Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Kebisingan Dengan Stress Kerja Pada Pekerja Bagian Welder

Produksi Oil dan Gas PT.McDermott Kota Batam Tahun 2019

Arjuna Esa Prasetyawan, Ice Irawati, Hengky Oktarizal

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Keselamatan Kerja STIKes Ibnu Sina Batam
Dosen STIKes Ibnu Sina Batam
Arjunaesa70@gmail.com

ABSTRACT
According to PERMENKES No 70 Year 2016 concerning the standards and
requirement of environmental health, that noise in the work area which should not exceed
85 dB, and in the work area of Batam PT.McDermott CTC fabrication shop noise intensity
exceeds the Threshold Limit Value 85 dB. Noise can result in a perceived one
psychological disorder caused by the noise that job stress (MOH, 2003). The purpose of
this study was to determinte The Correlation between noise and work stress on workers
(welder) in oil and gas production section PT.McDermott, Batam in 2019. This research
method was quantitative survey with cross sectional studies. The population of this study
was 70 respondents in CTC fabrication shop PT.McDermott. Sampling of respondents
(welder workers) used total sampling. And for the intensity of noise taken in all areas
workers conducted grinding activities. This research instrument used a questionnaire,
while the intensity of noise was measured using a Sound Level Meter. The result of this
study indicated that of 70 respondents who felt noisy were 52 people (74.3%) and who did
not feel as much as 18 people (25.7%). While from 70 respondents who experienced work,
stress were 32 people (45.7%) and those who did not experience work stress were 38
people (54.3%). The conclusion of this study was there is correlation between job stress
and noise of workers (welder) in oil and gas production section in PT.McDermott Batam in
2019, with a value of P value = 0.019 (p<0.05). despite the high noise intensity, workers
(welder) were already using ear protectors. Therefore, the noise is one of the factors that
cause job stress on worker (welder).

Keywords: noise, work stress

PENDAHULUAN
Setiap tempat kerja selalu perlu diperhatikan dalam kaitannya
mengandung berbagai potensi bahaya dengan kesehatan mental pekerja.
yang dapat mempengaruhi kesehatan Terjadinya konflik dalam diri tenaga
tenaga kerja atau dapat menimbulkan kerja sebagai akibat yang timbul dari
penyakit akibat kerja. Gangguan ini gangguan psikologis apabila tidak
dapat berupa gangguan fisik atau psikis segera diatasi akan berdampak pada
terhadap tenaga kerja. Gangguan psikis timbulnya stres kerja (Tarwaka, 2008).
merupakan potensi bahaya yang sering Survey yang dilakukan oleh
terabaikan, padahal potensi bahaya psikis Northwestern National Life pada
ini juga merupakan faktor penting yang pekerja di Amerika menunjukkan bahwa

