PELAKSANAAN PROYEK
A. Pendahuluan
Pada dasarnya sumber daya proyek dikelompokkan menjadi 5 kelompok,
yaitu sebagai berikut :
1. Manusia (Man)
2. Bahan bangunan (Material)
3. Mesin/peralatan (Machine)
4. Metode/cara kerja (Methode)
5. Modal/uang (Money)
Sumber daya tersebut di atas pada umumnya tidak tersedia dengan melimpah
sehingga dapat menjadi kendala bagi pencapaian tujuan. Dengan proses
manajemen. Kendala-kendala tersebut dapat ditanggulangi dengan efektif dan
efisien.
B. Bahan Bangunan
Bore pile saat ini banyak digunakan di Indonesia sebagai pondasi bangunan,
seperti jembatan, gedung bertingkat, pabrik atau gedung-gedung industri, menara,
dermaga, bangunan mesin-mesin berat, dll. Dimana semuanya merupakan
konstruksi-konstruksi yang memiliki dan menerima beban yang relatif berat.
Penggunaan Bore pile untuk konstruksi biasanya bertitik tolak pada beban berat
yang akan ditahan oleh pondasi, kedalaman tanah keras dan gaya gesek tanah.
Pondasi Bore pile adalah bagian dari struktur yang digunakan untuk
menerima dan mentransfer (menyalurkan) beban dari struktur atas ke tanah
penunjang yang terletak pada kedalaman tertentu. Bore pile bentuknya panjang dan
besar ukuran diameter Bore pile sesuai kebutuhan yang di butuhkan untuk menahan
beban dan menyalurkan beban ke tanah yang keras. Bahan utama dari tiang adalah
baja (steel), dan beton. Bore pile yang terbuat dari bahan ini adalah dibor ke dalam
tanah dan dihubungkan dengan pile cap (poer).
Pada Proyek Jalan Tol BECAKAYU 2A Ujung ini digunakanlah jenis
pondasi Bore pile dengan variasi ukuran diameter sesuai kebutuhan beban yang
akan ditahan oleh pondasi.
Dikarenakan begitu pentingnya peranan dari pondasi Bore pile tersebut,
maka jika pembuatannya dibandingkan dengan pembuatan pondasi lain, pondasi
Bore pile ini mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut :
a. Mudah saat mengangkut peralatan.
b. Tidak mengganggu bangunan disekitar.
c. Pengoprasian yang mudah.
d. Kedalaman dan diameter pondasi sesuai dengan kebutuhan.
Secara umum pemakaian pondasi Bore pile dipergunakan apabila tanah
dasar dibawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity)
yang cukup untuk memikul berat bangunan dan beban diatasnya, juga bila letak
tanah keras yang memiliki daya dukung yang cukup untuk memikul berat dari
beban bangunan diatasnya terletak pada posisi yang sangat dalam, dan pengaruh
gaya gesek tanah terhadap pondasi Bore pile. Dalam pengerjaan proyek ini dipakai
jenis pondasi Bore pile dengan diameter 120 cm dan 180 cm yang dikerjakan oleh
subcon dari PT.Trocon Indah Perkasa.
Gambar III.1 Pondasi Bore pile Diameter 120 cm
2. Besi Tulangan
a. Tulangan Polos
Baja tulangan ini tersedia dalam beberapa diameter, tetapi karena ketentuan
SNI hanya memperkenankan pemakaiannya untuk sengkang dan tulangan spiral,
maka pemakaiannya terbatas. Saat ini tulangan polos yang mudah dijumpai adalah
hingga diameter 16 mm, dengan panjang 12 m.
3. Beton
Sebuah bangunan yang baik, tidak dapat dikatakan sempurna jika belum
memenuhi 5 aspek, yakni aspek estetika atau keindahan dimana hal ini menjadi
nilai tambah bagi sebuah bangunan, aspek kekuatan dimana konstruksi dan struktur
dari bangunan menjadi tameng utama untuk memberi rasa aman bagi pemiliknya,
aspek manfaat dimana sebuah bangunan seharusnya mempunya manfaat dan fungsi
yang jelas dikarnakan apalah artinya bangunan jika tidak mempunyai manfaat dan
aspek efisiensi dimana perencanaan suatu bangunan harus benar benar matang serta
dibuat semurah dan seefisien mungkin namun tetap aman dan nyaman digunakan.
Dari kelima aspek diatas, yang akan menjadi titik berat pembahasan disini
adalah aspek kekuatan bangunan. Kekuatan bangunan yang dimaksud disini adalah
perencanaan konstruksi dan struktur yang baik agar dapat memikul beban
bangunan, baik itu beban bangunan yang membebani maupun beban dari bangunan
itu sendiri sehingga bangunan aman dan nyaman ditempati. Dari berbagai macam
struktur bangunan, beton atau juga disebut batu cair adalah salah satu struktur
bangunan yang penting untuk diperhatikan sehingga nantinya tidak ada kesalahan
yang dapat menyebabkan hal hal yang fatal.
Beton adalah sebuah bahan bangunan yang komposit yang terdiri dari
kombinasi agregat mineral pengisi pasir, kerikil, air dan pengikat semen Portland.
Pada saat ini, beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak digunakan
dalam struktur bangunan di dunia. Beton digunakan dalam pembuatan jalan dan
perkerasan badan jalan, struktur bangunan, fondasi bangunan, jembatan jembatan
penyeberangan maupun tembok blok.
