PERCOBAAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI BROADBAND MULTIMEDIA

Asimtut1.pdsprj
NO. PERCOBAAN :
JUDUL : Inverting & Non-Inverting Op-Amp
NAMA PRAKTIKAN :
NAMA REKAN KERJA :

KELAS/KELOMPOK :
TANGGAL PELAKSANAAN PRAKTIKUM :
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN :

BROADBAND MULTIMEDIA
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2017

0
 DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... i

TUJUAN PERCOBAAN.................................................................................................... 2
PENDAHULUAN............................................................................................................... 2
ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN .................................................................................. 2
PROSEDUR MELAKUKAN PERCOBAAN.................................................................... 2
DATA HASIL PERCOBAAN............................................................................................. 4
ANALISA DAN PERHITUNGAN
7.1. Perhitungan ...................................................................................................... 6
7.2. Analisa.............................................................................................................. 6
KESIMPULAN................................................................................................................... 9
PERTANYAAN/TUGAS.....................................................................................................10

LAMPIRAN

DAFTAR PUSTAKA

PERCOBAAN I

INVERTING & NON-INVERTING OP-AMP

1.1. TUJUAN

1
  Memahami IC Oprational Amplifier LM 741
 Memahami penggunaan IC Operational Amplifier LM 741 sebagai Inverting
Amplifier.
 Memahami penggunaan IC Operational Amplifier LM 741 sebagai Non-Inverting
Amplifier.

1.2. ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN

No Alat-Alat yang Digunakan Jumlah

1. Sumber daya searah (1-15) V 1 buah
2. Oscilloscope 1 buah
3. Function Generator 1 buah
4. IC Op-Amp LM 741 1 buah
5. Resistor 470 Ω; 1 KΩ;
6. Kabel-kabel penghubung secukupnya

Gambar 1. Konfigurasi kaki IC Operational Amplifier LM 741

1.3. CARA MELAKUKAN PERCOBAAN

A. Inverting Op-Amp

2
 Gambar 2. Rangkaian Inverting Op-Amp

1. Buatlah rangkaian sesuai dengan Gambar 2.

2. Berikan tegangan supply +12 V dan -12 V.
3. Hubungkan Channel-1 ke Input dan Channel-2 ke Output pada rangkaian.
4. Hidupkan Function Generator dan mengatur agar mengeluarkan sinyal Sinusoida
dengan frekuensi 100 Hz/1 Vpp, kemudian menghubungkan ke input rangkaian.
5. Perhatikan dan ukurlah tegangan input serta output yang terbaca pada osiloskop
dan catat pada Tabel 1.
6. Ubah frekuensi dan amlpitudo input sesuai tabel hasil percobaan pada Tabel 1.
7. Ulangi langkah 4 - 6 untuk bentuk sinyal segi empat (pulse) serta catat pada Tabel
2 dan bentuk sinyal gigi gergaji serta catat pada Tabel 3.
8. Buatlah rangkaian Inverting Op-Amp (berdasarkan nilai reistor yang ada di
pasaran) dengan keluaran Vout bernilai lebih besar dari tegangan input Vin, yaitu:
A ≈ 3 kali lebih besar (catat hasilnya pada Tabel 4)
B ≈ 5 kali lebih besar (catat hasilnya pada Tabel 5)
C ≈ 10 kali lebih besar (catat hasilnya pada Tabel 6)

B. Non-Inverting Op-Amp

Gambar 3. Rangkaian Non-Inverting Op-Amp

3
 1. Buatlah rangkaian sesuai dengan Gambar 2.
2. Berikan tegangan supply +12 V dan -12 V.
3. Hubungkan Channel-1 ke Input dan Channel-2 ke Output pada rangkaian.
4. Hidupkan Function Generator dan mengatur agar mengeluarkan sinyal Sinusoida
dengan frekuensi 100 Hz/1 Vpp, kemudian menghubungkan ke input rangkaian.
5. Perhatikan dan ukurlah tegangan input serta output yang terbaca pada osiloskop
dan catat pada Tabel 7.
6. Ubah frekuensi dan amlpitudo input sesuai tabel hasil percobaan pada Tabel 7.
7. Ulangi langkah 4 - 6 untuk bentuk sinyal segi empat (pulse) serta catat pada Tabel
8 dan bentuk sinyal gigi gergaji serta catat pada Tabel 9.
8. Buatlah rangkaian Non-Inverting Op-Amp (berdasarkan nilai reistor yang ada di
pasaran) dengan keluaran Vout bernilai lebih besar dari tegangan input Vin, yaitu:
A ≈ 3 kali lebih besar (catat hasilnya pada Tabel 10)
B ≈ 5 kali lebih besar (catat hasilnya pada Tabel 11)
C ≈ 10 kali lebih besar (catat hasilnya pada Tabel 12)

DATA PERCOBAAN 1
(Inverting Op-Amp)
Tabel 1. Sinyal Sinus
INPUT
(Vin) OUTPUT
GAMBAR SINYAL OSCILLOSCOPE
Tegangan Frekuensi (Vout)

