Anda di halaman 1dari 14

BAHAN AJAR

LOGIKA MATEMATIKA

KELAS XI
Mata Pelajaran : Matematika Wajib
Kelas/Semester : X / Ganjil
Alokasi Waktu : 90 Menit (1 pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI
KI 3.
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian matematika
pada tingkat teknis, spesifik, detil dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian matematika.
Menampilkan kinerja, di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan, menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam ranah abstrak terkait
dengan pengembangan diri yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik di bawah pengawasan langsung
Menunjukan keterampilan, mempersepsi, sesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam ranah konkrit dengan pengembangan dari yang dipelajarainya
di sekolah, serta mapu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
B. KOMPETENSI DASAR
KD 3.22. KD 4.22.
Menganalisis masalah kontekstual yang Menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan logika matematika berkaitan dengan logika matematika
(pernyataan sederhana, negasi pernyataan (pernyataan sederhana, negasi pernyataan
sederhana, pernyataan majemuk, negasi sederhana, pernyataan majemuk, negasi
pernyataan majemuk dan penarikan pernyataan majemuk dan penarikan
kesimpulan) kesimpulan)
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (IPK) DAN INDIKATOR
KETERCAPAIAN KOMPETENSI DASAR (IKKD)
3.22.1 Mengidentifikasi pernyataan, kalimat 4.22.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
terbuka dan nilai kebenaran. dengan mengidentifikasi pernyataan, kalimat
3.22.2 Menentukan nilai kebenaran pada terbuka dan nilai kebenaran.
kalimat majemuk (konjungsi, disjungsi, 4.22.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan
implikasi, biimplikasi). dengan Menentukan nilai kebenaran pada
kalimat majemuk (konjungsi, disjungsi,
implikasi, biimplikasi).

MATERI

 Pernyataan, Kalimat Terbuka dan nilai kebenaran


apa yang kamu bayangkan ketika mendengar kata “logika matematika”? Kalau kamu murid laki-
laki, mungkin akan bingung dan bertanya, “Kok matematika pakai logika segala?”. Sementara
sebagian perempuan akan berpikir, “Logika itu mah urusan laki-laki! Perempuan tuh pakenya
perasaan…”Hmmm.
Di dalam ilmu matematika, kamu juga dapat mempelajari logika. Buat apa? Tentu aja, supaya
mengasah otak kita dalam penarikan kesimpulan-kesimpulan. Jadi, ke depannya kita tidak asal
menduga sesuatu. Tidak ada lagi deh kalimat ‘Kamu bilangnya mau jemput jam 10. Kok telat? Pasti
JALAN SAMA MANTAN YA?!’
Perhatikan gambar di bawah ini !
Hayo, dari gambar di atas, tahu nggak bedanya pernyataan dan kalimat terbuka? Yak, pernyataan
adalah kalimat yang bisa benar atau bisa salah. Sementara kalimat terbuka adalah jenis kalimat
“yang belum diketahui kebenarannya”. Sehingga, untuk menentukan benar atau salahnya, kita perlu
pengamatan lebih lanjut.
Kalau kamu masih bingung seperti apa itu contoh pernyataan, berikut adalah salah satu contohnya:
 Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Indonesia. (pernyataan benar)
 Bika ambon berasal dari Ambon. (pernyataan salah)
Di sisi lain, contoh dari kalimat terbuka adalah sebagai berikut:
 12x + 6 = 91 (pernyataan ini dinamakan kalimat terbuka karena masih harus dibuktikan
kebenarannya. Apakah benar 12x jika dijumlahkan dengan 6 akan menghasilkan 91?).
 Maaf ya, aku semalem ketiduran. Hehehe. (Pernyataan ini dinamakan kalimat terbuka karena
masih harus dibuktikan kebenarannya. Apakah benar dia semalem nggak bales karena
ketiduran? Atau emang males aja chat sama kamu?).
Setelah mengetahui apa itu pernyataan dan kalimat terbuka, sekarang kita lanjut pembahasan
mengenai ingkaran/negasi/penyangkalan.
Pernyataan Majemuk
Pernyataan majemuk memiliki lebih dari satu pernyataan dalam satu kalimat. Di antara satu
pernyataan dengan pernyataan lainnya dibutuhkan kata penghubung. Nah, kata penghubung pada
pernyataan majemuk di dalam logika matematika ini ada beberapa jenis, yaitu: negasi, disjungsi,
konjungsi, implikasi, dan biimplikasi.
Berikut penjelasan dari masing-masing kata penghubung pada pernyataan majemuk, yaitu:
Ingkaran atau negasi atau penyangkalan (~)
Ingkaran atau negasi merupakan kebalikan atau lawan dari suatu pernyataan. Jika diketahui
pernyataan p, maka ingkarannya adalah ~p dan sebaliknya. Nilai kebenaran dapat dituliskan dalam
bentuk tabel sebagai berikut:

Dari sebuah pernyataan, kita dapat membuat pernyataan baru berupa


“ingkaran/negasi/penyangkalan” atas pernyataan tadi. Berikut adalah tabel kebenaran ingkaran:

*B = pernyataan bernilai benar


S = pernyataan bernilai salah
Artinya, jika suatu pertanyaan (p) benar, maka ingkaran (q) akan bernilai salah. Begitu pula
sebaliknya. Berikut adalah contoh dalam matematika:
1. Contoh : Ingkaran dari “Saya sudah mandi” adalah …
Jawab : p = Saya sudah mandi (kata sudah diingkar menjadi belum)
~p = Saya belum mandi
2. q : Besi memuai jika dipanaskan (pernyataan bernilai benar)
~q : Besi tidak memuai jika dipanaskan (pernyataan bernilai salah).
3. r : Semua unggas adalah burung.
~r : Ada unggas yang bukan burung.
TES FORMATIF
1. Tentukan di antara kalimat berikut yang termasuk pernyataan
a) Akar dari persamaan 2x+4 = 0 adalah 8
b) Apakah 2 merupakan bilangan prima?
c) 2x+6=0
2. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut.
a) P: jumlah besar sudut dalam segitiga adalah 360
b) 27 habis dibagi 5
3. Tentukan ingkaran atau negasi :
a) 100 habis dibagi 2
b) 4 adalah faktor dari 60
c) Semua kucing berbulu hitam
d) 7 adalah bilangan prima
e) ½ adalah bilangan bulat

 Nilai kebenaran pada kalimat majemuk (konjungsi, disjungsi, implikasi, dan biimplikasi)
Dalam ilmu matematika, terdapat 4 macam pernyataan majemuk yaitu :
1. Konjungsi (^)
Konjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “dan”. Sehingga, notasi “p^q” dibaca “p
dan q”.
Tabel nilai kebenaran konjungsi:
Dari tabel di atas, kita dapat melihat bahwa konjungsi hanya akan benar jika kedua pernyataan
(p dan q) benar.
Contoh:
 p: 3 adalah bilangan prima (pernyataan bernilai benar)
 q: 3 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai benar)
 p^q: 3 adalah bilangan prima dan ganjil (pernyataan bernilai benar)
2. Disjungsi (V)
Disjungsi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “atau”. Sehingga notasi “pVq” dibaca “p
atau q”. Tabel nilai kebenaran disjungsi:

Jika kita lihat pada tabel kebenaran, disjungsi hanya salah jika kedua pernyataan (p dan q) salah.

Contoh:
 p: Paus adalah mamalia (pernyataan bernilai benar)
 q: Paus adalah herbivora (pernyataan bernilai salah)
 pVq: Paus adalah mamalia atau herbivora (pernyataan bernilai benar)
3. Implikasi (->)
Implikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “jika… maka…” Sehingga notasi dari “p-
>q” dibaca “Jika p, maka q”. Adapun tabel nilai kebenaran dari implikasi:

Dari tabel terlihat bahwa implikasi hanya bernilai salah jika anteseden (p) benar, dan konsekuen
(q) salah.
Contoh:
 p: Andi belajar dengan aplikasi ruangguru. (pernyataan bernilai benar)
 q: Andi dapat belajar di mana saja. (pernyataan bernilai benar)
 p->q: Jika Andi belajar dengan aplikasi ruangguru, maka Andi dapat belajar di mana saja
(pernyataan bernilai benar)
4. Biimplikasi (<->)
Biimplikasi adalah pernyataan majemuk dengan kata hubung “… jika dan hanya jika”. Sehingga,
notasi dari “p<-> q” akan dibaca “p jika dan hanya jika q”.
Tabel nilai kebenaran Biimplikasi:

Dari tabel kebenaran tersebut, dapat kita amati bahwa biimplikasi akan bernilai benar jika sebab
dan akibatnya (pernyataan p dan q) bernilai sama. Baik itu sama-sama benar, atau sama-sama
salah.
Contoh:
 p: 30 x 2 = 60 (pernyataan bernilai benar)
 q: 60 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah)
 p<->q: 30 x 2 = 60 jika dan hanya jika 60 adalah bilangan ganjil (pernyataan bernilai salah).

