Anda di halaman 1dari 18

SEJARAH AKUNTANSI

“Disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Teori Akuntansi”

Disusun oleh :

Kelas Teori Akuntansi

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA

SEMESTER PENDEK T.A. 2017/2018


AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat bagi nusa dan bangsa ini.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dr. Hisar
Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA., CTA. serta teman-teman sekalian yang telah
membantu, baik bantuan berupa moriil maupun materil, sehingga makalah ini
terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari sekali, didalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-
kekurangnya, baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian
kepada dosen serta teman-teman sekalian, yang kadangkala hanya menuruti
egoisme pribadi, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran yang
membangun untuk lebih menyempurnakan tugas kami di lain waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan tugas ini dapat bermanfaat, baik
untuk pribadi, teman-teman, serta orang lain yang ingin mengambil atau
menyempurnakan lagi atau mengambil pelajaran dari Sejarah Akuntansi sebagai
tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Bandung, Juli 2017

Kelas Teori Akuntansi

2
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

Sejarah Akuntansi

Di dunia ini, tentu saja segala sesuatu itu memiliki sejarahnya masing-
masing. Sejarah sangatlah penting karena sejarah dapat dijadikan sebagai gambaran
kehidupan-kehidupan manusia di masa lampau, dapat menjadi pedoman dalam
hidup, dan kita dapat mengetahui apa saja yang telah terjadi pada masa yang lampau
itu (TanayaYP, para. 2, 2011).

Berhubungan dengan Ilmu Pedagogi (ilmu dalam menjadi seorang guru),


sejarah akuntansi dapat berguna untuk memberikan pemahaman dan apresiasi yang
lebih baik mengenai bidang akuntansi dan evolusinya. Sejarah akuntansi
melakukan peran yang instrumental dalam memberikan pemahaman yang lebih
baik atas permasalahan akuntansi yang terjadi. Berkaitan dengan praktik yang ada,
sejarah akuntansi dapat memberikan penilaian yang lebih baik atas praktik yang
berlaku dengan melakukan perbandingan terhadap metode yang digunakan di masa
lalu (Belkaoui, 2006).

Akuntansi dapat disebut sebagai profesi yang paling tua di dunia (Nurhayati
& Wasilah, 2009, hlm. 51). Hal ini ditunjukkan dengan berbagai bukti sejarah yang
ada di dunia. Sejarah dari perkembangan akuntansi itu sendiri terbagi menjadi 2
(dua). Pertama, sejarah perkembangan akuntansi di dunia, dan yang kedua adalah
sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia (Gade, 2005, hlm. 27).

Periode Mesir

Pada waktu itu pencatatan dilakukan oleh orang-orang pada zaman Mesir
kuno di mana mereka menggunakan metode pencatatan untuk membantu mereka
dalam berdagang keluar daerah negara mereka. Pencatatan dilakukan pada
lembaran daun. Pada awal di mana manusia mulai mengenal uang, metode
pencatatan keuangan ini semakin banyak dikenal. Hal ini terbukti dengan adanya
data sejarah tentang materi pelajaran pencatatan atau pembukuan yang ditulis dalam
bahasa Arab. Singkatnya mereka menghitung laba atau rugi dengan cara

3
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

menghitung barang yang dibawa pada waktu berangkat berlayar dan barang yang
dibawa pulang lagi pada saat selesai berlayar. Maka dengan kata lain perhitungan
rugi laba hanya dibuat pada akhir suatu pelayaran.

Pada periode Mesir, bukti sejarah menunjukkan gudang-gudang Mesir masa


lalu dijadikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga seperti emas,
gandum, permata, tekstil, bahkan hewan ternak yang menunjukkan adanya
pencatatan atas transaksi-transaksi.

Hal ini dapat dibuktikan melalui kisah Yusuf ketika dia dijual oleh saudara-
saudaranya dan dibawa ke Tanah Mesir. Kemudian dia dipercayakan oleh tuannya
untuk mengatur semua hal yang ada di rumah itu kecuali makanannya. Dia bahkan
sempat masuk ke dalam penjara oleh karena dituduh melakukan perbuatan yang
tidak baik terhadap isteri tuannya. Tetapi meskipun demikian, dia mampu
mengembalikan kepercayaan tuannya dan ditunjuk untuk memimpin Mesir selama
7 tahun masa kelimpahan untuk mengatur dan mencatat persediaan serta mendata
seluruh anggota keluarga yang ada di Mesir (Kel. 39-41).

