Anda di halaman 1dari 16

erinci

KEPALA DESA PEMATANG TINGGI


KABUPATEN PELALAWAN

PERATURAN DESA PEMATANG TINGGI


NOMOR TAHUN 2018

TENTANG

RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH


DESA PEMATANG TINGGI
KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA PEMATANG TINGGI

Menimbang : Bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Bupati Pelalawan


Nomor 13 Tahun 2017 tentang Susunan Organsasi dan Tata
Kerja Pemerintah Desa perlu menetapkan Peraturan Desa
Pematang Tinggi Kabupaten Pelalawan Tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa Pematang Tinggi
Kecamatan Kerumutan Kabupaten Pelalawan

Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang


Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu,
Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten
Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi
dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3902) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 13 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 80, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3968)terakhir diubah dengan
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880);
2. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang – undangan ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234 );
3. Undang–Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5495 );
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nmor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 157,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 6);
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016
tentang Administrasi Pemerintah Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1100);
8. Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan (tentang
Pembentukan Kecamatan Desa bersangkutan)* Kalau ada
9. Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan (tentang
Pembentukan Desa yang bersangkutan)* kalau ada
10. Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 1 Tahun 2017
tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian
Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Pelalawan
Tahun 2017 Nomor 1);
11. Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 13 Tahun 2017 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Pelalawan Tahun 2017 Nomor
13);

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PEMATANG TINGGI
dan
KEPALA DESA PEMATANG TINGGI

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG STRUKTUR


ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA
PEMATANG TINGGI KECAMATAN KERUMUTAN
KABUPATEN PELALAWAN

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
1. Kepala Desa adalah Kepala Desa Pematang Tinggi Kecamatan Kerumutan
Kabupaten Pelalawan.
2. Desa adalah Desa Pematang Tinggi Kecamatan Kerumutan Kabupaten
Pelalawan.
3. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui
dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
6. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD atau yang
disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
7. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang,
tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah;
8. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam
penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam Sekretariat,
dan unsur pendukung tugas Kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan
yang diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur kewilayahan.
9. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa adalah satu sistem
dalam kelembagaan dalam pengaturan tugas dan fungsi serta hubungan
kerja.
10. Administrasi Pemerintahan Desa adalah keseluruhan proses kegiatan
pencatatan data dan informasi mengenai Pemerintahan Desa pada Buku
Register Desa.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud dan tujuan ditetapkannya Peraturan Desa ini adalah
1. Untuk mewujudkan kesatuan pemahaman dalam pelaksanaan peraturan
perundang-undangan, sehingga struktur organisasi dan tata kerja
pemerintah desa dapat diselenggarakan secara tertib.
2. Mengatur secara teknis struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah
Desa Pematang Tinggi

BAB III
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
PEMERINTAH DESA PEMATANG TINGGI

Pasal 3
Susunan organisasi Pemerintah Desa Pematang Tinggi adalah Klasifikasi tingkat
perkembangan Desa Swasembada
Pasal 4
(1) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu oleh Perangkat Desa.
(2) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Sekretariat Desa;
b. Pelaksana Kewilayahan;dan
c. Pelaksana Teknis.
(3) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berkedudukan
sebagai unsur pembantu Kepala Desa.

Pasal 5
(1) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a
dipimpin oleh Sekretaris Desa dan dibantu oleh unsur staf sekretariat.
(2) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 3 (tiga)
urusan yaitu
a. urusan tata usaha dan umum;
b. urusan keuangan, dan;
c. urusan perencanaan.
(3) Masing-masing urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh
Kepala Urusan.

Pasal 6
(1) Pelaksana Kewilayahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)
huruf b merupakan unsur pembantu Kepala Desa sebagai satuan tugas
kewilayahan.
(2) Pelaksana kewilayahan Desa Pematang Tinggi terdiri atas :
a. Kepala Dusun I
b. Kepala Dusun II
c. Kepala Dusun III
(3) Tugas kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi,
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.

Pasal 7
(1) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c
merupakan unsur pembantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas
operasional.
(2) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. seksi pemerintahan;
b. seksi kesejahteraan dan;
c. seksi pelayanan.
(3) Masing-masing seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh
Kepala Seksi.
Pasal 8
Bagan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Desa ini.
BAB IV
TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 9
(1) Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa yang
memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
(2) Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa,
melaksanakan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala
Desa memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a) menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja
Pemerintahan, penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah
pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban, melakukan
upaya perlindungan masyarakat, administrasi kependudukan, dan
penataan dan pengelolaan wilayah.
b) melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana
perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan, kesehatan.
c) pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban
masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat,
keagamaan, dan ketenagakerjaan.
d) pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi
masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
e) menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan
lembaga lainnya

Pasal 10

(1) Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan Sekretariat Desa.


