Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TANGGUNG JAWAB KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN

SEBAGAI ADMINITRATOR PENDIDIKAN

(Diajukan Guna Memenuhi Tugas Kuliah Admistrasi Pendidikan & TU)

Dosen Pengampu : Bp. Agung Setia, M.Pd

Kelompok 3

Durrotun Niswah 179203037

Ericko Dwi Wiantara 179203042

Prodi Manajemen Pendidikan Islam

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)

TULANG BAWANGTAHUN

AKADEMIK 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang Tanggung Jawab Kepemimpinan Dalam Pendidikan Sebagai aminitrator
Pendidikan dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga
kami berterima kasih kepada Bp. Agung Setia, M.Pd selaku Dosen mata kuliah
Adm. Pendidikan & TU yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Kami
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai Adm.Pendidikan & TU. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penyusun berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi
penyusun sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami
memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan
datang.

Tulang Bawang, 24 Agustus 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………

KATA PENGANTAR……………………………………………………….

DAFTAR ISI…………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………… ..

A. Latar Belakang……………………………………………………….

B. Rumusan Masalah……………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Fungsi Kepala Sekolah Dahulu dan Sekarang………………………..

B. Syarat-Syarat Minimal Seorang Kepala Sekolah……………………..

C. Kepala Sekolah Sebagai Administrator………………………………

BAB 111 PENUTUP………………………………………………………...

A. Kesimpulan…………………………………………………………..

B. Saran………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kepala sekolah memegang peranan penting dalam perkembangan


sekolah. Oleh karena itu, ia harus memiliki jiwa kepemimpinan untuk mengatur
para guru pegawai tata usaha dan pegawai sekolah lainnya. Dalam hal ini, kepala
sekolah tidak hanya mengatur para guru saja, melainkan juga ketatausahaan
sekolah siswa, hubungan sekolah dengan masyarakat dan orang tua siswa.
Tercapai tidaknya tujuan sekolah sepenuhnya bergantung pada bijaksana yang
terapkan kepala sekolah terhadap seluruh personal sekolah. Dalam melaksanakan
fungsinya sebagai pimpinan organisasi pendidikan di sekolah, kepala sekolah
harus memiliki berbagai persyaratan agar ia dapat menjalankan tugasnya dengan
baik. Masing-masing persyaratan ini saling berkaitan antar yang satu dengan yang
lainnya. Diantaranya adalah memiliki ijazah, kemampuan mengajar, kepribadian
yang baik serta memiliki pengalaman kerja.

Di antara pemimpin-pemimpin pendidikan yang bermacam-macam jenis


dan tingkatannya, kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat
penting. Karena lebih dekat dan langsung berhubungan dengan pelaksanaan
program pendidikan tiap-tiap sekolah. Dapat dilaksanakan atau tidaknya suatu
program pendidikan dan tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan itu, sangat
bergantung pada kecakapan dan kebijaksanaan kepala sekolah sebagai pemimpin
pendidikan. Mengingat pentingnya peranan dan fungsi kepala sekolah itu, maka di
dalam makalah ini akan di bahas secara detail tentang kepala sekolah, fungsi
kepala sekolah dahulu dan sekarang, syarat-syarat minimal kepala sekolah, serta
peranan kepala sekolah sebagai administrator.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana perbedaan fungsi kepala sekolah dahulu dan sekarang?

2) Apa syarat-syarat minimal seorang kepala sekolah?

3) Bagaimana fungsi dan tanggung jawab kepala sekolah sebagai


administrator pendidikan dalam meningkatkan kinerja guru?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungsi Kepala Sekolah Dahulu dan Sekarang

Jika kita bandingkan antara tugas kepala sekolah pada masa penjajahan
Belanda di Indonesia dengan tugas kepala sekolah dewasa ini, dapat kita lihat
betapa jelas perbedaannya . Kita semua mengetahui bahwa tujuan pendidikan di
masa penjajahan Belanda di sesuaikan dengan tujuan kolonialisme
Belanda.Sedangkan tujuan pendidikan di Indonesia ini harus sesuai dengan dasar
dan tujuan Negara Republik Indonesia. Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah
di masa penjajahan Belanda tidak seluas dan seberat tugas dan tanggung jawab
kepala sekolah di masa sekarang. Pada masa itu kepala sekolah lebih merupakan
seorang “kepala” Ia telah dapat dikatakan berhasil sebagai pemimpin sekolah jika
ia dapat bertindak memerintah dan mengawasi anak buah /guru –
gurunya,menjalankan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan-peraturan
serta ketentuan-ketentuan yang telah digariskan dan ditetapkan dari atasannya.

