Anda di halaman 1dari 8

Journal of Classrom Action Research

Original Research Paper

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII-B MTs Darul Amin
Palangka Raya pada Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Melalui Metode
Information Search

Sapuadi1*, dan Yana Sari2


1
Program Studi Pendidikan Agama Islam, IAIN Palangka Raya, Palangka Raya, Indonesia
2
Madrasah Tsanawiyah Darul Amin Palangka Raya,Palangka Raya, Indonesia

*Corresponding Author: Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas
Sapuadi, Program Studi VIIB MTs Darul Amin Palangka Raya dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Pendidikan Agama Islam, menggunakan metode search information. Penelitian ini dilakukan dengan metode
IAIN Palangka Raya, penelitian tindakan kelas yang terdiri dari tiga langkah, yaitu perencanaan,
Palangka Raya, Indonesia; implementasi, dan refleksi. Penelitian telah dilakukan dalam tiga siklus, siklus pertama
Email: diperoleh penerapan metode search information dengan kategori tidak begitu baik dan
sapuadi@iain-palangkaraya.ac.id ketuntasan hasil belajar 22,22%. Siklus kedua, keterlaksanaan pembelajaran dalam
kategori baik dengan ketuntasan hasil belajar 74%. Siklus ketiga, pembelajaran
menggunakan metode search information dilakukan dengan baik dan ketuntasan hasil
belajar mencapai optimal sebesar 94%. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
metode search information memiliki dampak positif pada peningkatan hasil belajar
Sejarah Kebudayaan Islam siswa kelas VIIB MTs Darul Amin Palangka Raya.

Kata Kunci: Search Information, Hasil Belajar, Sejarah Kebudayaan Islam

Pendahuluan kecerdasan serta keterampilan siswa (Sinambela,


2017; Inayah, 2013; &Werdayanti, 2008). Untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara maksirnal,
Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya
peran guru sangat penting dan diharapkan guru
adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal
memiliki metode mengajar yang baik dan mampu
balik antara guru dan siswa dalam satuan
memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai
pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen
dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan
dalam proses belajar mengajar merupakan
disampaikan.
pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan
Upaya untuk meningkatkan mutu
hanya sekedar penyampai materi saja, tetapi lebih
pendidikan dan pengajaran salah satunya adalah
dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral
dengan cara memilih strategi atau metode yang
pembelajaran, fasilitator, motivator, dan sebagai
tepat dalam menyampaikan materi pelajaran agar
pengarah bagaimana proses belajar mengajar itu
dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya
dilaksanakan (Majid, 2017). Oleh karena itu guru
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Misalnya,
harus dapat melaksanakan pembelajaran menjadi
dengan membimbing siswa untuk bersama-sama
lebih efektif dan menarik sehingga bahan pelajaran
terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan
yang disampaikan dapat membuat siswa merasa
mampu membantu siswa berkembang sesuai
senang dan merasa perlu untuk mempelajari bahan
dengan taraf intelektualnya akan lebih menguatkan
pelajaran tersebut.
pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang
Ketercapaian tujuan pembelajaran
diajarkan. Pemahaman ini memerlukan minat dan
ditentukan oleh banyak faktor di antaranya adalah
motivasi, tanpa adanya minat menandakan bahwa
faktor guru dalam melaksanakan proses belajar
siswa tidak mempunyai motivasi untuk belajar.
mengajar, karena guru secara langsung dapat
Oleh karena itu, guru harus memberikan suntikan
mempengaruhi, membina dan meningkatkan

© 2019 The Author(s). This open access article is distributed under a Lisensi
Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional
Sapuadi, Journal of Classroom Action Research, 2019 (1) 1 : 14-21

