Anda di halaman 1dari 21

Laporan Biologi

Mengenai Penanaman Hidroponik Dengan


Paralon

Disusun Oleh:

- Salwa Cansa M. - Syahri Fauziah


- Setiadinata - Tasya Syawa R.
- Suci Maulidya - Tria Puspitasari
- Syafiqa Septria P. - Ummu Safa Salsabila
- Syahbandi Uli Akbar - Yudistiro Prayoga

Kelas :

XI MIA 4

Pelajaran:

Biologi
1
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya,
yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Biologi mengenani
pembuatan Tanaman Hidroponik dengan menggunakan Paralon.
Laporan ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan Laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan laporan ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran
dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki laporan ini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
untuk kita semua maupun inpirasi terhadap pembaca.

Pontianak, November 2016

2
Daftar Isi
Kata Pengantar 2

Bab 1: Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Penelitian 5
1.4 Metode Penulisan 5

Bab 2: Pembahasan
2.1 Pengertian Hidroponik 6

2.2 Jenis Tanaman yang Dapat Ditanam Secara Hidroponik 6

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Tanaman Hidroponik 6

2.4 Kekurangan dan Kelebihan Penanaman Hidroponik 7

2.5 Teknik Budidaya Hidroponik 8

BAB 3: Hasil Pengamatan


3.1 Waktu Percobaan Dilakukan 15

3.2 Data Pengamatan 15

3.3 Pembahasan 19

Bab 4: Penutup
4.1 Kesimpulan 20

4.2 Saran 20

Daftar Pustaka 21

3
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia sudah semakin canggih dengan teknologo-teknologi yang sangat
membantu manusia dalam beraktivitas, bahkan dari segi pemenuhan pangan.
Namun, hal yang masih selaras dengan perkembangan teknologi yaitu
perkembangan jumlah kelahiran manusia, sehilngga semakin berkurangnya
lahan untuk pemenuhan dalam segi penanaman bahan pangan, melainkan
lahan sudah banyak diperuntukkan lahan pemukiman, dan bahkan juga yang
kita lihat deasa ini, yaitu pembukaan lahan untuk menanam tanaman yang
bukan bahan pangan pokok, melainkan hanya untuk memperkaya diri.

Bagaimana kita sebagai manusia yang masih ingin memenuhi kebutuhan


pangan menghadapi lahan tanam yang semakin berkurang?
Zaman yang serba modern ini bertanam tak lagi harus menggunakan tanah.
Berbagai metode bercocok tanam bisa digunakan bagi yang ingin
menekuninya. Salah satunya adalah bertanam secara hidroponik. Hidroponik
sendiri adalah suatu cara bertanam tanpa media tanah. Ketika dihadapkan
pada masalah yang di hadapi di dunia berkaitan dengan produksi pangan,
berkebun dengan sistem hidroponik (hydroponic system) menawarkan solusi
yang menjanjikan. Di negara-negara miskin di mana tanah atau iklim tidak
ramah terhadap pertanian, hidroponik menawarkan cara untuk menumbuhkan
tanaman pangan dengan mudah. Juga, di daerah dimana tanah telah
kehilangan nutrisi atau tanah subur sulit didapat, hidroponik dapat menjadi
alternatif ideal untuk bercocok tanam.

1.2 Rumusan Masalah


 Apakah pengertian hidroponik
 Apa sajakah jenis tanaman yang dapat ditanam secara hidroponik
 Factor-faktor apa sajakah yang memengaruhi tanaman hidroponik
 Apakah kelebihan dan kelemahan hidroponik
 Bagaimana teknik budidaya hidroponik

4
1.3 Tujuan Penelitian
 Untuk mengetahui pengertian hidroponik
 Untuk mengetahui jenis tanaman yang dapat ditanam secara hidroponik
 Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi tanaman
hidroponik
 Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan hidroponik
 Untuk mengetahui teknik budidaya hidroponik

1.4 Metode Penulisan


Penulis menggunakan metode observasi dan penyaringan terperinci dari
berbagai sumber di Internet. Dengan cara menyeleksi beberapa devinisi dari
hodroponik dan lainnya, serta menambahkan beberapa dari buku pustaka.
Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan
penulisan makalah ini.

5
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hidroponik
Hidroponik berasal dari bahasa latin (hydro = air; ponos = kerja) yaitu suatu
metode bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah, melainkan
dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau bahan lainnya yang
mengandung unsur hara seperti sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan
batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah.