Dalam tugasnya sehari-hari,dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun,lebih


banyak merupakan tugas-tugas rutin daripada tugas-tugas yang merupakan
inisiatif dan kreatif baru bagi perkembangan dan kemajuan sekolah dan
dipimpinya . Betapa tidak! Bukankah segala sesuatu telah diatur dan disediakan
oleh atasan,dalam hal ini oleh pemerintah? Gedung sekolah dan perlengkapannya
telah tersedia ia tidak perlu terlalu pusing memikirkan kekurangan ruangan atau
bangku-bangku murid, Alat-alat pelajaran,termasuk buku tulis,buku-buku
pelajaran dan perpustakaan untuk guru maupun murid-murid telah tersedia dan
ditetapkan oleh pemerintah. Di samping itu, kepala sekolah tidak perlu terlalu
pusing memikirkan gaji dan kenaikan tingkat guru-gurunya, apalagi
honorarium,uang vakasi, dan sebagainya
Terhadap sekolah pada masa penjajahan Belanda tidak dituntut adanya
hubungan dan kerja sama dengan masyarakat.Bahkan sebaliknya, sekolah
merupakan lembaga pendidikan yang terpisah dari kehidupan masyarakat
lingkungannya. Oleh sebab itu, sebagai kepala sekolah pada masa itu, tidak perlu
memikirkan bagaimana membentuk organisasi BP3 (Badan Pembantu Pembinaan
Pendidikan) atau POMG(Persatuan Orang tua Murid dan Guru), bagaimana
menyusun anggaran dasar BP3/POMG dan peraturan/ketentuan-ketentuan yang
dapat mengatur hubungan kerja sama yang baik antara sekolah dan masyarakat,
khususnya orang tua murid, dalam membina dan memajukan sekolahnya.
Pemikiran tentang perkembangan atau perubahan kurikulum pun tidak menjadi
tanggung jawab kepala sekolah karena hal itu adalah tanggung jawab pemerintah
dan telah ditetapkan oleh pemerintah. Kepala sekolah dan guru-guru tinggal
menjalankan seperti apa adanya saja.

Ini berlainan dengan kepala sekolah sekarang setelah Indonesia merdeka.


Tugas dan tanggung jawab kepala sekolah mengalami perkembangan dan
perubahan, baik dalam sifat maupun luasnya. Sesuai dengan pendidikan di Negara
kita Indonesia yang bersifat nasional-demokratis, maka sikap dan sifat
kepemimpinan kepala sekolah pun harus berubah dan mengarah kepada
kepemimpinan pendidikan yang demokratis. Tugas dan tanggung jawab kepala
sekolah makin luas dan makin banyak bidangnya. Kepala sekolah tidak hanya
bertanggung jawab atas kelancaran jalannya sekolah secara teknis-akademis
saja.Benar bahwa hal itu adalah tugas dan tanggung jawab yang pokok bagi
seorang kepala sekolah. Akan tetapi, mengingat situasi dan kondisi serta
pertumbuhan persekolahan di Negara kita dewasa ini, banyak masalah baru yang
timbul yang harus menjadi tanggung jawab kepala sekolah untuk di pecahkan dan
dilaksanakannya. Kekurangan ruang belajar, gedung sekolah yang sudah rusak ,
perlengkapan gedung yang sangat kurang dan tidak memenuhi syarat, tidak
adanya alat-alat pelajaran, buku-buku pelajaran yang hampir setiap tahun berubah,
cara penampungan murid baru yang setiap tahun bertambah, kekurangan tenaga
guru dan kesulitan pengangkatannya, dan sebagainya. semua ini memerlukan
pemikiran dan menambah tugas serta tanggung jawab kepala sekolah.