dalam bentuk motivasi sehingga dengan bantuan itu membuat pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya
anak didik dapat keluar dari kesulitan belajar. terdapat dalam teks, buku, dokumen, internet,
Berdasarkan hasil studi pendahuluan peneliti perangkat keras lainnya. (c) Guru membagikan
di lapangan, rendahnya tingkat hasil belajar banyak pertanyaan kepada para siswa. Siswa diminta
dihadapi oleh sejumlah siswa yang tidak memiliki mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang
dorongan belajar, sehingga nilai rata-rata mata telah dibuat. Siswa mempresentasikan jawaban dari
pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kurang begitu pertanyaan-pertanyaan. (d) Guru mengulang semua
memuaskan. Hal ini disebabkan karena guru dalam jawaban dari siswa dan mengembangkan jawaban
proses belajar mengajar hanya menggunakan tersebut untuk menambah informasi siswa,
metode ceramah, tanpa menggunakan media sehingga jawaban yang diperoleh semakin jelas.
tambahan, dan materi pelajaran tidak disampaikan Penerapan metode information search
secara kronologis. Oleh karena itu, dibutuhkan diharapkan dapat mengatasi kesulitan belajar,
suatu kegiatan yang dilakukan guru dengan upaya meningkatkan kemampuan literasi teknologi siswa
membangkitkan motivasi belajar siswa, misalnya untuk mencari informasi sendiri dalam pemecahan
dengan membimbing siswa untuk terlibat langsung masalah yang dihadapi dalam pembelajaran Sejarah
dalam kegiatan yang melibatkan siswa serta guru Kebudayaan Islam. Metode ini menuntut siswa agar
yang berperan sebagai pembimbing untuk dapat meningkatkan daya pikirnya untuk
menemukan konsep Sejarah Kebudayaan Islam. memecahkan masalah tanpa menggantungkan pada
Merujuk pada permasalahan di atas, guru dan teman kelompoknya. Hasil penelitian
diperoleh suatu gambaran bahwa penyebabnya Widyaningrum (2011) menunjukkan bahwa
adalah sebagian siswa kurang tertarik untuk belajar penerapan active learning dengan metode
Sejarah Kebudayaan Islam dibandingkan dengan information search untuk meningkatkan aktivitas
eksakta, karena proses pembelajarannya tidak belajar siswa. Selain itu juga, hasil penelitian
membangkitkan minat siswa untuk belajar. Hermanto (2013) bahwa penerapan strategi
Pelajaran ini lebih banyak hafalan untuk memahami pembelajaran Information Search dapat
suatu materi pelajaran meskipun didukung dengan meningkatkan minat dan hasil belajar IPS
afektif pembelajaran. Pengalaman mengajar dan siswa. Melalui model ini, siswa dituntut untuk
permasalahan yang dijumpai di kelas yakni siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran,mereka
kurang tertarik belajar sejarah kebudayaan Islam dituntut untuk bekerja sendiri dalam memecahkan
yang berimplikasi terhadap rendahnya hasil belajar masalah dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
siswa. Dengan demikian, diperlukan suatu upaya yang diberikan oleh guru(Asyachowi,
tindakan guru untuk mengatasi permasalahan 2011). Upaya ini akan dapat mengembangkan
pembelajaran agar dapat meningkatkan prestasi motivasi dalam pembelajaran yang aktif, kreatif dan
belajar. menyenangkan untuk belajar ke arah yang lebih
Salah satu alternatif metode yang dapat baik serta akan berimplikasi pada peningkatan hasil
digunakan untuk mengaktifkan siswa dikelas adalah belajar siswa.
metode information search. Metode ini terkait
langsung dengan usaha-usaha guru dalam
menampilkan pengajaran yang sesuai dengan Metode
situasi dan kondisi, sehingga pencapaian tujuan
pembelajaran diperoleh secara maksimal. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
information search berasal dari bahasa Inggris, dari dilaksanakan di kelas VII-B MTs Darul Amin
kata information” (informasi) dan search” Palangka Raya tahun pelajaran 2016/2017dengan
(mencari/menelusuri) artinya mencari informasi jumlah siswa 39 orang.Penelitian ini telah
materi yang diajarkan dan diberi kesempatan untuk dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan
mencari di dalam atau di luar kelas, seperti Maret 2017. Teknik Pengumpulan Data
perpustakaan, warnet, mencari jurnal dan sumber menggunakan (1) Tes: dipergunakan untuk
belajar yang lain. Langkah-langkah pembelajaran mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. (2)
metode Information Search antara lain: (a) Guru Observasi: dilakukan oleh rekan teman sejawat
membagi kelas dalam beberapa kelompok kecil untuk mengumpulkan data tentang partisipasi siswa
(bisa juga tidak membagi kelompok). (b) Guru dalam proses belajar mengajar dan implementasi

