Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-B MTs Darul Amin
Palangka Raya pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Melalui Metode
Information Search
*Corresponding Author: Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
Sapuadi, Program Studi VIIB MTs Darul Amin Palangka Raya dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Pendidikan Agama Islam, menggunakan metode search information. Penelitian ini dilakukan dengan metode
IAIN Palangka Raya, penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga langkah, yaitu perencanaan,
Palangka Raya, Indonesia; implementasi, dan refleksi. Penelitian telah dilakukan dalam tiga siklus, siklus pertama
Email: diperoleh penerapan metode search information dengan kategori tidak begitu baik dan
sapuadi@iain-palangkaraya.ac.id ketuntasan hasil belajar 22,22%. Siklus kedua, keterlaksanaan pembelajaran dalam
kategori baik dengan ketuntasan hasil belajar 74%. Siklus ketiga, pembelajaran
menggunakan metode search information dilakukan dengan baik dan ketuntasan hasil
belajar mencapai optimal sebesar 94%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
metode search information memiliki dampak positif pada peningkatan hasil belajar
Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas VIIB MTs Darul Amin Palangka Raya.
© 2019 The Author(s). This open access article is distributed under a Lisensi
Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Sapuadi, Journal of Classroom Action Research, 2019 (1) 1 : 14-21
dalam bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu membuat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar. terdapat dalam teks, buku, dokumen, internet,
Berdasarkan hasil studi pendahuluan peneliti perangkat keras lainnya. (c) Guru membagikan
di lapangan, rendahnya tingkat hasil belajar banyak pertanyaan kepada para siswa. Siswa diminta
dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
dorongan belajar, sehingga nilai rata-rata mata telah dibuat. Siswa mempresentasikan jawaban dari
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kurang begitu pertanyaan-pertanyaan. (d) Guru mengulang semua
memuaskan. Hal ini disebabkan karena guru dalam jawaban dari siswa dan mengembangkan jawaban
proses belajar mengajar hanya menggunakan tersebut untuk menambah informasi siswa,
metode ceramah, tanpa menggunakan media sehingga jawaban yang diperoleh semakin jelas.
tambahan, dan materi pelajaran tidak disampaikan Penerapan metode information search
secara kronologis. Oleh karena itu, dibutuhkan diharapkan dapat mengatasi kesulitan belajar,
suatu kegiatan yang dilakukan guru dengan upaya meningkatkan kemampuan literasi teknologi siswa
membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya untuk mencari informasi sendiri dalam pemecahan
dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung masalah yang dihadapi dalam pembelajaran Sejarah
dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru Kebudayaan Islam. Metode ini menuntut siswa agar
yang berperan sebagai pembimbing untuk dapat meningkatkan daya pikirnya untuk
menemukan konsep Sejarah Kebudayaan Islam. memecahkan masalah tanpa menggantungkan pada
Merujuk pada permasalahan di atas, guru dan teman kelompoknya. Hasil penelitian
diperoleh suatu gambaran bahwa penyebabnya Widyaningrum (2011) menunjukkan bahwa
adalah sebagian siswa kurang tertarik untuk belajar penerapan active learning dengan metode
Sejarah Kebudayaan Islam dibandingkan dengan information search untuk meningkatkan aktivitas
eksakta, karena proses pembelajarannya tidak belajar siswa. Selain itu juga, hasil penelitian
membangkitkan minat siswa untuk belajar. Hermanto (2013) bahwa penerapan strategi
Pelajaran ini lebih banyak hafalan untuk memahami pembelajaran Information Search dapat
suatu materi pelajaran meskipun didukung dengan meningkatkan minat dan hasil belajar IPS
afektif pembelajaran. Pengalaman mengajar dan siswa. Melalui model ini, siswa dituntut untuk
permasalahan yang dijumpai di kelas yakni siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran,mereka
kurang tertarik belajar sejarah kebudayaan Islam dituntut untuk bekerja sendiri dalam memecahkan
yang berimplikasi terhadap rendahnya hasil belajar masalah dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
siswa. Dengan demikian, diperlukan suatu upaya yang diberikan oleh guru(Asyachowi,
tindakan guru untuk mengatasi permasalahan 2011). Upaya ini akan dapat mengembangkan
pembelajaran agar dapat meningkatkan prestasi motivasi dalam pembelajaran yang aktif, kreatif dan
belajar. menyenangkan untuk belajar ke arah yang lebih
Salah satu alternatif metode yang dapat baik serta akan berimplikasi pada peningkatan hasil
digunakan untuk mengaktifkan siswa dikelas adalah belajar siswa.
