Makalah Hukum Bisnis Kel. 1
Makalah Hukum Bisnis Kel. 1
Di susun Oleh :
Kelompok 1
Amanda Diffa Aprilia 191010504386
Ayu Rohayu 191010504369
Erika Ghina Almira 191010504415
Dicky Muhamad Haikal 191010504371
Ivtikhatur Rizqiyah 191010504359
Liha Hendrianti 191010504357
Maulida Faradila 191010504431
Nadya Zulfa 191010504366
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PAMULANG
2019/2020
Hukum Kontrak
Dalam pengertian luas, hukum kontrak adalah kesepakatan yang mendefinisikan hubungan
antara dua pihak atau lebih. Kontrak bisa disebut juga perjanjian yang mengikat.
1. Asas konsensualisme
Maksud dari asas konsensualisme adalah lahirnya kontrak ialah pada saat terjadi
kesepakatan, meskipun kontrak itu belum dilaksanakan, tetapi kontrak tersebut sudah
bersifat obligator. Yaitu melahirkan kewajiban bagi para pihak untuk memenuhi isi
kontrak tersebut.
Asas konsensualisme terdapat di dalam Pasal 1320 KUH perdata. Didalam pasal
tersebut berisi 4 syarat keabsahan kontrak.
a. Adanya kesepakatan kehendak
b. Adanya Wewenang / kehendak berbuat menurut hukum
c. Adanya objek/ perihal tertentu
d. Adanya kausa yang di perbolehkan/ halal/ legal.
1. Kesepakatan
2. Kecakapan
3. Hal tertentu
4. Sebab yang halal
Pada dasarnya semua orang atau badan hukum dapat menjadi subyek dalam perjanjian
jual beli yaitu bertindak sebagai penjual atau pembeli dengan syarat yang bersangkutan telah
dewasa dan atau sudah nikah.
Yang menjadi obyek jual beli adalah semua benda bergerak dan tidak bergerak, baik menurut
tumpukan, berat, ukuran, dan timbangannya.
Ada beberapa pengecualian dari obyek perjanjian jual beli :
1. Benda atau barang orang lain
2. Barang yang tidak diperkenankan oleh undang-undang
3. Bertentangan dengan ketertiban
4. Bertentangan dengan Kesusilaan yang baik.
a. Perjanjian Kredit
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang bisa dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank (kreditor)
dengan pihak lain (debitor) yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
b. Perjanjian Leasing (kredit barang)
Leasing berasal dari kata leas (dalam bahasa inggris) adalah perjanjian yang
pembayarannya dilakukan secara angsuran dan hak milik atas barang itu beralih kepada
pembeli setelah angsuran lunas dibayar (Keputusan Menteri Perdagangan No.
34/KP/11/1980).
c. Perjanjian Keagenan dan Distributor
Agen adalah perusahaan nasional yang menjalankan keagenan, sedangkan
keagenanadalah hubungan hukum antara pemegang merk(principal) dan suatu
perusahaan dalam penunjukan untuk melakukan perakitan/pembuatan/manufaktur serta
penjualan / distribusi barang modal atau produk industri tertentu.
d. Perjanjian Franchising dan Lisensi
Franchise adalah pemilik dari sebuah merk dagang, nama dagang, sebuah rahasia
dagang, paten, atau produk (biasanya disebut “franchisor”) yang memberikan lisensi ke
pihak lain biasanya disebut (franchisee) untuk menjual atau member pelayanan dari
produk di bawah nama franchisor. Franchisee biasanya membayar semacam fee (royalti)
kepada franchisor terhadap aktifitas yang mereka lakukan. Franchisee dan franchisor
merupakan dua pihak yang terpisah satu dengan yang lainnya.