Berdasarkan kisah tersebut, dapat diketahui bahwa sistem pencatatan sudah


ada sejak dulu kala.

Periode Babilonia

Menurut Ikhsan & Suprasto (2008) ilmuan melakukan pembongkaran ribuan


tablet tanah liat Babilonia. Didapati hasil dari penelitian tersebut menunjukkan
suatu kesaksian yang besar tentang sistem pembukuan mereka. Dalam sistem
akuntansinya, catatan-catatan umum kebanyakan ditemukan berupa penerimaan
tablet-tablet. Tablet-tablet tersebut berisi catatan-catatan akan informasi:

1. Berapa jumlah uang dan barang yang diterima


2. Nama orang yang memberikannya
3. Nama orang yang menerimanya
4. Tanggal kejadiannya

4
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

Ada juga tablet pengeluaran yang dicatat atas arus keluar dari perusahaan.
Tablet pengeluaran tersebut terdiri dari daftar sejumlah uang dan kekayaan yang
dibelanjakan sebagai hasil dari pengguna internal, pembelian, kerugian dan
lainlainnya. Tablet pengeluaran kadangkala dilayani sebagai suatu catatan tentang
biaya. Laba dan produksi juga dicatat. Tablet laba biasanya meliputi:

1. Apa laba yang diterima


2. Siapa yang menerima
3. Alasan-alasan untuk menerima
4. Tanggal penerimaan.

Sementara itu, untuk tabel produksi, tabel produksi terdiri dari daftar sederhana
mengenai apa yang dibuat dan kepada siapa dijual. Sebuah catatan tentang obligasi
telah dijaga dan terdiri dari informasi berikut:

1. Jumlah dan dasar dari komoditas atau uang yang dipinjamkan


2. Tingkat bunga, jika ada
3. Nama debitur
4. Nama kreditur
5. Waktu pembayaran
6. Spesifikasi mengenai metode pembayaran
7. Saksi
8. Tanggal

Periode China

Pemerintah China menggunakan akuntansi untuk mengevaluasi efisiensi


program dan pegai pelaksana program tersebut. Pada masa Dinasti Chao (1122-256
SM) diketahui sebagai pencapaian akuntansi yang baik (Sueb & Wardini, 2014,
hlm. 1.3)

5
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

Periode Yunani

Pemerintah membagi secara adil barang kepada rakyatnya. Permulaan


akuntansi mengawasi keseimbangan, uang masuk, pengeluaran-pengeluaran dan
berakhir pada keseimbangan. Pandangan terhadap akuntansi dalam sektor swasta
ditawarkan dengan penemuan di Mesir atas ”zenon papyri,” yang merupakan
dokumen dari abad ketiga sebelum masehi. Waktu Mesir sebagai provinsi Yunani,
dibawah kepemimipinan Alexander Agung, dokumen itu menghasilkan bukti
bahwa adanya akuntansi Yunani abad ke-4 sebelum masehi. Zenon adalah
administrator. Setiap departemen bagian diatur oleh seorang supervisor yang
meminjamkan akun sehari-hari dari aktivitas dibawah yurisdiksi. Pengamatan
terhadap dokumen-dokumen tertulis berisikan transaksi, banyak di antara mereka
meminjam uang dan aktiva lainnya yang diterima oleh kepala departemen.

Catatan menunjukkan bahwa akun ini terdiri dari daftar kas dan aktiva
lainnya, seperti makanan, minyak, baju dan arus masuk serta arus keluar. Item-item
yang sama dan total pengeluaran mereka kemudian dikelompokkan bersama di
dalam sebuah paragraf.

Periode Romawi

Banyak catatan pembukuan dibuat menggunakan tablet lilin yang sangat


mudah rusak. Periode ini, hanya ada sedikit bukti sejarah dari akuntansi. Catatan-
catatan telah diselamatkan, bersama dengan kesimpulan-kesimpulan yang berkaitan
dengan literatur, mengindikasikan bahwa beberapa pemilik menjaga dua susunan
pembukuan. Hal ini memberitahu bahwa orang Romawi suka organisasi dan
administrasi. Ada sebuah memo atau buku harian yang dicatat atas penerimaan dan
pengeluaran, dan sebuah kode “a code accepti et expensi”, sama dengan buku kas
yang dimasukkan setiap bulannya dalam buku harian tersebut (Ikhsan & Suprasto,
2008).