(2) Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang
administrasi pemerintahan.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2),
Sekretaris Desa mempunyai fungsi:
a) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi
surat menyurat, arsip, dan ekspedisi.
b) Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat
desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan
rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan
pelayanan umum.
c) Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi
keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran,
verifikasi administrasi keuangan, dan admnistrasi penghasilan Kepala
Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.
d) Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana
anggaran pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data
dalam rangka pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi
program, serta penyusunan laporan.

Pasal 11
(1) Kepala urusan berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat.
(2) Kepala urusan bertugas membantu Sekretaris Desa dalam urusan
pelayanan administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas
pemerintahan.
(3) Untuk melaksanakan tugas kepala urusan mempunyai fungsi:
a) Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi seperti
melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah,
administrasi surat menyurat, arsip, dan ekspedisi, dan penataan
administrasi perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa
dan kantor, penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi,
perjalanan dinas, dan pelayanan umum.
b) Kepala urusan keuangan memiliki fungsi seperti melaksanakan
urusan keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan,
administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi
administrasi keuangan, dan admnistrasi penghasilan Kepala Desa,
Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.
c) Kepala urusan perencanaan memiliki fungsi mengoordinasikan
urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan
dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka
pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta
penyusunan laporan.

Pasal 12
(1) Kepala seksi berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis.
(2) Kepala seksi bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas
operasional.
(3) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi mempunyai fungsi:
a) Kepala seksi pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakan
manajemen tata praja Pemerintahan, menyusun rancangan regulasi
desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan
ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat,
kependudukan, penataan dan pengelolaan wilayah, serta pendataan
dan pengelolaan Profil Desa.
b) Kepala seksi kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan
pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang
pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi
masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
c) Kepala seksi pelayanan memiliki fungsi melaksanakan penyuluhan
dan motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat,
meningkatkan upaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial
budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.

Pasal 13
(1) Kepala Kewilayahan atau sebutan lainnya berkedudukan sebagai unsur
satuan tugas kewilayahan yang bertugas membantu Kepala Desa dalam
pelaksanaan tugasnya di wilayahnya.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala
Kewilayahan/Kepala Dusun memiliki fungsi:
a) Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya
perlindungan masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan
dan pengelolaan wilayah.
b) Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.
c) Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan
kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga
lingkungannya.
d) Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam
menunjang kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan.

BAB V
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA
Pasal 14
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya perangkat desa melaksanakan proses
administrasi pemerintahan desa, yaitu keselurahan proses kegiatan
pencatatan data dan informasi pada buku register desa.

Pasal 15
Penanggung Jawab proses pencatatan pada buku register desa sebagaimana
dimaksud pasal 14, dibagi habis kepada seluruh perangkat desa dengan
ketentuan sebagai berikut :
1. Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum bertanggung jawab terhadap
pencatatan data dan informasi :
a. Buku Agenda
b. Buku Ekspedisi
c. Buku Invetaris dan Kekayaan Desa
d. Buku Aparat Pemerintah Desa
e. Buku Tanah Kas Desa
f. Buku Musyawarah Desa
2. Kepala Urusan Keuangan bertanggung jawab terhadap pencatatan data dan
informasi :
a. Buku Kas Umum
b. Buku Buku Kas Pembantu
c. Buku Bank Desa
3. Kepala Urusan Perencanaan bertanggung jawab terhadap pencatatan data
dan informasi :
a. Buku APBDesa
b. Buku Inventarisasi Hasil-hasi Pembangunan
4. Kepala Seksi Pemerintahan bertanggung jawab terhadap pencatatan data
dan informasi :
a. Buku Peraturan Desa
b. Buku Keputusan Kepala Desa
c. Buku Lembaran Desa dan Buku Berita Desa
d. Buku Tanah di Desa
e. Buku Induk Penduduk
f. Buku Mutasi Penduduk Desa
g. Buku Rekapitulasi Jumlah Penduduk
h. Buku Penduduk Sementara
i. Buku Kartu Tanda Penduduk dan Buku Kartu Keluarga
5. Kepala Seksi Kesejahteraan bertanggung jawab terhadap pencatatan data
dan informasi :
a. Buku Rencana Anggaran Biaya
b. Buku Kas Pembantu Kegiatan
c. Buku Rencana Kerja Pembangunan
d. Buku Kegiatan Pembangunan
6. Kepala Seksi Pelalayanan bertanggung jawab terhadap pencatatan data dan
informasi :
a. Buku Kader Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat
b. Buku Lembaga Kemasyarakatan/ Lembaga Adat*

