PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
pontesi dibeberapa bidang yang dapat memajukan perekonomian
kabupaten seragen diantaranya di bidang pertanian, seni, industri,
pariwisata. Tentunya untuk mewujudkan kabupaten sragen maju dan
sejaterah tidak cukup dengan adanya potensi, namun harus didukung
dengan SDM yang mampu mengelolanya, yaitu masyarakat sragen itu
sendiri.
Maka dari itu penulis tertarik membuat paper ini dengan tujuan
terwujudnya Kabupaten Sragen yang lebih baik di hari mendatang.
Dengan tujuan Sragen lebih di kenal di Indonesia khususnya bagi orang
luar daerah.Dan paling utama dapat menyejahterakan masyarakat
kabupaten Sragen
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Bertujuan agar hasil dari tulisan ini dapat bermanfaat bagi kabupaten
sragen.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Sragen
3
kurang aman, maka kemudian sejak tahun 1746 dipindahkan ke Desa
Gebang yang terletak disebelah tenggara Desa Pandak
Karangnongko.
4
Distrik, yaitu Distrik Sragen, Distrik Grompol, Distrik Sambungmacan
dan Distrik Majenang.
5
Lambang
Daerah
6
wilayah 110 ° 45 BT - 111 ° 10 BT
7
panen 210,5 ha. Setiap tahun sektor padi gogo menghasilkan 5,2
ton/ha di wilayah Kecamatan Tanon. Kedelai memiliki rata-rata
produksi setiap tahunnya 315,25 ton. Luas wilayah yang digunakan
untuk menanam kedelai di wilayah Kecamatan Tanon rata-rata 332 ha
setiap tahunnya. Kedelai rata-rata menghasilkan 0,95 ton/ha dalam
setiap tahun. Jagung di wilayah Kecamatan Tanon menghasilkan rata-
rata 250,25 ton setiap tahun dengan luas panen rata-rata 296,25 ha.
Hasil rata-rata yang dapat dicapai dalam setiap tahunnya 0,84 ton/ha.
8
indah, mengagumkan dan megah. Salah satunya tayub, tayub
merupakan tarian tradisional yang akrab dengan kehidupan warga di
daerah pedesaan. Kehadirannya berkaitan erat dengan lingkungan
yang menyatu adat istiadat setempat, tata masyarakat, dan
pandangan hidup masyarakat bersangkutan. Sebagai tari
pertunjukkan rakyat, tayub juga terdapat di daerah Kabupaten Sragen.
Kesenian tayub adalah suatu pertunjukan yang berupa tarian bebas
atau spontan dengan peran utama penari wanita diiringi dengan
gendhing jawa.
c. Potensi di Bidang Pariwisata
1) Waduk Kedung Ombo
9
yang bermunculan di tengah waduk. Anda penyuka ikan bakar atau
hobi mengail ikan? Jangan khawatir, di Waduk Kedung Ombo juga
tersedia tempat pemancingan sekaligus warung yang menjajakan
aneka makanan olahan berbahan ikan. Begitu turun dari kendaraan
di area parkir, aroma wangi ikan yang dibakar atau digoreng
langsung menyergap, mengundang selera makan.
Di kawasan Waduk Kedung Ombo, tepatnya di desa Ngargotirto,
telah dibangun arena pacuan kuda dengan lintasan sepanjang 600
meter. Arena pacuan kuda yang diberi nama Nyi Ageng Serang itu
merupakan miniatur dari lapangan pacuan kuda Pulo Mas Jakarta.
Pada bulan Desember 2006 silam di lokasi tersebut dilangsungkan
kejuaraan pacuan kuda tingkat nasional memperebutkan piala
Gubernur Jawa Tengah.
2) Musem Purbakala Sangiran
10
tentang kehidupan pra sejarah terpenting dan terlengkap di Asia,
bahkan dunia.