Memang benar, masalah-masalah pendidikan seperti dikemukakan di atas


pada umumnya merupakan masalah nasional sehingga pemecahannya pun harus
secara nasional oleh pemerintah, aparat pendidikan, bersama-sama dengan
masyarakat. Akan tetapi, sebagai kepala sekolah yang justru langsung terlibat dan
berkecimpung di dalam arus masalah-masalah tersebut, dia tidak boleh sama
sekali lepas tangan dan menyerahkannya semata-mata kepada
pemerintah.Inisiatif dan kreativitas yang mengarah kepada perkembangan dan
kemajuan sekolah terhadap sekolah yang dipimpinnya. Dalam usaha memajukan
sekolah dan menanggulangi kesulitan-kesulitan yang dialami sekolah, baik yang
bersifat material seperti perbaikan gedung sekolah, penambahan ruang, alat-alat
perlengkapan,dan lain lain. maupun yang bersangkutan dengan pendidikan anak-
anak, kepala sekolah tidak dapat bekerja sendiri hanya dengan guru-gurunya saja.
Hubungan dan kerja sama yang baik dan produktif antara sekolah dan masyarakat
perlu dibina. Misalnya pembentukan BP3/POMG yang benar-benar di manfaatkan
untuk kemajuan dan pembinaan sekolah, mengadakan hubungan kerja sama dan
instansi-instansi lain yang erat hubungannya dengan pendidikan anak-anak, baik
negeri maupun swasta.

B. Syarat-syarat minimal seorang kepala sekolah

Untuk menjalankan tugas sebagai kepala sekolah yang baik diperlukan


seseorang yang memiliki syarat-syarat tertentu. Di samping syarat-syarat ijazah
( yang merupakan syarat formal ), juga pengalaman kerja dan kepribadian yang
baik perlu di perhatikan . Dalam peraturan yang berlaku di Departemen P dan K,
untuk setiap tingkatan dan jenis sekolah sudah di tetapkan syarat-syarat yang
diperlukan untuk pengangkatan seorang kepala sekolah. Seperti telah kita ketahui
bahwa untuk kepala sekolah taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD)
serendah-rendahnya berijazah SGA/SPG atau SGTK (SPG jurusan B). Maka
ijazah yang diperlukan bagi seorang kepala sekolah pun hendaknya sesuai dengan
jurusan atau jenis sekolah yang di pimpinnya. Syarat-syarat lain di samping ijazah
dan pengalaman bekerja adalah kepribadian dan kecakapan yang dimilikinya.
Seorang kepala sekolah hendaknya memiliki kepribadian yang baik dan sesuai
dengan kepemimpinan yang akan dipegangnya. Seorang kepala sekolah
hendaknya memiliki sifat-sifat jujur,adil dan dapat di percaya,suka menolong dan
membantu guru dalam menjalankan tugas dan mengatasi kesulitan-kesulitannya
,bersifat sabar dan memiliki kestabilan emosi,percaya kepada diri sendiri dan
dapat mempercayai guru-guru atau pegawai-pegawainya,bersifat luwes dan
ramah,mempunyai sifat tegas dan konsekuen yang tidat kaku,dan lain sebagainya.
Jika kita simpulkan apa yang telah diuraikan, bahwa syarat-syarat minimal bagi
seorang kepala sekolah adalah sebagai berikut:

1) Memiliki ijazah yang sesuai dengan ketentuan/peraturan yang telah


ditetapkan oleh pemerintah.

2) Mempunyai pengalaman bekerja yang cukup, terutama di sekolah yang


sejenis dengan sekolah yang dipimpinnya.

3) Memiliki kepribadian yang baik, terutama sikap dan sifat-sifat kepribadian


yang diperlukan bagi kepentingan pendidikan.

4) Mempunyai keahlian dan berpengetahuan luas, terutama mengenai


bidang-bidang pengetahuan dan pekerjaan yang diperlukan bagi sekolah
yang dipimpinnya.

5) Mempunyai ide dan inisiatif yang baik untuk kemajuan dan


pengembangan sekolahnya.

