Anda di halaman 1dari 4

FIS 1

Vektor
A. PENDAHULUAN Pengurangan vektor dapat menggunakan sifat
Besaran berdasarkan arahnya terdiri dari: operasi hitung:
1) Besaran skalar, besaran yang tak punya arah. R=A ̅–B ̅=A ̅ + (-B
̅) (berbalik arah)
Contoh: massa (m), panjang (L), waktu (t), Contoh:
kelajuan (v), massa jenis (ρ). Jika diketahui arah vektor A, B, dan C berikut,
2) Besaran vektor, besaran yang punya arah. ̅
B
Contoh: gaya (F⃗ ), percepatan (a
⃗ ), kecepatan ̅
A
(v), momentum (p).
⃗ ⃗
Vektor diberi nama dengan huruf kecil bergaris ̅
C
atas atau menyebut titik pangkal dan ujungnya. Tentukan:
1) Anak panah menunjuk arah yang ditunjuk ̅+B
a. Resultan A ̅
vektor.
̅
B
2) Besar kecilnya vektor dilambangkan
dengan besar kecilnya anak panah. ̅
A
Nilai arah vektor:
1) Vektor positif pada koordinat kartesius
arahnya ke atas (terhadap y) atau ke kanan ̅–B
b. Resultan A ̅
(terhadap x). ̅
-B ̅
B
2) Vektor negatif pada koordinat kartesius
arahnya ke bawah (terhadap y) atau ke kiri ̅
A
(terhadap x).
3) Vektor memiliki resultan yang merupakan
hasil dari penjumlahan, pengurangan atau c. ̅
̅–C
Resultan A
perkaliannya.
̅
-C
B. PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN ̅
C
VEKTOR ̅
A
Penjumlahan dan pengurangan vektor
digunakan untuk mencari resultan vektor.
Resultan vektor dapat dicari dengan ̅)
̅+C
d. Resultan –(B
menghubungkan pangkal vektor awal dengan
̅
C
ujung vektor akhir.
̅
-B ̅
B
1) Cara segitiga (dua vektor)
̅
-C
̅
B
̅
A e. ̅–B
Resultan A ̅ dan A
̅–C ̅+B ̅
̅+C
̅ ̅
C
-B
̅
B
2) Cara jajar genjang (dua vektor) ̅
-C
̅ ̅
A
A

̅
A

̅ Kemungkinan resultan vektor dapat


B
dirumuskan:
3) Cara poligon (lebih dari dua vektor)
̅ -B
|A ̅|≤R≤|A
̅ +B
̅|

̅
A

̅
B ̅
C

VEKTOR 1
Muhammad Baidhawi, M.Pd
FIS 1
TRIGONOMETRI SEDERHANA Arah resultan terhadap sumbu x dapat
Nilai perbandingan trigonometri dihitung:
sisi depan sudut sisi depan sudut
sinθ = tanθ = y
sisi miring segitiga sisi samping sudut θ = tan-1
sisi samping sudut sinθ
x
cosθ = =
sisi miring segitiga cosθ
Contoh:
Segitiga istimewa Gaya 4 N yang bergerak ke arah utara dan
gaya 10 N yang bergerak ke barat
45o 60o 53o dilambangkan dengan vektor. Tentukan
1 1 3 resultan dan arahnya!
45o 30 o
37o Jawab:
1 √3 4
R = √102 +42 = √100+16
Sudut istimewa R = √116 R = 10,77 N
o o o o o o o
0 30 45 60 90 37 53 4
θ = tan-1 θ = 21,80o (kalkulator)
sin 0 1
/2 1
/2√2 1
/2√3 1 3
/5 4
/5 10
1 4 3 2) Dua buah vektor yang tidak tegak lurus
cos 1 1
/2√3 1
/2√2 /2 0 /5 /5
tan 0 1
/3√3 1 √3 ∞ 3
/4 4
/3 ̅
B R

C. PENJUMLAHAN VEKTOR SECARA ANALITIK β


Sebuah vektor dapat diuraikan menjadi dua
buah vektor pada sumbu horizontal (x) dan θ α γ θ
sumbu vertikal (y). ̅
A
Vektor tersebut terurai menjadi komponen x dan Resultan vektor dihitung menggunakan
y yang saling tegak lurus dan memiliki resultan persamaan kosinus:
dengan arah yang merupakan vektor yang terurai
itu sendiri. R = √A2 +B2 ±2ABcosθ
Cara menentukan komponen vektor:
Arah resultan terhadap sumbu x dapat
x = R cos θ dihitung dengan persamaan sinus:
y
y = R sin θ B A R
R = =
sinα sinβ sinγ
R = √x2 +y2
Contoh:

θ x y R
tanθ =
x γ
F2 = 4 N
Penjumlahan vektor secara analitik dapat
α 60 o
dilakukan dalam tiga kondisi:
F1 = 6 N
1) Dua buah vektor yang tegak lurus
Tentukan nilai resultan dan arah resultan
y vektor F1 dan F2!
R
Jawab:
Sudut 60o merupakan sudut θ.

