JEMBATAN
JEMBATAN
Unknown author
Jembatan
Jembatan Oresund, kombinasi jembatan dan terowongan kereta api rel kembar dan jalan
raya kembar yang melintasi Selat Øresund. Jembatan ini menghubungkan Swedia dan
Denmark.
Jembatan merupakan struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan
seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Jembatan dibangun untuk penyeberangan
pejalan kaki, kendaraan atau kereta api di atas halangan.Jembatan juga merupakan bagian
dari infrastruktur transportasi darat yang sangat vital dalam aliran perjalanan (traffic
flows). Jembatan sering menjadi komponen kritis dari suatu ruas jalan, karena sebagai
penentu beban maksimum kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut.
Daftar isi
1 Sejarah
2 Jenis-jenis jembatan
o 2.1 Dari segi kegunaan
o 2.2 Jembatan upacara dan hiasan
o 2.3 Dari segi struktur
2.3.1 Jembatan batang kayu (log bridge)
2.3.2 Jembatan lengkung (arch bridge)
2.3.3 Jembatan alang (Beam bridge)
2.3.4 Jembatan kerangka (Truss bridge)
2.3.5 Jembatan gerbang tertekan (Compression arch bridge)
2.3.6 Jembatan gantung (Suspension bridge)
2.3.7 Jembatan kabel-penahan (Cable-stayed R bridge)
2.3.8 Jembatan penyangga (Cantilever bridge)
o 2.4 Jembatan angkat (bascule bridge)
o 2.5 Jembatan movable
o 2.6 Jembatan bambu
3 Jembatan ternama
4 Lihat pula
o 4.1 Gambar jenis jembatan
5 Lihat pula
6 Pranala luar
Jembatan pertama yang dibuat dengan titian kayu untuk menyeberangi sungai. Ada juga
orang yang menggunakan dua utas tali atau rotan, yang diikat pada bebatuan di tepi
sungai. Seterusnya, batu digunakan, tetapi cuma sebagai rangka. Jembatan gerbang
berbentuk melengkung yang pertama dibuat semasa zaman Emperor Roma, dan masih
banyak jembatan dan saluran air orang Roma yang kenal hingga hari ini. Orang-orang
Roma juga mempunyai pengetahuan, yang mengurangkan perbedaan kekuatan batu2 yang
berbeda. Jembatan bata dan mortar dibuat pada zaman kaisar Romawi, karena sesudah
zaman tersebut, teknologi pengetahuan telah hilang. Pada Zaman Pertengahan, tiang-
tiang jembatan batu biasanya lebih besar sehingga menyebabkan kesulitan kepada kapal-
kapal yang lalu-lalang di sungai tersebut.
Pada abad ke-18, mulai banyak pembaruan dalam pembuatan jembatan kayu oleh Hans
Ulrich, Johannes Grubenmann dan lain-lain. Dengan kedatangan Revolusi Industri pada
abad ke-19, sistem rangka (truss system) menggunakan besi untuk memajukan untuk
pembuatan jembatan yang lebih besar, tetapi besi tidak mempunyai kekuatan ketegangan
(tensile strength) yang cukup untuk beban yang besar. Apabila mempunyai kekuatan
ketegangan yang tinggi, jembatan yang lebih besar akan dibuat, kebanyakannya
menggunakan idea Gustave Eiffel, yang pertama kali dipertunjukkan di Menara
Eiffel di Paris, Prancis. Yang sesuai digunakan untuk pembuatan jembatan yang panjang
karena ia mempunyai kekuatan-kepada-berat yang tinggi, tetapi konkrit pula mempunyai
kos penjagaan yang lebih murah. Jadi, selalunya "konkrit diperkuat" (reinforced
concrete) digunakan - kekuatan ketegangan konkrit yang lemah diisi oleh kabel tembaga
yang ditanam di dalam konkrit itu.
Jembatan sementara
Jembatan darurat
Suatu jembatan biasanya dirancang sama untuk kereta api, untuk pemandu jalan raya atau
untuk pejalan kaki. Ada juga jembatan yang dibangun untuk pipa-pipa besar dan saluran
air yang bisa digunakan untuk membawa barang. Kadang-kadang, terdapat batasan dalam
penggunaan jembatan; contohnya, ada jembatan yang dikususkan untuk jalan raya dan
tidak boleh digunakan oleh pejalan kaki atau penunggang sepeda. Ada juga jembatan
yang dibangun untuk pejalan kaki (jembatan penyeberangan), dan boleh digunakan untuk
penunggang sepeda.
