Anda di halaman 1dari 2

SUMMARY 4

Nama : Rabi’a Adhawiyah


NIM : 1513206015
Kelompok : II (dua)

Nomer skenario : IV
Judul skenario : Penyakitku Rejekiku Part 2

Rumusan Masalah
1. Apa saja hal-hal yang berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas sediaan suspensi?
2. Apa syarat sediaan suspensi kering?
3. Apa keuntungan dan kerugian sediaan suspensi kering?
4. Pemanis buatan apa yang tepat untuk sediaan suspensi kering garut tanpa memberikan efek samping?
5. Bagaimana uji dari sediaan suspensi kering?
6. Bagaimana contoh formulas dan cara pembuatan suspensi kering garut?

Summary

1. Hal-hal yang berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitias sediaan suspensi : ukuran partikel, kekentalan
(viskositas suspensi), jumlah partikel (konsentrasi) dan sifat/muatan partikel (Syamsuni, 2007).
2. Persyaratan Sediaan Suspensi Rekonstitusi (Pharm.Dosage Forms : Disperse System, 1989, Vol 2, hal 318)
a. Campuran serbuk/granul haruslah merupakan campuran yang homogen, sehingga konsentrasi/dosis tetap
untuk setiap pemberian obat.
b. Selama rekonstitusi campuran serbuk harus terdispersi secara cepat dan sempurna dalam medium pembawa.
c. Suspensi yang sudah direkonstitusi harus dengan mudah didispersikan kembali dan dituang oleh pasien untuk
memperoleh dosis yang tepat dan serba sama.
d. Produk akhir haruslah menunjukkan penampilan, rasa, dan aroma yang menarik.
3. Kelebihan :
Untuk zat aktif yang tidak stabil dalam pembawa air, kestabilan zat aktif dapat dipertahankan karena kontak zat
padat dengan medium pendispersi dapat dipersingkat dengan mendispersikan zat padat dalam medium
pendispersi pada saat akan digunakan.
Kekurangan :
penambahan air murni dilakukan di akhir untuk menghindari kontaminasi yang dapat merusak dan member efek
keterbalikan dari efek stabilitas sediaan yang diinginkan, apabila penambahan air diawal umumnya obat-obat
antibiotika tidak stabil dalam air dalam jangka waktu yang lama.
(Pharm.Dosage Forms :Disperse System, 1989 dalam Suriani, 2009)
4. Pemanis buatan yang cocok untuk sediaan suspensi kering garut adalah aspartam.aspartam memiliki sifat mudah
larut dalam air, tingkat kemanisan 160-200 kali sukrosa. Kelebihan dari aspartam adalah tidak ada rasa pahit pada
saat setelah meminum sediaan yang sering terjadi pada pemanis buatan lainnya. 1 g aspartam setara dengan 200
g gula. Paling stabil pada suhu 250C WHO telah menetapkan ADI (Acceptable Daily Intake) untuk aspartam adalah
40mg/kgBB (HPE, 1994 dalam Suriani, 2009).
5. Uji produk untuk sediaan suspensi kering menggunakan uji organoleptis, uji kadar air (untuk melihat kandungan
air yang terdapat dalam serbuk suspensi), uji sudut baring (untuk memberikan nilai kualitatif dari gaya kohesi
internal dan efek hambatan yang mungkin dipakai pada pencampuran serbuk, pencetakan tablet atau pemasukan
kedalam cangkang atau wadah) dan waktu alir (Secara alternatif, ketahanan terhadap gerakan partikel dapat
mempengaruhi waktu alir dari partikel tersebut. Semakin kuat ketahanan partikel maka semakin lama waktu
alirnya), uji bobot jenis dan porositas (untuk memberikan informasi tentang jumlah udara yang masuk selama
pembuatan suatu sediaan. Selain itu juga membantu dalam menentukan jumlah pori-pori yang ada dalam partikel
suspensi), uji viskositas dan tipe aliran, uji partikel tersuspensi, uji penentuan PH, uji penentuan volume
sedimentasi (untuk sistem suspensi yang terbentuk. Volume sedimentasi adalah perbandingan dari volume akhir
endapan terhadap volume awal dari suspensi sebelum mengendap) uji homogenitas (memberikan data tentang
keseragaman distribusi partikel suspensi) dan uji stabilitas (Nurlina, dkk. 2014).
6. Formulasi dan cara pembuatan suspensi kering Garut
a. Formulasi rancangan suspensi kering Garut
Bahan Konsentrasi (%) Fungsi
Ekstrak umbi garut 50 Bahan aktif
CMC Na 1,5 Suspending agent
Aspartam 0,2 Pemanis
PVP 1 Pengikat
Natrium Benzoat 0,1 Pengawet
Sunset yellow 0,025 Pewarna
Orange Essens 0,025 Pewangi
b. Cara pembuatan
Alat dan bahan disiapkan. Bahan-bahan obat yang diperlukan ditimbang, botol 60ml dikalibrasi. Ekstrak umbi
garut dimasukkan ke dalam mortir digerus ad halus.PVP dilarutkan terlebih dahulu. Dibuat massa granul : ektrak
umbi garut, aspartam, natrium benzoat, sunset yellow, orange essens dan PVP yang sudah dilarutkan, diaduk ad
membentuk massa yang dapat granulasi. Massa granul diayak dengan ayakan no.12 lalu di keringkan dalam oven.
Selanjutnya diayak kembali dengan ayakan no.14. Ditambahkan zat pensuspensi yaitu CMC Na. Dimasukkan
dalam botol. Dilakukan uji evaluasi
(Suriani, 2009)
DAFTAR PUSTAKA
Nurlina, dkk. 2014. FORMULASI SUSPENSI KERING KOMBINASI EKSTRAK ETANOL KUNYIT (Curcuma longa L.) DAN SERBUK
DAGING BUAH PISANG KEPOK (Musa balbisiana Colla.) DENGAN VARIASI BAHAN PENSUSPENSI. As-Syifaa Vol 06
(02) : Hal. 166-177, Desember 2014 ISSN : 2085-4714
Pharm.Dosage Forms :Disperse System, 1989, Vol 2, hal 318, hlm 317; Diktat Tek. Likuid & Semsol, Goeswin 1993, hlm.
89.
Suriani, Nenny.2009.Formulasi Suspensi Kering Efervesen Ekstrak Akar Acalypha Indica Linne (Akar Kucing) Menggunakan
Amilum Ganyong Terpregelatinasi . FMIPA UI.Depok
Syamsuni. 2007. Ilmu Resep. Jakarta : EGC.
Wade, A., & Weller, P.J. (1994). Handbook of Pharmaceutical Excipients, (2nd ed). The Pharmaceutical Press. London:21-
22.

Anda mungkin juga menyukai