Anda di halaman 1dari 4

C.

Manfaat Tanaman Sambiloto (Andrographis paniculata)

1. Manfaat secara etnobotani


Tanaman sambiloto merupakan tanaman yang bertahun-tahun telah dikenal
oleh masyarakat asia dan eropa dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Masyarakat
benua asia dan eropa biasa memanfaatkan tanaman sambiloto bagian daun dan
akarnya. Tanaman ini lebih dikenal untuk menurunkan suhu tubuh yang melebihi
normal/ menurunkan demam dan dapat menghilangkan racun yang ada dalam tubuh.
Tanaman ini juga direkomendasikan untuk kasus kusta, gonore, kudis, erupsi kulit
(kemerahan), demam kronis dan demam akut (Hossain dkk., 2014).

2. Manfaat Tanaman Sambiloto


Menurut formularium ramuan obat tradisional Indonesia tahun 20017 manfaat
tanaman sambiloto yaitu sebagai penurun demam, pencegahan dan pengobatan flu,
encok/ pegal linu dan diare.
a. Penurun demam
Kandungan senyawa dalam sambiloto yang mampu menurunkan suhu tubuh
atau sebagai antipiretik adalah andrographolid dan flavonoid. Andrographolid dan
flavonoid bekerja dengan menghambat sintesis prostaglandin, sehingga dapat
menurunkan demam. Uji pra-klinis telah dilakukaan untuk mengetahui efek
antipiretik pada hewan coba tikus. Penelitian Akintola dkk (2018) menunjukkan
bahwa ekstrak daun metanol sambiloto dapat menurunkan suhu tubuh tikus yang
diinduksi pireksia.
b. Pencegahan dan Pengobatan Flu
Penelitian uji klinis fase 1 dengan menggunakan pasien pilek dewasa
sebanyak 61 orang. Pasien diberikan terapi dengan menggunakan tablet Kan Jang
(terbuat dari ekstrak A. paniculata kering) selama 5 hari dengan dosis 1200
mg/hari. Pada hari ke 4 pasien sudah menunjukkan peningkatan klinis/ periode
penyembuhan yang dapat diamati (Hossain dkk., 2014). Kandungan senyawa
pada andrographolid dipercaya dapat meningkatkan sekresi hidung (Jayakumar
dkk., 2013).
c. Encok/ Pegal linu
Encok/ pegal linu merupakan tanda dari adanya inflamasi. Kandungan
senyawa andrographolide pada tanaman sambiloto secara signifikan mengurangi
peradangan yang dengan menghambat produksi nitric oxide (NO) dan
lipopolisakarida (LPS). Uji pra-klinis dilakukan pada tikus yang diinduksi
karagenan secara subplantar, kemudian volume kaki diukur dengan
plethismometer. Pada percobaan yang dilakukan oleh Suebsasana dkk (2009)
menunjukkan bahwa isolasi kandungan senyawa sambiloto yang digunakan untuk
antiinflamasi dapat menurukan volume kaki.
d. Diare
Penelitian yang mendukung bahwa sambiloto memiliki efek antidiare telah
dilakukan pada tikus wistar yang diinduksi minyak jarak. Pemberian ekstrak daun
sambiloto pada dosis 400 mg/kg BB memberikan efek yang sebanding dengan
loperamide (Ukpanukpong dkk., 2018). Senyawa tanin pada tanaman sambiloto
memiliki efek antidiare dengan mekanisme aksi sebagai astringent. Mekanisme
tanin sebagai astringen adalah dengan menciutkan permukaan usus atau zat yang
bersifat proteksi terhadap mukosa usus dan dapat menggumpalkan protein. Oleh
Karena itu senyawa tanin dapat membantu menghentikan diare (Nurhalimah dkk.,
2015).
Potensi manfaat farmakologi lain tanaman sambiloto yang tidak masuk ke
dalam formularium nasional adalah antidiabetes, hepatoprotektor, antimikroba dan
antiparasit, antikanker dan antihiperlipidemia (Jayakumar dkk., 2013).
Daftar Pustaka

Akintola, A. O., B. D. Kehinde, R. O. Adeyi, dan A. G. Adewoyin. 2018. Antipyretic


activity of methanolic leaf extract of andrographis paniculata on brewer ’s yeast
induced pyrexia in experimental animals. World Journal of Pharmacy and
Pharmaceutical Sciences. 7(7)
Hossain, S., Z. Urbi, A. Sule, dan K. M. H. Rahman. 2014. Andrographis paniculata (
burm . f .) wall . ex nees : a review of ethnobotany , phytochemistry , and
pharmacology. The Scientific World Journal. 5.
Jayakumar, T., C. Hsieh, J. Lee, dan J. Sheu. 2013. Experimental and clinical
pharmacology of andrographis paniculata and its major bioactive
phytoconstituent andrographolide. 2013(Figure 1)
Nurhalimah, H., N. Wijayanti, dan T. D. Widyaningsih. 2015. Efek antidiare ekstrak
daun beluntas (pluchea indica l.) terhadap mencit jantan yang diinduksi bakteri
salmonella thypimurium. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 3(3):1083–1094.
Suebsasana, S., P. Pongnaratorn, J. Sattayasai, T. Arkaravichien, dan S. Tiamkao.
2009. Analgesic , antipyretic , anti-inflammatory and toxic effects of
andrographolide derivatives in experimental animals analgesic , antipyretic ,
anti-inflammatory and toxic effects of andrographolide derivatives in
experimental animals. (September)
Ukpanukpong, R. U., S. O. Bassey, D. O. Akindahunsi, W. A. Omang, dan J. A.
Ugor. 2018. Antidirrheal and antihepatic effect of andrographis paniculata leaf
extract on castor oil induced diarrhea in wistar rats. The Pharmaceutical and
Chemical Journal. 5(1):62–76.

Anda mungkin juga menyukai