Adalah biasa di istana2 jembatan dibuat sungai tiruan sebagai simbol perjalanan ke
tempat ataupun keadaan minda yang penting. Ada satu set yang terdiri daripada lima
jambatan yang merentasi satu sungai yang berbelit-belit di salah sebuah laman penting
di Bandar Terlarang (Forbidden City) di Beijing, Cina. Jambatan yang tengah hanya
boleh dilalui oleh Maharaja, Permaisuri dan dayang-dayang mereka.
Jembatan yang terawal adalah apabila manusia mengambil kesempatan dari pohon kayu
yang tumbang merentasi sungai. Jadi, tak heranlah jika jembatan yang pertama dibuat
ialah pokok yang sengaja ditumbangkan meintasi sungai. Kini, jambatan seperti itu hanya
digunakan secara sementara, contohnya di tempat2 pembalakan, yang mana jalan yang
dibuat hanyalah untuk sementara dan kemudian ditinggalkan. Ini karena jembatan seperti
ini mempunyai jangka waktu yang pendek disebabkan oleh pohon menyentuh tanah
(yang basah) hingga menyebabkannya mereput, serta serangan anai-anai dan serangga-
serangga lain. Jembatan batang kayu yang tahan lama boleh dibuat dengan menggunakan
tapak konkrit yang tidak ditakungi air dan dijaga dengan baik.
Jembatan lengkung memiliki abutment pada setiap ujungnya. Beban jembatan didorong
ke abutment pada kedua sisi. Jembatan lengkung tertua di dunia dibuangun oleh orang
Yunanu, termasuk Jembatan Arkadiko.
Dengan rentang sejauh 220 meter, Jembatan Solkan di atas Sungai Soča di Solkan,
Slovenia, adalah jembatan batu kedua terbesar di dunia dan jembatan batu trek kereta
terpanjang. Selesai dibangun pada tahun 1905. Lengkungannya yang terdiri dari 5,000
ton blok batu diselesaikan hanya dalam 18 hari, merupakan lengkungan baru kedua
terbesar di dunia, dikalahkan hanya oleh Friedensbrücke (Syratalviadukt) di Plauen, dan
lengkungan batu trek kereta terbesar. Lengkungan Friedensbrücke, yang dibangun pada
tahun yang sama, merentang sepanjang 90m dan melewati lembah Sungai Syrabach.
Perbedaan keduanya adalah Jembatan Solkan dibuat dari blok batu, sedangkan
Friedensbrücke dibuat dari batu yang dihancurkan dicampur dengan semen mortar.
Jembatan lengkung terbesar saat ini adalah Jembatan Chaotianmen di atas Sungai
Yangtze dengan panjang 1,741m dan rentangan sejauh 552 m. Jembatan ini dibuka pada
tanggal 20 April 2009 di Chongqing, China.
Jembatan alang (Beam bridge)[sunting | sunting sumber]
Jembatan ini juga bisa disebut keturunan langsung jambatan batang kayu, jambatan alang
biasanya dibuat dari alang keluli "I", konkrit diperkuat atau konkrit telah-tertegang (post-
tensioned concrete) yang panjang. Ia kurang digunakan sekarang kecuali untuk jarak
yang dekat. Jembatan ini selalu digunakan untuk jembatan pejalan kaki dan juga
jembatan-jembatan yang merintangi hutan.
Jika alang2 itu disusun dalam bentuk kekisi, contohnya segitiga, supaya setiap alang
hanya menampung sebagian berat struktur itu, maka ia dinamakan jembatan kerangka.
Jika dibandingkan dengan jembatan alang, jembatan kerangka adalah lebih hemat dalam
penggunaan bahan. Kerangka bisa menahan beban yang lebih berat untuk jarak yang
lebih jauh menggunakan elemen yang lebih pendek daripada jambatan alang. Ada
berbagai jenis cara untuk membuat kerangka ini, namun begitu, semuanya menggunakan
prinsip penggiliran elemen tegangan dan tekanan. Sekiranya satu-satu elemen itu telah
diketahui - melalui analisis kejuruteraan - hanya akan mengalami ketegangan tanpa
tekanan atau kenduran, maka ia bisa dibuat dari batang keluli yang lebih langsing. Bagian
atas kerangka selalunya mengalami tekanan, manakala bagian bawahnya mengalami
tegangan.
