Anda di halaman 1dari 6

Resensi

Profesi Kependidikan: Problema, Solusi


dan Reformasi Pendidikan di Indonesia

Judul : Profesi Kependidikan


Penuiis : Hamzah B. Uno
Penerbit : PT Bumi Aksara Jakarta
Cetakan : Pertama,tahun2007
iSBN : 979^10-171-6
Tebai : ix+146haiaman

Masalah pendidikanmenjadiisumenarik nomor 19 tahun 2005 tentang Standar


Naslonal Pendidikan. Pertanyaan yang
dalam kaitannya dengan Input, proses
dan produk yang bermuara pada sumber mendasar adalah dalam hal apa pendidikan
daya manusia sebagai subyek dan sekaligus Itu berslnergi dengan masalah sosoal,
sebagai obyek. Dislsl lain aspekpendidikan ekonomi, politik, agama dan masalah
dapatdicermati berbagal keterkaitan, mulai lainnya balk dalam hal teorl maupun
darl persoalan soslal, ekonomi, politik, aplikaslnya? Dan hambatan-hambatan apa
agama, budaya dan keamanan sebagai yang menjadlkan pendidikan di Indonesia
jaringan obyek permasalahan. kurang diperhitungkan? Pertanyaan-
pertanyaan inllah yang perlu dllihat
Dalam wllayah kelndoneslaan jawabannya dalam uraian Hamzah B. Uno
persoalan pendidikan menjadi kajian yang dalam telaah karya bukunya tentang "
cukupserlus karenasecarayurldls masalah Profesi Kependidikan : Problema, Solusi
pendidikan diatur dalam Undang-Undang dan Reformasi Pendidikan dl Indonesia
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003
tentang SIstem Pendidikan Naslonal, Secara garis besar Hamzah B.Uno
.Undang-Undang Republik Indonesia nomor yang pakar. dibidang pendidikan
14tahun2005tentangGurudan Dosenserta mempetakan bahasannya menjadi X
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (sepuluh) babyang satusama lain punya

l03
UNISIA, Vol. XXXINo. 67 Maret 2008

keterkaitan. Bab I diawali dengan kajian Manajemen pendidikan kita harus


berbagai masalah pendidikan yang mellhat seberapa jauh kekuasaan
dihadapkan pada aspek ekonomi, soslal, pembuatan kebijaksanaan pendidikan itu
budaya maupun politik berkaitan dengan tersentralisasi atau terdesentralisasi.
masalah globallsasi yang mengisyaratkan Demikian juga kita harus mengamati
peniadaan sekat keterbatasan dalam setiap seberapa jauh masyarakatterlibatdan ikut
dimensi kehldupan. Dahulu peradaban berperan dalam proses pengelolaan
manusia tidak dapat diketahui, sekarang pendidikan. Berperannyamasyarakat dalam
dengan perkembangan teknologi di era pendidikan berarti memberikan kesempatan
globalisasi in! apa saja yang terjadi kepada masyarakat untuk mengontrol
dibelahan bumi Timur terakses kemana- pelaksanaan pendidikan.. Dengan
mana dalam limit waktu yang relatif singkat. pengontrolan Ini pendidikan tidak akan
Persoalan mendasar berkaitan, dengan dikebiri prosesnya dalam meningkatkan
globallsasi ini adalah bagalmana kualltas sumber daya manusia.Untuk ini
permasalahanglobalisasi Itu ditangkap dan makaperlu ada perubahan paradigms yaitu,
diolahmelalui proses pendidikanterutama perubahan paradigms dan orientasi
di era reformasi bangsa Indonesia secara manajemen pemerintahan yang serba
positif. Sebab apabila persoalan globalisasi negara menjadi berorientasi ke pasar,
hanya bertenggerpada aspek kemodeman perubahan dan orientasi manajemen
maka seperti yang digambarkan oleh pemerintahan yang otoritarlan menjadi
Achmad Charis Zubeiryang diulas dalam berorientasi kepada demokrasi, perubahan
rubrik Kedaulatan Rakyat (Jum'at, 28 paradigma dari sentralisasi kekuasaan
Desember 2007) bahwa, dunia moderen menjadi desentrallsasi kewenangan dan
punyatigapilar penopang utama,yaitu llmu perubahan sistem pemerintahan yang
pengetahuan yang mendorong teknologi. membatasi pada batas dan aturan yang
tinggi sehlngga menyebabkan manusia mengikat suatru negara yangjelas menjadi
bersifatsekuler, lebih mementingkan dunia. tatanan pemerintahan yang cenderung
Kedua pandangan yang berpaham Boundaryless Organization. Perubahan-
liberalisme humanisme, sertayang ketiga perubahan paradigma tersebut maka
sistem kapitalisme dalam ekonomi. pengelolaan pendidikan perlu menyesuaikan
Ketiganya membawa konsekwensi logis dan perlu dilakukan repositioning. Dalam
baik dampak positif maupun negatif. Dalam kaitan ini makavisi pendidikan hendaknya
kaitan ini Hamzah meletakan agendamasa diarahkan untuk menyesuaikan terhadap
depan untuk membuat tatanan internal baru perubahan paradigma tersebut. Tanpa
dalam tubuh bangsa Indonesia. Reformasi menafikan unsur kekurangannya secara
yang telah kita terima keberadaanya di kuantitatif pendidikan di Indonesia telah
negara ini adalah bentuk agenda masa mengalami kemajuan. Indikator
depan yang dimaksud. Reformasi menjadi keberhasilan pendidikan ini dapat dilihat
wujud pertaubatan kita secaratotal terhadap pada kemampuan baca tulis masyarakat
berbagai kesalahan yang kita lakukan yang mencapai 67,24%. Hal ini sebagai
selama ini. Dengan demikian ritus-ritus akibatdariprogram pemerataan pendidikan,
pertaubatan (reformasi) Itu harus benar-benar terutama melalui INPRES SD yang
berjalan hikmat, sistematis dantepatpada dibangun pada rezim Orde Baru. Namun
sasaran yang diinginkan. demikian keberhasilan darisegi kualitatif

