MASNUR
14B07105
KELAS H
PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Data Siswa
2
Syaifuddin : “Saya pusing klo liat rumus-rumus dan soal-soal matematika kak,
saya sering bingung dan lupa”
Observer : “Kenapa bisa lupa?”
Syaifuddin : “He…he…rumusnya terlalu banyak, jadi susah dan bingung
apalagi klo soalnya sudah berbeda dengan contohnya”
Observer : “Tapi, suka belajar matematika?”
Syaifuddin : “Suka kak, apalagi ibu gurunya baik”
Observer : “Boleh saya liat buku catatannya?”
Syaifuddin : “Tulisan saya jelek”
Observer : “Klo kamu masuk SMA mau ambil jurusan apa?”
Syaifuddin : “Jurusan IPA kak”
Observer : “Ok …terima kasih Syaifuddin, belajar yang rajin klo mau masuk
jurusan IPA terutama matematika”
Syaifuddin : “Iya”
3
B. Latar Belakang
karena semua manusia pasti mengalami hal tersebut. Tidak terkecuali, dalam
proses pembelajaran matematika sering kita jumpai siswa atau juga guru
sesuatu yang pernah dipelajari atau dialami. Dengan demikian, lupa bukanlah
peristiwa hilangnya item informasi dan pengetahuan dari akal kita. Proses
penggalian memori atau ingatan akan ilmu yang telah diperoleh sangat
kembali hasil belajar ini dapat terjadi kesulitan atau masalah. Hasil belajar atau
ilmu yang tersimpan dalam ingatan tidak dapat ditemukan, maka ilmu tersebut
rumus dalam matematika apabila telah dipelajari tidak langsung terbuang atau
dilupakan begitu saja. Rumus-rumus ini akan selalu terpakai karena dalam
pelajaran matematika, antar topik berkaitan satu sama yang lain. Dengan
banyaknya rumus yang harus mampu tersimpan dalam memori otak ini, “lupa”
menjadi salah satu gejala negatif yang menimbulkan kesulitan dalam proses
3
Seorang siswa lupa akan materi pelajaran seharusnya tidak perlu terjadi,
namun karena hal tersebut hampir selalu dijumpai guru sebagai seorang fasilitator
dalam pembelajaran maka mau tidak mau harus dihadapi. Dengan keadaan siswa
yang mudah lupa akan materi-materi matematika yang telah diajarkan, pasti ada
guru matematika yang merasa frustasi melihat kondisi menyedihkan ini. Apabila
siswa melupakan materi ajar yang diterimanya, maka hal tersebut akan menjadi
masalah serius untuk segera diatasi. Setiap siswa memiliki karakter dan
kepribadian yang berbeda-beda, bahkan dalam mengingat. Untuk itu perlu upaya
yang signifikan agar siswa mampu menguasai materi pelajaran matematika secara
pembagian.
Pada saat observasi, penulis melihat salah satu siswa pada saat proses
kepada siswa tersebut salah satu rumus matematika yaitu median yang telah
dipelajari sebelumnya, siswa tersebut hanya sekedar tersenyum dan berkata “saya
lupa rumusnya Bu”. Kemudian siswa tersebut ditanya pengertian median, yang
4
Pada saat diberikan soal latihan untuk dikerjakan, siswa tersebut berlari
wawancara dari guru matematika, siswa tersebut antusias belajar matematika tapi
terkadang kurang mengerti materi pelajaran dan terkadang salah rumus dalam
dikarenakan karena dia lupa rumus-rumus yang telah dipelajari sebelumnya dan
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penulisan
daya ingat terhadap pembelajaran matematika siswa kelas IX SMP Darul Islam.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
tidak dapat ditemukan kembali untuk digunakan. Ada empat teori tentang lupa,
dan lupa karena sebab-sebab fisiologis. Teori-teori ini khususnya merujuk pada
1. Decay theory
berlalunya waktu bila tidak pernah diulang kembali (rehearsal). Teori ini
meninggalkan jejak (memory trace). Jejak-jejak ini akan rusak atau menghilang
bila tidak pernah dipakai lagi. Meskipun demikian, banyak ahli sekarang
2. Teori interferensi
memori janga panjang masih ada dalam gudang memori (tidak mengalami
keausan). Akan tetapi proses lupa terjadi karena informasi yang satu menggangu
proses mengingat informasi lainnya. Bisa terjadi bahwa informasi yang baru
diterima mengganggu proses mengingat informasi yang lama, tetapi bisa juga
sebaliknya.
6
Bila informasi yang baru kita terima, menyebabkan kita sulit mencari
informasi yang sudah ada dalam memori kita, terjadilah interferensi retroaktif,
yaitu informasi yang sudah dalam memori jangka panjang mengganggu proses
yang sudah disimpan dalam memori jangka panjang selalu ada, tetapi kegagalan
Dengan demikian, bila syarat tersebut dipenuhi (disajikan petunjuk yang tepat),
Menurut teori ini, kita akan cenderung melupakan hal-hal yang tidak
cenderung ditekan atau tidak diperbolehkan muncul dalam kesadaran. Teori ini
didasarkan atas teori psikoanalisis yang dipelopori oleh Sigmund Freud. Dari
penjelasan di atas, jelas bahwa teori ini juga beranggapan bahwa informasi yang
Pertama, lupa terjadi karena gangguan konflik antara item-item informasi atau
materi yang ada dalam sistem memori siswa. Seorang siswa akan mengalami
gangguan proaktif apabila materi pelajaran yang sudah lama tersimpan dalam
7
subsistem akal permanennya mengganggu masuknya materi pelajaran baru.
Peristiwa ini terjadi apabila siswa tersebut mempelajari sebuah materi pelajaran
yang sangat mirip dengan materi pelajaran yang telah dikuasainya dalam tenggang
waktu yang pendek. Dalam hal ini, materi yang baru saja dipelajari akan sangat
materi pelajaran baru membawa konflik dan gangguan terhadap kembali materi
pelajaran lama yang telah lebih dahulu tersimpan dalam subsistem akal permanen
siswa tersebut. Dalam hal ini, materi pejaran lama kan sangat sulit diingat atau
diproduksi kembali. Dengan kata lain, siswa tersebut lupa akan materi pelajaran
lama tersebut.
Kedua, lupa dapat terjadi pada seorang siswa karena adanya tekanan
terhadap item yang telah ada, baik sengaja ataupun tidak. Penekanan ini terjadi
b. Karena item informasi yang baru secara otomatis menekan item informasi
c. Karena item informasi yang akan direproduksi (diingat kembali) itu tertekan
Ketiga, lupa dapat terjadi pada siswa karena perubahan situasi lingkungan
antara waktu belajar dengan waktu mengingat kembali. Jika seorang siswa hanya
8
mengenal atau mempelajari hewan jerapah atau kudanil lewat gambar-gambar
yang ada di sekolah misalnya, maka kemungkinan ia akan lupa menyebut nama
Keempat, lupa dapat terjadi karena perubahan sikap dan minat siswa
terhadap proses belajar mengajar dengan tekun dan serius, tetapi karena sesuatu
hal sikap dan minat siswa tersebut menjadi sebaliknya (seperti karena
ketidaksenangan kepada guru) maka materi pelajaran itu akan mudah terlupakan.
Kelima, menurut law of disuse, lupa dapat terjadi karena materi pelajaran
yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafalkan siswa. Menurut
asumsi sebagian ahli, materi yang diperlakukan demikian denga sendirinya akan
masuk ke alam bawah sadar atau mungkin juga bercampur aduk dengan materi
pelajaran baru.
Keenam, lupa tentu saja dapat terjadi karena perubahan urat syaraf otak.
alkohol, dan geger otak akan kehilangan ingatan item-item informasi yang ada
1. Seorang siswa akan mengalami gangguan lupa apabila materi pelajaran yang
9
Peristiwa ini terjadi apabila siswa tersebut mempelajari sebuah materi
pelajaran yang sangat mirip dengan materi pelajaran yang telah dikuasainya dalam
tenggang waktu yang pendek. Dalam hal ini, materi yang baru saja dipelajari akan
sangat sulit diingat diproduksi kembali. Sebagai contoh, pada waktu siswa belajar
menjumlah dua bilangan pecahan, mereka paham dan dapat menyelesaikan soal
bilangan pecahan. Mereka mendapatkan fakta bahwa untuk menentukan hasil kali
dua pecahan diperoleh dari perkalian antara kedua pembilang dibagi perkalian
kedua penyebut. Ketika siswa diberi soal penjumlahan dua pecahan maka sering
terjadi mereka seolah membuat ‘teori’ bahwa hasil dari penjumlahan dua pecahan
kedua penyebut.
Pengetahuan sebelumnya
Pengetahuan baru
Lupa
2. Seorang siswa akan mengalami gangguan lupa apabila materi pelajaran baru
membawa konflik dan gangguan terhadap kembali materi pelajaran lama yang
telah lebih dahulu tersimpan dalam subsistem akal permanen siswa tersebut.
