DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
TAUFIK HIDAYAT (A31116010)
LUDIA DANIEL (A31116037)
ANESTHESIA JOALSA PERTIWI (A31116317)
EKA RESKI MAULINA (A31116320)
ATALYA FIDELA SAMBENGA (A31116524)
DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang “Model Penerimaan Teknologi”.
Tujuan dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah sistem
informasi keperilakuan. Penulis berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi penulis
secara pribadi untuk meningkatkan kapasitas diri dan juga bagi pembaca umum
untuk menambah wawasan pengetahuan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
2.10.3. Hubungan dengan Penggunaan ....................................................... 37
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 41
3.1 KESIMPULAN ...................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 43
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1. Apa yang dimaksud dengan Model penerimaan teknologi (Technology
Acceptance Model atau TAM) dan bagaimana konsep nya?
2. Apa saja konstruk-kosntruk yang ada di TAM?
3. Apa perbedaan dari TAM dan TPB?
4. Bagaimana perkembangan TAM?
5. Apa saja variabel-variabel eksternal dari Model TAM?
6. Apa saja kelebihan dan kelemahan TAM?
7. Bagaimana melakukan pengukuran-pengukuran konstruk-konstruk di
TAM?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui definisi serta konsep dari Model penerimaan teknologi
(Technology Acceptance Model atau TAM).
2. Untuk mengetahui konstruk-kosntruk yang ada di TAM.
3. Untuk mengetahui perbedaan dari TAM dan TPB.
4. Untuk mengetahui perkembangan TAM.
5. Untuk mengetahui variabel-variabel eksternal dari Model TAM.
6. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan TAM.
7. Untuk mengetahui cara untuk melakukan pengukuran-pengukuran
konstruk-konstruk di TAM.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENDAHULUAN
3
juga mempengaruhi kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use)
tetapi tidak sebaliknya.
Model dari TAM dapat dilihat di gambar berikut ini.
Kegunaan
Persepsian
(Perceived
Usefulness)
Sikap terhadap Minat Perilaku
Perilaku (Behavioral Perilaku
(Attitude towards
Intention) (Behaviour)
Behaviour)
Kegunaan
Penggunaan
Persepsian
(Perceived
Ease of Use)
Kegunaan
Persepsian
(Perceived
Usefulness)
Sikap terhadap Minat Perilaku Penggunaan
Menggunakan Menggunakan Teknologi
Teknologi Teknologi Sesungguhnya
(Attitude towards (Behavioral (Actual
Kegunaan Using Technology) Intention to Use) Technology Use)
Penggunaan
Persepsian
(Perceived
Ease of Use)
4
2.3 KONSTRUK-KONSTRUK DI TAM
5
yang mempengaruhi sikap (attitude), minat (behavioral intention), dan
perilaku (behavior) di dalam menggunakan teknologi dibandingkan dengan
konstruk yang lainnya.
6
2.3.3 Sikap Terhadap Perilaku
7
2.3.5 Perilaku
Tiga perbedaan utama antara TAM dan TPB adalah sebagai berikut ini.
8
untuk TAM, variabel-variabel pengontrol perilaku ini tidak ada secara
eksplisit.
Menurut Lee et al. (2003), sejak TAM dikenalkan sampai tahun 2000
saja, teori ini sudah dirujuk oleh 424 penelitian lainnya dan sampai dengan
tahun 2003 sudah dirujuk oleh 698 penelitian seperti yang dilaporkan oleh
Social Science Citation Index (SSCI).
Perkembangan TAM sampai dengan tahun 2003 oleh Lee et al. (2003)
diklasifikasikan kedalam empat kemajuan, yaitu pengenalan model (model
introduction), validasi model (model validation), ekstensi model (model
extension) dan elaborasi model (model elaboration).