104
Resensi

pendidikan di Indonesia belum berhasll pendidikan sebagai proses pembebasan,


membangun karakter bangsa yang cerdas dikatakan bahwa pendidikan kita masih
dan kreatif, apalagiyang tinggi. Hal tersebut terkesan sebagai pendidikan yang
akan membuat mereka unggul (hal.6).Untuk membelenggu. Pembelengguan inl
in! perlu kiatuntuk dikedepankan yaitu, (1) bersumber dari ketidakjelasan visidan misi
bagaimana memberdayakan lembaga pendidikan kita, juga adanya [Draktik
pendidikan agar menjadi lembaga human sentraiisasi dan uniformltas, serta sistem
investment? (2) hal-hal apakah yang perlu pendidikan dengan konsep deliverysystem
dilakukan agar otonomisasi (sistem penyampaian/ pemberitaan). Di sini
penyelenggaraan pendidikan dapat terjadi praktik pendidikan yang mengallr dari
dilakukan dengan baik? Dua ha! in! atas ke bawah {top-down), yang kurang
merupakan persoalan yang memerlukan memperhatikan faktorhak-hakanaksecara
pencerahan dari berbagalpakardan praktisi demokratis .dan kreatif, serta kurangnya
pendidikan. pemberian kesempatan kepada mereka
Menjawabdua ha!tersebut dalam bab untuk melakukan rekayasa dalam aktivitas
II ditawarkan dan sekaligus dipertanyakan pendidikannya. Sistem pendidikan yang
sepuluh perubahan pendidikan untuk membelenggu Inl pada gilirannya akan
peningkatan sumberdaya manusia, yaitu: menghasiikan manusia yang stereotik,
(1) pendidikan sebagal proses penurut, tidak kreatif, bahkan memiliki
pembelengguan atau proses pembebasan, ketergantungan tinggi. Hal tersebut akan
(2) pendidikan sebagai proses pembodohan membuat mereka menjadi beban sosiai,
atau proses pencerdasan, (3) pendidikan tidak mandirl, bahkan tidak memiliki jati diri.
sebagai proses perampasan hakanak-anak Pendidikan demlkian dapat dinyatakan
atau justrumenjunjung tinggi hakanak-anak, sebagai sistem pendidikan tertutup, kurang
(4) pendidikan menghasiikan tindak memberikan kebebasan dan pengalaman
kekerasan atau menghasiikan tindak kepada para peiajar untukberkreasi (hal.9-
perdamaian, (5)pendidikan sebagai proses 10).
pengebirian potensi manusia atau Bab ill membahas tentang
pemberdayaan potensi manusia, (6) profesionalisme guru, yang diawaii
pendidikan untuk memecah wawasan pembahasannya tentang hakekat profesi
manusia atau menyatukan wawasan guru. Pada bagian ini diuraikan tentang guru
manusia, (7) pendidikan sebagai wahana merupakan suatu profesi,yang berartisuatu
disintegrasi atau justru wahana jabatan yang memerlukan keahlian khusus
mempersatukan bangsa, (8) pendidikan sebagai guru dan tidakdapat dilakukan oleh
menghasiikan manusia otoriter atau sembarang orang di luarbidang pendidikan.
menghasiikan manusia demokratis, (9) Walaupun pada kenyataannya masih
pendidikan menghasiikan manusia apatis terdapat hal-hal tersebut di luar bidang
terhadap lingkungan atau responsif dan kependldikan. Dalam kaitanini diterangkan
peduli terhadap lingkungan, serta (10) bahwa untukseorang guru perlumengetahui
pendidikan hanya terjadi dl sekolah atau dan dapat menerapkan beberapa prinsip
bisa terjadi di mana-mana (hal.9) mengajar agar ia dapat meiaksanakan
Darisepuluh item tersebut sebagaian tugasnya secara profesional. Untuk
besar Hamzah memposisikan pada ranah membangun citra guru sebagai sosok
kdndisi yang negatif.Seperti pada persoalan pendidik yang profesional maka sudah