15
Sapuadi, Journal of Classroom Action Research, 2019 (1) 1 : 14-21

metode information search. Data yang Tahap pelaksanaan dilakukan dengan


dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari penyajian materi pelajaran. Siswa diberikan
pelaksanaan siklus PTK dianalisis secara deskriptif kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan
dengan menggunakan teknik persentase untuk tanggapan seputar pelajaran SKI materi latar
melihat kecenderungan yang terjadi dalam kegiatan belakang sejarah berdirinya Bani Umayyah.Siswa
pembelajaran. melakukan pengamatan atau observasi. Guru
Ada dua jenis data yang dikumpulkan memberikan penguatan dan menyimpulkan secara
penelitian ini yaitu: (1) Data kuantitatif (nilai hasil bersama-sama dengan siswa. Pada tahap ini juga
belajar) yang dapat dianalisis secara deskriptif. dilakukan observasi keterlaksanaan pengelolaan
Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis pembelajarn menggunakan metode information
statistik dekriptif, yaitu untuk mencari presentase search serta observasi keaktifan siswa.
keberhasilan belajar. (2) Data kualitatif, yaitu data Tahap refleksi dilakukan oleh peneliti dengan
yang berupa informasi berbentuk kalimat yang cara memberikan refleksi terhadap pelaksanaan
memberikan gambaran tentang ekspresi siswa siklus sebelumnya dan menganalisis serta membuat
tentang tingkat pemahaman terhadap suatu mata kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran Sejarah
pelajaran (kognitif), pandangan atau sikap siswa Kebudayaan Islam dengan materi sejarah berdirinya
terhadap metode belajar yang baru (afektif), Bani Umayyah dengan metode information search.
aktifitas siswa mengikuti pelajaran, perhatian dan Hasil refleksi tersebut sebagai acuan peneliti untuk
lain-lain yang dapat dianalisis. Dalam penelitian memperbaiki keterlaksanaan metode pembelajaran
ini, teknik tersebut digunakan untuk menganalisisi information search.
data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes pada
masing-masing siklus, dan nilai tersebut dihitung
jumlahnya dalam satu kelas dan selanjutnya jumlah Hasil dan Pembahasan
tersebut dihitung dalam persentase dengan rumus:
Penelitian ini telah dilakukan melalui tiga
NP= (∑1/∑2) x 100 siklus. Hasil dan pembahasan penelitian setiap
siklus dapat dijelaskan sebagai berikut:
Keterangan:
NP: nilai persentase Siklus I
∑1: Jumlah nilai keseluruhan yang diperoleh siswa Tahap perencanaan pada siklus I meliputi
∑2: Jumlah nilai total maksimum
persiapan perangkat pembelajaran yang terdiri dari
rencana pelajaran 1, LKS 1, soal tes formatif 1, dan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan
alat-alat pengajaran yang mendukung. Data hasil
melalui tiga dengan tahapan masing-masing siklus
adalah perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. pengelolaan pembelajaran menggunakan metode
information search pada siklus I dapat dilihat pada
Pada tahap perencanaan penelitian ini telah
Tabel 1.
dilakukan kegiatan sebagai berikut: (1) Tim peneliti
melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan dalam Tabel 1 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I
No Aspek yang diamati Penilaian Rata-
pembelajaran dengan menggunakan metode yang rata
biasa digunakan oleh guru. (2) Membuat silabus P1 P2
I Pengamatan KBM
dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
A. Pendahuluan
dengan mengacu pada tindakan (treatment) yang 1. Memotivasi siswa 2 2 2
akan diterapkan dalam PTK. (3) Membuat bahan 2. Menyampaikan
ajar berbentuk power point dengan pokok bahasan tujuan 3 2 2,5
sejarah berdirinya Bani Umayyah. (4) Menyiapkan pembelajaran
sarana/media pembelajaran yang akan digunakan 3. Menghubungkan
dalam proses pembelajaran. (5) Menyusun lembar dengan pelajaran 2 2 3
kegiatan siswa. (6) Membuat lembar format sebelumnya
evaluasi. (7) Membuat lembar format observasi. 4. Mengatur siswa
dalam kelompok-
kelompok belajar 2 2 2