9
Karena TAM masih merupakan model yang baru, penelitian-
penelitian di era pengenalan model ini banyak mencoba membandingkan
TAM dengan TRA dan dengan TPB. Davis et al (1989) menemukan bahwa
TAM lebih baik menjelaskan keinginan untuk menerima teknologi
dibandingkan dengan TRA.
10
Taylor dan Todd (1995) menemukan bahwa TPB dan TPB
didekomposisi lebih dapat menjelaskan penerimaan pemakai sistem
dibandingan dengan TPB. Hasil ini harus diartikan secara lebih hati-hati
karena mendekomposisi TPB akan menambah jumlah variabel dan tentunya
juga meningkatkan kekuatan penjelasan dari modelnya.
11
tiga faktor model, yaitu terdiri dari tiga faktor dengan ditambah dengan
faktor efektivitas sebagai faktor baru di TAM.
12
menambahkan beberapa variabel eksternal yang menerangkan lebih lanjut
atau menjadi penyebab (antecedent) dari kegunaan persepsian (perceived
usefulness) atau PU dan kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease
of use) atau PEOU di TAM. Model TAM yang dimodifikasi ini dengan
ditambahkan variabel-variabel eksternal tampak di Gambar berikut ini.
Kegunaan
Persepsian
(Perceived
Usefulness)
13
konstruk PU dan PEOU. Hasil penelitian ini menemukan bahwa pelatihan
(training) berhubungan positip dengan konstruk PU dan pengalaman masa
lalu (prior experience), peran pemakai sehubungan dengan teknologi (role
with regard to technology), masa kerja (tenure in workplace), tingkat
pendidikan (level of education) berhubungan dengan PEOU.
14
Penelitian yang menambahkan variabel karakteristik-karakteristik
tugas misalnya dilakukan oleh Karahanna dan Limayem (2000), Geren dan
Straub (2000), dan Moon dan Kim (2001). Penelitian Karahanna dan
Limayem (2000) menggunakan tugas-tugas yang dilakukan dengan e-mail
dan voice-mail. Mereka menemukan hasil bahwa penentu pemakaian sistem
informasi dengan konstruk PU dan PEOU berbeda untuk tugas-tugas yang
berbeda. Konstruk PU tidak mempunyai pengaruh dengan penggunaan e-
mail tetap berhubungan dengan penggunaan voice-mail. Gefen dan Straub
(2000) menggunakan dua tugas yang berbeda, yaitu tugas mencari informasi
dan tugas pembelian produk dengan menggunakan internet. Konstruk
PEOU signifikan memprediksi penggunaan sistem informasi untuk tugas
pembelian produk tetapi tidak untuk tugas pencarian informasi. Moon dan
Kim (2001) juga menggunakan tugas-tugas di internet untuk tugas hiburan
(entertainment task) dan tugas pekerjaan (work-related task). Hanya untuk
tugas pekerjaan saja konstruk PU berpengaruh terhadap penerimaan sistem
informasi.
15
2.6 VARIABEL-VARIABEL EKSTERNAL TAM
Asal
Variabel Definisi Artikel-Artikel Terkait
Definisi
Kesukarelaan The degree to which use of the Moore and Barki and Hartwick
(Voluntariness) innovation is perceived as being Benbasat (1994); Venkatesh and
voluntary, or of free will. (1991) Davis (2000)
16
Keuntungan The degree to which an Rogers Moore and Benbasat
relatif (Relative innovation is perceived as being (1983) (1991); Premkumar
Advantage) better than its precursor. and
Potter (1995)
Kompatibilitas The degree to which an Rogers Chin and Gopal
(Compatibility) innovation is perceived as being (1983) (1995); Xia and Lee
consistent with the existing (2000)
values, needs, and past
experiences of potential
adopters.
