Anda di halaman 1dari 10

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Pasien DM di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I berdasarkan Jenis


Kelamin

Tabel 4.1. Distribusi Pasien DM Berdasarkan Jenis Kelamin


Jenis Kelamin Jumlah Pasien DM Puskesmas Persentase
Lirang Singkawang Selatan I

Laki-laki 20 Pasien 41,7 %

Perempuan 28 Pasien 58,3 %

Total 48 pasien 100 %

Berdasarkan jenis kelamin, pasien diabetes terbanyak adalah pasien yang berjenis
kelamin perempuan sebanyak 28 orang, sedangkan pasien yang berjenis kelamin laki-laki
hanya 20 orang di puskesmas Lirang Singkawang Selatan I. Data yang terlampir
menunjukkan bahwa di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I pasien yang menderita
diabetes paling banyak ialah pasien yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini dikarenakan
angka BMI yang cenderung lebih tinggi pada perempuan. Menurut WHO 2016, sebanyak
40% wanita yang menderita diabetes dan 39% pria yang menderita diabetes mempunyai
BMI overweight, serta sebanyak 15% wanita yang menderita diabetes dan 11% pria yang
menderita diabetes mempunyai BMI obesitas. Sedangkan menurut American Diabetic
Association, prevalensi diabetes lebih tinggi pada pasien laki-laki dari pada perempuan
pada ras Asia. 1,2,3

45
46

Jumlah Pasien DM di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan 1


Berdasarkan Jenis Kelamin
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%

Laki - laki Perempuan

Grafik 4.1. Jumlah Pasien DM Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I


Berdasarkan Jenis Kelamin

4.2 Karakteristik Pasien DM di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I berdasarkan Usia


Usia yang dimaksud adalah lamanya hidup yang dihitung berdasarkan tahun
kelahirannya hingga sekarang. Gambaran distribusi usia pasien dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.

Tabel 4.2. Distribusi Pasien DM Berdasarkan Usia


Usia Jumlah Pasien DM Puskesmas Persentase
Lirang Singkawang Selatan I

31 – 40 2 Pasien 4.2 %

41 – 50 12 Pasien 25 %

51 – 60 18 Pasien 37.5 %

61 – 70 13 Pasien 27.1 %

> 70 3 Pasien 6.2 %

Total 48 Pasien 100 %


47

Menurut American Diabetic Association (ADA), bahwa semakin bertambahnya


usia seseorang maka semakin tinggi risiko terjadinya diabetes. Hal tersebut disebabkan
karena pengaruh proses degenerasi pada sel beta pankreas sehingga menyebabkan
penurunan jumlah sekresi insulin yang mengakibatkan hiperglikemi. Selain itu, usia yang
bertambah juga mengakibatkan penurunan aktivitas fisik yang pada akhirnya
mengakibatkan peningkatan kadar lemak tubuh yang berakhir pada resistensi insulin.
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2013, menyatakan bahwa secara
keseluruhan, prevalensi diabetes berdasarkan umur mayoritas terdapat pada pasien dengan
rentang usia 65-74 sebesar 13,2% dan diatas 75 tahun sebesar 13,4% disusul pasien dengan
usia 55-64 sebesar 11,5%.
Dengan demikian, fakta tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi usia
seseorang maka semakin tinggi pula potensi mengidap diabetes. Prevalensi Riskesdas ini
sesuai dengan hasil penelitian kami yang menunjukkan semakin tua usia maka semakin
tinggi prevalensi diabetes di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I dimana prevalensi
tertinggi didapatkan pada pasien rentang usia 51-60 tahun sebanyak 18 sampel (37.5%)
dan usia 61-70 tahun sebanyak 13 sampel (27.1%). 4,5

Jumlah Pasien DM di Puskesmas Lirang


Singkawang Selatan 1 Berdasarkan Usia
40.00%
35.00%
30.00%
25.00%
20.00%
15.00%
10.00%
5.00%
0.00%
Category 1

31 - 40 41 - 50 51 - 60 61 - 70 >70

Grafik 4.2. Jumlah Pasien DM Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I


Berdasarkan Usia
48

4.3 Karakteristik Pasien DM di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I Berdasarkan


Klasifikasi BMI

Tabel 4.3. Disribusi Pasien DM Berdasarkan Klasifikasi BMI


Klasifikasi BMI Jumlah Pasien DM Puskesmas Persentase
Lirang Singkawang Selatan I