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Pematang Tinggi

Ditetapkan di Desa Pematang


Tinggi
pada tanggal 10 JANUARI 2018
KEPALA DESA PEMATANG
TINGGI

ANDI AGUS SUSIAWAN

Diundangkan di Desa Pematang Tinggi


pada tanggal 10 Januari 2018

SEKRETARIS DESA
PEMATANG TINGGI

KHANAN

LEMBARAN DESA PEMATANG TINGGI TAHUN 2018 NOMOR


KEPALA DESA PEMATANG TINGGI
KABUPATEN PELALAWAN

PERATURAN DESA PEMATANG TINGGI


NOMOR TAHUN 2018

TENTANG

RANCANGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA


PEMATANG TINGGI
KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN PELALAWAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA PEMATANG TINGGI

Menimbang : Bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Bupati Pelalawan


Nomor 13 Tahun 2017 tentang Susunan Organsasi dan Tata Kerja
Pemerintah Desa perlu menetapkan Peraturan Desa Pematang Tinggi
Kabupaten Pelalawan Tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Pemerintah Desa Pematang Tinggi Kecamatan Kerumutan Kabupaten
Pelalawan

Mengingat :1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan


Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan
Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna,
Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3902) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2000 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 80, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3968)terakhir diubah dengan
Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880);
12. Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang – undangan ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234 );
13. Undang–Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495 );
14. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nmor 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 157,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5717);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 2015 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 6);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 2016 tentang
Administrasi Pemerintah Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1100);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan (tentang Pembentukan
Kecamatan Desa bersangkutan)* Kalau ada
19. Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan (tentang Pembentukan
Desa yang bersangkutan)* kalau ada
20. Peraturan Daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 1 Tahun 2017
tentang Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat
Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Pelalawan Tahun 2017 Nomor
1);
21. Peraturan Bupati Pelalawan Nomor 13 Tahun 2017 tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Pelalawan Tahun 2017 Nomor 13);
22. Surat Keputusan Bupati Pelalawan Nomor………. tentang
Klasifikasi Desa

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA PEMATANG TINGGI
dan
KEPALA DESA PEMATANG TINGGI

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG STRUKTUR


ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA
PEMATANG TINGGI KECAMATAN KERUMUTAN KABUPATEN
PELALAWAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan :
11. Kepala Desa adalah Kepala Desa Pematang Tinggi Kecamatan Kerumutan
Kabupaten Pelalawan.
12. Desa adalah Desa Pematang Tinggi Kecamatan Kerumutan Kabupaten
Pelalawan.
13. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
14. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
15. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
16. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat BPD atau yang
disebut dengan nama lain adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
17. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang,
tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah;
18. Perangkat Desa adalah unsur staf yang membantu Kepala Desa dalam
penyusunan kebijakan dan koordinasi yang diwadahi dalam Sekretariat, dan
unsur pendukung tugas Kepala Desa dalam pelaksanaan kebijakan yang
diwadahi dalam bentuk pelaksana teknis dan unsur kewilayahan.
19. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa adalah satu sistem dalam
kelembagaan dalam pengaturan tugas dan fungsi serta hubungan kerja.
20. Administrasi Pemerintahan Desa adalah keseluruhan proses kegiatan
pencatatan data dan informasi mengenai Pemerintahan Desa pada Buku
Register Desa.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud dan tujuan ditetapkannya Peraturan Desa ini adalah
3. Untuk mewujudkan kesatuan pemahaman dalam pelaksanaan peraturan
perundang-undangan, sehingga struktur organisasi dan tata kerja pemerintah
desa dapat diselenggarakan secara tertib.
4. Mengatur secara teknis struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa
Pematang Tinggi
BAB III
STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
PEMERINTAH DESA PEMATANG TINGGI

Pasal 3
Susunan organisasi Pemerintah Desa Pematang Tinggi adalah Klasifikasi tingkat
perkembangan Desa Swasembada
Pasal 4
(4) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu oleh Perangkat Desa.
(5) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
a. Sekretariat Desa;
b. Pelaksana Kewilayahan;dan
c. Pelaksana Teknis.
(6) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berkedudukan sebagai
unsur pembantu Kepala Desa.