Kerumitan The degree to which an Rogers Premkumar and Potter
(Complexity) innovation is perceived as being (1983) (1995), Igbaria et al.
difficult to use (1996)
Teramatan The degree to which the results Rogers Moore and Benbasat
(Observability) of an innovation are observable (1983) 1991
to others
Ketercobaan The degree to which an Rogers Moore and Benbasat
(Trialability) innovation may be (1983) (1991); Karahanna et al.
experimented with before (1999)
adoption
Image The degree to which use of an Rogers Karahanna et al. (1999);
innovation is (1983) Venkatesh & Davis
perceived to enhance one’s (2000)
image or status in one’s social
system
Keyakinan The belief that one has the Bandura Fenech (1998);
sendiri (Self capability to perform a (1977) Venkatesh
efficacy) particular behavior and Speier (2000)
Dukungan High levels of support that Igbaria et al. Igbaria et al.
pemakai akhir promotes more favorable beliefs (1995) (1996); Karahanna and
(End User about the system among Limayem (2000)
Support) users as well as MIS staffs
17
Kegunaan A construct that allows for a Card et al. Venkatesh and Davis
obyektif comparison of systems on the (1980) (1996); Venkatesh
(Objective actual level of effect regarding (2000)
Usability) to complete specific tasks
Keinovatifan An individual trait reflecting a Agarwal and Agarwal and Prasad
personal willingness to try out any new Karahanna (1998); Agarwal and
(Personal technology (2000) Karahanna (2000)
Innovativeness)
Kepermainan The degree of cognitive Webster and Moon and Kim (2001);
komputer microcomputer interactions Martocchio Agarwal and Karahanna
(Computer (1992) (2000)
Playfulness)
Kehadiran The degree to which a medium Fulk et al. Karahanna and
Sosial (Social permits users to experience (1987) Straub (1999);
Presence) others as being psychologically Karahanna and
present Limayem (2000)
Norma-norma Person’s perception that most Fishbein and Malhotra and Galletta
subyektif/ people who are important to Ajzen (1999); Venkatesh and
tekanan sosial him think he should or should (1975) Morris (2000)
(Subjective not perform the behavior in
Norms/ Social question
Influence)
Visibilitas The degree to which the Rogers Xia and Lee (2000);
(Visibility) innovation is visible in the (1983) Karahanna et al. (1999)
organization
Relevansi The capabilities of a system to Thompson Venkatesh and Davis
pekerjaan (Job enhance and individual’s job et al. (1991) (2000); Thompson et
Relevance) performance al.
(1991)
Sikap komputer The degree to which a person Ajzen and Chau (2001)
(Computer likes or dislikes the object Fishbein
Attitude) (1980)
18
Keaksesan - Physical accessibility: the Karahanna Karahanna and
(Accessibility) extent to which someone has and Straub (1999);
physical access to the Limayem Karahanna and
hardware needed to use the (2000) Limayem (2000)
system
- Information accessibility: the
ability to retrieve the desired
information from the system
Ketampakan The degree to which the Rogers Karahanna et al.
hasil (Result results of adopting/using the IS (1983) (1999); Venkatesh and
Demonstrability) innovation are observable and Davis (2000)
communicatable to others
Dukungan The degree of support from Igbaria Igbaria et al. (1997);
Manajemen managers to ensure sufficient (1997) Liao and Landry
(Management allocation of resources and act (2000)
Support) as a change agent to create a
more conductive environment
for IS success
Kecemasan An individual’s apprehension, or Simonson et Montazemi et al.
komputer even fear, when she/he is faced al. (1987) (1996); Gopal et al.
