Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN KASUS

PENATALAKSANAAN OPERASI KISTECTOMY PER LAPAROSCOPY


ATAS INDIKASI KISTA COKELAT BILATERAL PADA Ny. Y DI
KAMAR OPERASI 13 INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD Dr. MOEWARDI
Disusun untuk memenuhi Tugas Pendidikan dan Pelatihan Perawat Kamar Bedah
RSUD Dr. Moewardi

Disusun oleh:
Ns. RIZQI LUQMANUL HAKIM, S.Kep.

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


PERAWAT KAMAR BEDAH RSUD Dr. MOEWARDI ANGKATAN 25
TAHUN 2019
LAPORAN KASUS
PENATALAKSANAAN OPERASI KISTECTOMY PER LAPAROSCOPY
ATAS INDIKASI KISTA COKELAT BILATERAL PADA Ny. Y DI
KAMAR OPERASI 13 INSTALASI BEDAH SENTRAL
RSUD Dr. MOEWARDI

A. Identitas Pasien
Nama : Ny. Y
Alamat : Surakarta
Umur : 37 tahun
Diagnosa : Kista Cokelat Bilateral
Rencana Tindakan : Kistectomy per laparoscopy

B. Perispan alat dan bahan


1. Alat – alat steril
a. Instrumen Basic
1) Doek klem 5
2) Handle mess no. 3 1
3) Pinset chirurgies 2
4) Pinset anatomis 1
5) Gunting benang 1
6) Klem bengkok 1
7) Needle holder 1
8) Kom kecil 3
9) Bengkok 1
10) Sponge holder forceps 2
11) Tenakulum/cunam 1
12) Speculum 1

b. Instrumen Penunjang
a. Linen set 1
b. Ekstra jas / gaun 3
c. Kabel bipolar dan monopolar 1
d. Rigid Histeroscop 1
e. Kabel fiber optic (light source) 1
f. Selang irigasi 1
g. Kamera (lensa diameter 10 mm 00) 1
h. Kamera (lensa diameter 2 mm 300) 1
i. Trokhar Besar 2
j. Trokhar kecil 3
k. Gunting jaringan laparoscopy 1
l. Gunting benang laparoscopy 1
m. Klem alis laparoscopy 2
n. Klem bengkok laparoscopy 1
o. Miom boor laparoscopy 1
p. Needle holder laparoscopy 2
q. Konektor trokhar 1
r. Kanul suction laparoscopy 1
s. Bipolar laparoscopy 1
t. Klem babcock laparoscopy 1
u. Plastik steril (untuk pembungkus kabel) 1

2. Alat – alat tidak steril


a. Monitor
b. Mesin anestesi
c. Mesin suction
d. Mesin head cam
e. Mesin insuflator CO2
f. Mesin light source
g. Mesin irigasi
h. Mesin bipolar dan monopolar
i. Lampu operasi
j. Electric Surgery Unit (mesin couter)
k. Tabung CO2
l. Meja mayo
m. Meja instrument
n. Meja operasi
o. Standard infus
p. Tempat sampah (medis, non medis, flabot dan linen)
q. Apron
r. Negative plate

3. Bahan habis pakai


a. Handscoon nomor 7,5 2
b. Handscoon nomor 7 2
c. Handscoon nomor 6,5 2
d. Desinfektan
1) Alkohol 70% 200 cc
2) Providone iodine 2 botol
3) NaCl 0,9 % 1 flabot
e. Mess no 11 1
f. Selang suction 1
g. Kantung medela 1
h. Transofix 1
i. Opsite kecil (Tegaderm) 4
j. Benang Safil 3/0 (multifilament absorbable) cutting 2
k. Benang V-Loc 2/0 (monofilament absorbable) tapper 1
l. Kasa steril 35
m. Underpad 2
n. Folley catheter no 16 1
o. Spuit 50 cc lubang tengah 1
p. Aquades 25 mL 1
q. Cathejell 1
r. Aquades 1 liter 7
s. Methylen Blue 100 cc

C. Persiapan Pasien
1. Surat persetujuan operasi dan pasien telah diberikan inform consent.
2. Pasien puasa 6-8 jam sebelum operasi
3. Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian khusus
masuk kamar operasi.
4. Perawat menganjurkan pasien untuk tenang
5. Perawat memberikan penjelasan kepada pasien (tindakan yang akan
dilakukan, posisi)
6. Mengatur posisi lithotomy di meja operasi