Pada artikel yang ditulis oleh Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan
perkembangan akuntansi sebagai berikut:

6
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

Tahun 1775: pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single
entry maupun double-entry.

Tahun 1800: masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama


digunakan dalam perusahaan.

Tahun 1825: mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).

Tahun 1850: laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang
dianggap lebih penting.

Tahun 1900: tepatnya di negara Amerika Serikat mulai diperkenalkan sertifikasi


profesi yang dilakukan melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.

Tahun 1925: banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:

 Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk


perpajakan, akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah;
 Laporan keuangan mulai diseragamkan;
 Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
 Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai
dikenalkannya “punch card record”.

Tahun 1950 s/d 1975: Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam
perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut.

 Pada periode ini akunansi sudah menggunakan computer untuk pengolahan


data.
 Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
 Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
 Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai
ditawarkan profesi akuntan.
 Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk
kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
 Muncul jasa-jasa manajemen seperti sistem perencanaan dan pengawasan.

7
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

 Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

Tahun 1975: mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi
bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:

 Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen


dan usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-
kekurangannya;
 Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-
model organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan,
dan analisis cost benefit;
 Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
 Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai
dikenal; dan
 Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.

Sejarah Akuntansi Saat Ini

Kondisi yang sangat penting yang dapat mendorong perkembangan


akuntansi adalah pertumbuhan perdagangan yang berpusat di sekitar kota Italia
pada abad pertengahan. Seiring perdagangan yang terus berkembang, maka
kekayaan bertumpuk di kota-kota di Italia dan perdagangan yang sifatnya
individual diganti dengan perdagangan melalui agen. Disamping itu, persekutuan
sangat penting bagi perkembangan akuntansi itu sendiri karena membawa pada satu
pengakuan bahwa persekutuan merupakan satu kesatuan yang terpisah dari
pemiliknya. Dan juga hubungan agen penting karena memerlukan
pertanggungjawaban.

Hal ini dimulai pada tahun 1494 pada saat Luca Pacioli (Lukas dari Borgos) yaitu
seorang ahli matematika menerbitkan buku ilmu yang berjudul “Suma de
Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita”. Dalam buku tersebut

8
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

ada sub judul “Tratactus de Computies et Screptoria” yang berisikan tentang cara-
cara oembukuan menurut catatan berpasangan (double book keeping). (Purnawati,
hlm. 1). Dan kemudian buku tersebut dikembangkan lagi dengan judul “La Scoula
Perfecta de Mercanti” yang diterbitkan oleh Paganini. (Priyatno, hlm. 10). Oleh
karena itu, dia mendapat julukan dengan Father of Modern Accounting atau Bapak
Akuntansi Modern (Alexander, 2002, hlm. 8).

Sebenarnya Luca Pacioli bukanlah orang yang menemukan double entry


book keeping system, mengingat system tersebut telah dilakukan sejak adanya
perdagangan antara Venice dan
Genoa pada awal ke-13 M setelah
terbukanya perdagangan Timur
Tengah dan Mediterania. Menurut
Vernoa Kam (1990), akuntansi
diperkenalkan pada zaman
Feodalisme Barat. Namun setelah
dilakukan penelitian lebih lanjut
ditemukan bahwa akuntansi telah
ditemukan sejak abad ke-9 M.
www.alchetron.com
(Nurhayanti, hlm. 52).

Pembukuan secara berpasangan atau sekarang dikenal dengan double entry


system yaitu debit kredit yang merupakan dasar ilmu akuntansi. Kata debit kredit
berasal dari bahasa latin di mana debit berasal dari debere yang artinya percaya dan
credere yang artinya berutang.

9
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

Karangan buku dari Lucas Pacioli telah banyak menginspirasi para ahli untuk
mengembangkan akuntansi dan merupakan cikal bakal sejarah bidang akuntansi.

www.iisg.nl.com

Setelah itu akuntansi


berkembang dengan pesat di
daerah Eropa disebut dengan
sistem tata buku kontinental.
Pada awalnya tata buku ini
adalah tata buku tunggal.
Namun karena kebutuhan
yang ada semakin kompleks dan seiring berjalannya waktu lahirlah buku
berpasangan yang tidak hanya berkembang di Eropa namun menyebar sampai ke
Amerika. Sistem Amerika tersebut dikatakan sebagai sistem Anglo Saxon yang
pada zaman ini disebut accounting atau akuntansi. (Pujiyanti, 2015, hlm.9).

