KEHAMILAN
TINJAUAN PUSTAKA
ETIOLOGY
Penyebab belum diketahui secara pasti, diduga:
PREDISPOSISI
• Primigravida
• Usia ibu<20 tahun
• Obesitas
• Gestasi multiple
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
SYMPTOMS
Keluhan utama
Tingkat • mual, muntah, nafsu makan menurun, BB menurun, nyeri epigastrium, nadi
Tingkat • mual, muntah banyak, badan lemah, apatis, turgor kulit turun, lidah kering dan kotor,
nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, ikterus ringan, BB menurun, mata cekung,
sedang / II tensi turun, oliguri, konstipasi asetonuria, nafas bau aseton.
• keadaan umum jelek, kesaran menurun, nadi kecil (halus dan cepat), suhu tubuh
Tingkat meningkat, tensi rendah, ikterus, gangguan susunan syaraf pusat
• Muntah berlebihan penurunan cairan asam lambung dan kandungan alkalin
berat / III saluran cerna bagian dalam asidosis metabolic
• Ikterik akibat defisiensi vitamin C dan B kompleks akibat perdarahan mukosa
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
KOMPLIKASI
DIETARY TREATMENT
Penderita istirahat dan dirawat di rumah sakit
Mula-mula diberikan cairan dan elektrolit i.v.
Berikan nutrisi parenteral perifer yang mengandung
glukosa, asam amino, vitamin dan elektrolit untuk
mengatasi kelaparan pada pasien.
Bila muntah berhenti berikan makanan yang kering
porsi kecil tetapi sering, makan 6x sehari, rendah
lemak, tepung-tepungan mudah cerna. Diantara waktu
makan diberikan cairan jernih (teh, sari buah, dll.).
Pemberian dukungan/motivasi pada pasien.
HYPEREMESIS GRAVIDARUM (CONT.)
TUJUAN DIET
Mengganti glikogen dan mengontrol asidosis
Berangsur-angsur memberikan makanan cukup kalori dan
zat-zat gizi
SYARAT DIET
Karbohidrat diberikan tinggi (hingga 75% dari total energi)
Lemak diberikan rendah
Protein diberikan cukup
Makanan diberikan dalam bentuk kering
Cairan disesuaikan dengan keadaan penderita
Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran cerna,
porsi kecil dan sering
Hyperemesis Gravidarum (cont.)
Jenis Diet
1. Diet hiperemesis I hiperemesis berat
Klasifikasi yang dipakai di Indonesia berdasarkan Report of the National High Blood Pressure
Edukation Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy tahun 2001:
• hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang
Hipertensi kronik pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan 20 minggu dan hipertensi
menetap sampai 12 minggu pascapersalinan.
Preeklampsia • hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria.
Hipertensi kronik dengan • hipertensi kronik disertai tanda-tanda preeklampsia atau hipertensi kronik disertai
superimposed preeklampsia proteinuria
• hipetensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan hipertensi
Hipertensi gestasional menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau kehamilan dengan tanda-tanda
preeklampsia tetapi tanpa proteinuria
Duley et al, 2006
Kegagalan invasi sel tropoblast pada dinding arteri spiralis
saat kehamilan sehingga arteri spiralis tidak dapat melebar
dengan sempurna dengan akibat penurunan aliran darah
dalam ruangan intervilus di plasenta sehingga terjadilah
hipoksia plasenta. Hipoksia plasenta yang berkelanjutan ini
akan membebaskan zat-zat toksis. Oxidatif stress pada tahap
berikutnya bersama dengan zat toksis yang beredar dapat
merangsang terjadinya kerusakan pada sel endothel
pembuluh darah yang disebut disfungsi endothel. Pada
disfungsi endothel terjadi ketidakseimbangan produksi zat-zat
yang bertindak sebagai vasodilator seperti prostasiklin dan
nitrat oksida, dibandingkan dengan vasokonstriktor seperti
endothelium I, tromboxan, dan angiotensin II sehingga akan
terjadi vasokonstriksi yang luas dan terjadilah hipertensi.
PREEKLAMSI-EKLAMSI
Preeklamsi
tekanan darah normal
• Ditandai hemokonsentrasi (edema), hipertensi dan ptotein urin (trias
preeklamsi)
• Hipertensi: peningkatan sistolik 30 mmHG dan diastolic 15 mmHg dari
tekanan darah dasar ibu
Eklamsi • Eklamsia : lanjutan dari preeklamsia yang disertai dengan kejang/ koma
yg timbul bukan karena kelaianan neurologi
Preeklamsi
Tanda dan Gejala
• Bumil dg hipertensi esensial tdk berat & tanpa penyulit kehamilan dpt diteruskan
dg ANC biasa
• Perhatian khusus ;
istirahat ; malam 8 – 10 jam dan siang 2 jam sehari dan pekerjaan RT dikurangi
pertumbuhan janin ; EKG fetal, sefalometri, amnioskopi, pH darah janin, DJJ
• Obat penenang
• Obat hipotensif ; bila TD mencapai 160/100 atau lebih
• Pencegahan kenaikan badan berlebih
Preeklamsia, eklamsia (cont.)
TUJUAN DIET