16
Sapuadi, Journal of Classroom Action Research, 2019 (1) 1 : 14-21

No Aspek yang diamati Penilaian Rata- memotivasi siswa, menyampaikan tujuan


P1 P2 rata pembelajran, pengelolaan waktu, dan siswa
B. Kegiatan inti antusias. Keempat aspek yang mendapat nilai
1. Mempresentasik 2 2 2 kurang baik di atas, merupakan suatu kelemahan
an langkah- yang terjadi pada siklus 1 dan akan dijadikan bahan
langkah metode kajian untuk refleksi dan revisi yang akan
pembelajaran dilakukan pada siklus 2.
kooperatif
Berdasarkan tabel 2 dapat dijelaskan bahwa
2. Membimbing 3 3 3
siswa dengan menerapkan metode pembelajaran
melakukan Information Search diperoleh nilai rata-rata prestasi
kegiatan belajar siswa adalah 70 dan ketuntasan belajar
3. Melatih 2 2 2 mencapai 22,22% atau ada 6 siswa dari 39 siswa
keterampilan sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan
kooperatif bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa
4. Mengawasi 3 3 3 belum tuntas belajar, karena siswa yang
setiap kelompok memperoleh nilai ≥ 70 hanya sebesar 22,22%. Hal
secara bergiliran ini disebabkan karena siswa masih merasa baru dan
5. Memberikan 2 3 2,5
belum mengerti apa yang dimaksudkan dan
bantuan kepada
kelompok yang digunakan guru dengan menerapkan metode
mengalami pembelajaran information search.
kesulitan Hasil refleksi pada proses belajar mengajar
C. Penutup dengan penerapan pembelajaran Information
1. Membimbing 3 3 3 Search pada siklus I adalah sebagai berikut: (1)
siswa membuat Selama proses belajar mengajar guru telah
rangkuman melaksanakan sintaks pembelajaran, namunbelum
2. Memberikan 3 2 2,5 maksimal karena ada beberapa aspek yang
evaluasi dilakukan dengan harus melihat perencanaan
II Pengelolaan Waktu 2 2 2
pembelajaran. (2) Berdasarkan data hasil
II Antusiasme Kelas pengamatan diketahui bahwa siswa belum semua
I 1. Siswa antusias 2 2 2
aktif selama proses belajar berlangsung. (3) Hasil
2. Guru antusias 3 2 2
Jumlah 30 29 31 belajar siswa pada siklus I belum 100% mencapai
ketuntasan. Hasil refleksi pada siklus I bahwa guru
telah menerapkan pembelajaran Information Search
Berdasarkan tabel 1 di atas didapatkan rata- dengan kurang baik dan dilihat dari aktivitas siswa
rata keterlaksanaan metode pembelajaran serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar
information search adalah 2,38 dengan kategori mengajar masih belum tuntas secara keseluruhan
kurang baik. Hal ini terjadi karena guru masih agak maka diperlukan revisi agak banyak.
kaku dalam menerapkan metode pembelajaran
tersebut yang tidak biasa diterapkan di MTs Darul Siklus II
Amin Palangka Raya. Tahap perencaan pada siklus II telah
dilakukan melalui persiapan perangkat
Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2,
No Uraian Hasil Siklus
LKS 2, soal tes formatif II, dan alat-alat pengajaran
I
yang mendukung. Adapun data hasil penelitian
1 Nilai rata-rata tes formatif 72,56
2 Jumlah siswa yang tuntas 6 pada siklus II adalah seperti terlihat pada table 3.
3 belajar 22,22%
Persentase ketuntasan belajar

