TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Belajar
lingkungannya”.1
1
Ahmadi dan Supriyono, Psikologi Belajar Edisi Revisi, (Jakarta : PT Rineka Cipta,
2004), hlm. 128
9
Pada saat orang belajar, maka responya akan menjadi lebih baik.
sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan respon. Dengan
kata lain, belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam
hal kemampuannya untuk bertingkah laku dengan cara baru sebagai hasil
adalah proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan
respon yang dimaksud harus harus berbentuk tingkah laku yang dapat
bahwa belajar merupakan suatu proses yang kompleks pada semua orang
dengan lingkungannya.
2
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006),
hlm. 9
3
Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), hlm. 9
10
intruksional yang ingin dicapai, materi yang diajarkan, guru dan siswa
yang harus memainkan peran serta dalam hubungan sosial tertentu, jenis
dan siswa dalam suatu pembelajaran. Metode mengajar adalah alat yang
merupakan bagian dari perangkat, alat dan cara dalam pelaksanaan suatu
4
Rusyan, Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remadja
Rosdakarya, 1989), hlm. 16
5
Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997),
hlm. 27
11
alat untuk mencapai tujuan belajar, maka metode mengajar merupakan alat
Tujuan itu bertahap dan berjenjang mulai dari yang operasional dan
universal. Persepsi guru atau anak didik mengenai sasaran akhir kegiatan
efisien ekonomi, dan tanggung jawab selaku warga negara. Oleh sebab itu
guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
6
Muedjiono dan Hasibun, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosdukarya,
2006), hlm. 14
7
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswa Zaim, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), hlm. 75
12
mencapai tujuan yang diinginkan. Ada empat strategi dasar dalam belajar
perubahan tingkah laku dan kepribadian anak didik sebagai mana yang
diharapkan.
3. Hasil Belajar
diketahui dari hasil belajar. Untuk mengetahui hasil belajar tersebut dapat
yang telah dijelaskan oleh guru. Hasil belajar adalah tingkat penguasaan
yang dicapai oleh siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar sesuai
13
bahwa perilaku yang diinginkan itu telah meningkat baik setahap maupun
ranah yaitu:
b. Ranah afektif, berkenaan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni
internalisasi.
8
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 33
9
Nana Sudjana, Penilaian dan Hasil Proses Belajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2002), hlm. 28
14
dan interpresif.
Ketiga ranah diatas merupakan hasil belajar yang terjadi pada diri
seseorang dan tiga ranah tersebut tidak dapat untuk dipisahkan karena
tingkah laku yang diharapkan pada diri siswa menjadi unsur penting
disisi lain hasil belajar merupakan penggal dan puncak belajar siswa.11
sebagai berikut :
10
Ibid, hlm. 28
11
Ibid, hlm. 29
12
Dalyono, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2009), hlm. 47
15
a. Faktor internal, yaitu faktor yang datang dari diri siswa sendiri.
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang datang dari luar diri siswa. Yang
a. Faktor Internal
b. Faktor Eksternal
Faktor yang datang dari luar diri siswa, yaitu lingkungan sekitarnya
13
Nana Sudjana, op.cit, hlm. 31
16
pengajaran.
B. Konsep
mental yang lebih tinggi untuk merumuskan prinsip dan generalisasi. Siswa
situasi-situasi, atau ciri khas yang terwakili dalam setiap budaya oleh benda
itu mulai dengan hanya mampu menunjukkan suatu contoh suatu konsep
mencapai semua konsep kita pada tingkat yang sama. Sebagian besar dari kita
15
ibid, hlm. 40
17
suatu kata, kita dapat menghubungkan kata itu pada konsep-konsep yang lain
anak-anak yang masih kecil baru dapat belajar konsep konkret, sedangkan
konsep yang lebih sulit atau lebih abstrak dapat dipelajari setelah mereka
besar.16
harus mempunyai atribut yang relevan termasuk juga atribut yang tidak
relevan. Atribut dapat berupa fisik, seperti warna, tinggi, bentuk atau dapat
b. Konsep disjungtif, yaitu konsep yang didalamnya satu dari dua atau
atribut konsep.