C. Kepala sekolah sebagai administrator

Kepala sekolah sebagai administrator pendidikan bertanggung jawab


terhadap kelancaran pelaksanaan pendidikan dan pengajaran di sekolahnya. Oleh
karena itu, untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, kepala sekolah
hendaknya memahami, menguasai, dan mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang berkenaan dengan fungsinya sebagai administrator pendidikan. Telah
diketahui sebelumnya bahwa dalam setiap kegiatan administrasi mengandung di
dalamnya fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengordinasian,
pengawasan, pegawaian, dan pembiayaan. Kepala sekolah sebagai administrator
hendaknya mampu mengaplikasikan fungsi-fungsi tersebut ke dalam pengelolaan
sekolah yang dipimpinnya.

D. Fungsi Kepala Sekolah sebagai Administrator

Kepala sekolah sebagai administrator harus mampu mengaplikasikan fungsi-


fungsi sebagai berikut:

1. Membuat perencanaan

Salah satu fungsi utama dan pertama yang menjadi tanggung jawab kepala
sekolah adalah membuat atau menyusun perencanaan. Perencanaan merupakan
salah satu syarat mutlak bagi setiap organisasi atau lembaga dan bagi setiap
kegiatan, baik perseorangan maupun kelompok. Tanpa perencanaan atau planning,
pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan juga kegagalan.
Oleh karena itu, setiap kepala sekolah paling tidak harus membuat rencana
tahunan.Setiap tahun, menjelang dimulainya tahun ajaran baru, kepala sekolah
hendaknya sudah siap menyusun rencana yang akan dilaksanakan untuk tahun
ajaran berikutnya.

Rencana atau program tahunan hendaknya mencakup bidang-bidang seperti


berikut:

1) Program pengajaran, seperti antara lain kebutuhan tenaga guru


sehubungan dengan kepindahan, pembagian tugas mengajar, pengadaan
buku-buku pelajaran, alat-alat pelajaran, dan alat peraga, pengadaan atau
pengembangan laboratorium sekolah, pengadaan atau pengembangan
perpustakaan sekolah, system penilaian hasil belajar, kegiatan-kegiatan
kokurikuler, dan lain-lain.

2) Kesiswaan atau kemuridan, antara lain syarat-syarat dan prosedur


penerimaan murid baru, pengelompokan siswa atau murid dan pembagian
kelas, bimbingan atau konseling murid, pelayanan kesehatan murid
(UKS), dan sebagainya.

3) Kepegawaian, seperti penerimaan dan penempatan guru atau pegawai


baru, pembagian tugas/pekerjaan guru dan pegawai sekolah, usaha
kesejahteraan guru dan pegawai sekolah, mutasi dan atau promosi guru
dan pegawai sekolah, dan sebagainya.

4) Keuangan, yang mencakup pengadaan dan pengelolaan keuangan untuk


berbagai kegiatan yang telah direncanakan, baik uang yang berasal dari
pemerintah, atau dari POMG atau BP3, ataupun sumber lainnya.
Khususnya berkenaan dengan pengelolaan keuangan, bahwa untuk
tercapainya peningkatan kompetensi guru tidak lepas dari faktor biaya.
Seberapa besar sekolah dapat mengalokasikan anggaran peningkatan
kompetensi guru tentunya akan mempengaruhi terhadap tingkat
kompetensi para gurunya. Oleh karena itu kepala sekolah seyogyanya
dapat mengalokasikan anggaran yang memadai bagi upaya peningkatan
kompetensi guru.

5) Perlengkapan, yang meliputi perbaikan atau rehabilitasi gedung sekolah,


penambahan ruang kelas, perbaikan atau pembuatan pagar pekarangan
sekolah, perbaikan atau pembuatan lapangan olah raga, perbaikan atau
pengadaan bangku murid, dan sebagainya.