Berdasarkan Tabel 2 di atas aspek-aspek


yang mendapatkan kriteria kurang baik adalah

17
Sapuadi, Journal of Classroom Action Research, 2019 (1) 1 : 14-21

Tabel 3. Pengelolaan Pembelajaran pada Siklus tesebut belum merupakan hasil yang optimal, untuk
II itu ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan
Penilaian Rata- perhatian untuk penyempurnaan penerapan
No Aspek yang diamati rata
P1 P2 pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek tersebut
I Pengamatan KBM adalah memotivasi siswa, membimbing siswa
A. Pendahuluan merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep, dan
1. Memotivasi siswa 3 3 3 pengelolaan waktu. Rekapitulasi hasil belajar pada
2. Menyampaikan 3 4 3,5 siklus kedua adalah seperti terlihat pada table 4.
tujuan
pembelajaran 4 3 3,5
Tabel 4 Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II
3. Menghubungkan
No Uraian Hasil Siklus II
dengan pelajaran
1 Nilai rata-rata tes formatif 73
sebelumnya
2 Jumlah siswa yang tuntas 29
4. Mengatur siswa 3 4 3,5
3 belajar 74%
dalam kelompok-
Persentase ketuntasan belajar
kelompok belajar
B. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan 3 3 3 Berdasarkan tabel 4 di atas diperoleh nilai
langkah-langkah rata-rata prestasi belajar siswa adalah 73 dan
metode ketuntasan belajar mencapai 74% atau ada 29 siswa
pembelajaran dari 39 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini
kooperatif menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan
2. Membimbing 3 4 3,5 belajar secara klasikal telah megalami peningkatan
siswa melakukan sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan
kegiatan 4 3 3,5
hasil belajar siswa ini karena setelah guru
2. Melatih
keterampilan menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran
kooperatif akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan
3. Mengawasi setiap 3 4 3,5 berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar.
kelompok secara Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa
bergiliran yang dimaksudkan dan diinginkan guru dengan
4. Memberikan 3 3 3 menerapkan metode pembelajaran Information
bantuan kepada Search.
kelompok yang Hasil refleksi yang telah diperoleh dari siklus
mengalami II adalah (1) Selama proses belajar mengajar guru
kesulitan
telah melaksanakan sintak pembelajaran dengan
A. Penutup
1. Membimbing siswa 3 3 3 baik walaupun ada beberapa aspek yang belum
membuat sempurna. (2) Sebagian besar siswa mulai terlihat
rangkuman aktif selama proses belajar berlangsung. (3)
2. Memberikan 3 4 3,5 Kekurangan pada siklus I sudah diperbaiki
evaluasi sehingga hasil belajar siswa pada siklus II 74%
II Pengelolaan Waktu mencapai ketuntasan.
III Antusiasme Kelas 4 3 3,5 Hasil refleksi pada siklus III menunjukkan
1. Siswa antusias 4 4 4 bahwa guru telah menerapkan pembelajaran
2. Guru antisias Information Search dengan baik dan dilihat dari
Jumlah 50 51 54 aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan
proses belajar mengajar sudah berjalan dengan
Berdasarkan tabel 3 bahwa aspek-aspek yang baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu banyak,
diamati pada kegiatan belajar mengajar pada siklus tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan
II yang dilaksanakn oleh guru dengan menerapkan selanjutnya adalah memaksimalkan dan
metode pembelajarn information search mepertahankan apa yang telah ada dengan tujuan
mendapatkan penilaian yang cukup baik (rata-rata agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar
3,3 ) dari pengamat. Meskipun demikian, penilaian selanjutnya penerapan pembelajaran Information

