Florance Nightingale sebenarnya tidak menyajikan suatu teori keperawatan atau
keperawatan keluarga. Meskipun demikian, ia menyebutkan keluarga disebagian besar tulisannya dan dikebanyakan praktik keperawatannya. Nightingale meningkatkan layanan baik layanan perawat-kebidanan maupun layanan kesehatan diberikan dirumah dan menulis “Catatan Keperawatan” untuk wanita yang ditugaskan merawat anggota keluarga yang sakit dan menjaga kesehatan anak di rumah. Dalam sebuah dokumen yang berjudul “Training Nurses for the Sick Poor” (Nightingale, 1949) ia mengatakan perawat untuk terlibat dalam perawatan orang sakit dan keperawatan kesehatan di lingkungan rumah. (Tiar, 2010 :60) Nightingale melakukan berbagai upaya untuk mendorong wanita awam memberikan asuhan keperawatan yang baik dirumah mereka diikuti dengan upayanya membuat program pelatihan untuk perawat ‘profesional’. Model atau kerangka konsep.Nightingale menempatkan lingkungan sebagai fokus asuhan keperawatan Nightingale tidak memandang perawat secara sempit yang hanya sibuk dengan masalah pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara, lampu, kenyamanan lingkungan, kebersihan, ketenangan dan nutrisi yang adekuat.Perawat selalu membantu proses penyembuhan pasien, dimana perawat lebih dituntut harus bisa membuat lingkungan fisik, psikologis, dan sosial pasien selalu nyaman dengan lingkungan yang bersih. (Tiar, 2010 :60) Pembahasan : Teori dan Model Dalam Keperawatan Keluarga 1. Florance Nightiangle
Floreance nightiangle menfokuskan model keperawatan yang menutamakan proses
asuhan keperawatan dengan menjaga lingkungan dalam proses penyembuhan dengan menyeimbangkan lingkungan secara keseluruhan Florence Nightingale, pasien dipandang dalam lingkungan secara keseluruhan, terdiri dari lingkungan fisik, lingkungan psikologis dan lingkungan sosial.
1. Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami yang berhubungan dengan ventilasi dan udara. Faktor tersebut mempunyai efek terhadap lingkungan fisik yang bersih yang selalu akan mempengaruhi pasien dimanapun dia berada didalam ruangan harus bebas dari debu, asap, bau-bauan dan tidak tercemar. Tempat tidur pasien harus bersih, nyaman, ruangan hangat, udara bersih, tidak lembab, bebas dari bau-bauan. Lingkungan dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan perawatan baik bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Luas, tinggi penempatan tempat tidur harus memberikan keleluasaan pasien untuk beraktifitas. Tempat tidur harus mendapatkan penerangan yang cukup, jauh dari kebisingan dan bau limbah. Posisi pasien ditempat tidur harus diatur sedemikian rupa supaya mendapat ventilasi dan udara yang cukup segar.
2. Lingkungan psikologi (psychologi enviroment)
Florence Nightingale melihat bahwa kondisi lingkungan yang negatif dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien. Oleh karena itu ditekankan kepada pasien menjaga rangsangan fisiknya. Mendapatkan sinar matahari, makanan yang menarik dan aktivitas manual dapat merangsanag semua faktor untuk membantu pasien dalam mempertahankan emosinya. Komunikasi dengan pasien dipandang dalam suatu konteks lingkungan secara menyeluruh, komunikasi jangan dilakukan secara terburu-buru atau terputus- putus. Komunikasi tentang pasien yang dilakukan dokter dan keluarganya sebaiknya dilakukan dilingkungan pasien dan kurang baik bila dilakukan diluar lingkungan pasien atau jauh dari pendengaran pasien. Tidak boleh memberikan harapan yang terlalu muluk, menasehati yang berlebihan tentang kondisi penyakitnya. Selain itu membicarkan kondisi-kondisi lingkungna dimana dia berada atau cerita hal-hal yang menyenangkan dan para pengunjung yang baik dapat memberikan rasa nyaman. 3. Lingkungan sosial (social environment) Observasi dari lingkungan sosial terutama huhbungan yang spesifik, kumpulan data-data yang spesifik dihubungkan dengan keadaan penyakit, sangat penting untuk pencegahan penyakit. Dengan demikian setiap perawat harus menggunakan kemampuan observasi dalam hubungan dengan kasus-kasus secara spesifik lebih dari sekedar data-data yang ditunjukkan pasien pada umumnya. Seperti juga hubungan komunitas dengan lingkungan sosial dugaannya selalu dibicarakan dalam hubungna individu paien yaitu lingkungan pasien secara menyeluruh tidak hanya meliputi lingkungan rumah atau lingkungan rumah sakit tetapi juga keseluruhan komunitas yang berpengaruh terhadap lingkungan secara khusus.
Daftar Pustaka :
Tiar, Estu. 2010. Buku ajar keperawatan keluarga : Riset,teori & praktik ,ED: 5. Jakarta : EGC