Banyak orang yang mengartikan akuntansi adalah hanya sebatas


pembukuan namun sebenarnya akuntansi itu lebih luas dari pembukuan.
Pembukuan merupakan bagian dari akuntansi. Akuntansi memiliki banyak bidang
diantaranya pembukuan, audit/pemeriksaan, analisis laporan keuangan, sistem
akuntansi, penelitian untuk mengetahui luas serta macam-macam transaksi
keuangan, perencanaan sistem akuntansi yang akan digunakan pada sebuah
perusahaan berdasarkan hasil survey, dan masih banyak lagi bidang kajian.
Beberapa negara di Eropa Barat memisahkan pembukuan dari pelajaran akuntansi.
Negara Belanda, sampai sekarang, masih memberikan pelajaran pembukuan saja
pada berbagai perguruan, dan untuk pelajaran akuntansi secara luas hanya diberikan
di fakultas ekonomi jurusan akuntansi. Sedangkan di Amerika Serikat, dikarenakan
pembukuan merupakan bagian dari akuntansi, maka yang dipergunakan pada
perguruan-perguruan di sana adalah pelajaran akuntansi dalam arti yang luas.

Tetapi, Pacioli tidak pernah menyatakan bahwa dia yang menemukan sistem
pencatatan double entry (Lee, Bishop, & Parker, 2013). Dia menggunakan sistem

10
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

ini untuk disebarluaskan keluar dari Italia yaitu ke negara Eropa lainnya bahkan
keseluruh dunia (melalui para pedagang dari Venice) sehingga banyak yang
mengenal pencatatan ini dengan pembukuan ala orang Venice atau pembukuan ala
orang Italia (Galassi, 1996, hlm. 445).

Akuntansi kemudian berkembang lagi dengan munculnya akuntansi biaya


dan sistem penyusutan (depresiasi) pada abad ke 19, ketika terjadi revolusi industri
di benua Eropa pada saat itu (Purwanti & Nugraheni, 2001, hlm. 2). Akuntansi pada
akhirnya berkembang seiring dengan berkembangnya zaman dan peradaban
manusia, dan akuntansi di zaman modern saat ini berkembang dengan baik di Eropa
dan semakin makin pesat di negara Amerika Serikat (Kartikahadi, Sinaga, Syamsul,
Siregar, & Wahyuni, 2016, hlm. 2). Ketika memasuki abad ke-20 kerumitan di
dunia akuntansi mulai muncul secara bersamaan sehingga akuntansi diakui menjadi
ilmu akademik yang tersendiri (Shatu, 2016, hlm. 10).

Bagan Ringkasan Sejarah Akuntansi

Sejarah Perkembangan Akuntansi Indonesia

Akuntansi di Indonesia sebenarnya sudah masuk ke Indonesia sejak zaman


kerajaan di masa yang lalu, seperti kerajaan Majapahit, kerajaan Sriwijaya, dan
kerajaan Mataram dapat disebut menjadi ‘pintu masuk’ bagi akuntansi untuk
berkembang di Indonesia (Waluyo, 2008, hlm. 19). Sejak tahun 1642, akuntansi
sudah mulai diterapkan di Indonesia (Purwanti & Nugraheni, 2001, hlm. 2).

11
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

Tetapi sayangnya, tidak ada bukti yang menguatkan hal tersebut. Sehingga
awal dari penerapan akuntansi modern di Indonesia dimulai ketika masa kolonial
Belanda (Murwanto, Khanna, & Zijl, 2011, hlm. 141). Menurut Abdoelkadir &
Yunus (1994) dalam Burns & Needles (1994) menyatakan bahwa tepatnya pada
tahun 1842 ketika gubernur Belanda dari Hindia-Belanda mengeluarkan peraturan
tentang penerimaan kas, piutang, anggaran untuk garnisun, dan pengiriman kapal
di Jakarta (dulu bernama Batavia) dicatat dengan menggunakan jurnal. Dimana
jurnal ini adalah buku untuk mencatat transaksi sebelum ‘ditransfer’ ke jurnal.
Mereka juga menjelaskan cara penggunaan dari ledger (buku besar). Menurut
Sukoharsono (1995, hlm. 7) dalam akuntansi, bagaimanapun, Belanda, sampai taraf
tertentu, berhasil mengubah proses tradisional pengembangan akuntansi ke dalam
dominasi dominasi kolonial akuntansi, di mana semua istilah dan tindakan menjadi
sasaran tujuan kolonialisme Belanda.