1
40% pekerja dilaporkan mengalami stres lepas pantai terdiri dari lima bagian, yaitu
di tempat kerja dan seperempat pekerja Manajemen Proyek, Engineering,
menganggap pekerjaan mereka sebagai Fabrikasi, Penanganan Material, dan
stresor paling utama dalam hidup mereka Instalasi Lepas Pantai. Berdasarkan
(NIOSH, 2012). Hasil penelitian yang pengamatan yang berlangsung di salah
diumumkan International Labour satu Area PT. McDermott Indonesia
Organization (ILO) pada bulan Batam yaitu di Craft Training Canter
Oktober 2000 mengenai program dan Fabrication Shop untuk aktivitas
kebijakan kesehatan jiwa pada angkatan kebisingan yang berlangsung di area
kerja di Finlandia, Jerman, Polandia, tersebut 80% adalah area produksi tingkat
Inggris, dan AS menunjukkan bahwa kebisingan melebihi Nilai Ambang Batas
kasus gangguan jiwa semakin (NAB) yaitu 85 dB dan 20% area office
meningkat. Dilaporkan bahwa satu dari dan training room. Dapat di simpulkan
sepuluh pekerja mengalami depresi, hampir seluruh pekerja terpapar
kecemasan, stres, dan burnout kebisingan.
(Pristiyanto, D, 2001).
Di Indonesia yang memiliki METODE PENELITIAN
jumlah angkatan kerja mencapai 120,4 Penelitian ini merupakan penelitian
juta orang pada Bulan Februari 2012, atau survei kuantitatif menggunakan studi
bertambah sebesar 1,0 juta orang cross sectional. Pada rencana penelitian
dibanding Bulan Februari 2011, memiliki dengan desain cross sectional variabel
potensi kerugian yang sangat besar independen (kebisingan) maupun variabel
sebagai dampak dari stres kerja (Badan dependen (stres kerja) diteliti pada saat
Pusat Statistik, 2012). Di Indonesia, yang bersamaan (Notoadmodjo, 2010).
fenomena stres kerja juga terjadi. Lokasi penelitian yang dipilih dalam
Beberapa studi terakhir menyimpulkan penelitian ini adalah PT McDermott
banwa setiap tahunnya kasus stres kerja Indonesia Batam. Populasi penelitian ini
di Indonesia meningkat dengan cepat dan adalah pekerja welder yang berada di
berpotensi menimbulkan dampak sosial, bagian produksi Oil dan Gas
emosional, psikologis dan berbagai PT.McDermott Batam yang berjumlah 70
masalah yang berhubungan dengan orang. Dengan menggunakan Total
kesehatan. Berdasarkan penelitian yang Sampling. Selain itu juga dikakukan
dilakukan Regus pada tahun 2012 observasi dan wawancara dengan
menyatakan bahwa setengah dari pekerja menngunakan kuisioner untuk menilai
di Indonesia (64%) mengatakan bahwa peraktik intensitas kebisingan dan tingkat
tingkat stres mereka bertambah stress kerja pada pekerja welder
dibandingkan tahun lalu (Robbin dan PT.McDermott Kota Batam Tahun 2019.
Timothy, 2008). Data yang terkumpul dianalisis
PT. McDermott Indonesia (PTMI) adalah menggunakan computer dengan SPSS
perusahaan yang bergerak dibidang baik pada data univariat maupun data
konstruksi bagunan dan fasilitas lepas bivariat. Selanjutmya data dilakukan
pantai (off-shore) yang menunjang scoring untuk memudahkan pengolahan
berbagai kegiatan industri minyak dan gas data. Untuk skor tidak bising <85 dB
bumi selama lebih dari 50 tahun, diberi skor 1 dan bising diatas >85 dB
memiliki bidang usaha di jasa konstruksi diberi skor 2. Untuk tingkat stress kerja

2
yang tidak merasa stress kerja diberi skor responden (63,5%) dan 19 responden
1, sedangkan yang merasa stress kerja (36,5%) merasa bising dan mengalami
diberi skor 2. stress dalam bekerja.
Dari hasil uji statistic diperoleh p
HASIL DAN PEMBAHASAN value = 0,019 (p<0,05) dengandemikian
a. Hasil Analisis Univariat Ho ditolak, hal ini menunjukkan terdapat
1. Intensitas Kebisingan hubungan antara kebisingan dengan stress
Dapat diketahui bahwa paling kerja pada pekerja welder bagianp
banyak yang merasakan bising di roduksi oil dan gas di PT.Mcdermott
atas NAB 85 dB yaitu 52 orang Kota Batam tahun 2019.
(74,3%) dan paling sedikit yang Penelitian ini Sejalan dengan
merasakan bising dibawah NAB 85 penelitian Ardiansyah (2013)
dB yaitu 18 orang (25,7%). menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
2. Stress Kerja kebisingan dengan stress kerja dengan
Dapat diketahui bahwa pekerja nikai p adalah 0,003 lebih kecil dari 0,05
welder yang paling banyak artinya Ha yang diterima. Kebisingan
mengalami stress kerja yaitu 38 dapat berpengaruh terhadap stabilitas
orang (54,3%) dan yang paling mental pekerja dan penyebab stress.
sedikit mengalami stress kerjayaitu Penelitian ini Sejalan dengan
32 orang (45,7%). penelitian Failasufa (2014) menunjukkan
b. Hasil Analisis Bivariat adanya hubungan antara kebisingan
dengan stress kerja pada pekerja bagian
StresKerja
spinning PT. Sinar Pantja Djaja
Total Semarang. Hasil penelitian ini sesudai
Kebisingan TidakStres Stres P value
dengan penelitian Tri Budiyanto (2010)
n % N % N %
yang meneliti hubungan kebisingan dan
Tidak masa kerja terhdap terjadinya stress kerja,
Bising 5 27,8 13 72,2 18 100 0,019 memperoleh hasil adanya hubungan
Bising 33 63,5 19 36,5 52 100 antara kebisingan dengan stress kerja
Total 38 54,3 32 45,7 70 100 pada pekerja bagian tenun Agung Saputra
Tex di Yogyakarta, dengan nilai p=0,039.
Berdasarkan di atas menunjukkan
Secara psikologis, kebisingan
hasil analisis hubungan kebisingan
tinggi dapat meningkatkan peluang
dengan stress kerja pada pekerja welder
seseorang mengalami stress kerja yang
bagian produksi oil dan gas di
ditandai dengan gangguan perasaan
PT.McDermott Kota Batam tahun 2019,
mudah emosi dan kaget, konsentrasi
diketahui bahwa dari 18 responden
menurun, sakit kepala, mudah lelah, dan
(100%) yang tidak merasa bising dan
gangguan tidur (Afrianto, 2009).
tidak mengalami stress kerja yaitu 5
Berdasarkan hasil penelitian yang
responden (27,8%), dan 13 responden
di dapatkan baik dari wawancara,
(72,2%) yang tidak merasa bising tetapi
kuesioner, dan hasil uji kebisngan
mengalami stress dalam bekerja.
menunjikan bahwa kebisingan sangat
Sedangkan dari 52 responden
berpengaruh terhadap stress kerja. Tidak
(100%) yang merasa bising dan tidak
sedikit para pekerja mengeluhkan stress
mengalami stress kerja yaitu 33
kerja karena intensitas kebisingan yang di