D. Prosedur Jalannya Operasi


Sign in :
1. Pemeriksaan pasien diruang terima
2. Konfirmasi ulang identitas, prosedur, lokasi, dan inform consent
3. Mengkonfirmasi ulang apakah lokasi operasi sudah ditandai
4. Mengecek mesin anestesi dan obat anastesi apakah sudah lengkap
5. Perawat anastesi memasang pulse oximetry dan memastikannya telah
berfungsi dengan baik
6. Perawat anestesi mengobservasi apakah ada alergi, kesulitasn jalan napas,
dan resiko aspirasi, dan resiko perdarahan
7. Pasien diberi narkose
8. Mengatur posisi lithotomi
9. Perawat sirkuler memasang kateter no.16 dan urine bag.
10. Perawat instrument melakukan scrubbing, gowning dan gloving kemudian
membantu operator dan asisten menggunakan handuk steril, gown dan
handscoon.
11. Perawat instrumen memberikan sponges holder forceps, kassa steril, kom
berisi betadine, dan kom berisi Alkohol 70 % kepada asisten operator untuk
melakukan desinfektan.
12. Melakukan draping :
a. Doek sedang bagian bawah tubuh.
b. Doek kecil bagian atas, samping kanan, dan samping kiri tubuh.
c. Doek lubang tengah
13. Pasang kabel couter dan selang suction + kanul suction, ikat dengan kassa
sedang lalu fiksasi dengan 1 doek klem dengan drapping. Cek fungsi
kelayakan alat
14. Dekatkan meja mayo dan meja instrument.
Time Out :
15. Anggota tim memperkenalkan diri dan tugasnya
16. Mengkonfirmasi nama pasien, prosedur dan dimana insisi akan dilakukan
17. Memastikan apakah obat profilaksis sudah diberikan 30 – 60 menit sebelum
operasi
18. Operator menjelaskan kemungkinan kesulitan yang dihadapi dan langkah
yang akan diambil
19. Tim anastesi menjelaskan hal khusus yang perlu diperhatikan
20. Perawat bedah memastkan instrument sudah steril dan alat penunjang
lainnya sudah siap
21. Memastikan apakah hasil pemeriksaan radiologi perlu ditampilkan atau
tidak
22. Operator memimpin doa.
23. Dipasang speculum di vagina, portio ditampakkan
24. Portio dijepit dengan tenakulum
25. Dilakukan sondase
26. Ostium dapat dilebarkan dengan busi bila perlu
27. Set sitescopy laparoscopy dengan lensa 300 masukkan ke lubang vagina,
menuju suri dinding vagina, setelah ketemu porsio masuk pelan untuk
mencari letak sumbatan pada tuba fallopi
28. Bersihkan vagina dengan larutan Nacl
29. Berikan cunam kepada operator untuk menjepit porsio, serta manipulator
uterus, jepit manipulator dengan cunam untuk pergerakan uterus saat
dilakukan laparoscopy
30. Berikan 2 duk klem untuk menjepit dan mengangkat kulit abd disekitar
umbilical
31. Berikan trockart besar pada operator untuk dimasukkan ke abdomen melalui
umbilical hingga menembus otot fasia
32. Berikan mess no.11 kepada operator untuk insisi bagian abdomen kanan dan
kiri yang lokasinya di 1/3 sias dan umbilical
33. Berikan 2 trockartb kecil untuk dimasukkan kedalam rongga abdomen
hingga menembus oto fasia
34. Pasang trockart besar dengan kabel lampu yang sudah dipasang dan
disambungkan ke telescamp unit untuk disambungkan ke monitor dengan
ukuran pencahayaan 20
35. Trockart kecil dipasang gunting metzembaum laparoscopy, kabel suction,
laparoscopy, hand piece laparoscopy sesuai kebutuhan operator
36. Operator melakukan reseksi kista ovari dengan menggunakan hand piece
bipolar laparoscopy. Asisten menggunting kista ovari dengan gunting
laparoscopy serta mengatasi perdarahannya
37. Mioma uteri dilakukan reseksi dengan melakukan insisi pada bagian uterus
dengan menggunakan handpiece monopolar laparoscopy. Asisten
mengambil mioma uteri dengan menggunakan alis klem laparoscopy.
38. Polyp endometrium dilakukan reseksi polyp dengan menggunakan
handpiece bipolar laparoscopy. Asisten menggunting menggunakan gunting
laparoscopy untuk memotong pangkal polyp.
39. Cuci dengan nacl menggunakan mesin histeromal suction dan bersihkan
40. Lepas semua trockart pelan-pelan agar tidak terjadi invaginasi usu,
observasi omentum jangan ikut tertatik
41. Jahit bekas luka tusuk trockart dengan benang PGA absorbable safil 3/0
cutting
42. Bersihkan kulit dengan kasa basah dan keringkan dengan kasa kering
kemudian tutup dengan tegaderm.
43. Operasi selesai. Cek kelengkapan alat, cuci dan bersihkan. Alat siap disteril
ulang.

E. Evaluasi
1. Kelengkapan instrument
Instrument lengkap, tidak ada instrument atau kassa yang tertinggal di
dalam area operasi. Jumlah kassa yang terpakai 35 pcs.
2. Proses operasi
Operasi yang awalnya direncanakan adalah kistektomi per laparoscopy.
Selama durante operasi terdapat kista cokelat bilateral, multiple mioma
uteri, dan polip endometrium. Sehingga dilakukan reseksi pada kista ovari
per laparoscopy, miomektomy per laparoscopy, dan eksisi polip
endometrium per laparoscopy. Operasi berlangsung selama 4 jam mulai
pukul 08.30 WIB sampai dengan 12.30 WIB.
3. Bahan pemeriksaan
Terdapat tiga spesimen yang akan dilakukan pemeriksaan patologi anatomi,
yaitu:
a. Kista ovari kanan dan kiri
b. Mioma uteri
c. Polip endometrium

Anda mungkin juga menyukai