Disusun Oleh :
Annisa Lestari
Dhea Juwita
Indira Meilita
Lia Setiya Anggrahini
Syifa Fauziah
Tita Nabila
Vera Nur Yuliantini
2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Setiap perusahaan memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu
perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila dapat mencapai visi, misi dan
tujuan tersebut. Untuk dapat mencapainya, perusahaan harus merumuskan
strategi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk program-program atau
aktivitas. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya tertuang dari indahnya
strategi yang telah dirumuskan, tetapi lebih penting lagi terletak pada
keberhasilan pengimplementasiannya. Pengimplementasian tersebut
membutuhkan pengukuran kinerja untuk memastikan strategi apakah yang
berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan. Berkaitan dengan hal
tersebut, sangatlah penting bagi setiap perusahaan untuk memiliki sebuah
sistem pengukuran kinerja membandingkan hasil terhadap tujuan dan sasaran
yang telah ditetapkan. Komponen pertama manajemen srategi adalah
perencanaan strategi dengan unsur-unsurnya yang terdiri dari visi, misi,
tujuan dan strategi utama perusahaan. Sedangkan komponen kedua adalah
perencanaan operasional dengan unsur-unsurnya sasaran dan tujuan
operasional, pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen berupa fungsi
pelaksanaan dan fungsi penganggaran, kebijaksanaan situasional, jaringan
kerja internal dan eksternal, fungsi kontrol dan evaluasi serta umpan balik.
Suatu startegi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan
strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut
visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang
bersifat mendasar dan prinsipil, agar memungkinkan perusahaan berinteraksi
secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan
operasional untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta pelayanan) yang
3
berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut
tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) perusahaan.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Visi Perusahaan
a. J.B. Whittaker
Menurut J.B. Whittaker dalam bukunya “Strategic Planning and
Management”, visi perusahaan didefinisikan sebagai gambaran masa
depan yang akan dipilih dan yang akan diwujudkan pada suatu saat yang
ditentukan.
b. Philip Kotler
Menurut Kotler, visi adalah pernyataan tentang tujuan perusahaan yang
diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kelompok
masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan
cita-cita masa depan.
c. Dr. A. B. Susanto
Menurut Dr. A. B. Susanto dalam bukunya “Visi dan Misi”, visi adalah
sebuah gambaran mengenai tujuan dan cita-cita di masa depan yang
harus dimiliki perusahaan sebelum disusun rencana bagaimana
mencapainya.
Visi perusahaan akan menunjukan suatu kondisi ideal tentang masa depan
yang realistis, meyakinkan, serta mengandung daya tarik. Adapun tujuan
penetapan visi perusahaan, yaitu:
a. Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan
b. Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan
5
c. Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan
perusahaan
d. Menentukan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas
e. Menjamin kesinambungan kepemimpinan perusahaan perusahaan
Misi Perusahaan
a. Peter Drucker
b. Wibisono
6
Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan
eksistensi perusahaan yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan
kepada masyarakat, baik berupa produk ataupun jasa.
c. Dr. A. B. Susanto
7
Tujuan Perusahaan
Perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh pimpinan
perusahaan beserta anggotanya. Tujuan perusahaan tidak sama, hal ini dilihat dari
jenis perusahaan. Perusahaan bisnis mempunyai tujuan untuk meningkatkan
profitabilitas atau keuntungan, sedangkan perusahaan publik memiliki tujuan
dalam pemberian pelayanan publik yang lebih baik atau public service. Tujuan
perusahaan adalah “sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan
dimana perusahaan bermaksud untuk merealisasikan”. Tujuan perusahaan
tersebut antara lain (1) hasil akhir yang diinginkan diwaktu mendatang (2) usaha-
usaha atau kegiatan-kegiatan yang diarahkan.
8
1. Specific: Sasaran harus menyatakan persisnya apa yang ingin dicapai.
2. Measurable: Suatu sasaran harus dapat diukur sehingga memungkinkan
untuk menentukan apakah sasaran tersebut telah dicapai.
3. Achievable: Sasaran harus realistis sesuai dengan keadaan dimana sasaran
tersebut ditetapkan dan sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk
kegiatannya.