Jembatan ini selalu dibuat dengan menggunakan dua kerangka yang dihubungkan dengan
elemen-elemen penjuru yang mendatar untuk membentuk sebuah struktur berbentuk
kotak. Jalan yang akan dilalui boleh terjadi daripada sebagian elemen-elemen atas atau
bawah, atau juga boleh digantung di tengah-tengah. Jika jambatan itu harus
menyeberangi jurang yang sangat dalam, kerangka itu boleh diimbangi. Ini selalunya
terjadi jika tebing yang betul-betul bertentangan membuatkan kerja-kerja pembuatan
lebih sukar.
Jambatan kerangka boleh dibuat dari hampir semua bahan yang keras dan kuat, termasuk
batang kayu, keluli ataupun konkrit diperkuat. Konsep kerangka ini juga digunakan
dalam jembatan-jembatan yang lain ataupun komponen-komponen jembatan seperti
struktur geladak jambatan gantung.
Jembatan berbentuk ini adalah antara jambatan yang paling awal yang dapat merintangi
jarak yang jauh menggunakan batu bata ataupun konkrit. Bahan-bahan ini boleh
menerima tekanan yang tinggi tetapi tidak boleh menahan tegangan yang kuat. Jambatan
ini berbentuk pintu gerbang - maka sebarang tekanan menegak akan turut menghasilkan
tekanan mendatar di puncak gerbang itu.
Di kebanyakan jembatan gerbang, jalan diletakkan di atas struktur gerbang itu. Saluran
air orang-orang Roma dahulu menggunakan kaidah untuk menyusun beberapa jembatan
gerbang - daripada jembatan panjang kepada jembatan pendek apabila ketinggian
ditambahkan - untuk mencapai ketinggian sambil mengekalkan ketegaran struktur itu,
dengan mengelakkan pembinaan elemen menegak yang tinggi dan langsing. Jembatan
gerbang ini masih digunakan di terusan-terusan air dan jalan raya kerana ia mempunyai
bentuk yang menarik, terutamanya apabila ia menyeberangi air kerana pantulan gerbang
itu membentuk kesan visual berbentuk bulatan dan bujur.
Kebanyakan jembatan gerbang tertekan moden dibuat daripada konkrit diperkuat. Untuk
pembuatannya, pendukung sementara bisa didirikan untuk mendukung bentuk jembatan
itu. Apabila konkrit telah mengeras, barulah pendukung sementara itu dibuang.
Salah satu variasi kepada jembatan jenis ini adalah apabila gerbang jembatan itu naik
lebih tinggi daripada jalan. Dalam kes ini, kabel tembaga menghubungkan jalan dengan
gerbang itu.
Jembatan gantung adalah satu lagi jenis jembatan yang pertama, dan masih lagi dibuat
menggunakan bahan asli, seperti tali jerami di setengah daerah di Amerika Selatan.
Sudah semestinya jembatan ini diperbarui secara berkala kerana bahan ini tidak tahan
lama, dan di sana, bahan-bahan ini dibuat oleh keluarga-keluarga sebagai sumbangan
masyarakat. Sejenis variasi yang lebih kekal, sesuai untuk pejalan kaki dan kadang kala
penunggang kuda boleh dibuat daripada tali biasa. Puak Inca di Peru juga pernah
menggunakan jembatan ini pada abad ke-16 untuk jarak sejauh 60 meter. Bagi jembatan
ini, laluan jalan akan mengikut lengkungan menurun dan menaik kabel yang membawa
beban. Tali tambahan juga diletakkan pada paras yang lebih tinggi sebagai tempat
berpegang. Untuk berjalan di jembatan seperti ini, dengan cara berjalan seperti meluncur,
karena cara berjalan yang biasa akan menghasilkan gelombang bergerak yang akan
menyebabkan jembatan dan pejalan kaki bergoyang atas-ke-bawah atau kiri-ke-kanan.
Jembatan gantung modern yang mampu membawa kendaraan menggunakan dua menara
menggantikan pokok. Kabel yang merentangi jembatan ini perlu ditambat dengan kuat di
kedua belah ujung jembatan, karena sebagian besar beban di atas jembatan akan dipikul
oleh tegangan di dalam kabel utama ini. Sebagai jalannya dihubungkan ke kabel utama
dengan menggunakan jaringan kabel-kabel lain yang digantung menegak. Jembatan
seperti ini hanya cocok digunakan untuk jarak yang jauh, atau tidak memungkinkan
didirikan tiang penahan karena arus deras dan berbahaya. Jembatan seperti ini juga selalu
menjadi suatu pemandangan yang bagus. jembatan ini tidak sesuai untuk digunakan oleh
kereta api karena akan melentur disebabkan oleh beban kereta.