Perlu diperhatikan, bahwa dalam penyusunan rencana tahun ini, guru-guru dan
pegawai sekolah hendaknya diikutsertakan. Ikut sertanya guru-guru dan pegawai
sekolah dapat membantu pemikiran dan ide-ide serta pemecahan masalah yang
mungkin tidak terpikirkan atau tidak dapat dipecahkan sendiri oleh kepala
sekolah. Di samping itu, dengan diikutsertakannya guru-guru dan pegawai
sekolah, mereka akan merasa bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang telah mereka rencanakan dan mereka sepakati bersama.
2. Menyusun organisasi sekolah

Organisasi merupakan fungsi administrasi dan manajemen yang penting


pula di samping perencanaan. Di samping sebagai alat organisasi dapat pula
dipandang sebagai wadah atau struktur dan sebagai proses. Penyusunan organisasi
merupakan tanggung jawab kepala sekolah sebagai administrator pendidikan.
Sebelumnya ditetapkan, penyusunan organisasi itu sebaiknya dibahas bersama-
sama dengan seluruh anggota agar hasil yang diperoleh benar-benar merupakan
kesepakatan bersama.Selain menyusun struktur organisasi, kepala sekolah juga
bertugas untuk mendelegasikan tugas-tugas dan wewenang kepada setiap anggota
administrasi sekolah sesuai dengan struktur organisasi yang ada.

Sebagai wadah, organisasi merupakan tempat kegiatan-kegiatan


administrasi itu dilaksanakan. Dan jika dipandang sebagai proses, maka organisasi
merupakan kegiatan-kegiatan atau menyusun dan menetapkan hubungan-
hubungan kerja antarpersonel. Kewajiban-kewajiban, wewenang, dan tanggung
jawab masing-masing bagian atau personel yang termasuk di dalam organisasi itu
disusun da ditetapkan menjadi pola-pola kegiatan yang tertuju kepada tercapainya
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah sebagai administrator
pendidikan perlu menyusun organisasi sekolah yang dipimpinnya, dan
melaksanakan pembagian tugas serta wewenangnya kepada guru-guru dan
pegawai sekolah sesuai dengan struktur organisasi sekolah yang telah disusun dan
disepakati bersama.

Untuk menyusun organisasi sekolah yang baik perlu diperhatikan prinsip-


prinsip sebagai berikut:

a) Mempunyai tujuan yang jelas.

b) Para anggota menerima dan memahami tujuan tersebut.

c) Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan,


kesatuan pikiran.
d) Adanya kesatuan perintah (unity of command); para bawahan/anggota
hanya mempunyai seorang atasan langsung, dan daripadanya ia menerima
perintah atau bimbingan, serta kepadanya ia harus
mempertanggungjawabkan pekerjaannya.

e) Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab seseorang di


dalam organisasi itu,. Sebab, tidak adanya keseimbangan tersebut akan
memudahkan timbulnya hal-hal yang tidak diinginkan seperti:

 jika wewenang lebih besar daripada tanggung jawab, mudah menimbulkan


penyalahgunaan wewenang

 jika tanggung jawab lebih besar daripada wewenang, mudah menimbulkan


banyak kemacetan, merasa tidak aman atau ragu-ragu dalam tindakan.

f) Adanya pembagian tugas pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan,


keahlian, dan atau bakat masing-masing.

g) Struktur organisasi hendaknya disusun sesederhana mungkin, sesuai


dengan kebutuhan koordinasi, pengawasan, dan pengendalian.

h) Pola organisasi hendaknya permanen. Artinya, meskipun struktur


organisasi dapat dan memang harus diubah sesuai dengan tuntutan
perkembangan, fleksibilitas dalam penyesuaian itu jangan bersifat prinsip.
oleh karena itu, pola dasar struktur organisasi perlu dibuat sedemikian rupa
sehiingga sedapat mungkin permanen.

i) Adanya jaminan keamanan dalam bekerja (security of tenure); bawahan


atau anggota tidak merasa gelisah karena takut dipecat, ditindak
sewenang-wenang, dsb.

j) garis-garis kekuasaan dan tanggung jawab serta hierarki tata kerjanya jelas
tergambar di dalam struktur atau bahan organisasi.
3. Bertindak Sebagai Koordinator dan Pengarah

Adanya bermacam-macam tugas dan pekerjaan yang dilakukan oleh


banyak orang, memerlukan adanya koordinasi serta pengarahan yang baik dan
berkelanjutan dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang
tidak sehat antar personal sekolah. Dengan kata lain, adanya pengoordinasian
yang baik memungkinkan semua bagian atau personal bekerja sama saling
membantu kearah satu tujuan yang telah ditetapkan seperti kerja sama antara
urusan antara urusan kurikulum dan pengajaran dengan guru-guru, kerja sama
antara urusan bimbingan dan konseling dengan para wali kelas, kerja sama antara
bagian tata usaha dengan wali kelas dan guru-guru, dan sebagainya.