Belanda datang ke Indonesia pada akhir abad ke-16 untuk berdagang dan
kemudian membentuk organisasi maskapai yang bernama VOC (Vereenigde Oost
Indische Compagnie). Pada tahun 1602 terjadi peleburan 14 maskapai dan tahun
1619 membuka cabang di Batavia dan kota lain di Indonesia. VOC berakhir pada
tahun 1799 dan setelah itu kekuasaan diambil alih oleh Kerajaan Belanda. Sejak
itulah muncul perusahaan Belanda di Indonesia. Catatan pembukuan menekankan
pada mekanisme debit dan kredit berdasarkan praktik dagang untuk kepentingan
perusahaan Belanda saja.

Tetapi sejak Belanda menyerah kepada Jepang pada tanggal 9 Maret 1942
(Hatta, 2010, hlm. 5), menurut Murwanto, Khanna, & Zijl (2011, hlm. 151), Jepang
(saat itu diatur oleh Zaibatsu) pada akhirnya merubah segala bentuk sistem
akuntansi Belanda, seperti sistem administrasi dan kekuatan ekonominya dilucuti,
serta orang-orang Eropa yang saat itu memegang sektor penting untuk dialihkan
kepada kepentingan peperangan. Orang-orang Jepang ditempatkan di posisi

12
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

manajemen tingkat atas dan orang-orang Indonesia di posisi menengah dan bawah
tanpa mengubah sistem pengetahuan akuntansi waktu era kolonial Belanda.

Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan pada era penjajahan Belanda sejak


sekitar abad ke 17 atau tahun 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada
pembukuan yang dilaksanakan Amphioen Society yang berdiri di Jakarta sejak
tahun 1747. Tetapi perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah
undang-undang mengenai tanam paksa dihapuskan dalam tahun 1870. Dengan
dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha swasta Belanda banyak bermunculan
di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Dunia usaha berkembang, demikian
pula kebutuhan akan akuntansi.

Agar tidak memicu perhatian, pemerintah Belanda tidak mencampuri sistem


pembukuan yang mereka gunakan. Sehingga muncullah sistem pembukuan pada
bidang bidang usaha kecil seperti pembukuan Hokkian, Canton, Hakka, Tio-Tjoe.
Di sisi lain fungsi pemeriksaan atau yang dikenal auditing mulai dikenal bangsa
Indonesia sejak tahun 1907 yang bermula pada saat dikirimnya Van Schagen yang
adalah anggota NIVA dengan tugasnya yaitu menyusun dan mengontrol
pembukuan perusahaan. Van Schagen adalah pencetus didirikannya jawatan
akuntan negara (GAD). Akuntan publik pertama adalah Frese & Hogeweg yang
kantornya berdiri di Indonesia pada tahun 1918 (Shatu, 2016, hlm. 12). Kemudian
disusul dengan berdirinya kantor akuntan H. Y. Voerens.

Awalnya tidak banyak orang Indonesia yang terjun dalam bidang akuntansi.
Kalaupun ada, pada zaman penjajahan Belanda mereka hanyalah merupakan
tenaga-tenaga pembantu ataupun pelaksana. Orang Indonesia pertama yang bekerja
di bidang akuntansi adalah J. D. Massie yang pada zaman itu diangkat sebagai
pemegang buku untuk jawatan akuntan pajak. Pada zaman pendudukan Jepang,
Indonesia sangat kekurangan tenaga khususnya di bidang akuntansi. Jabatan
jabatan pimpinan di keuangan didominasi sebanyak 90% oleh bangsa Belanda.
Melihat hal itu seorang bernama Bapak Slamet mendirikan kursus-kursus untuk

13
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

mengisi jabatan tadi yang didominasi oleh orang-orang Indonesia (Pujiyanti, 2015,
hlm. 10)

Studi atas sejarah akuntansi yang dilakukan oleh para ilmuwan akuntansi
dengan menggunakan pendekatan baru ini umumnya mengkritisi studi-studi sejarah
akuntansi sebelumnya yang dianggap menggunakan sudut pandang tradisional.
Dalam sudut pandang tradisional ini dikatakan bahwa akuntansi hanya dianggap
sebagai peralatan teknis, yaitu sebagai teknik mengumpulkan dan menyajikan data
keuangan untuk kepentingan pengambilan keputusan.