(Computer with the possibility of using (1994)
Anxiety) computers
Kesukaan The extent to which the activity Davis Chin and Gopal Teo et
persepsian of using a specific system is (1992) al. (1999)
(Perceived perceived to be enjoyable in its
Enjoyment) own right, aside from any
performance consequences
resulting from system usage
Keluaran sistem The perception how well the Venkatesh Lucas and Spitler
atau kualitas system performs tasks that and Davis (2000); Lederer et al.
informasi match with job goals (2000) (2000)
(System Output
19
or Information
Quality)
Kondisi-kondiri The control beliefs relating to Taylor and Taylor and Todd
pemfasilitasi resource factors such as time Todd (1995b); Karahanna
(Facilitating and money and IT compatibility (1995b) and Straub (1999)
Conditions) issues that may constrain usage
Pengalaman Experience gained Macam- Jackson et al. (1997);
sebelumnya macam Dishaw and Strong
(Prior (1999)
Experience)
20
Purpose WWW (or e- Gefen and Straub (2000)
Systems) commerce)
Workstation Lucas and Spitler (1999, 2000)
Computer Resource Taylor and Todd (1995)
Center
Groupware Lou et al. (2000)
Sistem-sistem Word processor Adams et al. (1992)
kantor (Office Spreadsheet Methieson(1991), Venkatesh and
Systems) Davis(1996)
Presentation S/W Doll et al. (1998), Hendrickson et
al. (1993)
Database programs Szajna (1994), Doll et al. (1998)
Groupware Malhotra and Galletta (1999), Lou
et al. (2000)
Sistem-sistem Computerized Model Lu et al. (2001)
bisnis khusus Case Tools Xia and Lee (2000), Dishaw and
(Specialized Strong (1999)
Business Hospital IS Lu and Gustafson (1994),
Systems) (Telemedicine) Rawstorne et al.(2000)
DSS, GSS, GDSS Sambamuthy and Chin (1994),
Vreede et al(1999)
Experts support System Gefen and Keil (1998), Keil et al.
(1995)
Others (e.g. MRP) Gefen (2000)
Sumber: Lee et al. (2003).
21
berpengetahuan (knowledge workers). Subyek pemakai di penelitian-penelitian
TAM juga dibedakan antara individu-individu yang bukan profesional dengan
individu-individu yang profesional.
1. TAM hanya memberikan informasi atau hasil yang sangat umum saja
tentang minat dan perilaku pemakai sistem dalam menerima sistem
teknologi informasi. TAM belum memberikan informasi dan menjelaskan
mengapa pemakai sistem mempunyai kepercayaan-kepercayaan tersebut.
Untuk mengatasi kekurangan TAM, banyak peneliti mulai mengembangkan
TAM dengan memasukkan banyak variabel- variabel eksternal untuk
menjelaskan hal tersebut.
2. Perilaku pemakai sistem teknologi informasi di TAM tidak dikontrol
dengan kontrol perilaku (behavioral control) yang membatasi minat
perilaku seseorang. Untuk mengatasi kelemahan ini, beberapa peneliti
22
menggabungkan TAM dengan model TPB yaitu dengan menambahkan
konstruk kontrol perilaku (behavioral control) ke dalam TAM.
3. Perilaku (behavior) yang diukur di TAM seharusnya adalah pemakaian atau
penggunaan teknologi sesungguhnya (actual usage). Kenyataannya banyak
penelitian menggunakan penggunaan teknologi yang dilaporkan sendiri
oleh responden (self-reported usage) atau penggunaan teknologi yang
diperkirakan (self-predicted usage) yang belum tentu mencerminkan atau
mengukur pemakaian sebenarnya.
4. Penelitian-penelitian TAM umumnya hanya menggunakan sebuah sistem
informasi saja. Kenyataannya pemakai sistem dihadapkan dengan lebih dari
satu sistem informasi.
5. Beberapa penelitian TAM menggunakan subyek mahasiswa. Penggunaan
subyek mahasiswa terutama mahasiswa S1 tidak sesuai merefleksikan
dengan lingkungan kerja yang sebenarnya.
6. Penelitian-penelitian TAM kebanyakan hanya menggunakan subyek
tunggal sejenis saja, misalnya hanya menggunakan sebuah organisasi saja,
sebuah departemen saja, atau sebuah kelompok mahasiswa tertentu saja
misalnya mahasiswa MBA. Penggunaan subyek tunggal ini mempunyai
kelemahan di validitas eksternal, yaitu hasilnya tidak dapat
digeneralisasikan lintas organisasi lainnya secara umum.