Pasal 5
(4) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a
dipimpin oleh Sekretaris Desa dan dibantu oleh unsur staf sekretariat.
(5) Sekretariat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 3 (tiga)
urusan yaitu
d. urusan tata usaha dan umum;
e. urusan keuangan, dan;
f. urusan perencanaan.
(6) Masing-masing urusan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh
Kepala Urusan.

Pasal 6
(4) Pelaksana Kewilayahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b
merupakan unsur pembantu Kepala Desa sebagai satuan tugas kewilayahan.
(5) Pelaksana kewilayahan Desa Pematang Tinggi terdiri atas :
d. Kepala Dusun I
e. Kepala Dusun II
f. Kepala Dusun III
(6) Tugas kewilayahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi,
penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan desa,
pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa.

Pasal 7
(3) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c
merupakan unsur pembantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas
operasional.
(4) Pelaksana Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas :
d. seksi pemerintahan;
e. seksi kesejahteraan dan;
f. seksi pelayanan.
(3) Masing-masing seksi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dipimpin oleh
Kepala Seksi.
Pasal 8
Bagan struktur organisasi dan tata kerja pemerintah desa sebagaimana tercantum
dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini.

BAB IV
TUGAS DAN FUNGSI
Pasal 9
(1) Kepala Desa berkedudukan sebagai Kepala Pemerintah Desa yang memimpin
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
(2) Kepala Desa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala Desa
memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
f) menyelenggarakan Pemerintahan Desa, seperti tata praja Pemerintahan,
penetapan peraturan di desa, pembinaan masalah pertanahan, pembinaan
ketentraman dan ketertiban, melakukan upaya perlindungan masyarakat,
administrasi kependudukan, dan penataan dan pengelolaan wilayah.
g) melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana
perdesaan, dan pembangunan bidang pendidikan, kesehatan.
h) pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban
masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat,
keagamaan, dan ketenagakerjaan.
i) pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan motivasi
masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup,
pemberdayaan keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
j) menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan lembaga
lainnya

Pasal 10

(1) Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pimpinan Sekretariat Desa.


(2) Sekretaris Desa bertugas membantu Kepala Desa dalam bidang administrasi
pemerintahan.
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2),
Sekretaris Desa mempunyai fungsi:
e) Melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi
surat menyurat, arsip, dan ekspedisi.
f) Melaksanakan urusan umum seperti penataan administrasi perangkat
desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor, penyiapan rapat,
pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas, dan pelayanan
umum.
g) Melaksanakan urusan keuangan seperti pengurusan administrasi
keuangan, administrasi sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran,
verifikasi administrasi keuangan, dan admnistrasi penghasilan Kepala
Desa, Perangkat Desa, BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.
h) Melaksanakan urusan perencanaan seperti menyusun rencana anggaran
pendapatan dan belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka
pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta
penyusunan laporan.
Pasal 11
(4) Kepala urusan berkedudukan sebagai unsur staf sekretariat.
(5) Kepala urusan bertugas membantu Sekretaris Desa dalam urusan pelayanan
administrasi pendukung pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan.
(6) Untuk melaksanakan tugas kepala urusan mempunyai fungsi:
d) Kepala urusan tata usaha dan umum memiliki fungsi seperti
melaksanakan urusan ketatausahaan seperti tata naskah, administrasi
surat menyurat, arsip, dan ekspedisi, dan penataan administrasi
perangkat desa, penyediaan prasarana perangkat desa dan kantor,
penyiapan rapat, pengadministrasian aset, inventarisasi, perjalanan dinas,
dan pelayanan umum.
e) Kepala urusan keuangan memiliki fungsi seperti melaksanakan urusan
keuangan seperti pengurusan administrasi keuangan, administrasi
sumber-sumber pendapatan dan pengeluaran, verifikasi administrasi
keuangan, dan admnistrasi penghasilan Kepala Desa, Perangkat Desa,
BPD, dan lembaga pemerintahan desa lainnya.
f) Kepala urusan perencanaan memiliki fungsi mengoordinasikan urusan
perencanaan seperti menyusun rencana anggaran pendapatan dan
belanja desa, menginventarisir data-data dalam rangka pembangunan,
melakukan monitoring dan evaluasi program, serta penyusunan laporan.

