Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN GIZI PADA

PENYAKIT GOUT
MEIRINA DWI LARASATI
Gout

 Merupakan gangguan metabolisme purin yang ditandai peningkatan kadar asam urat darah
(hiperurisemia)
 Karakteristik gout: inflamasi artritis (kemerahan, rasa panas/terbakar, lunak, bengkak)
 Gout juga berkaitan dengan batu ginjal
 Keadaan normal: tubuh mampu mengeluarkan 2/3 asam urat melalui urin (300-600 mg/hari,
sisanya diekskresi melalui saluran gastrointestinal)
 Gout sering terjadi pada pria (>45 tahun) dengan rasio pria:wanita 4:1
 Gout sering terjadi pada pasien dengan obesitas sentral, sindrom metabolik, hipertensi, resistensi
insulin, dan hyperlipidemia
Jenis Gout

• Akibat langsung pembentukan asam


Primer urat tubuh yang berlebihan atau akibat
penurunan ekskresi asam urat

• Akibat pembentukan asam urat yang

Sekunder berlebihan atau ekskresi asam urat yang


berkurang akibat proses penyakit lain
atau pemakaian obat-obatan tertentu
Kriteria Diagnosis

Kristal urat pada cairan sendi atau adanya tofus (6 dari 12 kriteria
berikut):
• Peradangan maksimum terjadi dalam 1 hari
• Lebih dari satu serangan akut arthritis
• Serangan terjadi secara monoarthritis
• Kemerahan pada sendi
• Nyeri/pembengkakan pada sendi metatarsophalangeal I
• Serangan unilateral pada metatarsophalangeal I
• Serangan unilateral pada sendi tarsal
• Adanya tofus
• Hiperurisemia
• Pembengkakan asimetris pada sendi
• Adanya kista subcortical tanpa erosi
• Kultur bakteri negative pada cairan sendi
Gambaran klinik

Asymptomatic Tofi dan Chronic Arthritis


Acute Arthritis Gout Intercritical period
Hyperuricemic Gout
•pada stadium ini •Hiperurisemia + •Serangan gout •pasien tidak diobati
konsentasi asam urat pembentukan kristal urat berlangsung 1 hari atau produksi asam urat
plasma meningkat tetapi  reaksi jaringan beberapa minggu dan berlebihan.
belum dijumpai artritis, terhadap Kristal  satu menghilang selama •kecepatan deposisi asam
tofi ataupun batu ginjal sendi (50% pada ibu jari periode interkritikal. urat  penumpukan
atau beberapa sendi •7% pasien tidak pernah meluas ke : tulang rawan,
disertai demam) mendapat serangan membran sinovia (lumas
kedua, 60% pasien sendi/tendon), jaringan
mendapat seranga lunak  TOFI
kembali dalam 1 tahun
yang mengenai
beberapa sendi, lebih
sakit, lebih lama dan
demam
PATOGENESIS

Penumpukan Cedera jaringan


•Asam urat merupakan Kristal urat •Pelepasan enzim lisosim dan peradangan
produk akhir dari
metabolisme purin •Pembentukan Kristal
yang diproduksi di hati monosodium urate
oleh enzim xanthin- (MSU) pada sendi dan
oxidase jaringan

Hiperurisemia Fagositosis Kristal


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan Darah Lengkap


•Pemeriksaan asam urat (Batas normal dalam
darah : 2-5 mg/dl)
•Faal ginjal (ureum, kreatinin)
Urine
•Urine rutin 24 jam dan kreatinin urin
Medical Management

 Colchicine is used to treat the pain associated with acute flares of gout
(within 12 to 24 hours) by reducing the inflammation caused by MSU
crystals; it has no effect on serum urate levels
Intervensi Gizi

Tujuan • Menurunkan asam urat darah dalam darah dan urin.


• Menurunkan BB bila pasien terlalu gemuk dan

Diet mempertahankannya dalam batas normal.

• Kalori sesuai kebutuhan

Prinsip Diet • Rendah purin


• Cukup protein, karbohidrat dan lemak
• Tinggi cairan
Intervensi Gizi

SYARAT DIET
• Energi diberikan sesuai kebutuhan tubuh. Bila berat badan berlebih kebutuhan energi mengikuti
pedoman diet energi rendah
• Protein : 1 – 1,2 g/kg BB atau 10-15% dari kebutuhan energi total. Hindari bahan makanan sumber
protein yang mempunyai kandungan purin >150 mg/100g
• Karbohidrat cukup untuk mencegah pemecahan jaringan (ketosis)  hindari asupan fruktosa secara
berlebihan
• Membatasi asupan lemak dari goreng-gorengan dan santan kental  menghambat pengeluaran
asam urat
• Membatasi makanan yang mengandung 150 mg purin atau lebih setiap porsinya  pada diet
rendah purin mengandung 120 – 150 mg purin.
• Kurangi asupan alkohol  menghambat pengeluaran asam urat dalam urin  penimbunan asam
laktat yang akan menyebabkan hiperurisemia
• Asupan cairan 2000-3000 ml/hari untuk mencegah pembentukan batu ginjal asam urat dan
membantu pengeluaran asam urat
• Cara pengolahan dianjurkan memasak dengan merebus, mengukus, mengungkep, menumis,
memanggang, pepes
Medical Nutrition Therapy

 Gout has long been linked with a rich lifestyle involving excesses of
meat and alcohol. Alcohol consumption, particularly beer (which is
rich in purines), increases the risk of gout
 There is an increased risk of gout associated with higher
consumption of red meat (beef, pork, and lamb) and seafood, but
not with consumption of vegetable protein.
 Diets high in purine-rich vegetables (beans, peas, lentils) do not
increase the risk of gout
 Diets high in low-fat dairy products and supplemental vitamin C
have been associated with reduced risk of gout
Medical Nutrition Therapy

 Consumption of fructose, mainly as soft drinks sweetened with


high fructose corn syrup, is associated with higher risk for gout. It
is unclear whether this is a particular effect of fructose derived
from corn, or whether it extends to sucrose. Fructose is known to
raise the serum urate level by a mechanism recently linked to
polymorphisms in GLUT9.
 Consumption of naturally occurring fructose such as in fruit or
juices also may increase risk of gout, for example, eating an
apple or orange a day, increase the risk by approximately 64%
Medical Nutrition Therapy

 Consume a balanced meal plan with limited intake of animal


foods and beer, avoidance of high-purine foods, limited
consumption of sources of fructose (sweetened soft drinks and
juices, candies, and sweet pastries), and controlled food
portion sizes, and reduced noncomplex carbohydrate intake
to achieve weight loss and improve insulin sensitivity
 Dairy products (milk or cheese), eggs, vegetable protein,
cherries, and coffee appear to be protective, possibly
because of the alkaline ash effect of these foods
Intervensi Gizi

Kandungan purin tinggi (100 - 1000 mg purin/100 gr bahan makanan)


 dihindari.
• Contoh : otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/ kaldu, bebek, ikan sardin,
remis, kerang

Kandungan purin sedang (9 - 100 mg/ 100 gr bahan makanan) 


dibatasi.
• Contoh : daging, ikan, ayam, udang, tahu, tempe, kacang kering, asparagus, bayam,
daun singkong, kangkung, daun dan biji melinjo

Kandungan purin rendah ( dapat diabaikan)  dapat dimakan setiap


hari.
• Contoh : nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mie, bihun, tepung beras, susu, telur, keju,
buah - buahan.

Terima Kasih

REFERENSI

Mahan and Raymond. 2017. Krause’s: Food and the Nutrition Care Process. St. Louis, Missouri : Elsevier

Anda mungkin juga menyukai