7. Penelitian-penelitian ini umumnya adalah penelitian cross sectional yang
hanya melibatkan waktu satu periode tetapi dengan banyak sampel individu.
Penelitian cross sectional ini mempunyai kelemahan di validitas eksternal
yang hasilnya tidak dapat di generalisasikan lintas waktu.
8. Penelitian-penelitian TAM umumnya hanya menggunakan sebuah tugas
semacam saja. Kenyataannya teknologi yang digunakan dipakai untuk
menyelesaikan lebih dari satu macam tugas.
9. Umumnya model penelitian TAM kurang dapat menjelaskan sepenuhnya
antar hubungan (causation) variabel-variabel di dalam model.
10. Tidak mempertimbangkan perbedaan kultur.
23
2.10 PENGUKURAN KONSTRUK-KONSTRUK
Teori Keyakinan-sendiri
24
sendiri (self-efficacy) sebagai suatu estimasi dari kemampuan seseorang
untuk melakukan perilaku sasaran dengan berhasil.
25
pengukuran subyektif lebih digunakan. Alasannya adalah sebagai berikut
ini.
26
didefinisikan sebagai seberapa tinggi suatu format informasi tidak
membingungkan, jelas dan dapat dibaca.
27
oleh Swanson (1987) ini lebih mengarah ke eksploratori bukan konfirmatori
dengan tidak menguji validitas dari konstruk-konstruknya, tetapi hasil
konstruk-konstruk mereka setuju bahwa terdapat perbedaan konsep antara
konstruk-konstruk kegunaan persepsian (perceived usefulness) dengan
kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use).
1. Pengukuran awal.
Pengukuran awal dilakukan dengan mengkaji penelitian-penelitian
sebelumnya dan mengkaji teori-teori yang relevan untuk mendapatkan item-
item yang membentuk konstruk yang diinginkan, yaitu konstruk kegunaan
28
persepsian (perceived usefulness) dan konstruk kemudahan penggunaan
persepsian (perceived ease of use). Hasil dari pengukuran awal ini diperoleh
14 item untuk masing-masing konstruk.
2. Sebelum tes (pretest).
Sebelum tes (pretest) dilakukan dalam bentuk studi pilot (pilot study)
melibatkan 15 partisipan untuk mengkonfirmasi item-item yang
membentuk konstruk-konstruk tersebut. Hasil dari pretest ini adalah untuk
membuang atau mengganti item-item yang kurang cocok membentuk
konstruk-konstruk yang diinginkan. Dari pretest ini diperoleh 10 item untuk
masing-masing konstruk.
3. Validitas konstruk.
Setelah item-item ditentukan untuk membentuk konstruk, maka item-item
tersebut perlu diuji validitasnya. Validitas konstruk digunakan untuk
menentukan item-item apa saja yang valid membentuk konstruk-konstruk
tersebut. Dua buah studi dilakukan oleh Davis (1989) untuk menguji
validitas ini yang disebut dengan Studi 1 dan Studi 2. Analisis komponen-
komponen prinsipal (principal components analysis) kemudian dilakukan
untuk menentukan item-item mana yang dapat masuk membentuk suatu
konstruk. Dari hasil analisis ini untuk Studi 1, seluruh 10 item untuk
masing-masing konstruk valid. Akan tetapi untuk Studi 2 hanya 6 item yang
valid untuk konstruk kegunaan persepsian (perceived usefulness) dan juga
6 item yang valid untuk konstruk kemudahan penggunaan persepsian
(perceived ease of use).
4. Reliabilitas.
Setelah ditemukan 6 item valid untuk masing-masing konstruk, tahap
berikutnya yang dilakukan oleh Davis (1989) adalah menguji
reliabilitasnya. Davis menggunakan nilai Cronbach alpha untuk menguji
kedua konstruk tersebut. Hasilnya kedua konstruk mempunyai reliabilitas
yang sangat tinggi.