Setelah Indonesia merdeka, pernah dirasakan sekali kekurangan akan tenaga


akuntan ini. Pada tahun 1947, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia,
yaitu Prof. Dr. Abutari. Dalam masa perang kemerdekaan (1945- 1950), kursus-
kursus untuk mendidik tenaga di bidang akuntansi di lanjutkan. Di Indonesia
sendiri, pendidikan akuntan dimulai dengan dibukanya jurusan akuntansi di
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dalam tahun 1952. Pendirian jurusan
akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini kemudian di ikuti dengan
pembukaan jurusan yang sama di fakultas-fakultas ekonomi di Universitas
Padjadjaran tahun 1961, Universitas Sumatera Utara tahun 1962, Universitas
Airlangga tahun 1962, dan Universitas Gajah Mada tahun 1964. (Pujiyanti, 2015,
hlm.10).

Istilah akuntan pun baru berlaku ketika UU No. 34 Tahun 1954. Kemudian
3 tahun berikutnya dibentuklah sebuah ikatan yaitu Ikatan Akuntan Indonesia atau
IAI (Murwanto, Khanna, & Zijl, 2011, hlm. 151-153).

Namun pada periode waktu berikutnya, gelar akuntan tidak dapat diberikan
dengan mudah bagi siapapun. Berdasarkan UU No.34 tahun 1954 yang
mengandung berbagai kontroversi yang berisi diantaranya yang dapat
menghasilkan gelar akuntan adalah perguruan tinggi negeri, dengan kata lain
perguruan tinggi swasta tidak berkenan memberikan gelar tersebut. Pada periode
tahun 1980 – 2000, kesempatan dibuka bagi mereka lulusan perguruan tinggi
swasta untuk dapat gelar akuntan melalui ujian negara. Hingga pada akhir nya

14
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

diawali pada tahun 2001, gelar akuntan kini dapat diberikan oleh semua perguruan
tinggi negeri maupun swasta melalui Fakultas Ekonomi (SK Mendikbud No.
056/U/1999) (Putri, 2010).

Pada Desember tanggal 23 tahun 1957 didirikan organisasi profesi yang


menghimpun para akuntan dan diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan
pendiri lima orang akuntan Indonesia.profesi akuntan mulai berkembang dengan
pesat sejak tahun 1967 (Shatu, 2016, hlm. 12-13).

Jika ditarik kesimpulan secara keseluruhan dapat disimpulakn bahwa tujuan


utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi atau informasi keuangan
yang tentu saja banyak dibutuhkan oleh orang-orang yang berkepentingan
terhadapnya. Seerta perkembangannya dapat dirangkum dalam tabel sebagai
berikut:

Tabel Perkembangan Standard Akuntansi Keuangan Di


Indonesia
Zaman Kolonial Zaman Penjajahan Zaman Penjajahan Zaman
(1602-1799) Belanda (1800- Jepang (1942- Kemerdekaan
1942) 1945) (1945-Sekarang

Pencatatan Pencatatan debit Pencatatan debit Harmonisasi ke


Sederhana dan dan kredit (tidak standar Akuntansi
kredit ada perubahan) internasional (IFRS)

Sumber: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, Vol. 1, No. 4, Juli 2012

15
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

DAFTAR PUSTAKA

Abdoelkadir, K. K., & Yunus, H. (1994). Developments in Indonesian


Accountancy. In J. O. Burns, & B. E. Needles (Eds.), Accounting
Education for the 21st Century: The Global Challenges (1st ed., p. 59).
UK, USA, and Japan: Pergamon.
Adam, H. (2018, June 26). Wordpress. Retrieved from Wordpress.com:
https://hendryadam.files.wordpress.com/2015/09/materi-dasar-akuntansi-
2015.pdf
Ahmad Fahtoni. 2015. Pengertian & Sejarah Akuntansi. [Internet]. [diunduh 2018
Juni 26]; Tersedia pada : https://www.zonasiswa.com/2015/01/pengertian-
sejarah-akuntansi.html

Alexander, J. R. (2002). History of Accounting. New York: Association of


Chartered Accountants in the United States.