Underweight 1 Pasien 2.1 %

Normal 21 Pasien 43.8 %

Overweight 22 Pasien 45.8 %

Obesitas grade 1 4 Pasien 8.3 %

Total 48 pasien 100 %

Dari data tersebut didapatkan hasil pasien DM dengan BMI overweight menduduki
peringkat paling tinggi prevalensi diabetes sebanyak 22 pasien (45.8%) kemudian diikuti
oleh BMI normal sebanyak 21 pasien (43,8%) hal ini dikarenakan BMI yang tinngi
merupakan salah satu faktor resiko diabetes menurut RISKESDAS 2013. Overweight dan
obesitas merupakan faktor resiko penting terjadinya DM, karena sel lemak (adiposit)
mensekresikan hormon, leptin, gliserol, adiponektin, dan asam lemak bebas yang nantinya
akan mengakibatkan resistensi insulin sehingga mengakibatkan diabetes. 4,6
49

Jumlah Pasien DM Berdasarkan Klasifikasi BMI di


Puskesmas Lirang Singkawang Selatan 1
50.00%

40.00%

30.00%

20.00%

10.00%

0.00%
Category 1

Underweight Normal Overweight Obesitas

Grafik 4.3. Jumlah Pasien DM Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I Berdasarkan


Klasifikasi BMI

4.4 Karakteristik Pasien DM di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I Berdasarkan Status


Merokok

Tabel 4.4. Disribusi Pasien DM Berdasarkan Status Merokok


Status Merokok Jumlah Pasien DM Puskesmas Persentase
Lirang Singkawang Selatan I

Tidak Merokok 37 Pasien 77.1 %

Merokok 11 Pasien 22.9 %

Total 48 Pasien 100 %


50

Jumlah Pasien DM di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan


1 Berdasarkan Status Merokok
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Category 1

Tidak Merokok Merokok

Grafik 4.4. Jumlah Pasien DM di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I Berdasarkan


Status Merokok

Pada penelitian ini didapatkan bahwa pasien diabetes di Puskesmas Lirang


Singkawang Selatan I mayoritas tidak merokok yaitu sebanyak 37 (77,1%) pasien
sedangkan yang merokok 11 (22,9%) pasien. Hal ini diakibatkan karena jumlah pasien
diabetes adalah perempuan. Menurut Riskesdas 2013, jumlah perokok perempuan hanya
6,7% dibandingkan perokok pria (66%). Menurut American Diabetic Association (ADA)
2017 merokok merupakan salah satu faktor resiko terjadinya diabetes melalui proses
radikal bebas dan inflamasi yang menyebabkan resistensi insulin yang pada akhirnya
menyebabkan diabetes.

4.5 Karakteristik Pasien DM di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I berdasarkan Profil


Trigliserida
51

Tabel 4.5. Disribusi Pasien DM Berdasarkan Profil Trigliserida


Profil Trigliserida Jumlah Pasien DM Puskesmas Persentase
Lirang Singkawang Selatan I

Normal 15 Pasien 31.3 %

Hipertrigliseridemia 33 Pasien 68.7 %

Total 48 Pasien 100 %

Pada penelitian ini didapatkan bahwa pasien diabetes di Puskesmas Lirang


Singkawang Selatan I mayoritas memiliki kadar trigliserid yang tinggi
(hipertrigliseridemia), yaitu sebanyak 33 pasien (68.7 %), sedangkan yang memiliki nilai
normal sebanyak 15 pasien (31.3 %).
Salah satu faktor yang berperan penting dalam pengendalian diabetes adalah faktor
diet, khususnya diet makanan rendah lemak. Asupan lemak dapat digambarkan pada profil
lipid meliputi kolesterol total, LDL, HDL dan trigliserida. Dislipidemia menyebabkan
diabetes melalui pembentukan asam lemak bebas yang akan menjadi radikal bebas yang
nantinya akan mengakibatkan resistensi insulin.

Jumlah Pasien DM di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan


1 Berdasarkan Profil Trigliserida
80.00%

60.00%

40.00%

20.00%

0.00%
Category 1

Hipertrigliserida Normal

Grafik 4.5. Jumlah Pasien DM di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I Berdasarkan


Profil Trigliserida
52

Menurut American Diabetic Association, trigliserida berperan penting sebagai


faktor risiko diabetes melitus. Sehingga merupakan faktor yang berpotensi untuk
pengendalian diabetes. Menurut kesepakatan internasional, kadar trigliserida normal
adalah <150 mg/dl. Selain dengan pengobatan teratur, keberhasilan pengendalian diabetes
harus dibarengi dengan diet rendah lemak bersamaan dengan peningkatan aktifitas fisik
untuk mengendalikan profil lipid khususnya kadar trigliserida dalam darah. 4,6