2.2 Jenis Tanaman yang Dapat Ditanam Secara Hidroponik


 Tanaman holtikultur : sawi,kangkung, strawberi dan lain-lain
 Sayuran : sawi, tomat, wortel, brokoli, cabai, seledri, bawang putih,
bawang merah, bawang daun, selada, dan terong.
 Buah : melon, mentimun, semangka, strawberi, tomat, dan paprika.
 Tanaman hias : krisan, gerbera, anggrek, kaladium dan kaktus.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Tanaman Hidroponik


1. Unsur Hara
Pemberian larutan hara yang teratur sangatlah penting pada hidroponik,
karena media hanya berfungsi sebagai penopang tanaman dan sarana
meneruskan larutan atau air yang berlebihan
Hara tersedia bagi tanaman pada pH 5.5 – 7.5 tetapi yang terbaik
adalah 6.5, karena pada kondisi ini unsur hara dalam keadaan tersedia bagi
tanaman. Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda menurut tingkat
pertumbuhannya dan jenis tanaman.
Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan garam-garam pupuk
dalam air. Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk larutan hara,
pemilihannya biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk tersebut.

2. Media Tanam Hidroponik


Jenis media tanam yang digunakan sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media yang baik membuat unsur
hara tetap tersedia, kelembaban terjamin dan drainase baik. Media yang
digunakan harus dapat menyediakan air, zat hara dan oksigen serta tidak
mengandung zat yang beracun bagi tanaman.

6
Bahan yang digunakan sebagai media tumbuh akan mempengaruhi sifat
lingkungan media. Tingkat suhu, aerasi dan kelembaban media akan berlainan
antara media yang satu dengan media yang lain, sesuai dengan bahan yang
digunakan sebagai media.

3. Oksigen
Keberadaan Oksigen dalam sistem hidroponik sangat penting.
Rendahnya oksigen menyebabkan permeabilitas membran sel menurun,
sehingga dinding sel makin sukar untuk ditembus, Akibatnya tanaman akan
kekurangan air. Hal ini dapat menjelaskan mengapa tanaman akan layu pada
kondisi tanah yang tergenang. Tingkat oksigen di dalam pori-pori media
mempengaruhi perkembangan rambut akar.

4. Air
Kualitas air yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman secara
hidroponik mempunyai tingkat salinitas yang tidak melebihi 2500 ppm, serta
tidak mengandung logam-logam berat dalam jumlah besar karena dapat
meracuni tanaman.

2.4 Kekurangan dan Kelebihan Penanaman Hidroponik


Kelebihan tanaman hidroponik yaitu :
 Penggunaan lahan lebih efisien
 Produksi tanaman tanpa media tanah
 Tidak ada resiko untuk penanaman terus menerus sepanjang tahun
 Kuantitas dan kualitas produksi lebih tinggi dan bersih
 Penggunaan pupuk dan air lebih efisien
 Periode tanam lebih pendek
 Pengendalian hama dan penyakit lebih mudah.
 Tenga kerja yang diperlukan lebih sedikit.

Kelemahan tanaman hidroponik yaitu :


 Membutuhkan modal yang besar
 Jika ada tanaman yang terserang hama atau penyakit maka dalam
waktu yang sangat singkat seluruh tanaman akan terkena serangan
tersebut .
 Jumlah asupan nutrisi yang sangat terbatas akan menyebabkan
palayuan tanaman yang cepat dan stress yang serius.
 Ketersediaan dan pemeliharaan perangkat hidroponik agak sulit,
 Memerlukan keterampilan khusus

7
2.5 Teknik Budidaya Hidroponik

1. Media
Media hidroponik yang baik memiliki pH yang netral. Selain itu media harus
porous dan dapat mempertahankan kelembaban. Media yang digunakan
dapat dibedakan menjadi dua berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman
media untuk persemaian atau pembibitan dan media untuk tanaman dewasa.

2. Benih
Pemilihan benih sangat penting karena produktivitas tanaman
teranganutng dari keunggulan benih yang dipilih. Periksa label kemasan benih,
yaitu tanggal kadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian benih.

3. Peralatan Budidaya Hidroponik


Peralatan yang diperlukan adalah :
 Wadah semai, bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik,
nampan semai, atau kotak kayu.
 Cangkul untuk mengambil tanah.
 Paralon panjang 4 buah beserta pipa.
 Centong pengaduk media.
 Rak penyimpan paralon.
 Benang rami/ kain jarring-jaring.

4. Pelaksanaan
1. Siapkan Paralon yang telah dilubangi. Pada paralon kami, tersedia 10
lubang untuk ditanam. Dan siapkan kayu untuk menahan paralon.
2. Pada masing masing ujung paralon.
Pasangkan Pipa berbentuk seperti gambar
disamping.
3. Letakkan paralon ke kayu dengan
menggunakan penahan kawat ataupun tali
agar paralon tidak terjatuh.
4. Siapkan benih benih tanaman, kemudian
masukkan ke dalam
air yang telah
disediakan dalam
baskom.

8
5. Selanjutnya kita berpindah ke langkah kerja, yaitu:

 Pertama, cangkul tanah merah yang akan digunakan.

 Kemudian pindahkan tanah merah kedalam baskom.

 Lalu cangkul tanah bakar seperlunya

 Kemudian masukkan tanah bakar ke dalam baskom yang telah diisi


tanah merah.

9
 Aduk tanah bakar dan tanah merah secara merata

 Lalu carilah sampah kecil, kemudian dibuang.