Di museum dan situs Sangiran dapat diperoleh informasi
lengkap tentang pola kehidupan manusia purba di Jawa yang
menyumbang perkembangan ilmu pengetahuan seperti Antropologi,
Arkeologi, Geologi, Paleoanthropologi. Di lokasi situs Sangiran ini
pula, untuk pertama kalinya ditemukan fosil rahang bawah
Pithecanthropus erectus (salah satu spesies dalam taxon Homo
erectus). Lebih menarik lagi, di area situs Sangiran ini pula jejak
tinggalan berumur 2 juta tahun hingga 200.000 tahun masih dapat
ditemukan hingga kini. Relatif utuh pula. Sehingga para ahli dapat
merangkai sebuah benang merah sebuah sejarah yang pernah
terjadi di Sangiran secara berurutan.
3) Desa wisata batik
Gambar 5. Batik
11
para pionir kerajinan batik di Sragen umumnya pernah bekerja
sebagai buruh batik di perusahaan milik juragan batik Surakarta.
Namun kemudian, batik Sragen berhasil membentuk ciri khas yang
berbeda dari gaya Yogyakarta dan Surakarta. Batik gaya
Yogyakarta umumnya memiliki dasaran --atau sogan-- putih dengan
motif bernuansa hitam atau warna gelap. Corak Yogyakarta ini
biasa disebut batik latar putih atau putihan. Beda lagi dengan batik
gaya Surakarta, biasanya memiliki warna dasaran gelap dengan
motif bernuansa putih. Biasa disebut batik latar hitam atau ireng.
Batik Yogyakarta dan Surakarta juga lebih kuat dalam
mempertahankan motif gaya kraton yang telah menjadi patokan
baku, misalnya parang,kawung, sidodrajat, sidoluhur, dan lain
sebagainya. Bagaimana dengan batik Pekalongan? Batik dari
daerah pesisir utara Jawa itu biasanya berlatar warna cerah
mencolok. Motif batik yang digoreskan umumnya berukuran kecil-
kecil dengan jarak yang rapat. Beda dengan batik Sragen. Lahirnya
motif tersebut tidak lepas dari pengaruh karakter masyarakat
Sragen yang pada dasarnya terbuka dan blak-blakan dalam
mengekspresikan isi hati.
Batik Sragen lebih kaya dengan ornamen flora dan fauna. Ada
kalanya dikombinasi dengan motif baku. Jadilah, motif tumbuhan
atau hewan yang disusupi motif baku seperti parang, sidoluhur, dan
lain sebagainya. Belakangan ini beberapa perajin mulai mencoba
menelurkan motif baru yang isinya merekam aktivitas keseharian
masyarakat. Guratan motif batik Sragen dewasa ini cenderung
menyiratkan makna secara tegas. Jauh lebih lugas ketimbang
corak Yogyakarta dan Surakarta.
Sragen mempunyai Galleri Batik Sukowati dan Sentra Bisnis
Batik Sragen (SBBS) terletak di jantung kota Sragen, hanya
beberapa puluh langkah kaki dari kantor Pemerintahan Kabupaten.
SBBS dan Galeri Batik Sukowati merupakan pusat perbelanjaan
12
dan sirkulasi kerajinan batik Sragen. Dua lokasi itu merupakan
gerai penjualan para pelaku bisnis di bidang industri batik.
Harga produk-produk batik di dua gerai itu sengaja dirancang
agar terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Dua gerai itu
akhirnya menjadi pusat perbelanjaan batik yang mampu diakses
masyarakat ekonomi lemah maupun golongan kaya. Untuk menarik
pembeli dan mengembangkan pasar, di SBBS dan Galeri Batik
Sukowati kerap diadakan bazaar batik dan acara yang bertema
batik khas Sragen.
F. Profil Penulis
Table 2. profil penulis
Nama Maman Fahroza, A.Md. K.L
Jenis kelamin Laki-laki
13
Tempat, tanggal lahir Tugumulyo, 07-11-1997
Formasi jabatan Sanitarian Terampil
OPD UPTD Puskesmas Plupuh II
NIP 199711072019031001
Alamat Dusun III RW 03 D.Tegalrejo, Tugumulyo
e-mail mamanfahroza6263@gmail.com
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sragen merupakan suatu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang
berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur. Sragen berpotensi
di bidang pertanian, seni, dan pariwisata. Untuk memajukan Kabupaten
Sragen dapat di lakukan dengan cara membuat perencanaan dan
14
program-program yang tepat dengan potensi wilayah, Infrastruktur
Penunjang dan Kualitas SDM.
15