16
Dahar, Teori – Teori Belajar & Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), hlm. 20
18
lebih abstrak.
lainnya.
konsep.
7. Dimensi kekuatan. Suatu konsep ditentukan oleh sejauh mana orang setuju
spektrum.
2. Konsep abstrak, yaitu konsep yang contohnya tidak dapat dilihat, misalnya
atom, molekul.
17
Suyanti, R. D. Strategi Pembelajaran Kimia, (Yogyakarta: Graham Ilmu, 2010), hlm.
19
3. Konsep dengan atribut kritis yang abstrak tetapi contohnya dapat dilihat
rumus kimia.
elektronegatif.
C. Pemahaman Konsep
kemampuan untuk mengerti dan memahami suatu konsep dan memaknai arti
a. Menerjemahkan (Translation)
sebaliknya.
b. Menafsirkan (Interpretation)
ditafsirkan.
ialah:
c. Mengekstrapolasi (Extrapolation)
kemungkinan apa yang akan berlaku. Ada juga yang bentuknya mirip
eksplisit.
18
Sagala, S, Konsep Belajar dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2005), hlm.
22
1. Konsepsi
atau fenomena alam lainnya sehingga setiap saat seseorang akan terus
membangun konsepsinya.
konsepsi guru, dan konsepsi siswa, konsepsi penulis buku ajar dan
sebagainya.
konsepsi ilmuwan itu dianggap yang benar (konsepsi yang paling banyak
19
Berg, V. D. Miskonsepsi Fisika dan Usaha Untuk Menanggulanginya, (Salatiga:
Universitas Satya Wacana Salatiga, 1990)
20
Sutrisno, Menyusuri Pembelajaran Sains 3, Dari fakta ke konsep IPA,
http://www.pontianakpost.com/berita/index.asp?Berita=Edukasi&id=146674. Diakses tanggal 15
April 2014, hlm. 1
23
lengkap.
24
2. Miskonsepsi
sekitarnya berbeda dengan konsepsi ilmiah. Oleh karena itu ada yang
21
Hadi, S, Model Pembelajaran Pencapaian Konsep,
http://hadirukiyah.blogspot.com/2009/06/Model-Pembelajaran-Pencapaian-Konsep.html. Diakses
tanggal 15 April 2014, hlm. 1
22
Suyanti, R.D., Strategi Pembelajaran Kimia, (Yogyakarta: Graham Ilmu,2010), hlm. 167
25
konsepsi ahli kimia lebih kompleks dan rumit serta melibatkan banyak
23
Dahar, R.W., Teori – Teori Belajar & Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), hlm.
24
Berg, V.D., Miskonsepsi Fisika dan Usaha Untuk Menanggulanginya, (Salatiga:
Universitas Satya Wacana Salatiga, 1990), hlm. 2
25
Wilantara, Implementasi Model Belajar Konstruktivis Dalam Pembelajaran Fisika untuk
Mengubah Miskonsepsi Ditinjau Dari Penalaran Formal Siswa, (Bali:Ikip Singaraja, 2005), hlm.
2
26
sebagai berikut.
situasi masalah.
tertentu dalam suatu situasi. Hal ini disebabkan karena anak lebih
suatu sistem.
diam.
26
Suparno, P., Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika, (Yogyakarta: PT
Gramedia Widiasarana Indonesia, 2005), hlm.
27
Dahar, R.W., Teori Teori Belajar & Pembelajaran, (Jakarta: Erlangga, 2011), hlm.
