuansa
pendidikan universitas, ditambah lagi arca Ganesha yang ditemukan di situs
dikenal sebagai dewa ilmu pengetahuan, intelektual, dan kebijaksanaan.
Candi ini jelas bersifat Hindu Siwaistik. Akan tetapi arsitektur candi
ini tidak lazim, lain daripada gaya candi-candi yang lazim ditemukan di
kawasan ini. Tidak seperti candi bergaya Jawa Tengah lainnya, tubuh candi
dan atap dari batu tidak ditemukan. Candi ini berukuran kecil dan sederhana
ukiran hiasannya. Candi ini hanya terdiri dari beberapa bujur sangkar
landasan candi berpagar serta tangga dan celah masuk berhias antefiks
berukir Kala. Ruang dalam terdapat arca Ganesha, Nandi, dan Lingga-Yoni.
Sejauh ini para ahli menduga bahwa gaya arsitektur dan sejarah
candi ini bersifat sederhana. Tubuh, tiang, dan atap candi kemungkinan
besar terbuat dari kayu atau bahan organik lainnya yang mudah lapuk dan
telah musnah tanpa meninggalkan sisa. Bentuk asli candi ini mungkin
serupa dengan pura Hindu Bali dengan atap meru yang menjulang dari

3
bahan kayu, sirap, atau atap ijuk. Tidak seperti Candi Prambanan, candi
kerajaan yang megah dan berukir indah dan mewah, Candi Pustakasala
boleh jadi hanyalah candi desa sederhana yang dibangun masyarakat umum
di suatu desa di pinggiran ibu kota kerajaan.

3. Refleksi Diri dari Kunjungan yang Dilakukan di Museum UII


Setelah diadakannya kunjungan di Museum UII, kami menjadi
mengenal bagaimana perjuangan para tokoh nasional dalam memajukan
pendidikan di Indonesia. Selain itu kami juga bisa mempelajari sejarah awal
mula munculnya mesin stensil dan mesin ketik dalam dunia pendidikan di
Indonesia.

B. Museum Ullen Sentalu


1. Sejarah Museum Ullen Sentalu
Museum yang diresmikan tahun 1997 ini memang punya banyak
koleksi peninggalan Kerajaan Mataram. Terbukti dengan keberadaan Ruang
Sasana Sekar bawana yang berisi lukisan Raja Mataram dan juga Ruang Guwa
Sela Giri yang memamerkan karya lukisan dokumentasi tokoh-tokoh dari
Dinasti Mataram.
Museum Ullen Sentalu merupakan kependekan dari “ULating
bLENcong SEjatiNe TAtaraning LUmaku” yang memiliki arti “Nyala lampu
blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti
kehidupan”. Filosofi tersebut diambil dari sebuah lampu minyak yang biasa
dipergunakan saat pertunjukan wayang kulit.
Museum Ullen Sentalu merupakan museum swasta yang
pembangunannya diprakarsai oleh Keluarga Haryono dibawah payung Yayasan
Ulating Blencong. Ullen Sentalu sendiri merupakan akronim dari kata Ulating
Blencong Sejatine Tataraning Lumaku yang artinya Pelita Kehidupan Umat
Manusia. Museum Ullen Sentalu menyimpan berbagai koleksi dan peninggalan
budaya dan kehidupan bangsawan Jawa pada masa Kerajaan Mataram.
Museum dibangun dengan konsep yang sangat apik. Dari luar, Ullen
Sentalu tampak megah dengan arsitektur perpaduan gothic Eropa abad
pertengahan dan jawa. Berpadu dengan alam pegunungan, dihiasi dengan
taman, diperindah dengan berbagai pahatan, serta lingkungan sekitar yang
tenang semakin membuat damai saat menjejakan kaki disini.
Tidak seperti museum pada umumnya, pengunjung tidak diperkenankan
menjelajah ruang pameran museum sendiri. Pengunjung akan dibuat