4. Relevant: Sasaran hasil harus relevan bagi orang yang bertanggung jawab
untuk mencapai keberhasilannya.
5. Time Bound: Sasaran hasil harus menetapkan batasan waktu untuk
mencapainya. Batas waktu sasaran tersebut juga harus realistis.
9
bisnis ini dikenal dengan unit strategis atau divisi. Setiap bisnis perlu
menemukan dasar persaingannya sendiri berdasarkan segmen pasar dan produk
tertentu yang telah diputuskan untuk digeluti. Akan tetapi pada bisnis yang
sudah berjalan, kemampuan operasi tertentu dapat membuat strategi bisnis
tertentu menjadi pilihan yang jelas. Jadi, strategi operasi juga dapat
mempengaruhi strategi bisnis demikian sebaliknya. Dalam merumuskan
suatu strategi operasi dan persoalan strategi bisnis,suatu analisis harus
dibuat dengan lingkungan eksternal dan internal. Lingkungan eksternal
biasanya meliputi persaingan, pelanggan, ekonomi, teknologi dan kondisi
sosial. Lingkungan eksternal selain dapat membentuk strategi bisnis dan
strategi perusahaan juga dapat membentuk strategi operasi. Beberapa contoh
pengaruh eksternal dimasa lalu yang telah memberikan efek yang dramatis
pada strategi operasi adalah meningkatnya persaingan luar negeri,
perubahan harga minyak, inflasi, fluktuasi tingkat mata uang dan perubahan
permintaan tenaga kerja. Hal yang sama, lingkungan internal dapat
mempengaruhi strategi operasi melalui ketersediaan sumber daya, keberadaan
kultur organisasi, keahlian dan kemampuan tenaga kerja, lokasi dan fasilitas,
bentuk sistem pengendalian dan sebagainya. Suatu analisis lingkungan
internal biasanya mengarah pada pengidentifikasian kekuatan dan kelemahan
operasi yang ada. Strategi operasi mencoba mengatasi kelemahan dan
mengembangkan kekuatan yang ada. Elemen ketiga dari strategi operasi adalah
sasaran. Sasaran dalam operasi harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif yang
spesifikdan dalam bentuk yang dapat diukur. Sasaran ini diharapkan dapat
dicapai dalam jangka waktu yang singkat maupun jangka waktu yang
panjang. Sasaran sebaiknya ditetapkan sebagai suatu perbaikan misi secara
kuantitatif dan terukur. Kebijakan operasi menerangkan bagaimana sasaran
operasi akan dicapai. Kebijakan operasi harus dikembangkan untuk setiap
kategori keputusan:
a. Proses
b. Kapasitas
c. Persediaan
10
d. Kualitas
Ada beberapa kebijakan yang dapat dipertimbangkan dan pilihan tertentu
mengandung tradeoffatau pilihan yang mengandung konflik. Misalnya
tenaga kerja yang mempunyai keahlian tinggi mungkin mahal tetapi
memberikan fleksibilitas yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang
bermacam-macam. Pemilihan kebijakan pada akhirnya bergantung pada
sasaran yang telah ditetapkan.
Falsafah Perusahaan
Falsafah adalah kata serapan bahasa Arab dari istilah bahasa Yunani
“philosophia” yang terdiri dari 2 kata, yaituphilos/phileinberarti suka, cinta,
mencintai. Shophia berarti kebijaksanaan, hikmah, kepandaian ilmu.Jadi
“philosophia” berarti cinta kepada kebijaksanaan atau cinta kepada ilmu
filsafat. Istilah ini kemudian di-indonesiakan menjadi filsafat. Dalam bahasa
Belanda yaitu wijsbegeerteberarti keinginan untuk ilmu. Lwijs artinya
pandai, berilmu. Begerte artinya keinginan. Dalam arti praktis, filsafat
mengandung arti alam pikiran, sedangkan berfilsafah ialah berpikir secara
mendalam atau radikal atau dengan sungguh-sungguhsampai keakar-akarnya
terhadap suatu kebenaran atau dengan kata lain berfilsafat mengandung arti
mencari kebenaran atas sesuatu. Falsafah perusahaan adalah prinsip yang
dipegang oleh perusahaan didalam menjalankan roda bisnis yang
kemudian dijadikan acuan untuk membangun perusahaannya.