18
Sapuadi, Journal of Classroom Action Research, 2019 (1) 1 : 14-21

Search dapat meningkatkan proses belajar mengajar Penilaian Rer


No Aspek yang diamati ata
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. P1 P2
Antusiasme Kelas
Siklus III III 1. Siswa antusia 4 4 4
Perencanaan di siklus III telah dilakukan 2. Guru antisias 4 4 4
oleh peneliti meliputi persiapan perangkat Jumlah 54 54 55,5
pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3,
LKS 3, soal tes formatif 3, dan alat-alat pengajaran Dari tabel 5 di atas, dapat dilihat aspek-aspek
yang mendukung. Proses belajar mengajar mengacu yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus
pada rencana pelajaran dengan memperhatikan III) yang dilaksanakan oleh guru dengan
revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau menerapkan metode information search
kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada mendapatkan penilaian baik (rata-rata 3,9) dari
siklus III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan pengamat adalah memotivasi siswa, membimbing
bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. siswa merumuskan kesimpulan/menemukan
Adapun data hasil peneitian pada siklus III adalah konsep, dan pengelolaan waktu. Rekapitulasi hasil
sebagai berikut: tes formatif pada siklus 3 adal seperti terlihat pada
tabel 6.
Tabel 5 Pengelolaan Pembelajaran pada Siklus
III Tabel 6 Rekapitulasi Hasil Tes Siklus III
Penilaian Rer No Uraian Hasil
No Aspek yang diamati ata Siklus III
P1 P2
I Pengamatan KBM 1 Nilai rata-rata tes formatif 82
A. Pendahuluan 2 Jumlah siswa yang tuntas 37
1. Memotivasi siswa 4 4 4 3 belajar 94%
2. Menyampaikan 4 4 4 Persentase ketuntasan belajar
tujuan pembelajaran
3. Menghubungkan 4 4 4 Berdasarkan tabel 6 dapat dilihat bahwa nilai
dengan pelajaran rata-rata tes formatif sebesar 82 dan dari 39 siswa
sebelumnya yang telah tuntas sebanyak 37 siswa dan 2 siswa
4. Mengatur siswa 4 4 4 belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara
dalam kelompok- klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai
kelompok sebesar 94% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada
B. Kegiatan inti
siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari
1. Mempresentasikan 4 4 4
langkah-langkah
siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada
metode pembelajaran 4 3 3,5 siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan
kooperatif 3 4 4 kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran
2. Membimbing siswa Information Search sehingga siswa menjadi lebih
melakukan kegiatan 4 3 3,5 terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga
3. Melatih keterampilan siswa lebih mudah dalam memahami materi yang
kooperatif 3 4 3,5 telah diberikan. Pada siklus III ini ketuntasan secara
4. Mengawasi setiap klasikal telah tercapai, sehingga penelitian ini
kelompok secara hanya sampai pada siklus III.
bergiliran
Tahap refleksi pada siklus III telah terlaksana
5. Memberikan bantuan
kepada kelompok
dengan baik yaitu (1) Selama proses belajar
yang mengalami mengajar guru telah melaksanakan semua sintaks
kesulitan pembelajaran dengan sangat baik. (2) Berdasarkan
C. Penutup data hasil pengamatan bahwa siswa aktif selama
1. Membimbing siswa 4 4 4 proses belajar berlangsung. (3) Kekurangan pada
membuat rangkuman 4 4 4 siklus-siklus sebelumnya sudah diperbaiki sehingga
2. Memberikan evaluasi menjadi lebih baik. (4) Hasil belajar siswa pada
II Pengelolaan Waktu 4 4 4 siklus III mencapai ketuntasan.