Pada dasarnya sumber hukum kontrak dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Sumber Hukum Materiil
Ialah tempat dari mana materi hukum itu diambil. Sumber hukum materil ini merupakan
faktor yang membantu pembentukan hukum, misalnya hubungan sosial, kekuatan politik,
stuasi sosial ekonomi, tradisi (pandangan keagamaan dan kesusilaan), hasil penelitian
ilmiah, perkebangan internasional, dan keadaan geografis.
a. Bidang Industri
b. Bidang Perdagangan
c. Bidang Jasa
d. Bidang Agraris
e. Bidang Ekstraktif
Dalam kegiatan bisnis, ada pula yang membedakannya dalam 3 bidang usaha, yaitu sebagai berikut:
a. Bisnis dalam arti kegiatan perdagangan (Commerce), yaitu keseluruhan kegiatan jual beli yang
dilakukan oleh orang-orang dan badan-badan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri ataupun
antara negara untuk tujuan memperoleh keuntungan.
b. Bisnis dalam arti kegiatan industri (Industry), yaitu kegiatan memproduksi atau menghasilkan
barang-barang yang nilainya lebih berguna dari asalnya.
c. Bisnis dalam arti kegiatan jasa-jasa (Service), yaitu kegiatan yang menyediakan jasa-jasa yang
dilakukan baik oleh orang maupun badan.
Badan Usaha 1
I. Jenis-jenis badan usaha
Jenis-jenis badan usaha dapat dikelompokkan berdasarkan kegiatan yang dilakukan,
kepemilikan modal, dan wilayah Negara.
1. Jenis badan usaha berdasarkan kegiatan yang dilakukan, terdiri dari:
1. Badan Usaha Ekstraktif: Badan usaha ini mengambil apa yang telah tersedia di alam.
Contoh badan usaha ekstraktif: PT Pertamina dan PT Bukit Asam.
2. Badan Usaha Agraris: Badan usaha ini berusaha membudidayakan tumbuh-tumbuhan
atau segala kegiatan yang berkaitan dengan pertanian. Contoh badan usaha agraris:
PT Perkebunan Negara, Badan Usaha Pembibitan, dan Badan Usaha Tambak.
3. Badan Usaha Industri: Badan usaha ini berusaha meningkatkan nilai ekonomi barang
dengan jalan mengubah bentuknya. Contoh badan usaha industri: PT Kimia Farma.
4. Badan Usaha Perdagangan: Badan usaha ini bergerak dalam aktivitas yang
berhubungan dengan menjual dan membeli barang tanpa mengubah bentuknya untuk
memperoleh keuntungan. Contoh badan usaha perdagangan: PT Matahari.
5. Badan Usaha Jasa: Badan usaha ini memenuhi kebutuhan konsumen dengan jalan
menyediakan jasa kepada masyarakat. Contoh badan usaha jasa: PT Bank Rakyat
Indonesia.
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan perusahaan dimana tempat kegiatan usaha,
modal, manajemennya ditangani oleh satu orang, dan orang tersebut adalah pemilik
modal dan pemimpin perusahaan. Tanggung jawab perusahaan perorangan adalah tidak
terbatas.
Ciri-ciri perusahaan perseorangan:
1. Dimiliki oleh perorangan;
2. Pengelolaan terbatas atau sederhana;
3. Modal tidak terlalu besar;
4. Kelangsungan hidup usaha bergantung pada pemilik perusahaan.
Kelebihan Koperasi
1. Sisa hasil usaha yang dihasilkan oleh koperasi akan dibagi kepada anggota;
2. Anggota koperasi berperan jadi konsumen dan produsen sekaligus;
3. Seseorang yang akan menjadi anggota koperasi atau yang ingin atau yang sudah
menjadi anggota, bukan karena terpaksa, melainkan keinginannya sendiri untuk
memperbaiki hidupnya;
4. Mengutamakan kepentingan anggota.
Kekurangan Koperasi
1. Modal terbatas;
2. Daya saing lemah;
3. Tidak semua anggota memiliki kesadaran berkoperasi.
Badan Usaha 2
1) Ciri-ciri BUMN :
a. pengawasan dan kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha berada di tangan
pemerintah.
b. Pemerintah berwenang menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
c. Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
d. Melayani kepentingan umum atau pelayanan kepada masyarakat.
e. Merupakan lembaga ekonomi yang tidak mempunyai tujuan utama mencari keuntungan, tetapi
dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
f. Merupakan salah satu stabilisator perekonomian negara.
g. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang dipisahkan.
h. Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki oleh masyarakat,
besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51% sahamnya dimiliki oleh negara.
1. Perjan
Perjan merupakan salah satu bentuk badan usah yang seluruh modalnya dimiliki oleh
Pemerintah. Kemudian perjan fokus melayani masyarakat. Namun karena selalu fokus
pada masyarakat dan tanpa adanya pemasukan untuk menanggulangi hal tersebut, maka
sudah tidak terapkan lagi. Contoh Perjan : PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api),
sekaran menjadi PT. KKAI.
2. Perum
Perum ibarat perubahan dari Perjan. Sama seperti perjan, namun perum berorientasi pada
profit atau mencari keuntungan. Perum dikelola oleh negara dan karyawan berstatus sebagai
Pegawai Negeri. Walaupun sudah berusaha mencari keuntungan namun tetap saja merugi,
sehingga Negara menjualnya ke publik dan pada akhirnya berganti nama menjadi Persero.
Ciri-ciri Perusahaan Umum (Perum):
Melayani kepentingan masyarakat umum.
Dipimpin oleh seorang direksi/direktur.
Mempunyai kekayaan sendiri dan bergerak di perusahaan swasta. Artinya, perusahaan umum
(PERUM) bebas membuat kontrak kerja dengan semua pihak.
Dikelola dengan modal pemerintah yang terpisah dari kekayaan negara.
Pekerjanya adalah pegawai perusahaan swasta.
Memupuk keuntungan untuk mengisi kas negara.
Modalnya berasal dari kekayaan Negara yang dipisahkan.
Dapat menghimpun dana sendiri dari berbagai pihak.
3. Persero
Persero merupakan salah satu bentuk badan usaha yang dikelola oleh Negara. Tidak
seperti Perjan dan Perum. Selain mencari keuntungan, Persero juga mendedikasikan untuk
pelayanan masyarakat.
Ciri-ciri Persero :
1. Tujuan utamanya mencari laba (Komersial)
2. Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang
berupa saham-saham
3. Dipimpin oleh direksi
4. Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta
5. Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan) (Persero)
6. Tidak memperoleh fasilitas negara
Contoh Persero : PT. Kereta Api Indonesia, PT. Perusahaan Listrik Negara, PT. Pos
Indonesia dan masih banyak lagi.
1. Firma (Fa)
Firma merupakan badan usaha yang didirikan oleh 2 orang atau lebih dimana tiap
anggota bertanggung jawab penuh atas perusahaan. Modal firman berasal dari anggota
pendiri. Untuk laba atau keuntungan dibagikan kepada anggota dengan perbandingan
sesuai akta sewaktu pendiriannya.
Ciri-ciri Firma :
1. Para sekutu aktif dalam mengelola perusahaan
2. Tanggung jawab tak terbatas atas segala resiko yang terjadi
3. Akan berakhir jika salah satu anggota mengundurkan diri atau meninggal dunia.
Kelebihan :
1. Mudah, tak perlu banyak persyaratan namun perlu kesepakatan para pihak yang
akan mendirikan firma.
2. Tidak terlalu memerlukan akta formal karena menggunakan akta dibawah tanda
tangan
3. Modal lebih cepat cair
4. Lebih mudah berkembang
Kekurangan :
1. Punya tanggung jawab yang tak terbatas apabila ada resiko
2. Bisa mengancam kelangsungan hidup perusahaan bila salah satu pendiri meninggal
dunia atau mengundurkan diri
3. Sulit dalam peralihan pimpinan dan sering terjadi konflik internal
4. Kesulitan menghimpun dana besar serta mengikuti tender dalam jumlah tertentu
1. Sekutu aktif adalah anggota yang memimpin/ menjalankan perusahaan dan bertanggung
jawab penuh atas utang- utang perusahaan.
2. Sekutu pasif / sekutu komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya
kepada sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu
pasif bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam.
Ciri – ciri CV :
1. Didirikan minimal 2 orang, dimana satu orang bertindak sebagai Persero aktif, dan
satunya lagi sebagai persero pasif
2. Seorang persero aktif akan bertindak mengurus perseroan. Sehingga ia akan
bertanggung jawab penuh atas segala resiko.
3. Persero pasif hanya bertindak sebagai sleeping partner. Dimana dia hanya
bertanggung jawab sebesar modal yang ia setorkan ke dalam perseroan.
Kelebihan :
1. Bentuk CV sudah dikenal masyarakat, sehingga memudahkan perusahaan ikut dalam
berbagai kegiatan.
2. CV mudah memperloleh modal karena pihak perbankan mempercayainya.
3. Lebih mudah berkembang karena dipegan orang yang ahli dan dipercaya.
4. CV lebih fleksibel
5. Pembagian keuntungan diberikan pada sekutur Komanditer dan tak kena pajak
penghasilan
Kekurangan :
1. Untuk mendirikan CV lebih ribet, karena melalui akta notaris dan didaftarkan ke
Departmen Kehakiman.
2. Status hukum badan usaha CV jarang dipilih oleh pemilik modal atau beberapa
proyek besar
3. PT ( Perseroan Terbatas )
Merupakan badan hukum perusahaan yang banyak diminati pengusaha, Karena badan
hukum ini punya kelebihan dibanding lainnya. Seperti luasnya badan usaha yang bisa
dimiliki, bebas dalam pergerakan bidang usaha dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas
hanya pada modal yang disetorkan.
Ciri – ciri PT :
1. Kewajiban terhadap pihak luar hanya terbatas pada modal yang disetorkan.
Mudah dalam peralihan kemepimpinan.
2. Usia PT tidak terbatas.
3. Mampu untuk menghimpun dana dalam jumlah yang besar.
4. Bebas untuk melakukan berbagai aktivitas bisnis.
5. Mudah mencari karyawan
6. Dapat dipimpin oleh orang yang tidak memiliki saham.
7. Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden
Kelebihan PT :
1. Mudah dalam peralihan kepemimpinan.
2. Mudah memperoleh tambahan modal.
3. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin.
4. Lebih efisien dalam manajemen pengolahan sumber-sumber modal.
Kekurangan PT :
1. Pajaknya berganda antara Pajak Penghasilan dan Pajak Deviden.
2. Pendiriannya memerlukan akta notaris dan ijin khusus usaha tertentu.
3. Biaya pembentukan PT relatif tinggi.
4. Terlalu terbuka dalam pelaporan kepada pemegang saham.
4. Yayasan
Yayasan merupakan salah satu bentuk – bentuk badan usaha, namun yayasan tidak
mencari untung. Jadi lebih ke kepentingan sosial dan berbadan hukum.
DAFTAR PUSTAKA
Hukum kontrak
1. https://www.google.com/amp/s/tommirrosandy.wordpress.com/2011/02/13/pengantar-
hukum-kontrak/amp/
2. https://rohmadijawi.wordpress.com/hukum-kontrak/
3. https://melania979.wordpress.com/2016/04/18/pengertian-syarat-sahnya-asas-asas-dan-
sumber-hukum-kontrak/
4. http://amrin4cute.blogspot.com/2014/11/makalah-hukum-kontrak.html
5. https://www.academia.edu/11453127/A._ISTILAH_DAN_PENGERTIAN_HUKUM_
KONTRAK
1. https://www.eduspensa.id/bentuk-bentuk-badan-usaha/
2. https://id.scribd.com/doc/97768879/Ppt-Badan-Usaha
3. https://www.academia.edu/7084345/BAB_IX_BENTUK-
BENTUK_BADAN_USAHA_1