PENDAHULUAN
TATA PA R A G R A F D A N S E L U K B E L U K N YA |1
1.3 Tujuan Paragraf
Kita akan kesulitan memenuhi isi suatu paragraf apabila kita membaca sebuah tulisan
yang tidak tersusun atas kesatuan paragraf. Keteraturan penyajian gagasan dalam karya tulis
dapat dilakukan jika setiap paragraf hanya memuat hanya satu ide pokok yang dinyatakan
dalam kalimat utama. Gagasan bawahan yang berfungsi sebagai ide penjelas sebagai ide
pokok dinyatakan dalam kalimat-kalimat yang lain. Penyusunan paragraf dalam karya tulis
mempunyai dua tujuan yaitu :
1. Memudahkan pengertian dan pemahaman dengan cara menyekat-nyekat ide pokok yang
satu dari ide pokok yang lain berdasarkan keharusan untuk mengungkap satu ide pokok
saja pada setiap paragraf. Hal ini sekligus menunjukkan adanya penghentian secara
wajar dan formal sebelum beralih ke paragraf berikutnya. Jika terdapat dua atau lebih
ide pokok, paragraf tersebut perlu dipecah menjadi dua atau lebih paragraf.
2. Memudahkan pembaca mengikuti uraian penulis secara sistimatis dari ide yang satu ke
ide yang lain sehingga pemusatan perhatian dapat dilakukan terhadap setiap ide yang
diungkapkan dalam karya tulis tersebut.
1. Dapat mengekspresikan gagasan secara tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran
dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, dalam satu
kesatuan, kemudian.
2. Dapat menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf,
ganti paragraf berarti ganti pikiran,
3. Paragraf juga memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan
pemahaman bagi pembacanya, dan memudahkan pengembangan topik karangan ke
TATA PA R A G R A F D A N S E L U K B E L U K N YA |2
dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil, serta dapat memudahkan
pengendalian variabel terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.
TATA PA R A G R A F D A N S E L U K B E L U K N YA |3
BAB 2
PEMBAHASAN
TATA PA R A G R A F D A N S E L U K B E L U K N YA |4
2. Untuk memisah bagian uraian, penulis dapat secara jelas memperlihatkan langkah atau
gerakan pikiran dari satu tahap ke tahap lain. Ditinjau dari segi pembaca, hal ini
memudahlan mereka berhenti lebih lama dari perhentian akhir kalimat.
Itulah dua fungsi paragraf yang ada di dalam setiap tulisan, yang menyebabkan orang
tidak boleh melalaikan atau menganggap remeh masalah pemakaian dan pengembangan
paragraf. Kedua fungsi yang dinilai penting itu tidak mempunyai makna apapun apabila
pengembangan paragraf itu sendiri tidak mengikuti aturan pengembangan paragraf yang
benar.
Secara umum, paragraf itu terdiri dari beberapa kalimat. Akan tetapi, dalam
kenyataanya, paragraf itu tidak selalu terdiri dari dua kalimat atau lebih. Ada beberapa
paragraf, yang karena fungsi dan sifatnya yang khusus menyebabkan paragraf itu
sendiri hanya terdiri dari satu kalimat atau dua kalimat saja.Paragraf yang biasanya
terdiri dari satu atau dua kalimat adalah paragraf yang isinya berupa definisi, paragraf
yang sifatnya mengantar suatu uraian, paragraf penutup, paragraf penyimpulan, paragraf
dialog, paragraf tulisan berita, dan paragraf surat resmi.
TATA PA R A G R A F D A N S E L U K B E L U K N YA |5
pengembangan, rincian, dan penjelasan lebih lanjut. Jika kalimat utama berbentuk
kalimat majemuk bertingkat, maka ide pokoknya terletak pada induk kalimat.
3. Kalimat Penjelas
Kalimat Penjelas adalah kalimat-kalimat yang menjelaskan kalimat utama. Kalimat ini
harus memiliki kesatuan yang padu, yakni semua kalimat tersebut membentuk sebuah
paragraf menyatakan suatu ide pokok tertentu. Kalimat penjelas juga harus koheren,
yakni memiliki hubungan dengan kalimat lain sehingga membina keutuhan paragraf.
TATA PA R A G R A F D A N S E L U K B E L U K N YA |6
Contoh:
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang
mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik.
Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan
begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang
bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Contoh:
Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia
sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya
adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya,
mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama
anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling
mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana
kemanusian dan saling mencintai.
5. NarasiKarangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga
membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Contoh:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari
rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitakan
kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan
hanya ada dia.
TATA PA R A G R A F D A N S E L U K B E L U K N YA |7
2. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca.
Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-
paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-
karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisi, paragraf-paragraf itu harus disusun
berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan
pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk
kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.
3. Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali
(untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup :
Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat
ridho dari Tuhan YME serta bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya, kami
ucapkan terima kasih.
2. Paragraf Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan
umum.
Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa
bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi
tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif
danefisien.
TATA PA R A G R A F D A N S E L U K B E L U K N YA |8
3. Paragraf Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir
paragraf. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat
penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi.
Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik
sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban
manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
TATA PA R A G R A F D A N S E L U K B E L U K N YA |9
BAB 3
PENUTUP DAN KESIMPULAN
3.1. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan:
Paragraf adalah karangan yang terdiri dari satu buah pikiran utama yang didukung
oleh kalimat pengenal, kalimat utama atau kalimat topik, kalimat penjelas dan kalimat
penutup.
Paragraf berfungsi untuk menandai pembukaan topik baru atau pengembangan lebih
lanjut dari topik yang sebelumnya dan untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk
merinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya.Kalimat-kalimat di dalam
paragraf saling bertalian dan memiliki kesatuan, koherensi, dan kelengkapan.Sebuah pikiran
pokok berkembang menjadi sebuah paragraf dengan beberapa kalimat penjelas.
Pengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan teknik dan isi paragraf. Suatu
paragraf dikatakan memenuhi persyaratan apabila mengandung kesatuan, kepaduan, dan
kelengkapan. Paragraf dianggap memiliki kesatuan apabila kalimat-kalimat dalam paragraf
tersebut tidak terlepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik. Selain itu, paragraf
mempunyai kepaduan jika dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan
timbal balik. Apalagi jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang
kejelasan kalimat topik atau kalimat utama atau dengan kata lain mempunyai kelengkapan.
TATA PA R A G R A F D A N S E L U K B E L U K N YA | 10
DAFTAR PUSTAKA
Nasucha, Yakub. Rohmadi, M. dan Wahyudi, Agus Budi. Bahasa Indonesia Untuk
Penulisan Karya Ilmiah. 2009. Solo: Media Perkasa.
Dini, Dahlia dan Sitorus. 2004. Bimbingan Pemantapan Bahasa Indonesia.
Bandung : CV Yrama.
Wahyu R.N, Tri. 2006. Bahasa Indonesia. Jakarta. Universitas Gunadarma
Mujianto, G.,dkk.2005.Bahasa Indonesia untuk Karangan Ilmiah.Malang: UMM
Press
Arifin, Zaenal, et. al. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
Jakarta: Akademika Pressindo. 2008
TATA PA R A G R A F D A N S E L U K B E L U K N YA | 11