1 Vpp

100 Hz 2.1 Vpp

500 Hz 2.1 Vpp

4
 2.1 Vpp

1 KHz

0.4Vpp

250 KHz

0.3Vpp

500 KHz

0.2Vpp

1 MHz

5
 4.25Vpp

2 Vpp 100 Hz

6.5 Vpp

3 Vpp 100 Hz

8.5Vpp

4 Vpp 100 Hz

10.5Vpp

5 Vpp 100 Hz

Tabel 2. Sinyal Segi Empat (pulse)

INPUT OUTPUT GAMBAR SINYAL OSCILLOSCOPE
(Vin) (Vout)

6
Tegangan Frekuensi

100 Hz 2.1Vpp

500 Hz 2.1Vpp

1 Vpp

2.1Vpp

1 KHz

250 KHz ....Vpp

500 KHz ....Vpp
1 MHz ....Vpp
4.25.Vpp

2 Vpp 100 Hz

7
 6.25Vpp

3 Vpp 100 Hz

9Vpp

4 Vpp 100 Hz

12.8Vpp

5 Vpp 100 Hz

Tabel 3. Sinyal Gigi gergaji

INPUT
(Vin) OUTPUT
GAMBAR SINYAL OSCILLOSCOPE
Tegangan Frekuensi (Vout)

1 Vpp 100 Hz 2.1Vpp

8
500 Hz 2.1Vpp

2.1Vpp

1 KHz

1.7Vpp

250 KHz

500 KHz 1.7Vpp

9
 1.7Vpp

1 MHz

4.25 Vpp

2 Vpp 100 Hz

6.1Vpp

3 Vpp 100 Hz

9.5 Vpp

4 Vpp 100 Hz

10
 11Vpp

5 Vpp 100 Hz

Tabel 4. Penguatan Inverting ≈ 3X

GAMBAR RANGKAIAN

INPUT (Vin) OUTPUT GAMBAR SINYAL OSCILLOSCOPE

(Vout)

Tegangan Frekuensi

1Vpp 100Hz 3Vpp

Tabel 5. Penguatan Inverting ≈ 5X

GAMBAR RANGKAIAN

11
 INPUT (Vin) OUTPUT GAMBAR SINYAL OSCILLOSCOPE
(Vout)

Tegangan Frekuensi

1Vpp 100Hz 5Vpp

Tabel 6. Penguatan Inverting ≈ 10X

GAMBAR RANGKAIAN

INPUT (Vin) OUTPUT GAMBAR SINYAL OSCILLOSCOPE

(Vout)

Tegangan Frekuensi

12
 1Vpp 100Hz 10Vpp

DATA PERCOBAAN 2
(Non-Inverting Op-Amp)
Tabel 7. Sinyal Sinus
INPUT
(Vin) OUTPUT
GAMBAR SINYAL OSCILLOSCOPE
Tegangan Frekuensi (Vout)

100 Hz ....Vpp
500 Hz ....Vpp
1 KHz ....Vpp
1 Vpp
250 KHz ....Vpp
500 KHz ....Vpp
1 MHz ....Vpp
2 Vpp 100 Hz ....Vpp
3 Vpp 100 Hz ....Vpp
4 Vpp 100 Hz ....Vpp
5 Vpp 100 Hz ....Vpp

Tabel 8. Sinyal Segi Empat (pulse)

13
 INPUT
(Vin) OUTPUT
GAMBAR SINYAL OSCILLOSCOPE
Tegangan Frekuensi (Vout)

100 Hz ....Vpp
500 Hz ....Vpp
1 KHz ....Vpp
1 Vpp
250 KHz ....Vpp
500 KHz ....Vpp
1 MHz ....Vpp
2 Vpp 100 Hz ....Vpp
3 Vpp 100 Hz ....Vpp
4 Vpp 100 Hz ....Vpp
5 Vpp 100 Hz ....Vpp

Tabel 9. Sinyal Gigi gergaji

INPUT
(Vin) OUTPUT
GAMBAR SINYAL OSCILLOSCOPE
Tegangan Frekuensi (Vout)

100 Hz ....Vpp
500 Hz ....Vpp
1 KHz ....Vpp
1 Vpp
250 KHz ....Vpp
500 KHz ....Vpp
1 MHz ....Vpp
2 Vpp 100 Hz ....Vpp
3 Vpp 100 Hz ....Vpp
4 Vpp 100 Hz ....Vpp
5 Vpp 100 Hz ....Vpp

Tabel 10. Penguatan Inverting ≈ 3X

14
 GAMBAR RANGKAIAN

INPUT (Vin) OUTPUT GAMBAR SINYAL OSCILLOSCOPE

(Vout)

Tegangan Frekuensi

...Vpp ....Hz ...Vpp

Tabel 11. Penguatan Inverting ≈ 5X

GAMBAR RANGKAIAN

INPUT (Vin) OUTPUT GAMBAR SINYAL OSCILLOSCOPE

(Vout)

Tegangan Frekuensi

...Vpp ....Hz ...Vpp

Tabel 12. Penguatan Inverting ≈ 10X

GAMBAR RANGKAIAN

INPUT (Vin) OUTPUT GAMBAR SINYAL OSCILLOSCOPE

(Vout)

Tegangan Frekuensi

...Vpp ....Hz ...Vpp

1.4. PERHITUNGAN & ANALISA

A. Perhitungan
B. Analisa

1.5. KESIMPULAN
1.6. LAMPIRAN

15
DAFTAR PUSTAKA

16