Konsep Pendidikan
Pendidikan mempunyai makna yang cukup luas, tergantung siapa yang
mengartikannya. Menurut Prof Nana Syaodi Sukmadinata (01: 2012) Pendidikan bisa
di artikan sebagai upaya mencerdkan bangsa, menanamkan nilai-nilai moral dan
agama, membina kepribadian, mengajarkan pengetahuan, melatih kecakapan,
keterampilan, memberiakan bimbingan, arahan, tuntunan, teladan, disiplin, dan lain-
lain.
Secara umum pendidikan berkenaan dengan peningkatan kualitas manusia,
pengembangan potensi, kecakapann dan karakteristik generasi muda kearah yang di
harapkan masyarakat.
Pendidikan berintikan interaksi antara pendidik dengan peserta didik, untuk
mencapai tujuan pendidikan. Dalam interaksi pendidikan terjadi saling mempengaruhi
antara pendidik dengan peserta didik.
2. Tujuan Pendidikan
3. Lingkungan Pendidikan
a. Lingkuang fifik
Lingkungan fifik terdiri atas lingkungan lingkungan alam dan lingkungan buatan
manusia, yang merupakan tempat dan sekaligus memberikan dukungan dan kadang
kadangjuga hambatan bagi berlangsungnyaproses pendidikan, proses pendidikan
mendapatkan dukungan dari lingkungan fisik berupa sarana, prasarana, serta fasilitas yang di
gunakan.
b. Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial merupakan lingkungan pergaulan antar manusia,
pergaulan antara pendidik dengan peserta didik serta orang-orang lainnyayang terlibat
dengan interaksi pendidikan.
Interaksi pendidikan di pengaruhi oleh karakteristik pribadi dan corak pergaulan
antar orang-orang yang terlibat dalam interaksi tersebut, baik pihak peserta didik
(siswa), maupun para pendidik (guru), dan pihak lainnya.
c. Lingkungan Intelektual
Lingkungan intelektual merupakan iklim sekitar yang mendorong dan
menunjang perkembangan kemampuan berfikir, lingkungan ini mencakup perangkat
lunak seperti sistem dan program-program pembelajaran, perangkat keras seperti
media dan sumber belajar, serta aktivitas-aktivitas pengembangan dan peneraan
kemampuan berfikir.
4. Bentuk Pendidikan
Pendidikan diberikan melalui bimbingan, pembelajaran, dan latihan. Ketiga kegiatan
tersebut merupakan bentuk-bentuk utama dari proses pendidikan, pendidikan sebenarnya
berfungsi mengembangkan seluruh aspek kepribadian peserta didik secara utuh dan
terintegrasi, tetapi untuk memudahkan pengkajian dan pembahasan biasa diadakan pemilahan
dalam aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, dan fisik-motorik.
Bloom dkk (1976) dalam dalam Sukmadinata (06 : 2012) merumuskan tujuan
pendidikan (pembelajaran) dengan membagi aspek-aspekkepribadian tersebut, yaitu domain
kognitif, afektif, dan psikomotor.
Bimbingan merupakan upaya atau tindakan pendidikan yang lebih terfokus kepada
membantu pengembangan domain afektif, seperti pengembangan nilai, sikap, minat, motivasi,
emosi dan apresiasi. Pembelajaran lebih terarah pada pengembangan domain intelektual atau
kognitif, sedang latihan pada domain psokomotor atau keterampilan.