NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1
2. Jelaskan pengertian dan perbedaan dari reaksi terang dan reaksi gelap !
Reaksi terang terjadi pada grana dari kloroplas, prosesnya melibatkan cahaya,
Melibatkan dua fotosistem: PS I dan PS II, tidak terjadi fotolisis air dan oksigen
dibebaskan, menghasilkan ATP dan NADPH dan digunakan untuk mendorong reaksi
gelap sedangkan reaksi gelap terjadi pada stroma dari kloroplas, proses ini tidak
memerlukan cahaya, tidak ada fotosistem diperlukan, tidak terjadi fotolisis air dan
karbon dioksida diserap dan glukosa diproduksi, mengurangi NADP teroksidasi
(Suyitno, 2007).
tinggi, yaitu sekitar 100 terawatt, atau kira-kira enam kali lebih besar daripada
konsumsi energi peradaban manusia. Selain energi, fotosintesis juga menjadi sumber
karbon bagi semua senyawa organik dalam tubuh organisme. Fotosintesis mengubah
sekitar 100–115 petagram karbon menjadi biomassa setiap tahunnya (Sumarno, 2014).
B. DIAGRAM ALIR
Tabung
Dimasukkan sekrup
Dimasukkan Dimasukkan
ke larutan ke larutan
gula ragi gula ragi
matang segar
Hasil
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1
Daun
Diremas-remas
Direbus dalam beaker glass berisi air mendidih selama kurang lebih 10 menit
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi alkohol dan di panaskan hingga alkohol
hampir habis
Hasil
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1
DAFTAR PUSTAKA
Campble, Neil A. 2010. Biologi edisi kedelapan Jilid 1. Jakarta : Erlangga
Douce, R., and D. A. Day. 2012. Higher Plant Cell Respiration. Netherlands: Springer
Liani, Vella., dkk. 2014. Fisiologi Tumbuhan Fotosintesis: Cahaya Untuk Fotosintesis dan
Percobaan Sach. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta
Sumarno, Edi. 2014. Laporan Praktikum Fotosintesis dan Respirasi. Kendari: Universitas
Haluoleo
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1
C. PERMBAHASAN
1. Jelaskan mekanisme perubahan warna indikator phenol red dalam pengujian zat sisa CO 2
dalam respirasi!
Reaksi respirasi yaitu C6H12O6 +¿ O2 → CO2 +¿ H2O dimana hasilnya adalah
CO2 dan H2O. Hasil sampingan ini dapat diidentifikasi dengan menambahkan reagen
phenol red, apabila CO2 dan H2O bereaksi maka akan membentuk HCO3- yang
merupakan asam lemah dan terbentuklah warna kompleks orange. Reaksi:
CO2 +¿ H2O +¿ phenol red → kompleks orange +¿ HCO3-
2. Tuliskan dan jelaskan hasil pengamatan zat sisa CO2 dalam respirasi
Disiapkan alat yaitu 7 tabung reaksi, rak, tabung reaksi, tisu, karet penyumbat,
pinset, spatula, sekrup, serta bahan yaitu larutan gula ragi segar, larutan gula ragi
matang, kecambah segar, kecambah matang, jangkrik hidup dan jangkrik mati serta
reagen phenol red. Pertama, tabung reaksi diberi label untuk menandai. Lalu
dimasukkan sekrup dan diberi larutan phenol red tetapi jangan sampai terkena ke
dinding tabung. Kemudian dimasukkan larutan gula ragi segar (fungsi perlakuan
larutan gula ragi adalah sebagai substrat untuk khamir), larutan gula ragi matang
(fungsi perlakuan ragi matang adalah untuk menginaktivasi, membunuh, atau
mematikan khamir), kecambah segar, kecambah matang (fungsi perlakuan ini adalah
untuk inaktivasi enzim pada kecambah sehingga menghambat pertumbuhannya),
jangkrik hidup, jangkrik mati, dan perlakuan kontrol kemasing-masing tabung.