4
perkelompok yang nantinya akan dipandu oleh pemandu khusus yang akan
menjelaskan sejarah mengenai benda dan karakter keraton Yogyakarta dan Solo
sembari berpindah dari satu ruangan ke ruangan lainnya secara kronologis.
Untuk mendapat layanan ini, pengunjung tidak mengeluarkan biaya tambahan
karena sudah masuk dalam tiket masuk di awal.
Ruang Koleksi Museum Ullen Sentalu dibagi dalam beberapa ruang.
Yang pertama Ruang Selamat Datang (Ruang Tamu). Kemudian ada Ruang
Seni dan Gamelan yang menyimpan seperangkat koleksi gamelan. Ruang
ketiga adalah Guwo Selo Giri yang menjadi ruang pamer lukisan tokoh kunci
yang mewakili empat kerajaan Dinasti Mataram. Selanjutnya Kampung
Kambang, bangunan unik yang dibangun di atas air yang menampilkan koleksi
batik, syair, hingga album hidup GRKay. Yang terakhir adalah Ruang Sasana
Sekar Buwana dan Koridor Letja Randa yang merupakan museum outdoor
yang memamerkan patung-patung Dewa dan Dewi dari abad ke-8 dan ke-9.
Pada akhir tur wisata museum ini, wisatawan akan ditawari jamu “Ratu
Mas”, yang ramuannya dibuat dari resep rahasia tujuh ramuan herbal, yang
dibuat oleh permaisuri ke Sultan Pakubuwono X. Minuman herbal ini
menjanjikan ketampanan dan kecantikan.
Setelah mengikuti tur kurang lebih selama 1 jam, wisatawan bisa
menikmati aneka hidangan lezat di Restoran Beukenhof yang memiliki
arsitektur gothic. Beberapa hidangan yang direkomendasikan adalah Lobster
Thermidor, Breaded Chicken Tender, dan Glazed Lamb Rack. Hidangan yang
lezat, tempat yang indah, serta alam yang asri pasti akan menjadikan sesi
bersantap menjadi semakin berkesan.
Kenapa Museum Ullen Sentalu dikatakan unik? Salah satu alasannya,
karena museum ini tak menggunakan bangunan kuno atau bangunan cagar
budaya sebagai tempat untuk memajang barang koleksi, melainkan
menggunakan bangunan baru di tengah kawasan hijau di Kaliurang, lereng
Gunung Merapi.
Museum Ullen Sentalu ini merupakan museum di Jogja yang
dikelola oleh Yayasan Ulating Blencong. Di museum kebudayaan ini, Kamu
tak akan menemukan label-label yang bertuliskan penjelasan tentang koleksi
yang ditampilkan. Inilah yang justru menjadi ciri khas Museum Ullen Sentalu.
Semua penjelasan akan disampaikan langsung oleh guide atau pemandu
museum.
Pasti lebih seru mendengarkan cerita langsung dari pemandu bukan,
dari pada harus membaca tulisan yang tak bernada? Bahkan di museum ini

5
setiap pemandu harus belajar terlebih dahulu tentang sejarah masa lalu,
khususnya yang berkaitan dengan barang-barang di museum tersebut. Jadi
jangan khawatir, karena informasi yang akan Kamu dapatkan di museum
ini nggak setengah-setengah. Di beberapa ruangnya juga terdapat barang
peninggalan dari zaman Mataram. Jadi jangan heran kalau pemandu tur di sini
juga tahu tentang sejarah Mataram di masa silam.

2. Peninggalan Sejarah yang Ada di Museum Ullen Sentalu


Museum Ullen Sentalu ini memiliki sembilan ruang yang masing-
masing memiliki kegunaan berbeda. Beberapa ruangan tersebut di antaranya:
a. Ruang Selamat Datang, ruangan yang merupakan area penyambutan tamu
atau pengunjung museum.
b. Ruang Seni Tari dan Gamelan, di sini Kamu akan menemukan seperangkat
gamelan yang merupakan hadiah hibah dari seorang pangeran Kasultanan
Yogyakarta.
c. Ruang Guwa Sela Giri, ruangan bawah tanah yang memamerkan karya
lukisan dokumentasi tokoh-tokoh dari Dinasti Mataram.
d. Ruang Syair (Balai Sekar Kedaton), tempat di mana syair-syair yang ditulis
oleh para kerabat dan teman-teman GRAj Koes Sapariyam pada tahun
1939-1947 ditampilkan. GRAj Koes Sapariyam konon dulunya lebih
dikenal dengan sebutan Tineke, yang kisah cintanya tak direstui orang
tuanya. Dan para kerabat serta sahabatnya banyak mengirim surat
penyemangat untuknya. Namun pada akhirnya, Putri Tineke ini melepas
status ningratnya untuk mengejar cinta.
e. Royal Room Ratu Mas, ruangan khusus yang dipersembahkan untuk
permaisuri Sunan Paku Buwana X.
f. Ruang Batik Vorstendlanden, ruangan ini banyak menyimpan koleksi
batik.
g. Ruang Batik Pesisiran, hampir sama dengan Ruang Batik Vorstendlanden
yang juga menyimpan koleksi batik.
h. Ruang Putri Dambaan, yang menampilkan koleksi foto pribadi putri tunggal
Mangkunegara VII, Gusti Nurul dari kecil hingga menikah. Semasa
hidupnya, Gusti Nurul ini dikenal sebagai seorang putri bangsawan Jawa
yang anti poligami, cerdas dan lihai menari. Bahkan ia juga pernah menari
di Belanda pada tahun 1937 di pernikahan putri Juliana. Gusti Nurul pernah
hendak dipersunting oleh empat tokoh terkenal, yaitu Soekarno, Sultan
Hamengkubuwono IX, Sutan Sjahrir dan Kolonel GPH Djatikusumo.