Pengukuran Awal
29
Davis (1989) menggunakan Davis (1986) mengkaji 37 penelitian
sebelumnya yang sudah dipublikasikan yang berhubungan dengan reaksi
pemakai sistem informasi. Dari kaji penelitian-penelitian sebelumnya ini
dan dengan menggunakan definisi dari teori-teori yang dikaji, diperoleh 14
calon item-item untuk masing-masing konstruk. Item-item ini diberi label
penggunaan e-mail karena akan diuji dengan studi empiris menggunakan e-
mail. Masing-masing 14 item- item ini adalah sebagai berikut ini.
30
1. I often become confused when I use the electronic mail system.
2. I make errors frequently when using electronic mail.
3. Interacting with the electronic mail system is often confusing.
4. I need to consult the user manual often when using electronic mail.
5. Interacting with the electronic mail system requires a lot of my
mental effort.
6. I find it easy to recover from errors encountered while using
electronic mail.
7. The electronic mail system is rigid and inflexible to interact with.
8. I find it easy to get the electronic mail system to do what I want to
do.
9. The electronic mail system often behaves in unexpected ways.
10. I find it cumbersome to use the electronic mail system.
11. My interaction with the electronic mail system is easy for me to
understand.
12. It is easy for me to remember how to perform takss using the
electronic mail system.
13. The electronic mail system vides helpful guidance in performing
tasks.
14. Overall, I find the electronic mail system easy to use.
31
mengelompokkan item-item kedalam tiga atau lima kategori. Item-item di
kategori merupakan item-item yang diharapkan mempunyai arti yang sama
menurut partisipan. Suatu kategori atau suatu kluster ini merupakan indikasi
suatu dimensi konstruk.
Hasil pretest berupa rangking dan kluster yang disajikan di tabel berikut ini.
# Item # Item
Item Rank Kluster
Lama Baru
1 Job Difficult Without 13 - C
2 Control Over Work 9 2 -
3 Job Perfomance 2 6 A
4 Adresses My Needs 12 - C
5 Saves My Time 11 - B
6 Work More Quickly 7 3 B
7 Critical to My Job 5 4 C
8 Accomplish Mork Work 6 7 B
9 Cut Unproductive Time 10 - B
10 Effectiveness 1 8 A
11 Quality of Work 3 1 A
12 Increase Of Productivity 4 5 B
13 Makes Job Easier 8 9 C
14 Useful TT 10 TT
Keterangan: TT = tidak tersedia. Kluster A = efektivitas kerja, B =
produktivitas dan penghematan waktu, dan C = pentingnya sistem terhadap
pekerjaan.
32
# Item # Item
Item Rank Kluster
Lama Baru
1 Confusing 7 - B
2 Error Prone 13 - -
3 Frustrating 3 3 B
4 Dependence on Manual 9 (diganti) C
5 Mental Effort 5 7 B
6 Error Recovery 10 - -
7 Rigid & Inflexible 6 5 A
8 Controllable 1 4 A
9 Unexpected Behavior 11 - -
10 Cumbersome 2 1 A
11 Understandable 4 8 B
12 Ease of Remembering 8 6 C
13 Provides Guidance 12 (diganti) C
14 Easy to Use TT 10 TT
TT Ease of Learning* TT 2 TT
TT Effort to Become Skillful** TT 9 TT
*) Kalimat lengkapnya berbunyi “Learning to operate the electronic mail
system is ease of learning.”
**) Kalimat lengkapnya berbunyi “I find it takes a lot of effort to become
skillful at using electronic mail.”
Keterangan: TT = tidak tersedia. Kluster A = usaha fisik, B = usaha mental,
dan C = kemudahan sistem untuk dipelajari.