metode information search. Metode ini terkait
langsung dengan usaha-usaha guru dalam
menampilkan pengajaran yang sesuai dengan Metode
situasi dan kondisi, sehingga pencapaian tujuan
pembelajaran diperoleh secara maksimal. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
information search berasal dari bahasa Inggris, dari dilaksanakan di kelas VII-B MTs Darul Amin
kata information” (informasi) dan search” Palangka Raya tahun pelajaran 2016/2017dengan
(mencari/menelusuri) artinya mencari informasi jumlah siswa 39 orang.Penelitian ini telah
materi yang diajarkan dan diberi kesempatan untuk dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan
mencari di dalam atau di luar kelas, seperti Maret 2017. Teknik Pengumpulan Data
perpustakaan, warnet, mencari jurnal dan sumber menggunakan (1) Tes: dipergunakan untuk
belajar yang lain. Langkah-langkah pembelajaran mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. (2)
metode Information Search antara lain: (a) Guru Observasi: dilakukan oleh rekan teman sejawat
membagi kelas dalam beberapa kelompok kecil untuk mengumpulkan data tentang partisipasi siswa
(bisa juga tidak membagi kelompok). (b) Guru dalam proses belajar mengajar dan implementasi
15
Sapuadi, Journal of Classroom Action Research, 2019 (1) 1 : 14-21
16
Sapuadi, Journal of Classroom Action Research, 2019 (1) 1 : 14-21
17
Sapuadi, Journal of Classroom Action Research, 2019 (1) 1 : 14-21
Tabel 3. Pengelolaan Pembelajaran pada Siklus tesebut belum merupakan hasil yang optimal, untuk
II itu ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan
Penilaian Rata- perhatian untuk penyempurnaan penerapan
No Aspek yang diamati rata
P1 P2 pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek tersebut
I Pengamatan KBM adalah memotivasi siswa, membimbing siswa
A. Pendahuluan merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep, dan
1. Memotivasi siswa 3 3 3 pengelolaan waktu. Rekapitulasi hasil belajar pada
2. Menyampaikan 3 4 3,5 siklus kedua adalah seperti terlihat pada table 4.
tujuan
pembelajaran 4 3 3,5
Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II
3. Menghubungkan
No Uraian Hasil Siklus II
dengan pelajaran
1 Nilai rata-rata tes formatif 73
sebelumnya
2 Jumlah siswa yang tuntas 29
4. Mengatur siswa 3 4 3,5
3 belajar 74%
dalam kelompok-
Persentase ketuntasan belajar
kelompok belajar
B. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan 3 3 3 Berdasarkan tabel 4 di atas diperoleh nilai
langkah-langkah rata-rata prestasi belajar siswa adalah 73 dan
metode ketuntasan belajar mencapai 74% atau ada 29 siswa
pembelajaran dari 39 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini
kooperatif menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan
2. Membimbing 3 4 3,5 belajar secara klasikal telah megalami peningkatan
siswa melakukan sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan
kegiatan 4 3 3,5
hasil belajar siswa ini karena setelah guru
2. Melatih
keterampilan menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran
kooperatif akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan
3. Mengawasi setiap 3 4 3,5 berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar.
kelompok secara Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa
bergiliran yang dimaksudkan dan diinginkan guru dengan
4. Memberikan 3 3 3 menerapkan metode pembelajaran Information
bantuan kepada Search.
kelompok yang Hasil refleksi yang telah diperoleh dari siklus
mengalami II adalah (1) Selama proses belajar mengajar guru
kesulitan
telah melaksanakan sintak pembelajaran dengan
A. Penutup
1. Membimbing siswa 3 3 3 baik walaupun ada beberapa aspek yang belum
membuat sempurna. (2) Sebagian besar siswa mulai terlihat
rangkuman aktif selama proses belajar berlangsung. (3)
2. Memberikan 3 4 3,5 Kekurangan pada siklus I sudah diperbaiki
evaluasi sehingga hasil belajar siswa pada siklus II 74%
II Pengelolaan Waktu mencapai ketuntasan.
III Antusiasme Kelas 4 3 3,5 Hasil refleksi pada siklus III menunjukkan
1. Siswa antusias 4 4 4 bahwa guru telah menerapkan pembelajaran
2. Guru antisias Information Search dengan baik dan dilihat dari
Jumlah 50 51 54 aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan
proses belajar mengajar sudah berjalan dengan
Berdasarkan tabel 3 bahwa aspek-aspek yang baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak,
diamati pada kegiatan belajar mengajar pada siklus tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan
II yang dilaksanakn oleh guru dengan menerapkan selanjutnya adalah memaksimalkan dan
metode pembelajarn information search mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan
mendapatkan penilaian yang cukup baik (rata-rata agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar
3,3 ) dari pengamat. Meskipun demikian, penilaian selanjutnya penerapan pembelajaran Information
18
Sapuadi, Journal of Classroom Action Research, 2019 (1) 1 : 14-21
19
Sapuadi, Journal of Classroom Action Research, 2019 (1) 1 : 14-21
20
Sapuadi, Journal of Classroom Action Research, 2019 (1) 1 : 14-21
21