Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pelayanan kesehatan adalah bagian dari pelayanan kesehatan yang tujuan
utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran
utamanya adalah masyarakat. Pada khususnya dibidang kesehatan, proses perencanaan
ini menggunakan pendekatan pemecahan masalah (problem solving), dalam memecahkan
problem kesehatan.
Perencanaan adalah proses yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi,
menentukan strategi untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Baik tidaknya
perencanaan akan menghasilkan upaya untuk meraih sesuatu yang lebih terkoordinasi.
Institusi layanan keperawatan yang menjalankan perencanaan sangat mungkin mengalami
konflik kepentingan, pemborosan sumber daya dan ketidak berhasilan dalam pencapaian
tujuan karena bagian – bagian organisasi bekerja secara sendiri – sendiri tanpa
terkoordinasi yang jelas dan terarah.
Pada dasarnya, segala sesuatu di dunia akan mengalami perubahan. Tidak ada
yang tidak berubah, kecuali perubahan itu sendiri. Dengan adanya perencanaan
diharapkan ketidak pastian yang mungkin akan terjadi di masa depan dapat diantisipasi
jauh – jauh hari.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa Pengertian dari POA?
1.2.2 Apa Fungsi dari POA?
1.2.3 Apa Saja Kriteria POA yang Baik?
1.2.4 Apa Saja Langkah – Langkah dari POA?
1.3 TUJUAN MAKALAH
1.3.1 Untuk Mengetahui Pengertian dari POA.
1.3.2 Untuk Mengetahui Fungsi dari POA.
1.3.3 Untuk Mengetahui Kriteria POA yang Baik.
1.3.4 Untuk Mengetahui Langkah – Langkah dari POA.

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 PENGERTIAN POA


1
Perencanaan adalah menetapkan hal-hal yang akan datang dan tidak akan
dilakukan pada menit, jam atau waktu yang akan datang. Perencanaan merupakan
jembatan antara dimana kita sekarang dengan dimana kita saat yang akan datang.
Perencanaan merupakan proses intelektual yang didasarkan pada fakta dan informasi,
bukan emosi dan harapan (Douglas, 1992; Gillies, 1994).
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana yang digunakan untuk mengatasi
masalah kesehatan di suatu wilayah tertentu. Suatu perencanaan kegiatan perlu dilakukan
setelah suatu organisasi melakukan analisis situasi, menetapkan prioritas masalah,
merumuskan masalah, mencari penyebab masalah dengan salah satunya memakai metode
fishbone, baru setelah itu melakukan plan of action.
Planning of Action (PoA) atau disebut juga Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mencapai sasaran kegiatan. Rencana
kegiatan dapat memiliki beberapa bentuk, antara lain:
2.1.1 Rangkaian sasaran yang lebih spesifik dengan jangka waktu lebih pendek,
2.1.2 Rangkaian kegiatan yang saling terkait akibat dipilihnya alternatif pemecahan
masalah
2.1.3 .Rencana kegiatan yang memiliki jangka waktu spesifik, kebutuhan sumber daya
yang spesifik, dan akuntabilitas untuk setiap tahapannya.
Menurut Supriyanto dan Nyoman (2007), Perlu beberapa hal yang
dipertimbangkan sebelum menyusun Plan of Action (POA), yaitu dengan memperhatikan
kemampuan sumber daya organisasi atau komponen masukan (input), seperti: Informasi,
Organisasi atau mekanisme, Teknologi atau cara, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

2.2 TUJUAN POA


2.2.1 Mengidentifikasi apa saja yang harus dilakukan
2.2.2 Menguji dan membuktikan bahwa:
a. Sasaran dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah dijadualkan
b. Adanya kemampuan untuk mencapai sasaran
c. Sumber daya yang dibutuhkan dapat diperoleh
d. Semua informasi yang diperlukan untuk mencapai sasaran dapat diperoleh
e. Adanya beberapa alternatif yang harus diperhatikan
2.2.3 Berperan sebagai media komunikasi
a. Hal ini menjadi lebih penting apabila berbagai unit dalam organisasi
memiliki peran yang berbeda dalam pencapaian
b. Dapat memotivasi pihak yang berkepentingan dalam pencapaian sasaran

2.3 KRITERIA POA YANG BAIK

2
Dalam penerapannya, Plan of Acton (POA) harus baik dan efektif agar kegiatan
program yang direncanakan dapat dijalankan sesuai dengan tujuan. Berikut ini beberapa
kriteria Plan of Acton (POA) dikatakan baik, antara lain:
2.3.1 Spesific (Spesifik)
Rencana kegiatan harus spesifik dan berkaitan dengan keadaan yang ingin
dirubah. Rencana kegiatan perlu penjelasan secara pasti berapa Sumber Daya
Manusia (SDM) yang dibutuhkan, siapa saja mereka, bagaimana dan kapan
mengkomunikasikannya.
2.3.2 Measurable (Terukur)
Rencana kegiatan harus dapat menunjukkan apa yang sesungguhnya telah
dicapai.
2.3.3 Attainable/achievable (dapat dicapai)
Rencana kegiatan harus dapat dicapai dengan biaya yang masuk akal. Ini
berarti bahwa rencana tersebut harus sederhana tetapi efektif, tidak harus
membutuhkan anggaran yang besar. Selain itu teknik dan metode yang digunakan
juga harus yang sesuai untuk bisa dilakukan.
2.3.4 Relevant (sesuai)
Rencana kegiatan harus sesuai dan bisa diterapkan di suatu organisasi atau
di suatu wilayah yang ingin di intervensi. Harus sesuai dengan pegawai atau
masyarakat di wilayah tersebut.