C. Peralatan Proyek
Peralatan yang digunakan dalam pelaksanaan suatu proyek, baik alat berat
maupun alat ringan sangat menunjang dalam penyelesain suatu pekerjaan, alat
proyek ini digunakan untuk :
1. Meningkatkan kualitas suatu pekerjaan
2. Meningkatkan efisiensi dan produktifitas pekerjaan serta menghemat biaya
3. Mempercepat waktu penyelesaian pekerjaan
Dalam manajemen ini perlu diperhatikan masalah pengelolaan peralatan
proyek yang terdiri dari penyewaan, pembelian, dan masalah perawatan alat. Hal ini
untuk mengefektifkan keberadaan alat di lapangan. Adapun data-data yang perlu
diperhatikan adalah waktu pendatangan alat, lama penggunaan dan kondisi alat baik
melalui penyewaan maupun pembelian atau milik sendiri. Khusus alat-alat yang
dipinjam harus dicek kesesuaiannya dengan perjanjian peminjaman. Dan dalam
pembuatan perjanjian peminjaman harus jelas sehingga tidak merugikan salah satu
pihak. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi jenis alat yang diperlukan dalam
suatu proyek adalah sebagai berikut :
1. Besar kecilnya proyek
2. Metode pelaksanaan yang digunakan di lapangan
3. Jenis pekerjaan
4. Jenis dan besarnya volume pekerjaan yang ada
5. Jumlah waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
6. Kondisi dan keadaan di lapangan
7. Kapasitas kerja alat, biaya operasional dan jumlah unit yang tersedia
8. Kualitas hasil pekerjaan yang dihasilkan sehingga sesuai dengan keinginan
pemilik proyek
Berikut adalah alat-alat yang digunakan dalam proyek pembangungan
Jembatan Kolonel Sunandar :
1) Excavator
Ekskavator atau excavator (mesin pengeruk) adalah salah satu alat berat yang
terdiri dari mesin di atas roda khusus yang dilengkapi dengan lengan (arm), alat
pengeruk (bucket), keranjang dan rumah rumah dalam sebuah wahana putar dan
digunakan untuk penggalian (akskavasi).. Dilain hal, beberapa pekerjaan lain
dalam aplikasi excavator adalah; loading/unloading material dan lifting.
Excavator dilengkapi dengan beberapa attachment untuk aplikasi lain seperti
memindahkan tanah, mengangkat tanah dalam bucket dan ditaruh ke dump truck.
Pemilihan alat bergantung dari kemampuan alat tersebut pada suatu kondisi
lapangan tertentu. Perbedaan setiap alat gali adalah pada benda yang di bagian
depan, tetapi semua alat tersebut mempunyai kesamaan pada alat penggerak
yaitu roda ban atau crawler. Alat beroda crawler umumnya dipilih jika alat
tersebut akan digunakan pada permukaan kasar atau kurang padat. Selain itu juga
karena alat tersebut di dalam pengoprasiannya tidak perlu melakukan banyak
gerak.
Gambar III.5 Excavator
2) Crane
Crane adalah salah satu alat berat (heavy equipment) yang digunakan sebagai
alat pengangkat dalam proyek kontruksi. Crane bekerja dengan mengangkat
material yang akan dipindahkan, memindahkan secara horizontal, kemudian
menurunkan material ditempat yang diinginkan. Alat ini memilki bentuk dan
kemampuan angkat yang besar dan mampu berputar hingga 360 derajat dan
jangkauan hingga puluhan meter. Crane biasanya digunakan dalam pekerjaan
pekerjaan proyek, pelabuhan, perbengkelan, industri, pergudangan dll. Dalam
pengerjaan proyek dipakailah jenis crawler crane yang merupakan pesawat
pengangkat material yang biasa digunakan pada lokasi proyek pembangunan
dengan jangkauan yang tidak terlalu panjang. Tipe ini mempunyai bagian atas
yang dapat bergerak 360 Derajat. Dengan roda crawler maka crane tipe ini dapat
bergerak didalam lokasi proyek saat melakukan pekerjaannya.
3) Rotary Drilling
Rotary Drilling adalah salah satu alat berat untuk pengeboran yang
digunakan untuk berbagai variasi diameter, dimulai dari diameter 0,6 meter
sampai dengan 2,5 meter, dan juga kedalaman peneboran yang dapat
mencapai kedalaman 80 meter, dilengkapi dengan Kelly Bar Interloking
yang didesign dengan ketebalan lebih tebal dari biasanya agar tidak mudah
terplintir sewaktu pengeboran dilakukan, ditambah dengan mata bor
dirancang dengan bahan khusus yang dapat membelah batu biasa, batu
gunung bahkan batu granit sekalipun. Alat ini juga saangat efisien dalam
kegiatan pengeboran didalam proyek karena Rotary Drilling dilengkapi
dengan roda rantai dan mampu berputar 360º sehingga mempermudah
Rotary Drilling bergerak bebas ketitik yang akan dibor.
Gambar III.7 Rotary Drilling
4) Total Station
Total Station (TS) adalah alat yang digunakan dalam pemetaan dan konstruksi
bangunan. Total Station merupakan alat pengukur jarak dan sudut (sudut
horisontal dan sudut vertikal) secara otomatis. TS dilengkapi dengan chip
memori, sehingga data pengukuran sudut dan jarak dapat disimpan untuk
kemudian di download dan dioah secara komputasi. Total Station merupakan
semacam teodolit yang terintegrasi dengan komponen pengukur jarak elektrolit
(electronic distance meter (EDM)) untuk membaca jarak dan kemiringan dari
instrument ke titik tertentu.
Gambar III.8 Total Station