4. Melaksanakan Pengelolaan Kepegawaian

Pengelolaan kepegawaian mencakup didalamnya penerimaan dan


penempatan guru atau pegawai sekolah, pembagian tugas pekerjaan guru dan
pegawai sekolah, usaha kesejahteraan guru dan pegawai sekolah, mutasi dan atau
promosi guru dan pegawai sekolah, dsb. Tugas-tugas yang menyangkut
pengelolaan kepegawaian ini sebagian besar dikerjakan oleh bagian tata usaha
sekolah seperti pengusulan guru dan atau pegawai guru, kenaikan pangkat guru-
guru dan pegawai sekolah. Agar pekerjaan sekolah dapat dilakukan dengan
senang, bergairah, dan berhasil baik, maka dalam memberikan atau membagi
tugas pekerjaan personal, kepala sekolah hendaknya memperhatikan kesesuaian
antara beban dan jenis tugas dengan kondisi serta kemampuan pelaksanaannya
seperti antara lain:

 Jenis kelamin (pria atau wanita)

 Kesehatan fisik (kuat-tidaknya melakukan pekerjaan itu)

 Latar belakang pendidikan atau ijazah yang dimiliki

 Kemampuan dan pengalaman kerja

 Bakat, minat, dan hobi


Hal lain yang termasuk kegiatan pengelolaan kepegawaian ialah masalah
kesejahteraan personel. Yang dmaksud dengan kesejahteraan personel bukan
hanya kesejahteraan yang berupa materi atau uang, tetapi juga kesejahteraan yang
bersifat rohani dan jasmani, yang dapat mendorong para personel sekolah bekerja
lebih giat dan bergairah. Banyak cara yang dilakukan kepala sekolah dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan personel sekolah, seperti:

 Membentuk semacam ikatan keluarga sekolah yang bersifat social

 Membentuk koperasi keluarga personel sekolah

 Mengadakan kegiatan-kegiatan seperti olahraga, diskusi-diskusi yang


berhubungan dengan pengembangan profesi guru-guru atau pegawai sekolah

 Member kesempatan dan bantuan dalam rangka pengembangan karier, seperti


kesempatan melanjutkan plajaran, kesempatan mengikuti penataran-penataran,
Selma tidak menganggu atau merugikan jalannya sekolah

 Mengusulkan dan mengurus kenaikan gaji atau pangkat guru-guru dan


pegawai tepat pada waktunya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Dan semuanya memerlukan kepemimpinan kepala sekolah yang baik dan


sebagainya disertai pengawasan dan pembinaan yang tepat dan berkelanjutan.

5. Peran kepala sekolah sebagai administrator

Peranan kepala sekolah sebagai administrator memiliki dua tugas utama.


Pertama, sebagai pengendali struktur organisasi, yaitu mengendalikan bagaimana
cara pelaporan, dengan siapa tugas tersebut harus dikerjakan dandengan siapa
beriteraksi dalam megerjakan tugas tersebut. Kedua,melaksanakan administrasi
substansi yang mencakup administrasi kurikulum,kesiswaan, personalia,
keuangan, sarana hubungan dengan masyarakat, dan administrasi umum. peranan
kepala sekolah dalam pengembangan program pelayanan murid
Walaupun kepemimpinan kepala sekolah penting di bidang-bidang lain, bagi
program pelayanan ia sering sangat menentukan. Menurut Oteng Sutisna faktor-
faktor tersebut antara lain:

1) Pelayanan murid adalah bidang yang sensitive, menyentuh masalah-


masalah yang bisa membangkitkan perasaan-perasaan yang kuat

2) Ada banyak salah tafsir dan ketaksetujuan yang jujur tentang isyu-isyu
tertentu

