Pneumonia aspirasi merupakan peradangan yang mengenai parenkim paru,
distal dari bronkus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat yang disebabkan oleh aspirasi benda asing baik yang berasal dari dalam tubuh maupun di luar tubuh penderita.1
Pneumonia sebenarnya bukan penyakit baru.Tahun 1936 pneumonia menjadi
penyebab kematian nomor satu di Amerika.Penggunaan antibiotik, membuat penyakit ini bisa dikontrol beberapa tahun kemudian.Namun tahun 2000, kombinasi pneumonia dan influenza kembali merajalela. Di Indonesia, pneumonia merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah kardiovaskuler dan TBC. Faktor social ekonomi yang rendah mempertinggi angka kematian.1
Pada beberapa studi, 5-15% kasus pneumonia merupakan pneumonia
aspirasi.Pneumonia aspirasi terjadi paling sering pada pasien dengan faktor predisposisi yang sudah ada seperti stroke, kejang dan disfagia karena beberapa kasus. Pneumonia aspirasi adalah penyebab kematian paling umum pada pasien dengan disfagia karena suatu kondisi akibat gangguan neurologis, yang mempengaruhi sekitar 300.000 sampai 600.000 orang setiap tahun di Amerika Serikat. Sedangkan aspirasi pneumonitis terjadi pada sekitar 10% pasien yang dirawat di rumah sakit setelah overdosis obat. Ini juga merupakan komplikasi yang disebabkan oleh anestesi umum, yang terjadi sekitar 1 dari 3000 operasi dengan anesthesia umumdan merupakan 10- 30% persen penyebab kematian yang terkait dengan anestesi.Pneumonia aspirasi lebih sering dijumpai pada pria daripada perempuan, terutama usia anak atau lanjut.1 Aspirasi merupakan proses terbawanya bahan yang ada di orofaring pada saat respirasi kesaluran napas bawah dan dapat menimbulkan kerusakan parenkim paru. Kerusakan yang terjadi tergantung jumlah dan jenis bahan yang teraspirasi serta daya tahan tubuh. Sindrom aspirasi dikenal dalam berbagai bentuk berdasarkan etiologi dan patofisiologi yang berbeda dan cara terapi yang juga berbeda.2
Agen-agen mikroba yang menyebabakan pneumonia memiliki tiga bentuk
transmisi primer: (1) aspirasi sekret yang berisi mikroorganisme patogen yang telah berkolonisasi pada orofaring, (2) inhalasi aerosol yang infeksius, dan (3) penyebaran hematogen dari bagian ekstrapulmonal. Aspirasi dan inhalasi agen-agen infeksius adalah dua cara tersering yang menyebabkan pneumonia, sementara penyebaran secara hematogen lebih jarang terjadi.3