27
pada konsep dan situasi. Jenis-jenis miskonsepsi yang terjadi pada pelajar
28
Purtadi, dkk., Analisis Miskonsepsi Konsep Laju dan Kesetimbangan Kimia Pada Siswa
SMA, (Yogyakarta: Jurnal Penelitian Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY, 2009), hlm.3
28
1. Pengertian Inkuiri
tahu.29
29
Suyanti, R.D., Strategi Pembelajaran Kimia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 43
29
berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
dilakukan melalui proses tanya jawab antara guru dan siswa. Oleh sebab
30
ibid, hlm. 43
30
inkuiri siswa tak hanya dituntut agar menguasai materi pelajaran, akan
31
Sanjaya, W., Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2008), hlm. 196 - 198
31
atau kobsep yang sudah jadi, akan tetapi sebuah kesimpulan yang
perlu pembuktian.
terhadap sesuatu.
d. Jika guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata – rata
e. Jika jumlah siswa yang belajar tak terlalu banyak sehingga bisa
32
ibid, hlm. 198
32
b. Prinsip bertanya
d. Prinsip keterbukaan
Segala sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, anak perlu
diajukannya.
33
Suyanti, R.D., Strategi Pembelajaran Kimia, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), hlm. 46
33
a. Orientasi
merumuskan kesimpulan.
34
siswa.
b. Merumuskan Masalah
teka teki yang menjadi masalah dalam berinkuiri adalah teka teki
masalah.
c. Merumuskan Hipotesis
posisi yang bisa mendorong untuk berpikir lebih lanjut. Oleh sebab
setiap individu harus dibina. Salah satu cara yang dapat dilakukan
d. Mengumpulkan Data
e. Menguji Hipotesis
dipertanggungjawabkan.
38
f. Merumuskan Kesimpulan
a. Keunggulan
pengalaman.
39
dalam belajar.
b. Kelemahan
kelemahan, di antaranya :
Garam adalah yang paling sukar larut, meskipun sedikit sekali dalam
air, dan larutan jenuhnya terdiri dari kesetimbangan dinamis, garam dapat
air. Ada beberapa kekecualian, misalnya HgCl2 dan CdSO4, tetapi senyawa ini
jarang dijumpai. Oleh sebab itu, untuk mudahnya kita anggap bahwa dalam
larutan jenuh terjadi kesetimbangan antara garam dalam bentuk padat dengan
ion – ionnya yang terlarut. Misalnya dalam larutan jenuh perak klorida kita
[𝐴𝑔+ ][𝐶𝑙− ]
Kc = [𝐴𝑔𝐶𝑙 (𝑠)]
zat padat yang berdiri sendiri. Dengan perkataan lain, konsentrasi zat padat
konstanta kelarutan produk, Ksp. Nama ini berasal dari sifat “mass action
kekuatan tertentu (dalam hal ini, masing-masing nilainya 1). “mass action
expression” ini disebut produk ion dari garam yang apabila dalam keadaan
35
Ibid, hlm. 383
41
Ksp = [Ag+][C2H3O2-]
Ksp = [Mg2+][OH-]2
Jadi, konstanta kelarutan produk sama dengan hasil konsentrasi molar ion
dalam larutan jenuh. Setiap ion menghasilkan kekuatan yang sama dengan
beberapa zat padat dalam bentuk ion dan Ksp-nya pada suhu antara 18
larutan jenuh merupakan zat terlarut yang tidak larut dalam keadaan
dimana kita dapat menggunakan Ksp. Dengan perkataan lain, larutan jenuh
terbentuk hanya apabila produk ion, produk konsentrasi ion yang larut
produk ion kurang dari Ksp, maka larutan tersebut tidak jenuh karena
masih banyak garam yang harus larut agar tercapai konsentrasi di mana
produk ionnya sama dengan Ksp. Dengan perkataan lain, apabila produk
43
ion sama dengan Ksp maka diperoleh larutan yang lewat jenuh.36 Hal ini
dalam keadaan lewat jenuh. Oleh sebab itu, kita dapat menggunakan
hal ini, kedua zat terlarut mempunyai ion yang sama; ion klorida.
Penurunan kelarutan dengan adanya ion yang sama (common ion) disebut
37
Ibid, hlm. 390
44
Jika suatu garam klorida yang mudah larut misalnya NaCl sekarang
ditambahkan ke dalam larutan ini, konsentrasi ion klorida akan naik dan
mengendap. Dengan perkataan lain, AgCl kurang larut dalam larutan NaCl
38
Ibid, 393