 Siapkan beberapa lembar daun pisang, kemudian tusuk tiap tiap


bagian dengan menggunakan lidi

 Setelah itu, 3 komponen tersebut telah siap

10
 Kemudian masukkan air benih benih ke dalam tanah bakar dan
tanah merah yang telah dicampur. Masukkan dengan sedikit sedikit
menggunakan tangan.

 Setelah selesai memasukkan air benih benih tanaman. Tutup baskom


menggunakan daun pisang yang telah ditusuk menggunakan lidi.
Kemudian simpan dibawah terik matahari selama 1 minggu. Dan
jangan lupa agar menyiramnya dengan air setiap hari.

 Setelah itu, cangkul kembali tanah merah.

11
 Kemudian masukkan tanah merah kedalam baskom

 Lalu cangkul kembali tanah bakar

 Kemudian masukkan tanah bakar ke dalam baskom yang telah diisi


tanah merah

 Aduk tanah bakar dan tanah merah secara merata

12
 Lalu carilah kembali sampah-sampah kecil, kemudian dibuang.

 Lepaskan tutup ujung Paralon dan keluarkan paralon dari kawat


penahan kayu paralon.
 Kemudian masukkan tanah bakar dan tanah merah yang telah
dicampur ke dalam paralon. Usahakan agar ada seseorang yang
dapat menahan pipa dari bawah supaya tanah tidak jatuh kembali
ke tanah.

 Setelah selesai memasukkan tanah ke dalam paralon, kemudian


masukkan kembali paralon ke kawat penahan kayu paralon.

13
 Kemudian tutup kembali ujung paralon menggunakan paralon L

 Setelah ditutup. Masukkan tanaman yang telah tumbuh ke dalam


lobang paralon.

 Kemudian tutup kayu dengan menggunakan kain jarring-jaring.

 Jangan lupa untuk menyiram dengan air setiap hari.

14
BAB 3
HASIL PENGAMATAN

3.1 Waktu Percobaan Dilakukan

Waktu : 05 Oktober 2016 – 20 November 2016

Tempat : SMAN 2 Pontianak Barat

Cara pengambilan data : Diukur dengan menggunakan penggaris dari


permukaan tanah hingga ujung daun tertinggi lalu difoto.

3.2 Data Pengamatan

Berikut ini adalah hasil data yang diperoleh selama 46 hari

Hasil Tanaman Tinggi Tanaman Jumlah Daun

10,5 cm 6 Helai

Salwa Cansa M.

15
8,5 cm 6 helai

Setiadinata

9,5 cm 10 helai

Suci Maulidya

5 cm 10 helai

Syafiqa Septria P.

16
7,5 cm 6 helai

Syahbandi Uli Akbar

6,5 cm 11 helai

Syahri Fauziah

7,5 cm 6 helai

Tasya Syawa R.

17
8,5 cm 7 helai

Tria Puspitasari

5 cm 5 helai

Ummu Safa Salsabila

9 cm 10 helai

Yudistiro Prayoga

18
3.3 Pembahasan
Dalam perkembangannya selama 46 hari di pot paralon hidroponik, ditemukan
adanya pertumbuhan batang tanaman. Dalam peningkatan pertumbuhan
batang tanaman ini menunjukkan pertambahan tinggi yang sangat lamban.
Biasanya hal seperti ini bisa juga disebabkan karena ada hama di dalam
tanaman atau di dalam tanah, selain itu hal lainnya juga bisa disebabkan
karena kurangnya perawatan tanaman, seperti penyiraman. Untuk helaian
daun, rata-rata mempunyai daun sekitar 5-10 helai dan berwarna hijau.

19
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembahasan di atas


adalah hidroponik merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan
beberapa cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai tempat
menanam tanaman. Pada tiap media tanam mempunyai perbedaan
karakteristik bertumbuhan. Perawatan serta pemberian nutrisi sangat penting
bagi tanaman hidroponik, pemberian nutrisi mempengaruhi cepatnya
pertumbuhan dan dapat membuat daun tumbuhan lebih segar. Apabila
tumbuhan hidroponik tidak diberi nutrisi dan perawatan yang baik, maka
tumbuhan tidak akan berkembang dengan baik.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat kami berikan kepada pembaca adalah,


pembaca diharapkan untuk dapat mengembangkan teknik bertanam
hidroponik secara maksimal. Krena teknik budidaya secara hidroponik ini sangat
bagus jika diterapkan dalam penanaman tanaman, karena bisa kita lakukan
dimanapun. Hal tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi
pangan terutama jenis-jenis tanaman holtikultur yang mempunyai nilai ekonomi
yang tinggi walaupun dengan keadaan lahan yang minim.

20
Daftar Pustaka
http://aanindriyani.blogspot.co.id/2014/09/laporan-hasil-penmelitian-
hidroponik.html

http://bnetpwj.blogspot.co.id/2014/12/makalah-hidroponik.html

http://allriseyuliaa.blogspot.co.id/2015/10/makalah-hidroponik.html

21

Anda mungkin juga menyukai