2.3.5 Timely (sesuai waktu)


Rencana kegiatan harus merupakan sesuatu yang dibutuhkan sekarang
atau sesuatu yang segera dibutuhkan. Jadi waktu yang sesuai sangat diperlukan
dalam rencana kegiatan agar kegiatan dapat berjalan efektif.

2.4 LANGKAH – LANGKAH MEMBUAT POA


2.4.1 Mengidentifikasi masalah dengan pernyataan masalah (Diagram 6 kata: What,
Who, When, Where, Why, How), sebagai berikut:
a. Masalah apa yang terjadi?
b. Dimana masalah tersebut terjadi?
c. Kapan masalah tersebut terjadi?
d. Siapa yang mengalami masalah tersebut?
e. Mengepa masalah tersebut terjadi?
f. Bagaimana cara mengatasi masalah tersebut?
2.4.2 Setelah masalah diidentifikasi, tentukan solusi apa yang bisa dilakukan.
2.4.3 Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK).

3
Menurut Supriyanto dan Nyoman (2007), beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
menyusun Plan of Action atau Rencana Usulan Kegiatan (RUK), antara lain:
a) Pembahasan Ulang Masalah
Setelah menentukan masalah dan melakukan analisis penyebab
masalah, dapat dilihat keadaan atau situasi yang ada saat ini dan mencoba
menggambarkan keadaan tersebut nantinya sesuai dengan yang
diharapkan.
b) Perumusan Tujuan Umum
Dengan melihat situasi yang ada saat ini dengan gambaran situasi
yang diharapkan nantinya dan juga atas dasar tujuan umum pembangunan
kesehatan, maka dapat dirumuskan tujuan umum program atau kegiatan
yang akan dilaksanakan. Tujuan umum adalah suatu pernyataan yang
bersifat umum dan luas yang menggambarkan hasil akhir (outcome atau
dampak) yang diharapkan.

c) Perumusan Tujuan Khusus.


Tujuan khusus merupakan pernyataan yang bersifat spesifik, dapat
diukur (kuantitatif) dengan batas waktu pencapaian untuk mencapai tujuan
umum. Bentuk pernyataan dalam tujuan khusus sifatnya positif,
merupakan keadaan yang diinginkan. Penentuan indikator tujuan khusus
program dapat menggunakan kriteria SMARTS (Smart, Measurable,
Attainable, Realistic, Time-bound, Sustainable).
d) Penentuan Kriteria Keberhasilan
Penentuan kriteria keberhasilan atau biasa disebut indikator
keberhasilan dari suatu rencana kegiatan, perlu dilakukan agar organisasi
tahu seberapa jauh program atau kegiatan yang direncanakan tersebut
berhasil atau tercapai. Menentukan kriteria atau indikator keberhasilan
disesuaikan dengan tujuan khusus yang telah ditentukan.
Pada program kegiatan yang diusulkan harus mengandung unsur
5W+1H, yaitu:
a) Who : Siapa yang harus bertanggung jawab untuk melaksanakan
rencana kegiatan?
b) What : Pelayanan atau spesifik kegiatan yang akan dilaksanakan
c) How Much : Berapa banyak jumlah pelayanan atau kegiatan yang
spesifik?

4
d) Whom : Siapa target sasaran atau populasi apa yang terkena
program?
e) Where : Dimana lokasi atau daerah dimana aktivitas atau program
dilaksanakan?
f) When : Kapan waktu pelaksanaan kegiatan atau program?
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun dalam bentuk matriks
(Gantt Chart) yang berisikan rincian kegiatan, tujuan, sasaran, target,
waktu, besaran kegiatan (volume), dan hasil yang diharapkan. Berikut ini
bentuk matriks Gantt Chart Usulan Kegiatan (RUK):
No Uraian Tujuan Sasaran Metode Media Dana Waktu Pj
kegiatan

2.4.4 Langkah keempat, Bersama-sama dengan pihak yang berkepentingan


menguji dan melakukan validasi rencana kegiatan untuk mendapatkan
kesepakatan dan dukungan.