TES FORMATIF
1. Tentukan nilai kebenaran dari pernyataan berikut.
a. 4 + 2 = 6 dan Ibukota dari Jawa Timur adalah Semarang
b. 3 x 5 = 15 atau 15 adalah bilangan genap
c. Jika 3 + 2 = 5 , maka 5 is bilangan prima
d. 15 adalah bilangan asli jika dan hanya jika 2 adalah bilangan ganjil.
2. Lengkapilah tabel kebenaran berikut ini!
p q -q p q - ( p q ) p- q - ( p q )  ( p  - q )
T T
T F
F T
F F

 Negasi dari pernyataan majemuk


Berikut ini adalah pembahasan tentang negasi pernyataan majemuk, yaitu negasi suatu konjungsi,
disjungsi, implikasi, dan biimplikasi
1. Negasi Suatu Konjungsi
Karena suatu konjungsi p ∧ q akan bernilai benar hanya jika kedua komponennya bernilai benar.
Maka negasi suatu konjungsi p ∧ q adalah ~p ∨ ~q;
Contoh Soal :
Jika, p : Ima anak pandai, dan
q : Ima anak cekatan.
maka p ∧ q : Ima anak pandai dan cekatan
Pernyataan p ∧ q bernilai benar jika Ima benar-benar anak pandai dan benar-benar anak cekatan.
Apabila p ∧ q jika di negasikan menjadi ~p ∨~q
Maka ~p ∨ ~q : Ima bukan anak pandai atau bukan cekatan
2. Negasi Suatu Disjungsi
Negasi suatu disjungsi p ∨ q adalah ~p ∧ ~q sebagaimana ditunjukkan tabel kebenaran berikut:
Contoh soal :
Jika p : Persegi memiliki empat sisi
q : empat sudut
maka, p ∨ q : Persegi memiliki empat sisi atau empat sudut
Apabila p∨q dinegasikan menjadi ~p ∧ ~q
Maka ~p ∧ ~q : Persegi tidak memiliki empat sisi dan empat sudut
3. Negasi Suatu Implikasi

Negasi suatu implikasi p ⇒q adalah p∧~q


Dengan demikian, p ⇒ q ≡ ~p ∨q
Contoh soal:
Jika, p : Matahari bersinar
q : udara terasa hangat
Jadi, p ⇒ q : “Jika matahari bersinar maka udara terasa hangat”
Apablia p ⇒ q dinegasikan menjadi p∧~q
Maka, p∧~q : matahari bersinar dan udara tidak terasa hangat
4. Negasi Suatu Biimplikasi
Karena biimplikasi atau bikondisional p ↔ q ekuivalen dengan
(p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p);
sehingga:
~ (p ↔ q) ≡ ~[(p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p)]
≡ ~[(~p ∨ q) ∨ (~q ∨ p)]
≡ ~(~p ∧ q) ∧ ~(~q ∧ p)]
≡ (p ∧ ~q) ∧ (q ∧ ~p)

TES FORMATIF
1. 3x5 ≠ 15 dan 3 bukan bilangan genap
2. 4 tidak habis dibagi 2 atau 3 bukan merupakan bilangan ganjil
3. guru matematika tidak datang Dan ada siswa yang tidak senang.
4. Semua tanaman berdaun
5. Ada/beberapa siswa yang tidak memakai seragam lengkap.

 Negasi dari pernyataan majemuk


Berikut ini adalah pembahasan tentang negasi pernyataan majemuk, yaitu negasi suatu konjungsi,
disjungsi, implikasi, dan biimplikasi
1. Konvers
Konvers itu kebalikan kalimat dari pernyataan implikasi. Rumusnya seperti di bawah ini:

Contoh kasus
Implikasi : Najwa Sihab rajin baca buku, maka Najwa Sihab cerdas
Konvers : Najwa Sihab cerdas, maka Najwa Sihab rajin baca buku
Jadi, kalau orang tua kita bilang “Nak, kamu harus rajin baca buku biar kamu cerdas.” Berarti
logikanya, orangtua kita ingin kita jadi anak yang cerdas, maka disuruh rajin baca buku. Jadi, jawab
aja orang tuamu “Oke Mah, aku mau cerdas, makanya aku rajin baca buku.”
2. Invers
Invers itu adalah negasi dari pernyataan implikasi. Rumusnya seperti ini:

Contoh kasus

Implikasi : Najwa Sihab rajin baca buku, maka Najwa Sihab cerdas
Invers : Najwa Sihab tidak rajin baca buku, maka Najwa Sihab tidak cerdas
Paham kan perbedaan invers dengan konvers? Jadi, invers itu adalah logika yang menegasikan
sebuah pernyataan implikasi. Kalau kamu rajin baca buku, maka kamu akan jadi anak yang
cerdas. Nah, berarti logikanya kalau kamu tidak rajin baca buku, gimana mau jadi anak cerdas.
Ya kan?
3. Kontraposisi
Kontraposisi ini adalah kebalikan dan negasi dari pernyataan implikasi. Bingung, tidak? Kalau
bingung, begini rumusnya:
Contoh Kasus
Implikasi : Najwa Sihab rajin baca buku, maka Najwa Sihab cerdas
Kontraposisi : Najwa Sihab tidak cerdas, maka Najwa Sihab tidak rajin baca buku
Paham kan ya, kalau kontraposisi itu membalikkan dan menegasikan pernyataan majemuk. Anak
kalimat pada kalimat majemuk di pindah jadi induk kalimat, dan induk kalimat jadi anak kalimat.
Terakhir, jangan lupa dinegasikan. Mudah, bukan?

TES FORMATIF
1. Tentukan konvers, invers dan kontraposisi dari implikasi berikut!
Jika 5 adalah bilangan prima maka 5 < 6
2. Buktikan dengan tabel kebenaran bahawa q  p  (q  p)  p

 Penarikan kesimpulan dari kalimat majemuk


Modus Ponens
Modus ponens ditandai dengan adanya pernyataan majemuk implikasi dan pernyataan tunggal.

Modus Tollens
Modus tollens ditandai dengan adanya pernyataan majemuk implikasi dan ingkaran dari
pernyataan tunggal.

Silogisme
Modus silogisme ditandai dengan adanya dua pernyataan majemuk implikasi.

Masih belum paham bagaimana menarik kesimpulan dengan logika matematika? Latihan, yuk!
Premis 1: Jika semua harta benda Andi terbawa banjir, maka ia menderita.
Premis 2: Andi tidak menderita.
Kesimpulan yang sah dari premis-premis tersebut adalah…
a. Semua harta benda Andi tidak terbawa banjir.
b. Ada harta benda Andi yang terbawa banjir.
c. Semua harta benda Andi terbawa banjir.
d. Ada harta benda Andi yang tidak terbawa banjir.
e. Tidak ada banjir.
Pembahasan:
Dengan menggunakan modus tollen.
Premis 1: p => q
Premis 2: ~q
Konklusi: ~p
Jawaban: ~p = ada harta benda Andi yang tidak terbawa banjir (D).
TES FORMATIF
Tentukan kesimpulan dari premis-premis berikut.
a. Premis 1: Jika Ibu ulang tahun, maka Bapak memberi hadiah
Premis 2: Ibu ulang tahun

b. Premis 1: Jika hatinya senang, maka ia tersenyum


Premis 2: Ia tidak tersenyum

c. Premis 1: Jika x tidak habis dibagi 2, maka x bilangan ganjil


Premis 2: x bukan bilangan ganjil

d. Premis 1: Jika A sudut lancip, maka nilai sin A positif


Premis 2: Sudut A lancip

TES SUMATIF

Anda mungkin juga menyukai

  • Praktik Evaluasi
    Praktik Evaluasi
    Dokumen6 halaman
    Praktik Evaluasi
    Fika Sari
    Belum ada peringkat
  • Pelajari Saja
    Pelajari Saja
    Dokumen2 halaman
    Pelajari Saja
    Fika Sari
    Belum ada peringkat
  • PTK
    PTK
    Dokumen30 halaman
    PTK
    Fika Sari
    Belum ada peringkat
  • Evaluasi - Fungsi Trigono
    Evaluasi - Fungsi Trigono
    Dokumen12 halaman
    Evaluasi - Fungsi Trigono
    Fika Sari
    Belum ada peringkat
  • LKPD - Fungsi Trigono
    LKPD - Fungsi Trigono
    Dokumen6 halaman
    LKPD - Fungsi Trigono
    Fika Sari
    Belum ada peringkat
  • LKPD
    LKPD
    Dokumen8 halaman
    LKPD
    Fika Sari
    Belum ada peringkat
  • Tugas Akhir Modul 1
    Tugas Akhir Modul 1
    Dokumen28 halaman
    Tugas Akhir Modul 1
    Fika Sari
    Belum ada peringkat
  • 1
    1
    Dokumen3 halaman
    1
    Fika Sari
    Belum ada peringkat
  • Logika 2
    Logika 2
    Dokumen11 halaman
    Logika 2
    Fika Sari
    Belum ada peringkat
  • Pelajari Saja
    Pelajari Saja
    Dokumen2 halaman
    Pelajari Saja
    Fika Sari
    Belum ada peringkat
  • Statistika
    Statistika
    Dokumen1 halaman
    Statistika
    Fika Sari
    Belum ada peringkat