105
UNISIA, Vol. XXXI No. 67 Maret 2008

seharusnya ia dapat selalu menlngkatkan Pada bab VII ditegaskan bahwa sistem
wawasan pengetahuan akademis dan pendldikan selama Inl dikeloia dalam suatu
praktis melaluijalur pendldikan berjenjang Ikllm birokratlk dan sentrallstik dianggap
ataupun upprad/ngdan/atau pelatihanyang sebagal salah satu sebab yang telah
berslfat In service training dengan rekan- membuahkan keterpurukan dalam mutu dan
rekan sejawatnya. Disisi lain perubahan keunggulan pendldikan di tanah air. faktor
dalam cara mengajar guru dapat dllatihkan Sekolah-sekolah saat inltelah terkungkung
melalui peningkatan kemampuan mengajar oleh kekuasaan blrokraslyang"menggurlta"
sehingga keblasaan lama yang kurang efektif sejak kekuasaan tingkat pusat hingga
dapat segera terdeteksi dan perlahan-iahan daerah, bahkan terkesan semakin buruk
dihllangkan (hal.17). dalam era desentralisasl inl. Ironisnya
Pada bab Vmengulas tantang perlunya kepala sekolah dan guru-gurusebagal pihak
menylapkan landasan bagi pengambllan yang paling memahami realltas pendldikan
keputusan secara memuaskan tentang berada pada tempat yang "dikendalikan".
metode pengajaran dan keglatan belajar Merekalahseharusnya yang palingberperan
yang efektif,.In) perlu untuk menjalln agar sebagal pengambll keputusan dalam
sebagian besar siswa dapat menguasal mengatasi berbagal persoalan seharl-harl
sasaran pengajaranpadatlngkat pencapalan yang menghadang upaya peningkatan mutu
yang dapat diterima, dalam jangka waktu pendldikan. Namun mereka ada dalam
yang sesual, Hal Inl dltuntut siswa belajar poslsl tIdak berdaya dan tertekan oleh
mandiri sesual dengan kecepatannya berbagal pembakuan dalam bentukjuklak
dengan cara membaca, mengerjakan tugas dan juknisyang "pasti"tIdaksesual dengan
pada iembar kerja, memecahkan masalah, kenyataan obyektif di maslng-masing
laporan praktikum. Interaksl guru dengan sekolah. Oleh karena Itu,tidaklah berlebihan
siswa dan antar siswa terjadl melalui tanya jlka dikatakan bahwa kekuasaan blrokrasl
jawab, dlskusi, kegiatan kelompok keel), persekolahan telah membuat sistem
tugas yang harus diseiesaikan, dan laporan pendldikan kita tidak pernah terhentl darl
(hal.43). keterpurukan (hal.83). .
Pada bab VI diawall dengan pemyataan Pada bab VIII dibahas tentang peran
bahwa guru yang profeslonai memlllkl teknologi dalam perkembangan pendldikan
kompetensi dalam melaksanakan progran di Indonesia, Teknologi memberlkan andll
pembelajaran. Mensltir pendapat Munsyl, yang besar dalam memberlkan aiur
bahwa kompetensi m'engacu pada Informasi, sekaligus membantu
kemampuan melaksanakan sesuatu yang mempercepatpemerataan pendldikan di In
diperoleh melalui pendldikan. Kompetensi donesia. Pembahasan Inl dimulal dengan
menunjuk kepada performence dan makna teknologi sebagal pengenalan awal.
perbuatan yang rasional untuk memenuhi Setelah memperkenaikan berapa makna
speslflkasi tertentu dalam melaksanakan teknologi darl para pakar, Hamzah
tugas-tugas kependldikan. DIkatakan memaparkan artI teknologi lalah cara
rasional karena mempunyaiarah dan tujuan. melakukan sesuatu untuk memenuhi
Performence merupakan perllaku nyata kebutuhan manusia dengan bantuan alat
dalam arti tidak hanya diamati, tetapl juga dan akal sehingga seakan-akan
mellputi perihal yang tIdak tampak (hal.61). memperpanjang, memperkuat, atau
membuat leblh ampuh anggota tubuh,