BAB III

PENGAPLIKASIAN POA

3.1 CONTOH POA

3.2 PENYELESAIAN MASALAH

5
No Masalah Penyelesaian Masalah
1. Masih banyaknya Mengusulkan untuk menentukan salah satu
pendokumentasian pengkajian perawat sebagai penanggungjawab dokumentasi
yang lebih dari 24 jam pengkajian.
Penanggung jawab terpilih dibantu kabag secara
rutin memantau, mengecek atau controlling
kelengkapan pendokumentasian pengkajian,
terkhususnya pasien baru
2. Kekurangan tenaga perawat Menghitung ulang kebutuhan tenaga perawat
Memaparkan hasil perhitungan dihadapan jajaran
manajemen
3. Pelaksanaan SKP (SKP 1, SKP Review atau penyegaran kembali materi SKP
6) yang belum optimal Mengusulkan briefing SKP setiap hari atau
menentukan salah satu hari dalam seminggu untuk
brifeing SKP.
Melakukan pengecekan kelengkapan gelang
penanda dan meteor atau controlling tiap pergantian
shift

Seleksi Penyelesaian Masalah dengan Metode CARL:


Metode CARL merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan untuk menentukan
prioritas masalah jika data yang tersedia adalah data kualitatif. Penggunaan metode CARL untuk
menetapkan prioritas masalah dilakukan apabila pengelola program menghadapi hambatan
keterbatasan dalam menyelesaikan masalah.
C = Capability/kemampuan melaksanakan alternatif
A = Accesability/kemudahan dalam melaksanakan alternatif
R = Readliness/kesiapan dalam melaksanakan alternatif
L = Leverage/daya ungkit alternatif tersebut dalam menyelesaikan masalah
Dengan skor:
1 = sangat kecil 3 = cukup 5 = sangat besar
2 = kecil 4 = besar

6
Alternatif Penyelesaian
No Masalah C A R L Ʃ Prioritas
Masalah
1 Masih banyaknya Mengusulkan untuk 5 5 5 5 625 1
pendokumentasian menentukan salah satu
pengkajian yang lebihperawat sebagai
dari 24 jam penanggungjawab
dokumentasi pengkajian.
Penanggung jawab terpilih 5 4 4 4 320 2
dibantu kabag secara rutin
memantau atau
controlling terhadap
pendokumentasian
2 Kekurangan tenagaMenghitung ulang 5 5 4 2 200 1
perawat kebutuhan tenaga perawat
Memaparkan hasil 5 3 4 2 120 2
perhitungan dihadapan
jajaran manajemen
3 Pelaksanaan SKP Review atau penyegaran 5 5 5 5 625 1
(SKP 1, SKP 6) yang kembali materi SKP
belum optimal
Mengusulkan briefing 5 5 5 5 625 2
SKP setiap hari atau
menentukan salah satu
hari dalam seminggu
untuk brifeing SKP

7
Melakukan pengecekan 5 5 5 5 625 3
kelengkapan gelang
penanda dan meteor atau
controlling tiap pergantian
shift

3.3 IMPLEMENTASI

No Masalah Implementasi
Masih banyaknya pendokumentasian Sudah disampaikan usulan tersebut pada saat
pengkajian yang lebih dari 24 jam prsentasi tanggal 11 April 2016 dan setelah
1.
presentasi dilanjutkan dengan staff meeting
dipimpin oleh Kabag
Kekurangan tenaga perawat Sudah dilakukan oleh mahasiswa pada tanggal
13 April 2016 dengan melakukan pemaparan
2.
hasil perhitungan ketenagaan pada jajaran
manajerial
Pelaksanaan SKP (SKP 1, SKP 6)Sudah dilaksanakan pada tanggal 15 April
yang belum optimal 2016 oleh mahasiswa dengan melakukan
3. review materi six goal patient safety atau
sasaran keselamatan pasien (SKP) pada
briefing pagi.

BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Perencanaan adalah proses penyusunan rencana yang digunakan untuk mengatasi
masalah kesehatan di suatu wilayah tertentu. Suatu perencanaan kegiatan perlu dilakukan
setelah suatu organisasi melakukan analisis situasi, menetapkan prioritas masalah,
merumuskan masalah, mencari penyebab masalah dengan salah satunya memakai metode
fishbone, baru setelah itu melakukan plan of action.

4.2 SARAN

8
Diharapkan kepada para pembaca, jika menjumpai seseorang yang mengalami
gangguan persepsi Waham agar memberikan perhatian dan perawatan yang tepat kepada
penderita sehingga keberadaannya dapat diterima oleh masyarakat seperti sediakala.

DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. Kurikulum Pelatihan Manajemen Puskesmas Terintegrasi HIV-AIDS. Diakses


Tanggal 22 Oktober 2016. Dari http://buk.depkes.go.id/index.php?
option=com_docman&task=doc_download&gid=931&Itemid=142

Supriyanto, Stefanus dan Damayanti, Nyoman Anita. 2007. Perencanaan dan Evaluasi.
Surabaya: Airlangga University Press

World Health Organization (WHO). 2003. Materi Pelatihan Plan of Action. Pelatihan
Ketrampilan Manajerial SPMK. Diakses 22 Oktober 2016. Dari
www.kmpk.ugm.ac.id/data/.../9-POA(revWas%20&%20Feb'03).doc
https://id.scribd.com/document/330652316/Makalah-Plan-of-Action-Manajemen
https://id.scribd.com/doc/311430176/Manajemen-POA
http://www.academia.edu/8303779/Makalah_manajemen_planning_of_action

Anda mungkin juga menyukai