Belkaoui, A. R. (2006). Accounting Theory Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat.


Breda, E. S. (2000). Teori Akuntansi Edisi Kelima Buku Satu. Batam: Interaksara.
Burns, J. O., & Needles, B. E. (Eds.). (1994). Accounting Education for the 21st
Century: The Global Challenges. UK, USA, and Japan: Pergamon.
Danu, P. F. (2012). Pengembangan Standart Akuntansi Keuangan Indonesia.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi, 1(4), 113-117.
Gade, M. (2005). Teori Akuntansi. Jakarta: almahira.
Galassi, G. (1996). The History of Accounting (RLE Accounting): An
International Encylopedia. (M. Chatfield, & R. Vangermeersch, Eds.)
New York and London: Routledge.
Haryono, Y. (1992). Dasar-Dasar Akuntansi 1, Edisi 4. Yogyakarta.

Hatta, M. (2010). Menuju Gerbang Kemerdekaan. Jakarta: Kompas.

16
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

Ikhsan, A., & Suprasto, H. B. (2008). Teori Akuntansi &Riset Multiparadigma.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Joel, J. (2004). Bookkeeping and Accounting. New York: Mc-Graw Hil Comp,
Inc.

Kartikahadi, H., Sinaga, R. U., Syamsul, M., Siregar, S. V., & Wahyuni, E. T.
(2016). Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK Berbasis IFRS. (T. E. IAI,
Ed.) Jakarta: IAI.
Kurrohman, T. (2010). AKUNTANSI, KEKUATAN, PENGETAHUAN: PERAN
AKUNTANSI DALAM MEMBANGUN PERADABAN. Jurnal
Akuntansi Universitas Jember, 41-42.
Lee, T. A., Bishop, A., & Parker, R. H. (2013). Accounting history from the
Renaissance to the present: a remembrance of Luica Pacioli. (T. A. Lee,
A. Bishop, & R. H. Parker, Eds.) New York: Routledge.
Murwanto, R., Khanna, B., & Zijl, T. v. (2011). Global History of Accounting,
Financial Reporting and Public Policy: Asia and Oceania. (G. Previts, P.
Walton, & P. Wolnizer, Eds.) UK: Emerald.
Nurhayati, S., & Wasilah. (2009). Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat.
Pujiyanti, F. (2015). Rahasia Cepat Menguasai Laporan Keuangan Khusus
Dengan Akutansi Dasar: Cara Terbaik dan Tercepat Menguasai
Keuangan. Lembar Pustaka Indonesia.
Purwanti, R. E., & Nugraheni, I. (2001). Siklus Akuntansi. Yogyakarta: Kanisius.
Putri, A. (2010). Perkembangan akuntansi Indonesia. [Online]. Available:
https://media.neliti.com/media/publications/4451-ID-perkembangan-
akuntansi-di-indonesia.pdf . 2:39-40. [Skripsi]
Shatu, Y. P. (2016). Kuasai Detail Akuntansi Perkantoran. PUSTAKA ILMU
SEMESTA.
Sueb, H. M., & Wardini, A. K. (2014). Pengantar Teori Akuntansi. Tangerang:
Universitas Terbuka.
Sukoharsono, E. G. (1995). A power and knowledge analysis of Indonesian
accounting history: social, political and economic forces shaping the
emergence and development of accounting. University of Wollongong.
New South Wales: University of Wollongong Thesis Collection.
TanayaYP. (2011). Dasar-Dasar Ilmu Sejarah. [Online]. Tersedia di

17
AKUNTANSI Dr. Hisar Pangaribuan, S.E., M.B.A., Ak., CA.,CTA

https://sejarawan.wordpress.com/2011/07/18/dasar-dasar-ilmu-sejarah-2/
[23 Juni 2018]

Tedy Heryansyah. 2017. Sejarah Akuntansi di Dunia dan Indonesia. [Internet].


[diunduh 2018 Juni 26]; Tersedia pada:
https://blog.ruangguru.com/sejarah-akuntansi-di-dunia-dan-indonesia

Waluyo. (2008). Akuntansi Pajak (1 ed.). Jakarta: Salemba Empat.


http://e-journal.uajy.ac.id/1262/3/2EM17910.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai