Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KELOMPOK 1

MANAJEMEN PENDIDIKAN

Judul: Manajemen Peserta Didik


Dosen Pembina: Dr. Sri Uchtiawati, M.Si.

Nama:
Feryna Anisatul A. (170402008)
Novita Wicaksono (170402010)
Nanda Eka D. (170402014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Lembaga pendidikan merupakan lembaga terencana, terorganisasi dan didalamnya
terdapat aturan-aturan untuk kelancaran dan kesuksesan dalam pelaksanaan pembelajaran di
lembaga pendidikan. Ada beberapa manajemen yang terdapat di lembaga pendidikan masing-
masing. Mulai dari manajemen peserta didik, manajemen kurikulum, manajemen personalia,
manajemen sarana prasarana, manajemen keuangan, manajemen hubungan sekolah dengan
masyarakat, dll. Dalam dunia pendidikan, peserta didik menjadi tolak ukur kesuksesan dalam
proses belajar mengajar. Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan
terhadap peserta didik mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka
lulus sekolah. Knezevich (1961) mengartikan manajemen peserta didik atau pupil personnel
administration sebagai suatu layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan,
pengawasan dan layanan siswa di kelas dan di luar kelas seperti: pengenalan, pendaftaran,
layanan individual seperti pengembangan keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai
ia matang di sekolah.
Secara sosiologis, peserta didik mempunyai banyak kesamaan. Adanya kesamaan-
kesamaan yang dipunyai anak inilah yang melahirkan kensekuensi kesamaan hak-hak yang
mereka punyai. Kesamaan hak-hak yang dimiliki oleh anak itulah, yang kemudian
melahirkan layanan pendidikan yang sama melalui sistem persekolahan (schooling).
Pendidikan melalui sistem schooling dalam realitasnya lebih bersifat massal ketimbang
bersifat individual.
Proses pelayanan peserta didik yang dilakukan oleh sekolah yaitu pada pelayanan
persamaan dan perbedaan dari masing-masing peserta didik. Pelayanan persamaan dan
perbedaan sama-sama diarahkan agar peserta didik dapat berkembang seoptimal mungkin
sesuai dengan kemampuannya. Maka dari itu, di butuhkan managemen peserta didik yang
baik agar tercapainya hasil yang igin dicapai dalam proses belajar mengajar.

1
BAB II
KAJIAN TEORI

1. Pengertian Manajemen Peserta Didik


Manajemen peserta didik berasal dari gabungan kata “manajemen” dan “peserta didik”.
Dalam makna bahasa, manajemen berarti ketatalaksanaan dan tata pimpinan. Sedangkan
dalam makna teoritik, manajemen berarti ilmu atau seni mengatur pemanfaatan Sumber Daya
Manusia (SDM) dan sumber daya lain secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan
tertentu. Andrew F. Sikula mengemukakan bahwa manajemen pada umumnya dikaitkan
dengan aktivitas-aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan,
pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang
dimiliki perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.
Dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu
usaha dapat berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan
pengaturan serta mempergunakan atau mengikutsertakan semua potensi yang ada baik
personal maupun material secara efektif dan efisien.
Menurut Suharsimi Arikunto (1986) bahwa peserta didik adalah siapa saja yang
terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan. Secara etimologis, peserta didik
adalah anak didik yang mendapat pengajaran ilmu. Sedangkan secara terminologi, peserta
didik adalah anak didik atau individu yang mengalami perubahan, perkembangan sehingga
masih memerlukan bimbingan dan arahan dalam membentuk kepribadian serta sebagai
bagian dari struktural proses pendidikan. Pengertian peserta didik menurut ketentuan umum
Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang
tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu. Dalam jenjang pendidikan dasar
dengan satuan pendidikan yang meliputi SD, MI, atau bentuk lain yang sederajat, pendidikan
dasar lanjutan yang berbentuk SMP dan MTs, atau bentuk lain yang sederajat, serta pada
jenjang pendidikan menengah dengan satuan pendidikan yang meliputi SMA, SMK, MA, dan
MAK atau bentuk lain yang sederajat, peserta didik disebut juga dengan “siswa”. Sedangkan
pada jenjang pendidikan tinggi peserta didik disebut juga dengan “mahasiswa”.
Dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah orang yang mendapatkan pelayanan
pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya agar tumbuh dan berkembang
dengan baik serta mempunyai kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh
pendidiknya.
Jadi, manajemen peserta didik adalah suatu pengaturan terhadap peserta didik di
sekolah sejak peserta didik masuk sampai dengan peserta didik lulus, bahkan menjadi alumni.
2. Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik
Tujuan manajemen peserta didik dibagi menjadi 2 yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar
kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah), lebih
lanjut, proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan dengan lancar, tertib dan teratur
sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan
secara keseluruhan. Adapun tujuan khusus manajemen peserta didik adalah sebagai berikut :

2
a. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan psikomotor peserta didik.
b. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat
peserta didik.
c. Menyalurkan aspirasi, harapan, dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
d. Dengan terpenuhinya tujuan-tujuan khusus sebelumnya, diharapkan peserta didik
dapat mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut, dapat belajar
dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.
Fungsi manajemen peserta didik juga dibagi menjadi 2 yaitu fungsi umum dan fungsi
khusus. Fungsi umum manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik
untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi
individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.
Selain itu, terdapat fungsi manajemen peserta didik secara khusus yaitu :
a. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan individualitas peserta didik, ialah agar
peserta didik dapat mengembangkan potensi individualitasnya tanpa banyak
terhambat. Potensi-potensi bawaan tersebut meliputi : kemampuan umum
(kecerdasan), kemampuan khusus (bakat), dan kemampuan lainnya.
b. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik, ialah agar
peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya, dengan orang tua dan
keluarganya, dengan lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan sosial
masyarakatnya. Fungsi ini berkaitan dengan hakekat peserta didik sebagai makhluk
sosial.
c. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta didik, ialah
agar peserta didik dapat menyalurkan hobi, kesenangan dan minatnya. Hobi,
kesenangan, dan minat peserta didik demikian patut disalurkan agar dapat menunjang
perkembangan diri peserta didik secara keseluruhan.
d. Fungsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan peserta
didik, ialah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya. Kesejahteraan demikian
sangat penting karena dengan demikian ia akan juga turut memikirkan kesejahteraan
sebayanya.
3. Prinsip-Prinsip Manajemen Peserta Didik
Agar tujuan dan fungsi manajemen peserta didik dapat terlaksana, maka ada beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya. Adapun prinsip-prinsip manajemen
peserta didik adalah sebagai berikut :
a. Manajemen peserta didik dipandang sebagai bagian dari keseluruhan manajemen
sekolah. Sehingga, harus mempunyai tujuan yang sama dan mendukung terhadap
tujuan manajemen secara keseluruhan. Hal ini karena didalam manajemen sekolah
terdapat sub sistem yang tentunya dikelola untuk saling terkait antara manajemen
peserta didik dengan manajemen sekolah yang ditempatkan dalam kerangka
manajemen pendidikan.
b. Segala bentuk kegiatan manajemen peserta didik haruslah mengemban misi
pendidikan dan dalam rangka mendidik para peserta didik. Dengan demikian, segala
bentuk kegiatan haruslah diarahkan untuk mendidik peserta didik dan bukan untuk
tujuan lain.

3
c. Kegiatan-kegiatan manajemen peserta didik haruslah diupayakan untuk
mempersatukan peserta didik yang mepunyai aneka ragam latar belakang dan punya
banyak perbedaan. Perbedaan-perbedaan yang ada pada peserta didik, tidak
diarahkan bagi munculnya konflik diantara mereka melainkan justru mempersatukan
dan saling memahami serta menghargai.
d. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan
terhadap pembimbingan peserta didik. Karena peserta didik mendapat bimbingan,
maka haruslah ada ketersediaan dari pihak yang dibimbing agar antara pembimbing
dan peserta didik saling menghargai serta terjadi keterpaduan.
e. Kegiatan manajemen peserta didik haruslah mendorong dan memacu kemandirian
peserta didik. Prinsip kemandirian akan bermanfaat bagi peserta didik baik ketika di
sekolah maupun di masyarakat. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan pada diri
peserta didik sedikit demi sedikit dan menanamkan rasa percaya diri.
f. Segala bentuk yang diberikan kepada peserta didik dan yang selalu diupayakan oleh
kegiatan manajemen peserta didik haruslah fungsional bagi kehidupan peserta didik
baik di sekolah maupun bagi masa depannya.
4. Pendekatan Manajemen Peserta Didik
Ada dua macam pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan proses manajemen
peserta didik , diantaranya :
a. Pendekatan Kuantitatif (The kuantitative approach)
Pendekatan ini menitik beratkan pada segi-segi administrasi dan birokratif
lembaga pendidikan. Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan dapat memenuhi
tuntutan-tuntutan dan harapan-harapan lembaga pendidikan tempat peserta didik itu
berada. Wujud pendekatan ini dalam manajemen peserta didik adalah :
mengharuskan kehadiran secara mutlak bagi peserta didik di sekolah, memperketat
presensi, penuntutan disiplin yang tinggi, menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
kepadanya. Dengan demikian diharapkan peserta didik menjadi mampu.
b. Pendekatan Kualitatif (The kualitative approach)
Pendekatan ini bertujuan untuk membuat peserta didik menjadi senang dan
sejahtera. Asumsi pendekatan ini adalah jika peserta didik senang dan sejahtera,
maka mereka dapat belajar dengan baik, serta mereka menjadi senang
mengembangkan dirinya sendiri di lembaga pendidikan yang ditempati yaitu sekolah.
Pendekatan ini juga menekankan perlunya situasi yang kondusif dan menyenangkan
bagi pengembangan diri secara optimal.
Diantara kedua pendekatan tersebut memiliki kecenderungan yang saling terkait dalam
proses manajemen peserta didik. Keterkaitan pendekatan keduanya dapat disebut sebagai
pendekatan terpadu, dimana peserta didik diminta untuk dapat memenuhi tuntutan-tuntutan
administratif dan birokratif dari sekolah yang bersangkutan, tetapi disisi lain sekolah juga
menawarkan intensif-intensif lain yang dapat memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan peserta
didik. Dengan kata lain, peserta didik diminta untuk menyelesaikan tugas-tugas dari sekolah,
tetapi sekolah juga memberikan situasi yang kondusif bagi peserta didik untuk menyelesaikan
tugasnya. Hal tersebut dilakukan dalam rangka mendisiplinkan peserta didik dalam
penyelesaian tugas-tugasnya.

4
5. Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik
Jika dilihat dari proses memasuki sekolah hingga peserta didik lulus dari lembaga
pendidikan, terdapat 4 bagian penting dalam manajemen peserta didik, yaitu:
a. Perencanaan terhadap peserta didik
Perencanaan terhadap peserta didik menyangkut perencanaan penerimaan
peserta baru, kelulusan, jumlah putus sekolah dan kepindahan.
Perencanaan terhadap peserta didik, yaitu meliputi kegiatan:
 Analisis kebutuhan peserta didik, yaitu penetapan siswa yang dibutuhkan oleh
lembaga pendidikan yang meliputi:
1. Merencanakan jumlah peserta didik yang akan diterima dengan pertimbangan
daya tampung atau jumlah kelas yang tersedia, serta pertimbangan rasio murid
dan guru. Rasio murid dan guru yang ideal adalah 1:3.
2. Menyusun program kegiatan kesiswaan, yaitu visi dan misi sekolah, minat dan
bakat peserta didik, sarana dan prasarana yang ada, tenaga kependidikan dan
anggaran yang tersedia.
 Rekruitmen peserta didik di sebuah lembaga pendidikan pada hakikatnya
merupakan proses pencarian, menentukan dan menarik peminat yang nantinya
akan menjadi peserta didik di lembaga sekolah yang bersangkutan.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam kegiatan ini adalah:
1. Pembentukan panitia penerimaan peserta didik baru, penyusunan panitia ini
dilakukan secara musyawarah yang meliputi dari semua unsur guru, tenaga TU
dan dewan sekolah atau komite sekolah.
2. Pembuatan dan pemasangan pengumuman penerimaan peserta didik baru yang
dilakukan secara terbuka. Informasi yang harus ada dalam pengumuman
tersebut adalah gambaran singkat lembaga, pesyaratan pendaftaran peserta didik
baru (syarat umum dan syarat khusus), cara pendaftaran, waktu pendaftaran,
tempat pendaftaran, biaya pendaftaran, waktu dan tempat seleksi dan
pengumuman hasil seleksi.
 Seleksi peserta didik, yaitu kegiatan pemilihan calon peserta didik untuk
menentukan diterima atau tidaknya calon peserta didik menjadi peserta didik di
lembaga pendidikan tersebut berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Sistem seleksi ini dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Nilai Ujian Akhir Nasional (UAN),
2. Penulusuran Minat dan Kemampuan (PMDK)
3. Seleksi berdasarkan hasil tes masuk.
Peserta didik yang mendaftar di lembaga pendidikan diwajibkan mengikuti
serangkaian tes yang telah ditentukan oleh pihak lembaga pendidikan. Jika
peserta didik dapat menyelesaikan tes dengan baik dan memenuhi kriteria yang
telah ditentukan, maka ia akan diterima. Sebaliknya jika mereka tidak dapat
menyelesaikan tugas berdasarkan kriteria yang telah ditentukan, yang
bersngkutan tidak diterima sebagai peserta didik.

5
b. Pembinaan peserta didik
Pembinaan peserta didik dilakukan supaya peserta didik mendapatkan
bermacam-macam pengalaman belajar untuk bekal kehidupannya dimasa yang akan
datang.
Pembinaan tersebut meliputi layanan-layanan khusus yang menunjang manajemen
peserta didik, di antaranya:
 Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan Bimbingan dan Konseling merupakan proses pemberian bantuan
terhadap peserta didik agar perkembangannya optimal sehingga peserta didik dapat
mengarahkan dirinya dalam bertindak dan bersikap sesuai dengan norma, tuntutan
dan situasi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
Bimbingan dan konseling membantu pendidik dalam menyesuaikan program
pengajaran yang disesuaikan dengan bakat dan minat peserta didik serta membantu
peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan bakat dan minat peserta didik untuk
mencapai perkembangan yang optimal.
 Layanan Perpustakaan
Perpustakaan merupakan perangkat kelengkapan pendidikan dalam mencapai
tujuan pendidikan di lembaga pendidikan. Perpustakaan dapat menjadi penyedia
bahan pustaka yang memperkaya dan memperluas cakrawala pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, membantu peserta didik dalam mengadakan
penelitian, memperdalam pengetahuan berkaitan dengan subjek yang diamati, serta
meningkatkan minat baca.
 Layanan Kantin
Layanan kantin sangat diperlukan di tiap sekolah agar terpenuhinya kebutuhan
anak terhadap makanan yang bersih, bergizi dan higienis sehingga kesehatan
peserta didik terjamin selama di sekolah. Peranan lain dengan adanya kantin di
sekolah supaya peserta didik tidak harus keluar dari lingkungan sekolah.
 Layanan Kesehatan
Untuk pemeliharaan kesehatan di sekolah biasanya terdapat layanan kesehatan
yang dibentuk dalam sebuah wadah yang bernama Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS). Sasaran utama UKS untuk meningkatkan atau membina kesehatan siswa
dan lingkungan hidupnya. UKS memiliki program, yaitu mencapai lingkungan
hidup yang sehat, pendidikan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan di sekolah.
 Layanan Transportasi
Sarana transportasi bagi peserta didik sebagai penunjang untuk kelancaran
proses belajar mengajar, biasanya layanan transport diperlukan bagi peserta didik
di tingkat sekolah dasar.
 Layanan Asrama
Bagi peserta didik layanan asrama sangat berguna untuk mereka yang jauh
dari keluarga sehingga membutuhkan tempat tinggal yang nyaman untuk mereka
beristirahat. Biasanya yang mengadakan layanan asrama adalah di tingkat sekolah
menengah dan perguruan tinggi.

6
c. Evaluasi kegiatan peserta didik
Evaluasi kegiatan peserta didik merupakan kegiatan menilai proses dan hasil
belajar peserta didik, baik kegiatan kurikuler, ko-kurikuler, maupun ekstrakurikuler.
Evaluasi hasil belajar peserta didik perlu dilakukan dan diketahui untuk melihat
sejauh mana perkembangan peserta didik dalam kurun waktu tertentu atau dari waktu
ke waktu. Evaluasi juga bermanfaat bagi peserta didik untuk mengetahui seberapa
besar perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor mereka selama mengikuti
pendidikan.
d. Mutasi peserta didik
Mutasi peserta didik adalah perpindahan peserta didik dari suatu lembaga
pendidikan ke lembaga pendidikan yang lain atau perpindahan peserta didik yang
berada dalam sekolah. Oleh karena itu, ada dua jenis mutasi peserta didik, yaitu:
1. Mutasi Ekstern, merupakan perpindahan peserta didik dari satu sekolah ke sekolah
lain.
2. Mutasi Intern, merupakan perpindahan peserta didik dalam suatu sekolah.

7
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
TERKAIT MANAJEMEN PESERTA DIDIK

Permasalahan dan Solusi


1. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online tingkat Sekolah Menengah Pertama
(SMP) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten pada September 2018, gagal dan
berlangsung sangat amburadul. Banyak orang tua yang protes dan mengeluh mengenai
PPDB online dikarenakan banyak kekacauan yang terjadi saat seleksi. Salah satu wali
murid tersebut bernama Bapak Dody Wijaya, Beliau telah memprotes masalah tersebut
kepada Wali kota Tangerang Selatan, Ibu Airin Rachmi Diany karena pihak dinas lambat
dalam mengatasi permasalahan yang ada. Permasalahan tersebut diantaranya yaitu,
banyak NEM (nilai ebtanas murni) peserta didik baru yang tinggi tetapi tidak masuk
dalam seleksi sedangkan nilai yang rendah masuk dalam seleksi, banyak nama calon
peserta didik baru yang tertulis lebih dari satu kali (double) bisa masuk dalam seleksi
penerimaan peserta didik baru, serta server yang mengalami kerusakan sehingga tidak
dapat melakukan pendaftaran PPDB online.
Solusi:
a. Dinas Komunikasi dan Informasi yang menangani PPDB online harus menyediakan
posko aduan yang disiagakan selama 24 jam penuh untuk menangani dan menjawab
persoalan atau kendala-kendala yang dialami oleh orang tua calon peserta didik baru.
Posko aduan yang terdapat di website PPDB online yaitu seperti layanan yang
dilengkapi langsung dengan kolom aduan khusus yang dapat digunakan bagi orang
tua calon peserta didik baru yang mengalami kesulitan saat proses PPDB online.
b. Dinas Pendidikan harus memberikan solusi sementara terkait akses sistem yang rusak,
seperti mencoba masuk ke dalam sistem dengan membuat akun baru, tanpa
menghapus akun yang lama. Hal ini dilakukan sementara untuk me-refresh server saat
mencoba masuk dengan akun yang berbeda.
c. Petugas PPDB online harus memperbaiki ulang sistem yang digunakan dalam proses
penyeleksian calon peserta didik baru. Seperti, membuat sistem yang dapat mengatur
nomor urut calon peserta didik baru berdasarkan pemasukan nilai dari yang tinggi ke
rendah, serta membuat sistem yang dapat mengatur penolakan saat terjadi data calon
peserta didik dengan identitas yang sama untuk mencegah terjadinya data ganda.
2. Permasalahan yang kedua ini tentang pemetaan kelas peserta didik di MAM 02 Paciran-
Lamongan. Proses pemetaan kelas peserta didik menggunakan tes, dimana tes itu akan
dipergunakan untuk membagi peserta didik masuk ke dalam kelas excellent maupun
reguler. Untuk kelas excellent diisi oleh peserta didik yang pintar (memiliki kemampuan
belajar diatas rata-rata) sedangkan untuk kelas reguler diisi oleh peserta didik yang
standar (memiliki kemampuan belajar rata-rata). Dalam perbedaan kelas seperti ini,
membuat peserta didik yang pintar bertambah semakin pintar sedangkan untuk peserta
didik yang standar (memiliki kemampuan belajar rata-rata) akan sulit mengalami
kemajuan dalam belajar.