3) Bidang pelayanan murid melibat banyak kegiatan, dan masalah


perumusan dan koordinasi sulit

Dalam hubungan dengan fungsi pelayanan murid ini, masalah-masalah yang


dihadapi oleh semua kepala sekolah menurut Oteng Sutisna antara lain: Disiplin,
menyediakan bimbingan dan penyuluhan ,putus sekolah,absensi, hubungan guru-
murid,hubungan sekolah-orang tua, kegiatan murid, murid lamban, melaporkan
kemajuan murid, melanjutkkan studi ke pendidikan yang lebih tinggi. Bagi kepala
sekolah yang ingin memecahkan masalah ini adalah suatu permulaan yang baik
nampaknya terletak pada cara kepala sekolah sendiri memandang program
pelayanan murid itu. Kepala sekolah harus menerima dan mengkomunikasikan
melalui kepemimpinannya suatu titik pandangan bahwa sekolah hadir untuk
kepentingan anak didik, sama seperti Negara hadir untuk kepentingan warganya.

a. Tanggung Jawab Kepala Sekolah Dalam Memlihara Disiplin Yang


Efektif

1) Memajukan pendekatan positif terhadap disiplin

Kepala sekolah selaku pemimpin sekolahnnya, harus mengambil pimpinan


dalam memajukan pendekatan positif terhadap disiplin. Bahwa factor-faktor dan
praktek-praktek yang menolong dalam pengembangan pola-pola perilaku yang
baik di sekolah adalah:
a) Harus ada pemahaman dan pengakuan oleh guru dan murid tentang
maksud dan nilai dari norma-norma dan aturan-aturan yang berlaku.

b) Tekanan hendaknya diletakkan pada disiplin-diri oleh guru dan murid.

c) Guru dan muridnya hendaknya bekerja sama dalam membangun,


memelihara, dan memperbaiki aturan-aturan dan norma-norma.

2) Memelihara Tata Tertib

Sekolah-sekolah tentu harus berusaha untuk mencari sebab-sebab kelakuan


murid yang melanggar tata tertib dan mengobati sebab-sebab kelakuan serupa itu
dan bukan gejalanya. Kebijaksanaan untuk menangani perkara-perkara ini
hendaknya tegas, dan tanggung jawab para guru dan anggota staf lain dibidang ini
hendaknya dipahami. Guru yang cakap bisa dan hendaknya melakuka control
terhadap muridnya. Peranan Kepala Sekolah dalam Mengembangkan Potensi
Pengajaran dan Belajar yang Terdapat di Perpustakaan Sekolah

Menurut Oteng Sutisna bahwa kepala sekolah mempunyai tanggung jawab yang
penting dalam mengembangkan potensi pengajaran dan belajar terdapat di
perpustakaan sekolah adalah sebagai berikut:

a) Untuk bertindak selaku penganjur penambahan bantuan keuangan bagi


pengembangan fasilitas perpustakaan.

b) Untuk memupuk pemahaman diantara para guru dan personil perpustakaan


tentang maksud-maksud perpustakaan sebagai sumber belajar primer
maupun suplementer.

c) untuk menggalangkan penggunaan sumber-sumber perpustakaan yang


optimum melalui penggunaan fasilitas-fasilitas dengan tanpa bayar.

d) Untuk menyediakan dana-dana yang diperlukan buat pengadaan tempat


penyimpanan, perlengkapan, fasilitas, dan perbekalan bagi pengelolaan
perpustakaan, dan buat penambahan dan perbaikan buku-buku
e) Untuk menoordinasi penggunaan bahan dan fasilitas perpustakaan,
laboratorium belajar, dan alat pengajaran diri pribadi untuk menjamin
manfaat yang maksimum bagi semua guru dan murid.

b. Peranan Kepala Sekolah Tentang Penggunaan dan Pemeliharaan


Gedung Sekolah

Peranan kepala sekolah dalam hal ini adalah menetapkan jadwal kegiatan
didalam gedung, merencanakan penggunaan seluruh gedung, dan mengatur
pemeliharaannya. Kepala sekolah sudah tentu tidak bisa melakukan sendiri semua
pekerjaan ini. Selain personil pemeliharaan gedung ada anggota-anggota staf lain
yang bisa dilibatkan oleh kepala sekolah dalam kegiatan pemeliharaan gedung
sekolah. Salah satu masalah yang dihadapi oleh kepala sekolah dari hari kehari
adalah penggunaan gedung oleh murid. Tanggung jawab pokok kepala sekolah
dalam hal ini adalah untuk membantu murid-murid memiliki perasaan bangga itu
yang bisa datang dari suatu gedung yang bersih, rapi, dan menarik