33
dipertahankan karena masih masuk 9 besar dan tampaknya masih
menangkap aspek dari kegunaan (usefulness). Hasil akhir dari konstruk
kegunaan persepsian (perceived usefulness) adalah diukur dengan sebanyak
10 item.
34
frames yang diakses dengan terminal-terminal 327X., yaitu sistem pos
elektronik (electronic mail system) PROFS dan pengedit file XEDIT. Daftar
pertanyaan diberikan kepada pengguna sistem dan hanya 112 partisipan
yang merespon. Davis (1989) menggunakan principal components analysis
untuk melakukan validitas konstruk ini dengan hasil tampak di tabel berikut
ini.
35
9 Effort to Become Skillful -0,25 0,68
10 Easy to Use 0,23 0,72
36
Kemudahan penggunaan (ease of use)
1 Easy of Learning -0,20 0,97
2 Controllable 0,19 0,83
3 Clear & Understandable -0,04 0,89
4 Flexible 0,13 0,63
5 Easy to Become Skillful 0,07 0,91
6 Easy to Use 0,09 0,91
Reliabilitas
37
Tabel 6. Pengaruh kegunaan persepsian (perceived usefulness) dan
kemudahan penggunaan persepsian (perceived ease of use) terhadap
penggunaan (use).
Perceived Ease of
0,01 0,02 0,07
Use
Perceived Ease of
0,08 0,17 0,17*
Use
38
Hasil analisis regresi menunjukkan hanya konstruk kegunaan
persepsian (perceived usefulness) saja yang signifikan berpengaruh secara
positip terhadap penggunaan yang diprediksi sendiri baik untuk Studi 1 dan
Studi 2. Akan tetapi, konstruk kemudahan penggunaan persepsian
(perceived ease of use) tidak signifikan kecuali hanya untuk Studi 2 dengan
data yang digabung (pooled data) saja yang signifikan kurang dari 5%
dalam menentukan penggunaan yang diprediksi sendiri.
Setelah 14
Setelah 1 jam
Minggu
(n=107)
(n=107)
R2 0,45 0,49
39
Hasil analisis regresi ini menunjukkan baik konstruk kegunaan
persepsian (perceived usefulness) dan konstruk kemudahan penggunaan
persepsian (perceived ease of use) keduanya signifikan menentukan
penggunaan program pengolah kata 1 jam sesudahnya. Hanya konstruk
kegunaan persepsian (perceived usefulness) saja yang signifikan
menentukan penggunaan program pengolah kata 4 minggu sesudahnya.
40
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. TAM hanya memberikan informasi atau hasil yang sangat umum saja tentang
minat dan perilaku pemakai sistem dalam menerima sistem teknologi informasi.
2. Perilaku pemakai sistem teknologi informasi di TAM tidak dikontrol dengan
kontrol perilaku (behavioral control) yang membatasi minat perilaku
seseorang.
3. Perilaku (behavior) yang diukur di TAM seharusnya adalah pemakaian atau
penggunaan teknologi sesungguhnya (actual usage).
41
4. Penelitian-penelitian TAM umumnya hanya menggunakan sebuah sistem
informasi saja. Kenyataannya pemakai sistem dihadapkan dengan lebih dari
satu sistem informasi.
5. Beberapa penelitian TAM menggunakan subyek mahasiswa.
6. Penelitian-penelitian TAM kebanyakan hanya menggunakan subyek tunggal
sejenis saja.
7. Penelitian-penelitian ini umumnya adalah penelitian cross sectional yang hanya
melibatkan waktu satu periode tetapi dengan banyak sampel individu.
8. Penelitian-penelitian TAM umumnya hanya menggunakan sebuah tugas
semacam saja.
9. Umumnya model penelitian TAM kurang dapat menjelaskan sepenuhnya antar
hubungan (causation) variabel-variabel di dalam model.
10. Tidak mempertimbangkan perbedaan kultur.
42
DAFTAR PUSTAKA
43