4.6. Karakteristik Pasien DM di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I berdasarkan


Lingkar Perut

Tabel 4.6. Karakteristik Pasien DM di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I


berdasarkan Lingkar Perut

Kriteria Lingkar Jumlah Pasien DM di Persentase


Perut Puskesmas Lirang Singkawang
Selatan I

Normal 14 Pasien 29.2 %

Obesitas Sentral 34 Pasien 70.8 %

Total 48 Pasien 100 %

Pada penelitian ini didapatkan bahwa pasien diabetes di Puskesmas Lirang


Singkawang Selatan I mayoritas memiliki lingkar perut yang tinggi, yaitu sebanyak 34
pasien (70.8 %), sedangkan yang memiliki nilai normal sebanyak 14 pasien (29.2 %).
Penderita obesitas di Asia mencapai lebih dari 5% jumlah penduduk. Berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013, prevalensi obesitas sentral untuk tingkat
nasional adalah sebesar 26,6%. Angka ini meningkat dari tahun 2007 yang sebesar 18,8%.
Menurut kelompok umur, prevalensi ini cenderung meningkat sampai usia 45-54 tahun.
Obesitas terutama obesitas abdominal adalah faktor risiko untuk penyakit diabetes. WHO
memperkirakan,pada tahun 2020, penyakit tidak menular (PTM) akan menyebabkan 73%
53

mortalitas dan 60% seluruh morbiditas di dunia. Diperkirakan negara yang paling
merasakan dampaknya adalah negara berkembang termasuk Indonesia. Salah satu PTM
yang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius saat ini adalah diabetes, penderita
diabetes meningkat dari 108 juta orang pada tahun 1980 menjadi 422 juta orang pada tahun
2014. Diabetes merupakan penyebab utama dari kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung,
stroke dan amputasi ekstremitas. Pada tahun 2015 sekitar 1,6 juta kematian karena diabetes
dan 2,2 juta kematian akibat koma hiperglikemi. WHO memperkirakan diabetes menjadi
penyebab kematian nomor tujuh di dunia pada tahun 2030.
Berdasarkan data Riskesdas 2007, kelompok obesitas meningkatkan risiko diabetes
sebesar 2,67 kali. Karakteristik obesitas abdominal menjadi faktor risiko yang lebih kuat
terhadap penyakit diabetes dibandingkan obesitas secara umum berkaitan dengan
akumulasi lemak sekitar daerah abdominal. Salah satu cara menilai massa lemak
abdominal (subkutan dan intraabdominal) adalah dengan cara pengukuran lingkar perut.
Pada obesitas abdominal terjadi penurunan adiponektin, maka proses resistensi insulin
dapat mudah terjadi. Adiponektin memiliki fungsi menghambat kerja Tumor Necrosing
Factor α (TNF-α) dalam memproduksi sitokin proinflamasi. Sitokin – sitokin ini akan
menyebabkan inflamasi di sel – sel otot sehingga menyebabkan resistensi insulin. 7,8

Persentase Pasien DM di Puskesmas Lirang Singkawang


Selatan 1 berdasarkan Derajat Lingkar Perut
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
Category 1

Normal Obesitas sentral

Grafik 4.6. Jumlah Pasien DM di Puskesmas Lirang Singkawang Selatan I Berdasarkan


Derajat Lingkar Perut
54

Daftar Pustaka Bab 4

1. Hilawe EH, Yatsuya H, Kawaguchi L, Aoyama A. Differences by sex in the prevalence of


diabetes mellitus, impaired fasting glycaemia and impaired glucose tolerance in sub-
Saharan Africa: a systematic review and meta-analysis. Bulletin of the World Health
Organization. 2013;91:671-682D.

2. National Diabetes Statistics Report, 2017 Estimates of Diabetes and Its Burden in the
United States. National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion.
[Cited April 9, 2018]. Available from: www.diabetes.org/assets/pdfs/basics/cdc-statistics-
report-2017.pdf

3. Obesity and overweight. World Health Organization. 2018. [cited April 9, 2018]. Available
from: www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/

4. Situasi dan Analisis Diabetes. Infodatin. Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan
RI. 2014; Nov 14: 4.

5. Lee PG, Halter JB. The Pathophysiology of Hyperglycemia in Older Adults: Clinical
Considerations. Diabetes Care. 2017 Apr; 40(4): 444-452.

6. Al-Goblan AS, Al-Alfi MA, Khan MZ. Mechanism linking diabetes mellitus and obesity.
Diabetes Metab Syndr Obes. 2014; 7: 587–591.

7. Farida Soetiarto, Roselinda, Suhardi. Hubungan diabetes mellitus dengan obesitas


berdasarkan indeks massa tubuh dan lingkar pinggang data riskesdas 2007. Bul. Penelit.
Kesehat, 2010; 38(1): 36 – 42.

8. Diabetes. World Health Organization. 2017. [cited April 9, 2018]. Available from:
www.who.int/mediacentre/factsheets/fs312/en/

Anda mungkin juga menyukai