106
Resensi

pancaindera, dan otak manusia. Hanya (2) metode (strategl) pembelajaran yang
perlu diingatpenyediaan alatteknologi dalam berbeda memiliki pengaruh yang
proses pendldikan jugaharus melihatsikon. berbeda dan konslsten pada hasil
Hal ini sebagaimana yang diamanatkan pembelajaran;
dalam Undang-Undang Republlk Indonesia (3) kondisi pembelajaran yang berbeda
Nomor 20 tahun 2003 tentang SIstem bisa memiliki pengaruh yang konslsten
Pendldikan Nasionai, pasal 45 ayat (1)yang pada hasil pembelajaran (hal.110)
menyatakan bahwa setiap satuan Agar tIdak salah dalam menerapkan
pendldikan formal dan nonformal media dalam metode pembelajaran, dalam
menyediakan sarana dan prasarana yang ulasan bab ini diuraikan tentang makna
memenuhi keperluan pendldikan sesual media, jenls dan klasisfikasi media, peran
dengan pertumbuhan dan perkembangan media hingga pemakaian media yang
potensi fislk, kecerdasan intelektual, sosial, berbasis komputer (hal.113-129).
emosional dan kejiwaan peserta didik. Pada bab X yang merupakan bab
Dalam kaltan Inl maka timbul pertanyaan, terakhir, dikupastentang menguraibenang
kurikulum apayang dapat memberikan bekal kusutpendldikan diera otonomi Pendldikan.
kepada peserta didik dljenjangpendldikan Hamzah menggugah kita dengan
dasar sehingga mereka dapat diarahkan pernyataan yang arif tapl penuh makna
kepada masyarakat yang "sadarteknologi" antara lain, jlka kita renungi pembangunan
atau masyarakat yang "meiek teknologi". pendldikan dl londonesia, sungguh
(hal.101-103). mengundang kita semua untuk dapat
Peran guru dalam pengembangan me mencermatibetapa pendidikan dlIndonesia
diapembelajaran diera teknologi komunikasi baru sekadar mampu memberikan dampak
dan informasi menjadi topik Inti dalam bab langsung pendidikan yang diwujudkan
IX sebagai kelanjutan bahasan tentang aiur dengan Ijazah, tetapi belum sampal
pembelajaran. Dalam bahasan inl memberikandampak pengiring pengajaran
dikemukakan tentang teori-teorl yang yang indlkatomya adanya kemampuan daya
berkaitandengan sumber belajar.Yang inti saing sumber daya manusia, baik untuk
dari renoana pembelajaran adalah memenuhi tuntutan dunia usaha maupun
menetapkan metode pembelajaran yang tuntutan dunia industri, apalagi persalngan
optimal untukmencapal hasllpembelajaran dalam kancah percaturan dunia (hal. 130).
yang dlinglnkan. Fokus utama dalam KaryaHamzahB. Uno inl sangat bagus
perancangan pembelajaran adalah pada untuk dibaca, karenasarat dengan Informasi
pemillhan, penetapan, dan pengembangan dan dinamikapendidikan balkdalamdan luar
varlabel metode pembelajaran (hai.110). negeri agar kehidupan* kita kaya akan
Pemillhan metode pembelajaran harus wacana pemikiran dan apayang dlperbuat
dldasarkan pada anailsis kondisi dan hasll olehpihaklain. Hanyadalambuku inl kurang
pembelajaran. mengakomodasi istilah tertentu seperti
Ada tiga prlnsip yang perlu dosen, mahaslswayang secara emosional
dipertlmbangkan dalam upaya menetapkan banyak terllbat dalam arus dinamika
metode pembelajaran, yaitu: pendldikan dan hanya banyakmenyinggung
(1) tidak ada satu metode pembelajaran istilah guru, padahal Undang-Undang
yang unggul untuksemuatujuan dalam Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005
semua kondisi;

107
UNISIA, Vol. XXXI No. 67 Maret 2008

menyebutkan tentang guru dan dosen. Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005
Disamping ituuntuk lebihlengkapnya kalau tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan
bahasan ini banyak mengacu pada tiga Pemerlntah Republik Indonesia Nomor 19
aturan pendidlkan yang ada di Indonesia, tahun 2005 tentang Standar Nasional
yaltu Undang-Undang Republik Indonesia Pendidlkan.
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
AmirMu'allim
Pendidlkan Nasional, Undang-Undang

•••

108

Anda mungkin juga menyukai