•
•
•
,,. . .,.,-,.
':.~: •
•
:'i.,;:,
' ,' '. ;.: ....
" .'
•
. ", ..
lak perlu. Kaidah-kaidah hokum memang dipelajari oleh para calon sarjana hu-
kum ito, dan berbagai mata kuliah telah tercantum dalam kurikulum yang akan
menjamin bahwa ketika mereka selesai masa pelajarannya, maka mereka akan
memiliki pengetahuan mengenai berbagai kaidah hukum yang menguasai bebagai
bidang hidup.
Namun masih banyak permasalahan yang berkaitan dengan apa yang dalam
ilmu sosial disebut "pengendalian sosial" yang perlu mereka alami, sehingga me-
reka akan memahami niisalnyabagaimanakah anggapan-anggapan dari para
warga masyarakta pada umumnya golongan-golopgan tertentu mengenai nilai-
nilai yang terkandung dalam berbagai peraturan atau kaidah, bagaimanakah hu-
• bungan yang mereka persepsikan mengenai apa yang dituntut oleh hukum de-
ngan kewajiban-kewajiban mereka sebagai warga golongannya, dan apakah
yang sesungguhnya mereka rasakan dan nyata-nyata ikuti sebagai pedoman ber-
laku dalamberbagai bidang hidup, dan apakah yang mereka asuhkan pada anak-
anaknya untuk ditaati dan bagaimana sangsi-sangsi yang mereka kenakan kepada
anak-anak sehingga akan menjadi pendorong "memaksakan" anak-anak mem-
•
. DOllna yang secara tradisi memang sudah dianut oleh berbagai golongan dalam
masyarakat dengan norma-norma hukum yang diundangkan yang dapatlah di-
anggap sebagai hasil dari usaha modemisasi hukum. Dalam rangka kerangka
majemuk itu dapat juga misalnya dikaji apakah suatu kebijaksanaan hukum yang
hendak mengundangkan hukum baru perlu memperhatikan nilai-nilai yang ke-
mungkinannyaada yang tidak akan begitu mudah disisihkan oleh aturan-aturan
baru?
Dinegara kita misalnya adanya kaidah-kaidah adat, adanya kaidah hukum
agama, memberi gambaran bahwa pengkajian antropologi hukum mengenai ma-
syarakat yang majemuk, relevan untuk: dikenal dalam rangka proses belajar yang.
dialami oleh seorang calon sarjana hukum.
Contoh-contoh topik tadi yang umumnya dikaji dalam rangka A.H. untuk: ~
mentara karoi kira cukup memberi sedikit gambaran mengenai hal-hal yang di-
kaji oleh A.H.
Bila masih hendak dijelaskan lebihjauh, masih bisa dikemukakan keterangan
bahwa A.H: itu adalah suatu cabang spesialisasi yang telah berkembang dalam
ilmu Antropologi Budaya (A.B.) mempelajari kebudayaan-kebudayaan manusia
dimanapun dipennukaan bum} mI. van secara idealnyajuga, ,mengkaji kebudayaan
manusia yang hidup padakurun waktu manapun. Dalam mempelajari . .
kebudayaan
manusia seluruh kebudayaan manusia yang telah terwujud disuatu lokasi tertentu
ditinjau sebagai suatu keseluruhan atau sesuatu yang bersifat holistik.
Maka misalnya aspek-aspek dari kebudayaan itu diusahakan untuk dikaji
secara terkait satu dengan yang lain. Demikianlah hukum sebagai suatu aspek
budaya tidak dilihat secara terpisah dari segi-segi lain dari kebudayaan, dan da-
lam mengkaji hukum misalnya diperhatikanlah nilai-nilai yang dianut oleh ma-
•
syarakat tercermin dalam berbagai norma sosial, dan sebagian dari norma sosial
itu diperkuat statusnya menjadi norma hukum dan penghonnatan terhadap nilai-
nilai tersebut memperoleh penguatan melalui penggunaan dari berbagai sanksi.
Jadi ada suatu mekanisme yang diciptakan oleh masyarakat melalui mana pena-
taan masyarakat dicapai melalui adanya pedoman berlaku yang ditopaIig oleh
nilai-nilai yang dianut. .Selanjutnya jika seorang yang berlaku sesuai dengan
pedoman itu akan menerima ganjaran positip sedangkan yang mengingkarinya
akan dipaksakan sedemikian rupa sehingga akan menghormatinya, mekanisme
mana dinamakan pengendalian sosial. Mekanisme itulah yang diaji oleh A.H.
dalam semua kebudayaan manusia dan pengamatan secara lintas budaya ter
hadap mekanisme itu dilakukan melalui kajian-kajian yang dilangsungkan.
Hasil-hasil dari kajian tersebut menjadi bahan pelajaran dalam A.H. dan
pengetahnan yang berkembang mengenai cara-cara pengendalian sosial yang
ditempuh dalam berbagai jenis masyarakat, tel masuk pengetahuan mengenai
nilai/nilai, nOl lila dan pranataa sosial yang berbeda-beda itu termasuk "anggapan-
anggapan hukum yang dianut dalam kebudayaan yang beraneka yang dikaji itu,
atau katakanlah "teeri-teori hukum" yang bersifat khas bagi berbagai kebudayaan
yang dikaji, akan memperluas wawasan dari para penekun ilmu ~ukum, suatu hal
yang positip dampaknya dalam proses belajar yang ditempuh oleh seorang-calon •
I
Beberapa Catatan 327
•
• ••••
,