6
Namun keempatnya ditolak, dan ia memilih untuk menikah dengan seorang
tentara.
i. Sasana Sekar Bawana, yang berisi beberapa lukisan raja Mataram.

3. Refleksi Diri dari Kunjungan yang Dilakukan di Museum Ullen Sentalu


Setelah berkunjung ke museum ini, kami dapat membedakan museum
Ullen Sentalu dengan museum lainnya, yaitu di sini pengunjung tidak boleh
berfoto kecuali di Borobudur Relief. Museum Ullen Sentalu ini lebih
menyajikan hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana bangsawan Jawa
berpikir dan menjalani kehidupan mereka. Hal yang memang tidak dapat
digambarkan lewat foto secara sempurna.
Di sini kami dapat mempelajari sejarah kerajaan Mataram di Indonesia,
karena Museum Ullen Sentalu banyak mengisahkan tentang peradaban
Kerajaan Mataram yang terpecah menjadi 4 keraton di Solo dan Yogyakarta,
yaitu Kasunanan Surakarta, Kesultanan Yogyakarta, Praja Mangkunegaran, dan
Kadipaten Pakualaman. Para pengunjung dapat melihat banyak lukisan dan foto
bangsawan pada zaman tersebut, koleksi kain batik Solo dan Yogyakarta yang
ternyata memiliki makna tersendiri, gamelan kuno, arca-arca budaya Hindu dan
Budha, serta peninggalan lainnya.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan isi laporan Kunjungan di Museum Universitas Islam Indonesia
dan Museum Ullen Sentalu, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal di
antaranya adalah :
1. Berdirinya Universitas Islam Indonesia (UII) tidak lepas dari para founding
father yang juga merupakan tokoh-tokoh nasional seperti Moh. Natsir, Prof.
KHA. Mudzakkir, Mohamad Roem, KH. Wahid Hasyim dan Dr. Mohammad
Hatta.
2. Nama museum yang terdengar unik ini ternyata merupakan singkatan dari
sebuah kalimat bahasa Jawa “Ulating blencong sejatine tataraning
lumaku”. Kalimat tersebut bermakna nyala lampu blencong (lampu yang
dipergunakan saat pertunjukkan wayang kulit) merupakan petunjuk manusia
dalam melangkah dan meniti kehidupan.
3. Di museum Ullen Sentalu, pengunjung juga akan dengan mudah melihat
berbagai lukisan, alat musik tradisional, kumpulan foto, arsip surat, hingga
kain-kain batik yang tersimpan dengan sangat rapi dan tertata apik.

B. Saran
Berdasarkan hasil observasi wajib kunjungan, penulis dapat memberikan
saran sebagai berikut :
1. Untuk Pihak Sekolah
Durasi yang diberikan untuk wajib kunjungan kurang lama, sehingga
pihak sekolah lebih baik menambah durasi untuk kegiatan kunjungan di tahun
berikutnya. Selain itu sebaiknya objek yang dikunjungi tidak hanya ke museum
saja, tetapi juga ke tempat-tempat wisata yang menarik agar para siswa tidak
bosan.
2. Untuk Pihak Siswa-Siswi
Siswa harus sadar untuk memperhatikan dan menaati apa yang
diarahkan oleh Pembina sehingga siswa dapat memahami tata cara pembuatan
laporan dengan benar.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.gudeg.net/direktori/7545/museum-uii-universitas-islam-indonesia.html/
Diunduh pada 17 September 2019

https://id.wikipedia.org/wiki/Kimpulan/ Diunduh pada 17 September 2019

https://phinemo.com/museum-ullen-sentalu/ Diunduh pada 17 September 2019

https://visitingjogja.com/12766/museum-ullen-sentalu/ Diunduh pada 17 September 2019


LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN DI MUSEUM UII DAN MUSEUM ULLEN SENTALU

Anda mungkin juga menyukai