R = √62 +42 +2.6.4cos60


θ
x R = √36+16+48.0,5
R = √76 R = 8,71 N
Resultan vektor dihitung menggunakan
teorema Phytagoras: Dari gambar diatas, dapat kita ketahui
bahwa β = 180o-60o = 120o.
R = √x2 +y2 B A 4 6
= =
sinα sinβ sinα sin120

2
Muhammad Baidhawi, M.Pd
VEKTOR
FIS 1
4.sin60 = 6.sinα Arah resultan vektor:
4.1/2√3 = 6.sinα ΣRx
2√3 θ = tan-1
α= sin-1 α = 35,26o (kalkulator) ΣRy
6
3) Lebih dari dua buah vektor Contoh:
Jika terdapat lebih dari dua buah vektor, Suatu benda ditarik oleh tiga buah gaya sesuai
harus diketahui terlebih dahulu resultan diagram dibawah. Tentukan resultan gaya dan
komponen x dan y nya, sehingga menjadi arah perpindahan benda!
dua vektor yang tegak lurus, kemudian
resultan baru dapat dicari. y

y F1
F2
2N 5N
̅x
A ̅
A
53o 37o
x

̅y
A F3 6N

θ1
θ2 x
θ3
̅y
B Jawab:
ΣFx = Fx 1 - Fx 2 + Fx 3
̅
B ̅y
C
̅x
B ΣFx = F1.cos37 – F2.cos53 + F3.cos90
ΣFx = 5.4/5 – 2. 3/5 + 6. 0
̅x
C ̅
C ΣFx = 4 – 1,2 + 0
ΣFx = 2,8 N
Resultan komponen vektor x: ΣFy = Fy + Fy - Fy
1 2 3

ΣFy = F1.sin37 – F2.sin53 + F3.sin90


ΣRx = Rx 1 ± Rx 2 ± ... Rx n
ΣFy = 5.3/5 + 2. 4/5 - 6. 1
ΣFy = 3 + 1,6 - 6
x = R cos θ
ΣFy = -1,4 N
Resultan komponen vektor y: Kemudian dapat dibentuk:
ΣRy = Ry ± Ry ± ... Ry R = √2,82 +1,42
1 2 n
θ R = √7,84+1,96
2,8 N
y = R sin θ
R = √9,8
Setelah kedua komponen dihitung, maka R R = 3,13 N
susunan vektor menjadi: 1,4
1,4 N
θ = tan-1
2,8
ΣRy o
θ = 30
Arah perpindahan adalah barat condong ke
R selatan sebesar 30o.
D. PERKALIAN VEKTOR
Perkalian vektor terdiri dari dua, yaitu perkalian
θ titik (dot), dan perkalian silang (cross).
ΣRx Bentuk penulisan vektor:
Resultan akhir vektor: 1) Vektor posisi, ditulis dalam notasi vektor
terhadap titik acuan.
R = √ΣRx 2 +ΣRy 2 ̅̅̅̅.
Contoh: vektor posisi titik A dari O adalah OA

3
Muhammad Baidhawi, M.Pd VEKTOR
FIS 1
2) Vektor basis, ditulis dalam vektor satuan. Sifat-sifat perkalian vektor:
Vektor satuan sumbu x adalah i, sumbu y Identitas a×a=0
adalah j, dan sumbu z adalah k.
i×i=j×j=k×k=0
a̅ = x.i + y.j + z.k Vektor
i×j=k j×k=i k×i=j
satuan
Panjang/nilai skalar dari vektor yang ditulis
dalam vektor basis adalah: j × i = -k k × j = -i i × k = -j

Anti- a×b≠b×a
|a̅ | = √x2 +y2 +z2
Komutatif a × b = -(b × a)
Perkalian skalar/titik (•) menghasilkan besaran
skalar, memiliki definisi: a × (b ± c) = (a × b) ± (a × c)
Distributif
̅ = |a||b|cosθ
a̅ • b (b ± c) × a = (b × a) ± (c × a)

Perkalian skalar dengan vektor basis dengan a̅ Sudut dua vektor dapat dicari menggunakan
= (x1, y1, z1) dan b
̅ = (x2, y2, z2) diketahui dapat
perkalian skalar.
dihitung:
̅
a̅ • b
̅ = x1.x2 + y1.y2 + z1.z2
a̅ • b cosθ = ̅|
|a̅ ||b
Sifat-sifat perkalian skalar:
Identitas a • a = |a|2

i•i=j•j=k•k=1
Vektor
satuan i•j=j•k=k•i=0

Komutatif a•b=b•a

Distributif a • (b ± c) = (a • b) ± (a • c)

Asosiatif (m.a) • (n.b) = (m.n)(a • b)

Tegak lurus a • b = 0, maka a ┴ b

Perkalian vektor/silang (×) menghasilkan


besaran vektor yang tegak lurus terhadap dua
vektor yang dikali silang, memiliki definisi:

̅ = |a||b|sinθ e̅
a̅ × b

Perkalian vektor dengan vektor basis dengan a̅


= (x1, y1, z1) dan b
̅ = (x2, y2, z2) diketahui dapat
dihitung:
i j k i j
a × b = |x1 y1 z1 | x1 y2
x2 y2 z2 x2 y2

̅ = (y1.z2 – y2.z1) i + (z1.x2 – z2.x1) j +


a̅ × b
(y1.x2 – y2.x1) k

4
Muhammad Baidhawi, M.Pd VEKTOR

Anda mungkin juga menyukai