3
timbulkan oleh aktivitas greinda sangat 3. Ada hubungan antara kebisingan
tinggi. Kebisngan yang di timbulkan dengan stress kerja pada pekerja
setiaphari secara terus menerus dan rutin welder bagian produksi oil dan
di lakukan ternyata mempunyai dampak gas di PT.McDermott Kota Batam
yang besar salah satunya yaitu stress Tahun 2019, dengan nilai P value
kerja. Stress kerja dapat mengganggu = 0,019 (p<0,05).
konsentrasi pekerja di karenakan pekerja
menjadi tidak focus. Tidak sedikt juga SARAN
pekerja yang merasa tertekan atau Terimakasi untuk perusahaan dan pekerja
terbebani apabila pekerjaan mereka tidal welder yang telah memberikan waktu dan
selesai tepat waktu. kesempatannya.
Aktivitas mesin grinda ini sendiri
merupakan faktor yang mendukung DAFTAR PUSTAKA
kurangnya konsentrasi. Untuk upaya Anizar. 2009.Teknik Kesehatan dan
pengendalian ini dari pihak perusahaan Keselamatan Kerja.Yogyakarta:
selalu memberikan himbawan sebelum Graha Ilmu.
melakuak aktivitas pekerjaan dengan
selalu mengingatkan penggunaan APD Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian
pada saat melakukan aktivitas pekerjaan, Suatu Pendekatan Praktek.
bukan itu saja pelatihan tentang welder Jakarta: Bina Aksara.
dan kebisingan sudah di berikan kepada
para pekerja, namun seperti yang kita tau Ashar Sunyoto M.2008.Psikologi
kebisingan yang di timbulkan oleh Industri dan Organisasi.Jakarta:
aktivitas grinda tidak bisa di hilangkan Universitas Indonesia Press.
begitu saja.
Badan Pusat Statistik. Keadaan
Ketenagakerjaan Febuari 2012.
KESIMPULAN Berita ResmStatistik No.
Berdasarkan hasil dan pembahasan 33/05/Th.XV, tanggal 7 bulan
maka dapat ditarik beberapa kesimpulan Mei tahun
sebagai berikut: 2012.(www.bps.go.id/brsfile/nak
1. Pekerja welder bagianproduksi oil er07mei12.pdf) diakses tanggal
dan gas di PT.McDermott Kota 16 April 2019).
Batam Tahun 2019 yang
Budiono, dkk, 2003.Bunga Rampai
merasakan bising yaitu 52 orang
Hiperkes & KK Edisi Kedua
(74,3%) dan yang tidak merasa
(revisi). Semarang: Badan
bising yaitu 18 orang (25,7%)
Penerbit Universitas Diponegoro.
2. Pekerja welder bagian produksi
oil dan gas di PT.McDermott Kota Dewi Basmala Gatot dan Wiku
Batam Tahun 2019 yang Adisasmito, 2005.Hubungan
mengalami stress kerja yaitu 32 Karakteristik Perawat, Isi
orang (45,7%) dan yang tidak Pekerjaan dan Lingkungan
mengalami stress kerja yaitu 38 Pekerjaan terhadap Kepuasan
orang (54,3%) Kerja Perawat di Instalasi
Rawat Inap Gunungjati