Dalam hal ini, materi pelajaran akan sangat sulit diingat atau diproduksi
kembali. Dengan kata lain, siswa tersebut lupa akan materi pelajaran lama
tersebut, karena ingatan tentang materi yang dulu sangat paham walaupun sedikit
rumit tergeser dengan adanya hal yang mudah diingat dan menjadikan materi
10
matematika menjadi lebih sulit. Misalnya, siswa telah mampu menguasai materi
vektor namun karena hobi lain yaitu bermain playstation yang memerlukan
hafalan strategi memainkan stick maka siswa akan menggantikan posisi ingatan
kesulitan karena sudah lupa dengan rumus sebelumnya yaitu ‘sin jumlah’.
3. Lupa dapat terjadi pada seorang siswa karena adanya tekanan terhadap item
dengan tekun dan serius. Karena sesuatu hal sikap dan minat siswa tersebut
pelajaran itu akan mudah terlupakan. Penyampaian pelajaran yang dilakukan oleh
guru tidak komunikatif sehingga sulit dipahami oleh siswa, penyampaian materi
penggalian ilmu yang telah disimpan ini sebagian besar karena faktor dari dalam
diri siswa. Siswa yang tidak memiliki motivasi yang kuat untuk belajar
11
menyebabkan proses belajar menjadi tidak berkesan sehingga tidak terlalu
4. Lupa dapat terjadi pada siswa karena perubahan situasi lingkungan antara
kemungkinan ia akan lupa menyebut nama bangun geometri tadi ketika melihat
5. Lupa dapat terjadi karena para siswa tidak mendapatkan kunci yang tepat
memiliki minat belajar matematika saat materi geometri ruang namun tidak
memiliki minat yang sama ketika sedang belajar integral. Dengan adanya faktor
dari diri siswa sendiri dapat menimbulkan masalah dalam proses mengingat.
6. Lupa dapat terjadi karena materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah
dengan sendirinya akan masuk ke alam bawah sadar atau mungkin juga
daya ingat akal siswa. Banyak ragam kiat yang dapat dicoba siswa dalam
12
1. Over Learning
respons atau reaksi tertentu muncul setelah siswa melakukan pembelajaran atau
respons tersebut dengan cara di luar kebiasaan. Banyak contoh yang dapat dipakai
untuk overlearning, antara lain pembacaan teks pancasila pada setiap hari senin
alokasi waktu belajar materi tertentu berarti siswa menambah jam belajar.
materi tertentu.
3. Mnemonic Device
mnemonic itu berarti kiat khusus yang dijadikan “alat pengait” mental untuk
4. Pengelompokkan
materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis bahwa item-
item tersebut memiliki signifikansi dan lafal yang sama atau sangat mirip.
5. Latihan Terbagi
(latihan terkumpul) yang sudah dianggap tidak efektif karena mendorong siswa
13
melakukan cramming. Dalam latihan terbagi siswa melakukan latihan-latihan
yakni belajar banyak materi secara tergesa-gesa dalam waktu yang singkat. Dalam
serial position effect), siswa dianjurkan menyusun daftar kata-kata (nama, istilah
dan sebagainya) yang diawali dan diakhiri dengan kata-kata yang harus diingat.
menggunakan huruf dan warna yang mencolok agar tampak sangat berbeda dari
kata-kata yang lainnya yang tidak perlu diingat. Dengan demikian, kata yang
ditulis pada awal yang akhir daftar tersebut memberi kesan tersendiri dan
1. Pembelajaran Bermakna
untuk belajar secara efektif dan harus mampu menciptakan suasana pembelajaran
juga harus mampu mengedepankan pemahaman konsep dari suatu materi daripada
hanya memberikan rumus yang hanya akan menambah bahan yang harus
proses belajar.
14
Pembelajaran bermakna menekankan pentingnya pengetahuan prasyarat
dalam membahas suatu materi ajar. Guru perlu menerapkan pembelajaran yang
bersifat kumulatif agar siswa untuk melatih siswa untuk selalu mengingat tentang
memahami hubungan antara kedua operasi. Jika membahas operasi perkalian guru
tidak terjadi miskonsepsi antara cara menjumlah dan mengalikan dua bilangan
teknik yang sudah dikenal di jaman Yunani dan Romawi kuno yaitu mnemonikos
Mnemonic digunakan pada tugas belajar yang berbeda dan merupakan proses atau
15
Mnemonic merupakan suatu teknik untuk membantu mengingat dalam jumlah
besar informasi yang melibatkan tiga unsur yaitu : pengkodean, pemeliharaan, dan
1. Untuk menghafal beberapa warna pelangi yaitu ‘merah, jingga, kuning, hijau,
2. Dalam trigonometri:
Kosmetika’ maksudnya:
‘sin’ = sinus artinya pada kuadran II hanya sinus yang bernilai positif,
‘tan’ = tangen, pada kuaran III hanya tangen bernilai positif, dan
memiliki suku kata yang sama. Rima dalam hal ini dapat ditambahkan dengan
16
terlebih lagi dengan adanya iringan atau penambahan lagu sehingga kata-kata
yang akan dihafal lebih hidup dan memberikan bekas pada ingatan.
