Anda di halaman 1dari 2

BUNUH ISTRI DAN BAYINYA, NARDIAN BERTINGKAH ANEH SAAT KHATIB

JUMAT

Nardian (38) suami yang membantai istrinya sri dewi (29) dan anak balita nya yang
bernama vika nadhira (7bulan) dengan pisau dapur sempat terlihat berprilaku aneh. Sikap itu
sikap itu di tunjukkan saat nardian menjadi khatib solat jumat di masjid dekat rumahnya di
kawasan blitar, jawa timur. Pasalnya, tersangka saat itu megulang-ulang isi khotbah.

Selain itu, ketika imam solat subuh, nardin mengajak para jemaah membaca doa qunut
setelah solat telah selesai.

Terkait hal tersebut, kapolrek AKBP anissulah M ridha menyatakan, dari keterangan para saksi,
di duga nardian mengalami gangguan jiwa.

‘’ dari hasi pemeriksaan terhadap lima orang saksi yang ada, kuat dugaan bahwa tersangka na
(nardin) mengalami gangguan jiwa. Namun, tugas penyidik fokus pada pembuktian terjadinya
tindak pidana’’ katanya saat di temui wartawan di polres blitar, Rabu (20/2/2019).

Meski diduga memiliki gangguan mental, polisimasih menunggu hasil observasi kejiaan
nardian yang dilakukan rumah sakit Bhayangkara kediri. Sejak ditangkap, nardian dibawa ke
rumah sakit Bhayangkhara pada senin (18/02/2019). Untuk menjalanin serangkai tes kejiwaan.
Diperkirakan hasil oemeriksaan itu bakal pada jumat (22/02/2019), pekan ini.

Hasil tes kejiwaan itu diperlukan polisi untuk menentukan apakah perbuatan nardian bisa di
pertanggungjawabkan.secara hukum apa tidak.

Diketahui, nardian di tangkap dan ditetapkan senagai tersangka setelah nekat membunuh istri
dan anaknya. Pristiwa tragis itu sabtu malam (16/02/ 2019) usaisolat isa . sri dan vika dibinih
nardin di depan mata mertuanya dari hasil outopsi, terdapat sembilan luka tusuk di tubuh balita
sri dewi dan enam luka tusuk di tubuh balita vika.

Sebelumnya, ketua RT setempat, hariono, mengatakan bahwa dua minggu sebelum peristiwa
terjadi tersebut nardian sering mengamuk dan terlibat pertengkaran dengan korban. Dua hari
sebelum kejadian, lanjutnya, terjadi pertengkaran hebat hingga warga membawa pasangan
tersebut kerumah hariono untuk di damaikan. Waktu itu kata keduannya pertengakaran terjadi
karena suami merasa istrinya terlalu mengekang, melarang suani merokok dan keluar rumah,’’
tuturnya.

Kontributor ; Agus H

Anda mungkin juga menyukai