Profesi Kependidikan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

Judul : Kode Etik Profesi Keguruan

Famela Meilidia Zulika Hapsari (F1261181032)

Wirda Faisa (F1261181009)

Nita Riskiyanti (F1261181037)

Riko Hernandi (F1261181016)

Sella Amelia Apriani (F1261181004)

Asmarita (F1261181031)

Husna (F1261181033)

Syahrul (F1261181020)
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah Swt karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Adapun judul makalah ini adalah tentang “Kode Etik Profesi
Keguruan” Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Beberapa masalah sosial
penting. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Hadi Wiyono, M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah sosiologi yang telah memberikan tugas ini.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan yang membangun
demi perbaikan makalah yang telah kami buat guna di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Kami menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, dikarenakan adanya
keterbatasan dan hambatan dari kami selaku penulis maka dari itu kami
Sebelumnya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami selaku penulis dan
pembaca.

Pontianak, 2 September 2019

Penulis
BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah
untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Fungsi
kode etik seperti itu sesuai dengan apa yang dikemukakan Gibson dan Mitchel yang
lebih menekankan pada pentingnya kode etik tersebut sebagai pedoman
pelaksanaan tugas profesional anggota suatu profesi dan pedoman bagi masyarakat
pengguna suatu profesi dalam meminta pertanggung jawaban jika ada anggota
profesi yang bertindak diluar kewajaran sebagai seorang profesional. Etika
merupakan cakupan dari analisis dan penerapan konsep seperti benar – salah, baik-
buruk, dan tanggung jawab. Dimana etika merupakan kata yang berasal dari bahasa
yunani. Yang berati dari kebiasaan.
Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tuganya memerlukan
atau menuntut keahlian, menggunakn teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi.
Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus. Dimana setiap seseorang
yang menekuni suatu profesi bisa dikatakan dia adalah seseorang yang profesional.
Sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan profesional terhadap
masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka
tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat (Suhrawandi Lubis,1994:6-7).
Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian
kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Negara serta kemanusiaan pada
umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada Undang-Undang
Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Dalam menjalankan tugasnya, guru diharapkan senantiasa mengembangkan
dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya, baik secara pribadi maupun
bersama-sama. Pengembangan dan peningkatan mutu ini mengacu pada kualitas
profesional berupa peningkatan dan pengembangan keterampilan khusus dalam
bidang pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian kode etik?
2. Tujuan kode etik?
3. Penetapan kode etik?
4. Sanksi pelanggaran kode etik?
5. Kode etik guru Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian kode etik.
2. Untuk mengetahui tujuan kode etik.
3. Untuk mengetahui penetapan kode etik.
4. Untuk mengetahui sanksi pelanggaran kode etik.
5. Untuk mengetahui kode etik guru Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kode Etik


Menurut O.P. Simorangkir menyampaikan bahwa etik atau etika merupakan
pandangan dari manusia didalam berperilaku berdasarkan ukuran serta nilai
yang baik.
Menurut Sidi Gajalba di dalam sistematika filsafat menyampaikan bahwa
etika merupakan sebuah teori mengenai tingkah laku dari perbuatan manusia
yang memiliki sudut pandang dari sisi yang buruk dan Sisi yang baik tentunya
sejauh yang bisa ditentukan oleh akal pikiran manusia.
Menurut H. Burhanudin Salam memiliki pendapat bahwa etika merupakan
salah satu cabang filsafat yang membicarakan tentang norma dan nilai moral
yang bisa menentukan perilaku Setiap manusia di dalam kehidupan.
Kode etik sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak
baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari.

B. Tujuan Kode Etik


1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk mengingkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi.
6. Mempunyai organisais profesional yang kuat dan terjalin erat.

C. Penetapan Kode Etik


Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi profesi yang berlaku
mengikat para anggotanya. Penetapan kode etik lazim dilakukan pada suatu
kongres organisasi profesi. Dengan demikian, penetapan kode etik tidak boleh
dilakukan oleh orang secara perorangan, melainkan harus dilakukan oleh orang-
orang yang diutus untuk dan atas nama anggota profesi dari organisasi tersebut.
Kode etik suatu profesi hanya akan mempunyai pengaruh yang kuat dalam
menegakkan disiplin di kalangan profesi tersebut, jika semua orang yang
menjalankan profesi tersebut tergabung (menjadi anggota) dalam organisasi
profesi yang bersangkutan.

D. Pelanggaran Kode Etik


Sering kita jumpai, bahwa ada kalanya negara mencampuri urusan profesi,
sehingga hal-hal yang semula hanya merupakan kode etik dari suatu profesi
tertentu dapat meningkat menjadi peraturan hukum atau undang-undang.
Dengan demikian, maka aturan yang semula sebagai landasan moral dan
pedoman tingkah laku meningkat menjadi aturan yang memberikan sanksi-
sanksi yang sifatnya memaksa, baik berupa sanksi perdata maupun pidana.

E. Kode Etik Guru Indonesia


Guru Indonesia menyadari, bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa, dan negara, serta kemanusiaan pada
umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada Undang-
Undang Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas terwujudnya cita-cita
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu,
Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan memedomani
dasar-dasar sebagai berikut:
1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar-mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama
terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu dan martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan
kesetiakawanan sosial.
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi
PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kode etik sistem norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara
tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak
baik bagi profesional. Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau
salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari. Adapun
tujuan dari kode etik :
1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
3. Untuk mengingkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Meningkatkan layanan diatas keuntungan pribadi.
6. Mempunyai organisais profesional yang kuat dan terjalin erat.
Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi profesi yang berlaku
mengikat para anggotanya. Penetapan kode etik lazim dilakukan pada suatu
kongres organisasi profesi.
Dalam penerapan kode etik di bagi dalam tiga bidang, pertama, peran guru
dalam proses pembelajaran. Kedua, pelaksanaan kode etik gutu dalam
pembelajaran kode etik ,mempunyai tujuan dan manfaat agar pendidik memiliki
pedoman dan arah yang jelas dalam melaksanakan tugasnya dan agar pendidik
bertanggung jawab atas profesinya.
Sanksi kode etik terhadap guru dapat berupa, teguran, peringat tertulis,
penundaan pemberian hak guru, penurunan pangkat, pemberhentian dengan
hormat, pemberhentian tidak dengan hormat.

B. Saran
Agar dapat memahami dan memperoleh pengetahuan baru maka usaha yang
dapat dilakukan adalah :
1. Memperbanyak pemahaman terhadap kode etik.
2. Mengaplikasikan keahlian sebagai tambahan ilmu dalam praktek pendidikan
yang dijalani.
Pembahasan makalah ini menjadikan individu yang tahu akan pentingnya kode
etik.
DAFTAR PUSTAKA
http://cerdassosiologi.blogspot.com/2016/12/penetapan-kode-etik-guru.html

Anda mungkin juga menyukai