Kelebihan jembatan ini dibanding jembatan gantung adalah tambatan yang kukuh di
ujung jembatan untuk menahan tarikan kabel tidak diperlukan. Ini disebabkan oleh
geladak jambatan itu senantiasa berada di dalam keadaan tekanan. Ini menjadikan
jambatan ini sebagai jambatan pilihan di tempat2 yang keadaan tanahnya kurang baik,
asalkan menara-menaranya boleh dipasak dengan baik.
Antara contoh jambatan kabel penahan yang terkenal di Malaysia termasuklah Jambatan
Pulau Pinang, Jembatan Kedua Muar dan Jambatan Sungai Johor (yang bakal dibuka
pada tahun 2010).
Satu kelebihan jambatan ini ialah ia boleh dibina dengan cuma bekerja
menggunakan caisson sementara – ini dilakukan dengan membuat kedua-dua bagian
sekaligus untuk memastikan keseimbangan jembatan itu. Kebanyakan jembatan
penyangga menggunakan sepasang struktur yang serupa, setiap satu dengan satu menara
dan dua penyangga yang terjulur keluar. Kemudian, apabila siap, jembatan itu biasanya
akan ditambat di ujungnya, untuk mengelakkan penyangga tadi terjungkit, dan
menghasilkan celah yang lebar di antara kedua-dua penyangga tadi. Setelah itu, satu jalan
yang telah siap dibina awal-awal diangkat dan diletakkan di tengah-tengah jambatan itu
menggunakan kabel untuk meyambung kedua-dua bagian. Jika tidak, bagian tengah jalan
itu bisa dibuat ketika itu juga daripada bagian-bagiannya.
Prinsip penyangga ini biasa digunakan dalam pembuatan jembatan gerbang tertekan.
Dalam kebanyakan pembuatan jembatan jarak jauh moden, menara dan kabel sementara
digunakan untuk menahan bagian-bagian gerbang yang dibuat secara bertingkat. Cara ini
agak sama dengan cara pembuatan jembatan kabel-penahan. Penggunaan menara
sementara ini mengurangi jumlah bahan yang diperlukan dan memudahkan perancangan.
Untuk jembatan-jembatan yang kecil, pergerakan ini mungkin boleh dilakukan tanpa
menggunakan dinamo. Setengah jembatan boleh dikawal oleh pengguna, terutamanya
yang mempunyai bot, sesetengah yang lain dikawal oleh pengawal jambatan, kadang-
kadang dari jauh dengan menggunakan kamera video dan pembesar suara. Selalunya
terdapat lampu isyarat untuk pengguna2 jalan dan air, dan tambahan pengadang jalan
untuk para pemandu.
Jembatan gerak yang lebih kecil yang dipanggil jetway, juga digunakan di lapangan
terbang, untuk memperbolehkan penumpang menaiki kapal terbang yang berbagai2 saiz
dan jarak dari bangunan terminal.
Jembatan bambu di atas Kali Serayu dekat Wonosobo, Jawa Tengah (tahun 1920-an)
Akueduk
Jembatan bertingkat
Jembatan bertol
Jembatan bulan
Jembatan gantung
Jembatan gerbang kerangka (truss arch)
Jembatan kayu
Jembatan bertutup
Jembatan pengangkut (transporter)
Jembatan pontun
Garbarata
Bridge Photos
Structurae - International Database and Gallery of Structures.
American Society of Civil Engineers History and Heritage of Civil Engineering -
Bridges
Bridge Building — Art and Science Comprehensive explanations about bridges.
Bridge Basics A guide to bridge terminology and styles
Shanghai lupu Chinese bridge site showing suspended deck arch construction and
completion.
BridgeBuilder - Great game where you design a bridge and see if a train will drive
over it safely.
Portal Informasi Dunia Konstruksi Indonesia
Historic Bridges of Michigan and Elsewhere Photos, information, and maps of
historic bridges in and around Michigan. Also has a links page with links to bridge
databases in other regions of the U.S.A.
Bridge disasters
Jembatan Golden Gate
Forum dan Komunitas Teknik Sipil Indonesia
Jembatan Pelabuhan Sidney
Jembatan Pulau Pinang
Tambak Johor