11
kebutuhan sampai ke lapisan masyarakat kecil. Falsafah air mengalir juga
membawa konsekuensi pemerataan pendapatan bagi karyawan.
Setiap perusahaan pasti mempunyai visi, misi, goal, objektif, falsafah ini akan
menentukan arah yang akan dituju oleh perusahaan. Tanpa visi, misi, dan
tujuan maka kinerja perusahaan akan berjalan acak dan kurang jelas serta
mudah berubah dan diombang-ambingkan oleh situasi eksternal.
Penyusunan visi, misi, goal, objective, dan falsafah perusahaan harus
mempertimbangkan beberapa faktor berikut:
a. Sejarah
b. Preferensi masa kini
c. Lingkungan pasar
d. Sumber daya
e. Kompetensi yang membedakan.
Antara visi, misi, goal, objektif, falsafah memiliki hubungan yang sangat erat
dan saling membutuhkan. Jadi dapat dikatakan suatu perusahaan pada
mulanya memiliki cita-cita atau tujuan akhir yang ingin dicapai dalam jagka
panjang yang disebut visi, selanjutnya untuk mencapai / mewujudkan visi
perusahaan yang telah ditentukan tersebut, perusahaan merumuskan upaya-
upaya umum yang hendak dilakukan yang disebut misi, kemudian untuk
mewujudkan misi, perusahaan membuat / merumuskan upaya-upaya khusus
yang dirasa paling efektif dan efisien untuk mencapai cita-cita perusahaan
yang disebut perencanaan strategis. Lebih jelasnya visi merupakan pernyataan
tentang gambaran keadaan dan karakteristik yang ingin dicapai oleh suatu
lembaga pada jauh dimasa yang akan datang. Misi merupakan pernyataan
tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan
visi, dan hubungannya dengan rencana strategis adalah memberikan arah yang
akan membawa lembaga dalam mencapai tujuan yang sesuai dengan visi dan
misi yang telah dirumuskan. Falsafah perusahaan adalah prinsip yang
12
dipegang oleh perusahaan didalam menjalankan roda bisnis yang
kemudian dijadikan acuan untuk membangun perusahaannya.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setiap perusahaan pasti mempunyai visi, misi, goal, objektif, falsafah ini akan
menentukan arah yang akan dituju oleh perusahaan. Tanpa visi, misi, dan
tujuan maka kinerja perusahaan akan berjalan acak dan kurang jelas serta
mudah berubah dan diombang-ambingkan oleh situasi eksternal. Misi
adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan oleh lembaga dalam
usahanya mewujudkan visi. Dalam operasionalnya,orang berpedoman
pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi interpretasi visi.
Misi merupakan sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula
memberikan petunjuk garis besar cara pencapaian visi. Tujuan merupakan
penjabaran dari pernyataan misi dan juga merupakan suatu apa yang akan
dicapai pada kurun waktu tertentu dalam suatu perusahaan. Tujuan juga
dirumuskan dalam dua bentuk yaitu tujuan jangka pendek dan panjang,
perbedaan kedua terletak dalam waktu pencapaian dan cara penulisannya.
Tujuan jangka pendek biasanya lebih spesifik dibandingkan jangka panjang.
Pengertian visi ialah suatu pandangan yang jauh tentang; tujuan-tujuan dan
apa yang harus dilakukan untuk dicapai tujuan tersebut. Aplikasi konsep visi
ini biasanya digunakan pada konteks individu,dan perusahaan. Orang-orang
yang memiliki visi dapat melihat lebih jauh dari apa yang ada dan apa yang
dapat terjadi, dengan memiliki visi kita akan lebih mampu menggunakan akal
pikiran kita untuk mengejar sesuatu yang baik. Visi merupakan pengarah
tujuan yang terbaik dari imajinasi kreatif dan merupakan motivasi utama
dari tindakan utama. Falsafah perusahaan adalah prinsip yang dipegang oleh
perusahaan didalam menjalankan roda bisnis yang kemudian dijadikan
acuan untuk membangun perusahaannya.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/36670025/MAKALAH_MAN_STRATEGIK_P
ERUMUSUAN_VISI_MISI_TUJUAN_DAN_STRATEGI_ORGANISASI
15