19
Sapuadi, Journal of Classroom Action Research, 2019 (1) 1 : 14-21

Keterlaksanaan siklus III terlihat bahwa guru Kesimpulan


telah menerapkan metode pembelajaran
information search dengan baik. Aktivitas siswa Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis
dalam proses belajar mengajar sudah berjalan yang telah dilakukan, penelitian ini dapat
dengan baik dan hasil belajar siswa telah disimpulkan bahwa: (1) Keterlaksanaan penerapan
mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. metode pembelajaran information search
Dengan demikian, metode information search dapat mengalami perbaikan secara gradual pada setiap
meningkatkan proses belajar mengajar sehingga siklusnya yaitu dari kondisi kurang baik menjadi
tujuan pembelajaran dapat tercapai. Senada dengan kondisi baik. (2) Pembelajaran dengan metode
hasil penelitian Japar (2009) menunjukkan bahawa information search memiliki dampak positif dalam
metode Informatiaon Search dapat meningkatkan meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai
motivasi siswa, aktivitas siswa dan hasil belajar dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam
siswa. Selanjutnya, hasil penelitian Fariidah (2011) setiap siklus, yaitu siklus I (64%), siklus II (74%),
mengatakan bahwa penerapan kolaborasi strategi siklus III (94%).
pembelajaran LSQ (Learning Start WithA
Question) dan IS (Information Search) berperan
efektif terhadap hasil belajar siswa. Saran
Peneilitian ini menunjukkan bahwa Ada beberapa saran yang disampaikan
pembelajaran information search memiliki dampak peneliti dalam penelitian ini adalah (1) Untuk
positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. melaksanakan metode information search
Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya memerlukan persiapan yang cukup matang,
pemahaman siswa terhadap materi yang sehingga guru harus mampu menentukan atau
disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan
dari sklus I, II, dan II) yaitu masing-masing dengan metode information search dalam proses
22,22%, 74%, dan 94%. Pada siklus III ketuntasan belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang
belajar siswa secara klasikal telah tercapai. optimal. (2) Dalam rangka meningkatkan prestasi
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih
menggunakan metode information search dalam siswa dengan berbagai metode pembelajaran, walau
setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya
berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa dapat menemukan pengetahuan baru, memperoleh
yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil
rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus atau mampu memecahkan masalah-masalah yang
mengalami peningkatan. Aktivitas siswa dalam dihadapinya.
proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
pada pokok bahasan sumber daya alam yang paling
dominan adalah bekerja dengan menggunakan Daftar Pustaka
alat/media, mendengarkan/ memperhatikan
penjelasan guru, dan diskusi antar siswa/antara Asyachowi, A. H. (2011). Upaya meningkatkan
siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa kemandirian belajar siswa pada mata
aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. pelajaran PAI pokok bahasan Hukum Nun
Aktivitas guru selama pembelajaran telah Mati/Tanwin dan Mim Mati melalui model
melaksanakan langah-langkah pembelajaran information search (penelitian tindakan pada
information search dengan baik, hal ini terlihat dari siswa kelas VII A SMP Negeri 31 Semarang
aktivitas guru yang muncul diantaranya aktivitas tahun ajaran 2009/2010) (Doctoral
membimbing dan mengamati siswa dalam dissertation, IAIN Walisongo).
mengerjakan kegiatan LKS/menemukan konsep,
menjelaskan/melatih menggunakan alat, memberi Fariidah, J. (2011). Efektivitas kolaborasi strategi
umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana pembelajaran LSQ (Learning Start with a
prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar. Question) dan IS (Information Search)
terhadap hasil belajar siswa pada materi
pokok filum chordata kelas X MA Mazro’atul

20
Sapuadi, Journal of Classroom Action Research, 2019 (1) 1 : 14-21

Huda di Demak tahun pelajaran id/wp-content/uploads/2011/05/17-x. pdf.


2010/2011 (Doctoral dissertation, IAIN Diakses, 15.
Walisongo).

Hermanto, D. T. (2013). Peningkatan Minat


Belajar Melalui Strategi Information Search
Dalam Pembelajaran Ips Siswa Kelas IV SD
Negeri Monggot 2 Geyer Grobogan Tahun
Ajaran 2012/2013 (Doctoral dissertation,
Universitas Muhammadiyah Surakarta).

Inayah, R. (2013). Pengaruh kompetensi guru,


motivasi belajar siswa, dan fasilitas belajar
terhadap prestasi belajar mata pelajaran
ekonomi pada siswa kelas XI IPS SMA Negeri
1 Lasem Jawa Tengah Tahun Pelajaran
2011/2012. Jurnal pendidikan insan
mandiri, 2(1).

Jafar, M. (2009). Penerapan Strategi LSQ


(Learning Start With a Question) dan IS
(Information Search) pada Pembelajaran
Biologi untuk Meningkatkan Motivasi,
Aktivitas, dan Hasil Belajar Siswa (Doctoral
dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Majid, A. (2017). Pengaruh Strategi Pembelajaran


Kooperatif Model Student Teams Achievement
Division (STAD) Dan Motivasi Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Sejarah
Kebudayaan Islam Pada Siswa Di Mi
Mabdaul Huda Kedungbang Kecamatan Tayu
Kabupaten Pati (Doctoral dissertation, STAIN
Kudus).

Sinambela, P. N. (2017). Faktor-Faktor Penentu


Keefektifan Pembelajaran dalam Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem
Based Instruction). Generasi Kampus, 1(2).

Werdayanti, A. (2008). Pengaruh Kompetensi Guru


dalam Proses Belajar Mengajar di Kelas dan
Fasilitas Guru Terhadap Motivasi Belajar
Siswa. Dinamika Pendidikan, 3(1).

Widyaningrum, R. (2011). Penerapan Active


Learning Dengan Metode Information Search
Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Biologi
Siswa Kelas X-11 SMA Negeri 1 Sukoharjo
Tahun Pelajaran 2010/2011. Jurnal ilmu
pendidikan(online) http://biologi. fkip. uns. ac.

21

Anda mungkin juga menyukai