Contoh: Syair Rumus Luas Bangun Datar, dengan lagu ‘cucak rawa’
p kali r kali r luas lingkaran / Mari kita sebut rumus yang lain
a kali t luas jajargenjang / ½ a tambah b kali tinggi / Itu rumus luas trapesium
Akan tetapi, seperti halnya tekhnik yang lainnya, tekhnik rima dan lagu
ini memiliki kelemahan yaitu hanya menekankan pada hafalan di luar kepala tidak
berikut: (1) siapkan fakta atau kata kunci dari materi pelajaran yang harus diingat,
(2) kaitkan kata-kata tersebut antara satu dengan yang lain, (3) buat visualisasi
(khayalan) di dalam pikiran, (4) panggil ulang kata-kata tersebut. (Solichan, 2012)
Manusia berasal dari kata Al Insaan, seakar kata dari Nasiyaa, yang
artinya lupa. Sudah menjadi fitrah bagi manusia akan mengalami kondisi lupa.
Akan tetapi perlu kita pahami bahwa kondisi lupa ada batasan syar’inya.
Surah Al Kahfi ayat 24: “Kecuali (dengan menyebut): “Insya Allah”[879]. dan
ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa dan Katakanlah: “Mudah-mudahan
Tuhanku akan memberiku petunjuk kepada yang lebih dekat kebenarannya dari
pada ini”.
17
[879] “Menurut riwayat, ada beberapa orang Quraisy bertanya kepada Nabi
Muhammad s.a.w. tentang roh, kisah ashhabul kahfi (penghuni gua) dan kisah
Dzulqarnain lalu beliau menjawab, datanglah besok pagi kepadaku agar aku
ceritakan. dan beliau tidak mengucapkan insya Allah (artinya jika Allah
menghendaki). tapi kiranya sampai besok harinya wahyu terlambat datang untuk
menceritakan hal-hal tersebut dan Nabi tidak dapat menjawabnya. Maka turunlah
ayat 23-24 di atas, sebagai pelajaran kepada Nabi; Allah mengingatkan pula
bilamana Nabi lupa menyebut insya Allah haruslah segera menyebutkannya
kemudian.”
Surah al A’laa ayat 6-7: “Kami akan membacakan (Al Quran) kepadamu
(Muhammad) Maka kamu tidak akan lupa. Kecuali kalau Allah menghendaki.
Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.”
Artinya lupa yang bersifat manusiawi yang terjadi pada diri semua
manusia, akan tetapi sifatnya sementara waktu, tidak menjadi sebuah kebiasaan
yang melekat pada diri seseorang sehingga menjadi sebuah karakter yang negatif.
hilangkan pada diri seseorang. Masalah lupa merupakan bagian yang tidak
terpisahkan, hal ini sudah menjadi ketetapan dari Allah SWT. (Nursaeful, Ahmad,
2012)
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
menyebut atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya telah kita pelajari
salah satu mata pelajaran yang memiliki rumus-rumus serta materi pelajaran yang
dipelajari tidak langsung terbuang atau dilupakan begitu saja. Rumus-rumus ini
akan selalu terpakai karena dalam pelajaran matematika, antar topik berkaitan satu
sama yang lain. Dengan banyaknya rumus yang harus mampu tersimpan dalam
memori otak ini, “lupa” menjadi salah satu gejala negatif yang menimbulkan
kesulitan dalam proses belajar, baik bagi siswa maupun guru. Adapu kiat-kiat
B. Saran
Diharapkan bagi para siswa dan pendidik untuk meningkatkan daya ingat
mnemonic.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulanmakalahdanartikelpendidikan.blogspot.com/2011/01/lupa-
menurut-psikologi-belajar.html
https://ahmadnursaeful13.wordpress.com/2012/07/25/lupa-dan-kejenuhan/
http://www.infodiknas.com/upaya-mengatasi-lupa-dalam-pembelajaran-
matematika.html diakses tanggal 25/12/2014
PT Remaja Rosdakarya.
20