Pasal 12
(4) Kepala seksi berkedudukan sebagai unsur pelaksana teknis.
(5) Kepala seksi bertugas membantu Kepala Desa sebagai pelaksana tugas
operasional.
(6) Untuk melaksanakan tugas Kepala Seksi mempunyai fungsi:
d) Kepala seksi pemerintahan mempunyai fungsi melaksanakan manajemen
tata praja Pemerintahan, menyusun rancangan regulasi desa, pembinaan
masalah pertanahan, pembinaan ketentraman dan ketertiban,
pelaksanaan upaya perlindungan masyarakat, kependudukan, penataan
dan pengelolaan wilayah, serta pendataan dan pengelolaan Profil Desa.
e) Kepala seksi kesejahteraan mempunyai fungsi melaksanakan
pembangunan sarana prasarana perdesaan, pembangunan bidang
pendidikan, kesehatan, dan tugas sosialisasi serta motivasi masyarakat di
bidang budaya, ekonomi, politik, lingkungan hidup, pemberdayaan
keluarga, pemuda, olahraga, dan karang taruna.
f) Kepala seksi pelayanan memiliki fungsi melaksanakan penyuluhan dan
motivasi terhadap pelaksanaan hak dan kewajiban masyarakat,
meningkatkan upaya partisipasi masyarakat, pelestarian nilai sosial
budaya masyarakat, keagamaan, dan ketenagakerjaan.

Pasal 13
(3) Kepala Kewilayahan atau sebutan lainnya berkedudukan sebagai unsur satuan
tugas kewilayahan yang bertugas membantu Kepala Desa dalam pelaksanaan
tugasnya di wilayahnya.
(4) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Kepala
Kewilayahan/Kepala Dusun memiliki fungsi:
e) Pembinaan ketentraman dan ketertiban, pelaksanaan upaya perlindungan
masyarakat, mobilitas kependudukan, dan penataan dan pengelolaan
wilayah.
f) Mengawasi pelaksanaan pembangunan di wilayahnya.
g) Melaksanakan pembinaan kemasyarakatan dalam meningkatkan
kemampuan dan kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya.
h) Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat dalam menunjang
kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
BAB V
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DESA
Pasal 14
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya perangkat desa melaksanakan proses
administrasi pemerintahan desa, yaitu keselurahan proses kegiatan pencatatan
data dan informasi pada buku register desa.

Pasal 15
Penanggung Jawab proses pencatatan pada buku register desa sebagaimana
dimaksud pasal 14, dibagi habis kepada seluruh perangkat desa dengan ketentuan
sebagai berikut :
7. Kepala Urusan Tata Usaha dan Umum bertanggung jawab terhadap pencatatan
data dan informasi :
g. Buku Agenda
h. Buku Ekspedisi
i. Buku Invetaris dan Kekayaan Desa
j. Buku Aparat Pemerintah Desa
k. Buku Tanah Kas Desa
l. Buku Musyawarah Desa
8. Kepala Urusan Keuangan bertanggung jawab terhadap pencatatan data dan
informasi :
d. Buku Kas Umum
e. Buku Buku Kas Pembantu
f. Buku Bank Desa
9. Kepala Urusan Perencanaan bertanggung jawab terhadap pencatatan data dan
informasi :
c. Buku APBDesa
d. Buku Inventarisasi Hasil-hasi Pembangunan
10. Kepala Seksi Pemerintahan bertanggung jawab terhadap pencatatan data dan
informasi :
j. Buku Peraturan Desa
k. Buku Keputusan Kepala Desa
l. Buku Lembaran Desa dan Buku Berita Desa
m. Buku Tanah di Desa
n. Buku Induk Penduduk
o. Buku Mutasi Penduduk Desa
p. Buku Rekapitulasi Jumlah Penduduk
q. Buku Penduduk Sementara
r. Buku Kartu Tanda Penduduk dan Buku Kartu Keluarga
11. Kepala Seksi Kesejahteraan bertanggung jawab terhadap pencatatan data dan
informasi :
e. Buku Rencana Anggaran Biaya
f. Buku Kas Pembantu Kegiatan
g. Buku Rencana Kerja Pembangunan
h. Buku Kegiatan Pembangunan
12. Kepala Seksi Pelalayanan bertanggung jawab terhadap pencatatan data dan
informasi :
c. Buku Kader Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat
d. Buku Lembaga Kemasyarakatan/ Lembaga Adat*

BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16
Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa
ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Pematang Tinggi

Ditetapkan di Desa Pematang


Tinggi
pada tanggal 10 Januari 2018
KEPALA DESA PEMATANG
TINGGI

ANDI AGUS SUSIAWAN

Anda mungkin juga menyukai