Llima hal yang sangat penting untuk diperhatikan oleh para kepala sekolah dalam
manajemen gedung sekolah adalah sebagai berikut: Memajukan iklim belajar,
memajukan kesehatan dan keamanan, memelihara gedung secara ekonomis,
melindungi barang-barang milik sekolah, memajukan citra masyarakat yang
sesuai

c. Peranan Kepala Sekolah dalam Pelayanan Kesehatan dan Keamanan

Kepala sekolah berurusan dengan kesehatan sekolah disebabkan semua murid


berada dalam tanggung jawabnya. Logis bahwa hal jatuh sakit dan kecelakaan
bisa terjadi. Kepala sekolah harus memahami bagaimana masalah-masalah ini
hendaknya ditangani.
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kami uraikan adalah sebagai berikut :

1) Terhadap sekolah pada masa penjajahan Belanda tidak dituntut adanya


hubungan dan kerja sama dengan masyarakat, bahkan sebaliknya sekolah
merupakan lembaga pendidikan yang terpisah dari kehidupan masyarakat
lingkungannya. Oleh sebab itu kepala sekolah pada masa itu tidak perlu
memikirkan bagaimana membentuk organisasi BP3, dan sebagainya.
Sedangkan kepala sekolah sekarang setelah Indonesia merdeka tugas dan
tanggung jawab kepala sekolah makin luas dan makin banyak bidangnya.

2) Syarat-syarat minimal dari seorang kepala sekolah adalah ijazah (yang


merupakan syarat forma), pengalaman bekerja, dan kepribadian yang baik,
mempunyai keahlian dan berpengetahuan luas, dan sebagainya.

3) Sebagai administrasi pendidikan, kepala sekolah mempunyai tugas dan


tanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi administrasi yang diterapkan
ke dalam kegiatan-kegiatan sekolah yang dipimpinnya seperti membuat
rencana atau program tahunan, menyusun organisasi sekolah, melaksankan
pengoordinasian dan pengarahan, dan melaksanakan pengelolaan
kepegawaian.

4) Bidang-bidang yang tercakup di dalam program tahunan yang dibuat ole


kepala sekolah meliputi program pengajaran, kesiswaan atau kemuridan,
kepegawaian, keuangan, dan perlengkapan atau sarana dan prasarana
sekolah.

5) Dalam menyusun organisasi sekolah perlu diperhatikan prinsip-prinsip


pengorganisasian yang baik, dan di dalam pelaksanaannya, diperlukan
pengoordinasian serta pengarahan yang kontinyu dan pimpinan sekolah.
6) Pengelolaan kepegawaianyang dalam ilmu administrasi biasa disebut
manajemenmerupakan tugas dan tanggung jawab kepala sekolah yang
sangat penting karena manajemen merupakan inti keseluruhan kegiatan
administrasi. Pengelolaan kepegawaian yang menjadi tugas dan tanggung
jawab kepala sekolah meliputi penerimaan, penempatan, dan
pemberiantugas guru dan pegawai sekolah; usaha dan peningkatan
kesejahteraan guru-guru dan pegawai sekolah, baik yang bersifat material,
jasmani, rohani; dan peningkatan mutu professional serta pengembangan
karier mereka.

B. Saran

Adapun saran yang disampaikan penulis yaitu diharapkan kepada pembaca


agar mempergunakan makalah ini sebagai bahan kajian dalam memahami
administrasi pendidikan khususnya tanggung jawab kepemimpinan dalam
pendidikan sebagai administrator pendidikan Selain itu kami sangat
mengharapkan kritik demi kesempurnaan makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

Http://etd.eprints.ums.ac.id/6767/1/Q100030096.pdf

Http://ortujcis.wordpress.com/2008/07/20/tujuh-peran-kepala-sekolah

Purwanto, Ngalim, 1987. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya

Purwanto, Ngalim, 1979. Administrasi Pendidikan. Jakarta: Mutiara

Sutisna, Oteng, 1989. Administrasi Pendidikan. Bandung: Angkasa

Anda mungkin juga menyukai