4
Cirebon MAKARA, ml.diakses padatanggal 18 April
KESEHATAN.VOL 9.NO. 1, 2019).
JUNI 2005.
http://journal.ui.ac.id/health/articl Roestam, A.W. 2004. Program
e/download/347/343, diakses Konservasi pendengaran di
pada tanggal 16April 2019. Tempat Kerja. Cermin Dunia
Kedokteran No. 144, 2004.
Depkes RI, 1999.KepMenKes RI Jakarta: Universitas Indonesia.
Nomor 829?menkes/VII/1999
tentang Kebisingan di Stephen P. Robbin dan Timothy A.
Perumahan dan pemukiman, Judge, 2008, Perilaku
Jakarta. Organisasi, Jakarta: Salemba
Empat.
Jacinta F. Rini, 2002, Stres kerja,
(www.epsikologi.com/epsi/industr Sugiyono .(2011). Metode Penelitian
i_ detail.asp?id=172), diakses Pendidikan (Pendekatansn
pada tanggal 17April 2019. Kuantitattif, Kualitatit, dan
R&amp;D), (Online)
Kenneth N. Wexley dan Gary A. Yuki, (http://www.konsistensi.com/201
2005.Perilaku Organisasi dan 3/04/teori-variabel-
Psikologi Personalia.Jakarta: penelitian.html) di akses 20April
Rineka Cipta. 2019.
Neil Niven, 2013. Psikologi Kesehatan Sugiyono.(2013). Metode Penelitian,
Pengantar untuk Perawat dan (Online)
Profesional Kesehatan (http://rayendar.blogspot.co.id/20
Lain.Jakarta: Penerbit Buku 15/06/metode-penelitian-
Kedokteran EGC. menurut-sugiyono-2013.html)
diakses 10 Maret 2017.
Panji Anoraga, 2005, Psikologi Kerja.
Jakarta: Rieneka Cipta Suma’mur P.K, 2009. Higiene
Perusahaan dan Kesehatan
Permenakertrans Nomor Per. Kerja (Hiperkes), Jakarta:
13/MEN/X/2011 Tahun 2011 Sagung Seto.
Tentang Nilai Ambang Batas
Faktor Fisika Dan Faktor Suma’mur P.K, 2014. Higiene
Kimia Di Tempat Kerja Perusahaan dan Kesehatan
http://xa.yimg.com/kq/groups/105 Kerja (Hiperkes), Haji
1902/1362821294/name/PERME Masagung, Jakarta.
NA.diakses tanggal 18 Juni 2019.
Sutarto Wijono, 2010.Psikologi Industri
Pristiyanto,D.2001.Perhatikan Kesehatan dan Organisasi, Jakarta:
Jiwa di Tempat Kencana Prenada Media Group.
Kerja.(http://kompas.com/kompa
s- Tarwaka, 2004.Ergonomi Untuk
cetak/0110/20/IPTEK/perh08.ht Keselamatan, kesehatan kerja

5
dan Produktivitas.Surakarta:
UNIBA Press.
Terry Looker dan Olga Gregson,
2004.Managing Stres Mengatasi
Stres Secara
Mandiri.Yogyakarta: BACA.
Tulus Winarsunu, 2008.Psikologi
Keselamatan Kerja, Malang:
UPT Penerbitan UMM.
Waluyo M. 2009. Psikologi Teknik
Industri, Cet-4, Graha Ilmu. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai