Anda di halaman 1dari 17

Analisis Rasio Likiuditas

Oleh :

Adrian Dewanda Yusuf ( 185020400111018 )

Ilmu Ekonomi / Ekonomi Keuangan Perbankan


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Pemanfaatan Plastik Sebagai Barang
Berguna ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Ibu Axelina Muara selaku Dosen mata
kuliah Manajemen Keuangan Bank UB yang telah memberikan tugas ini .
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai analisis rasio
likuiditas. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang
telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna
bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Malang, Mei 2019

Adrian Dewanda Yusuf


Bab I
Pendahuluan

A. Latar Belakang
Laporan keuangan dapat dengan jelas memperlihatkan gambaran

kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan yang merupakan hasil

dari kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan informasi

keuangan yang berguna bagi entitas-entitas di dalam perusahaan itu sendiri

maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan oleh karena itu

untuk mengetahui Kinerja laporan keuangan tersebut kita memerlukan suatu

analisis, analisis-analisis ini lah yang harus dipahami oleh kita baik sebagai

manajemen perusahaan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan ataupun

sebagai investor jika kita ingin menginvestasikan harta kita terhadap suatu

perusahaan.

Oleh karena itu untuk Membantu penganalisis agar mengetahui

keadaan dan perkembangan keuangan perusahaan kita bisa menggunakan

analisis rasio seperti : rasio aktivitas, rasio likuiditas, rasio provitabilitas, dan

rasio harga pasar selain itu bisa juga digunakan analisis lain seperti sistem du

pont, common size, perbandingan dan sebagainya untuk menganalisa suatu

perusahaan tersebut.
Oleh sebab itu maka diperlukanlah pemahaman yang matang untuk

mengkaji laporan keuangan suatu perusahaan untuk melakukan tindakan atau

pun pengambilan keputusan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perhitungan rasio likuditas pada Bank Mandiri Syariah pada tahun
2017-2018 ?
2. Bagaimana pula perkembangan rasio likuditas pada Bank Mandiri Syariah
pada tahun 2017-2018 ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perhitungan rasio likuiditas pada Bank Mandiri Syariah
pada tahun 2017-2018
2. Untuk mengetahui perhitungan rasio likuiditas pada Bank Mandiri Syariah
pada tahun 2017-2018
Bab II

Landasan Teori

Rasio likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampauan


perusahaan -peruasahaan membayar semua kewajiban fianansial jangka pendek
pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuidiatas
tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi
juga berkaitan dengan kemampuannya mengubah aktiva lancar tertentu menjadi
uang.kas.

Riyanto (2008:25) menyatakan bahwa likuiditas adalah masalah yang


berhubungan dengan masalah kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban financialnya yang segera harus dipenuhi.

Jenis-Jenis Rasio Likuiditas

A. Current Ratio (Rasio Lancar)


Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dan
kewajiban lancar dan merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk
mengetahui kesanggupan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka
pendeknya.

Current ratio menunjukkan sejauh mana akitva lancar menutupi


kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dan
kewajiban lancar semakintinggi kemampuan perusahaan menutupi
kewajiban jangka pendeknya.

Current ratio yang rendah biasanya dianggap menunjukkan terjadinya


masalah dalam likuidasi, sebaliknya current ratio yang terlalu tinggi juga
kurang bagus, karean menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada
akhirnya dapat mengurangi kemampulabaan perusahaan (Sawir, 2009:10).

Apabila mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan current


ratio sebagai alat pengukurnya, maka tingkat likuiditas atau current ratio
suatu perusahaan dapat dipertinggi dengan cara (Riyanto, 2001:28):

1. Dengan utang lancar tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva


lancar.
2. Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah
utang lancar.
3. Dengan mengurangi jumlah utang lancar sama-sama dengan mengurangi
aktiva lancar.
Current ratio dapat dihitung dengan formula:

B. Quick Ratio (Rasio Cepat)


Rasio ini disebut juga acid test rasio yang juga digunakan untuk mengukur
kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Penghitungan quick ratio dengan mengurangkan aktiva lancar dengan persediaan.

Hal ini dikarenakan persediaan merupakan unsur aktiva lancar yang


likuiditasnya rendah dan sering mengalami fluktuasi harga serta menimbulkan kerugian
jika terjadi likuiditas. Jadi rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan
aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar.

Sawir (2009:10) mengatakan bahwa quick ratio umumnya dianggap baik


adalah semakin besar rasio ini maka semakin baik kondisi perusahaan.

Quick ratio dapat dihitung dengan formula :


C. Cash ratio (Rasio Kas)
Rasio ini merupakan rasio yang menunjukkan posisi kas yang dapat menutupi
hutang lancar dengan kata lain cash ratio merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan kas yang dimiliki dalam manajemen kewajiban lancar tahun yang
bersangkutan.
Cash Ratio dapat dihitung dengan formula:
Bab III

Pembahasan

Cash Ratio ( CR ) pada Bank Maybank Tahun 2017-2018

Rumus :

Alat Likuid
CR = x 100%
Utang Lancar

Diketahui :

 Alat Likuid

 Utang Lancar
Cash Ratio Tahun 2017

Alat likuid
CR = x 100%
Utang Lancar

701.347.000.000
CR = x 100%
13.506.681.000.000

CR = 5,19 %
Cash Ratio Tahun 2018

Alat likuid
CR = x 100%
Utang Lancar

1.452.103.000.000
CR = x 100%
14.477.262.000.000

CR = 10,03 %
Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Mandiri Syariah Tahun
2017 – 2018

Rumus :

Jumlah kredit yang diberikan


LDR = X 100%
Total Dana Pihak Ketiga
Total Dana Pihak Ketiga

Diketahui :

 Kredit yang Diberikan

 Total Dana Pihak Ketiga


Loan to Deposit Ratio Tahun 2017

Jumlah Kredit yang Diberikan


LDR = x 100%
Total Dana Pihak Ketiga

36.250.587.000.000
LDR = x 100%
11.629.334.000.000

LDR = 311,71 %

Loan to Deposit Ratio Tahun 2018

Jumlah Kredit yang Diberikan


LDR = x 100%
Total Dana Pihak Ketiga

38.356.758.000.000
LDR = x 100%
12.455.764.000.000

LDR = 307,94 %
Loan to Asset Ratio (LAR) Bank Mandiri Syariah pada Tahun
2017- 2018

Rumus:

Jumlah kredit yang diberikan


LDR = Total Aset X 100%

Diketahui :

 Kredit yang Diberikan

 Total Asset
Loan to Asset Ratio Tahun 2017

Jumlah Kredit yang Diberikan


LAR = x 100%
Total Aset

36.250.687.000.000
LAR = x 100%
87.915.020.000.000

LAR = 41,23 %

Loan to Asset Ratio Tahun 2018

Jumlah Kredit yang Diberikan


LAR = x 100%
Total Aset

38.356.758.000.000
LAR = x 100%
98.341.116.000.000

LAR =39,003 %
Analisis :

Analisis berdasarkan perhitungan CR diketahui pada tahun 2017 sebesar 5,19 % dan
pada tahun 2018 sebesar 10,03 % yang mana mengalami peningkatan sebesar 4,84 %
hal ini disebabkan karena alat likuid pada tahun 2018 lebih besar daripada tahun
2017.

Analisis berdasarkan perhitungan LDR diketahui pada tahun 2017 sebesar


311,71 % dan pada tahun 2018 sebesar 307,94 % yang mana mengalami penurunan
sebesar 3,77 % hal ini disebabkan karena jumlah kredit yang diberikan pada tahun
2018 meningkat dan total dana pihak ketiga pada tahun 2018 juga mengalami
peningkatan.

Analisis berdasarkan perhitungan LAR diketahui pada tahun 2017 sebesar


41,23% dan pada tahun 2018 sebesar 39,003 % yang mana mengalami penurunan
sebesar 2,227 % hal ini disebabkan karena jumlah kredit yang diberikan pada tahun
2018 mengalami peningkatan dan total asset pada tahun 2018 juga mengalami
peningkatan.
BAB IV

Penutup

Kesimpulan

Laporan keuangan adalah merupakan hasil dari kegiatan operasi normal

perusahaan yang memberikan informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas

di dalam perusahaan itu sendiri maupun entitas-entitas lain di luar perusahaan.

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2007, hal 7) : ” Laporan keuangan merupakan

bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keungan yang lengkap biasanya

meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan

dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan

laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan

keuangan.”

Adapun analisis-analisis yang digunakan di antaranya adalah sistem Common-

size, sistem Du pont, dan analisis rasio. Selain analisis-analisis ini masih banyak lagi

analisis lain yang mungkin digunakan untuk menganalisis laporan. Yang bertujuan

sama untuk melihat kemampuan kinerja perusahaan yang bersangkutan.


Daftar Pustaka

Riyanto, Bambang, 2008. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan, BPFE,Yogyakarta.


Sawir, Agnes, 2009. Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan keauangan
Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
https://www.syariahmandiri.co.id/assets/pdf/laporanaudit/AR_2018_Mandiri_Syari
ah_Lap_Audit.pdf

Anda mungkin juga menyukai