8
Solusi:
Untuk pemetaan kelas alangkah baiknya tidak ada perbedaan dalam pengelompokkan
kemampuan belajar peserta didik. Tes yang dilakukan sebaiknya untuk membagi peserta
didik yang memiliki kemampuan belajar di atas rata-rata agar ditempatkan pada beberapa
kelas dan dicampur dengan peserta didik yang memiliki kemampuan belajar rata-rata
(standar). Hal ini diharapkan dapat memacu semangat dalam belajar karena adanya
persaingan untuk menjadi peserta didik yang unggul dalam suatu kelas, serta diharapkan
bagi peserta didik yang memiliki kemampuan standar dapat menjadi pintar, karena dalam
pertemanan atau pergaulan sangat berpengaruh bagi proses belajar peserta didik di suatu
sekolah.

9
BAB IV
PENUTUP

1. Kesimpulan
Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan agar suatu usaha dapat
berjalan dengan baik memerlukan perencanaan, pemikiran, pengarahan, dan
pengaturan serta mempergunakan atau mengikutsertakan semua potensi yang ada baik
personal maupun material secara efektif dan efisien. Sedangkan peserta didik adalah
orang yang mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya agar tumbuh dan berkembang dengan baik serta mempunyai
kepuasan dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh pendidiknya.
Manajemen peserta didik adalah suatu pengaturan terhadap peserta didik di
sekolah sejak peserta didik masuk sampai dengan peserta didik lulus, bahkan menjadi
alumni. Tujuannya adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar menunjang
proses pembelajaran, sehingga dapat berjalan dengan lancar, tertib, dan teratur, serta
dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan yang ditetapkan.
2. Saran
Sebagai seorang Pendidik, harus mampu mengatur dan mendidik para peserta
didik dengan baik agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik. Oleh karena
itu, Pendidik harus mengenal karakteristik peserta didik agar bisa mengembangkan
minat peserta didik tersebut.

10
DAFTAR PUSTAKA

http://arshaeducation.blogspot.com/2016/05/makalah-manajemen-peserta-didik.html

http://lilisaryanti.blogspot.com/2015/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://yennytd1.blogspot.com/2016/11/makalah-manajemen-peserta-didik.html

http://metro.sindonews.com/read/1321540/170/ppdb-online-tangsel-kacau-siswa-nilai-
rendah-geser-nem-tinggi.html

11

Anda mungkin juga menyukai