Selanjutnya masing-masing tabung disumbat dengan menggunakan karet penyumbat
yang tujuannya adalah untuk meminimalisir gangguan dari luar. Pada praktikum yang
telah dilakukan untuk mengetahui proses terjadinya respirasi dilakukan uji pada 7
tabung reaksi dengan perlakuan berbeda yang diberi sampel berbeda-beda dan
diinkubasi hingga ± 1 jam. Pada tabung berisi jangkrik hidup warna awal phenol red
adalah merah, setelah diinkubasi warna phenol red berubah menjadi orange agak
pekat, seharusnya pada jangkrik hidup warna phenol red menjadi orange pudar karena
jangkrik hidup mengalami respirasi yang menghasilkan CO2 dan H2O. Pada tabung
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1
berisi jangkrik mati warna awal phenol red adalah merah, setelah diinkubasi warna
phenol red berubah menjadi merah memudar karena jangkrik mati sudah tidak
mengalami repisasi dan perubahan warna tersebut bisa diakibatkan karena terdapat air
yang terkena reagen phenol red dan tidak dihasilkannya CO2. Pada tabung berisi
kecambah segar warna awal phenol red adalah merah, setelah diinkubasi warnanya
menjadi orange, karena kecambah segar menghasilkan CO2 dan H2O. Pada tabung
berisi kecambah matang warna awal phenol red adalah merah, setelah diinkubasi
warna phenol red menjadi merah pekat dikarenakan air yang terkena reagen phenol
red yang berasal dari kecambah matang tersebut. Pada tabung berisi larutan gula ragi
segar warna awal phenol red adalah merah, dan setelah diinkubasi warnanya menjadi
kuning, seharusnya larutan gula ragi segar mengalami proses respirasi dan mengubah
warna phenol red menjadi orange muda. Pada tabung berisi larutan gula ragi matang
warna awal phenol red adalah merah, setelah diinkubasi warna phenol red menjadi
merah yang diakibatkan karena air pada larutan gula ragi matang terkena reagen
phenol red. Berdasarkan literature perubahan warna phenol red dari orange menjadi
kompleks orange muda dikarenakan CO2 dan H2O yang merupakan hasil respirasi
bereaksi membentuk HCO3- (Lavetin, 2007).
Dari pemaparan literature berarti pada praktikum ini ada yang tidak sesuai
dengan literature. Hal ini dapat dipengaruhi oleh suhu, oksigen, karbondioksida, dan
kondisi fisiologis komoditas. Semakin tinggi suhu akan mempercepat proses respirasi.
Kandungan oksigen juga sangat mempengaruhi kecepatan respirasi, semakin tinggi
kadar oksigen maka proses respirasi akan berjalan cepat. Pengaruh kadar
karbondioksida pada kecepatan proses respirasi berkebalikan dengan kadar oksigen.
Semakin tinggi kadar karbondioksida justru akan mengganggu proses respirasi. Hal
yang juga mempengaruhi adalah kondisi fisiologis komoditas, apabila kondisinya
sudah tua maka enzim yang dimiliki pun sedikit, sehingga kecepatan proses repirasi
menurun (Setiowati, 2007).
3. Jelaskan mekanisme kerja uji amilum dalam pengamatan peranan sinar matahari dan
klorofil dalam proses fotosisntesis!
Pada uji amilum ini digunakan teori dan prinsip Sach dimana mekanismenya yaitu pada
daun setengah bagiannya terdapat bagian yang ditutupi kertas alumunium foil dan tidak.
Kemudian daun tersebut dibiarkan berada dibawah sinar matahari. Selanjutnya
dilakukan pelarutan klorofil dengan alkohol sehingga daun menjadi pucat. Selanjutnya
daun ditetesi dengan larutan iodin, apabila reaksi fotosintesis menghasilkan amilum
maka daun akan berwarna biru kehitaman. Fotosintesis dapat terjadi pada daun yang
memiliki klorofil dan dibantu dengan sinar matahari, karena fotosintesis memerlukan
CO2, H2O, dan sinar matahari untuk membentuk C 6H12O6 serta reaksi samping O2
(Sintia, 2014).
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1
4. Gambar dan jelaskan hasil pengamatan warna daun setelah uji amilum pada pengamatan
peranan sinar matahari dalam fotosintesis!
Analisa prosedur fotosintesis:
Disiapkan alat yaitu tabung reaksi, glass beaker, kompor listrik, penjepit
tabung, pinset, spatula, cawan petri, serta bahan yang digunakan yaitu daun Coleus
berwarna merah keunguan yang setengah bagiannya ditutupi kertas alumunium foil,
alcohol 95%, dan aquades. Pertama, aquades dituang secukupnya pada glass beaker,
kemudian dipastikan kompor listrik tersambung pada sumber listrik, lalu dinyalakan.
Diletakkan glass beaker diatas kompor listrik, ditunggu hingga mendidih. Kemudian
taruh daun Coleus diatas air mendidih, tujuan perebusan dengan aquades adalah untuk
membuka pori-pori daun dan menghilangkan kotoran yang tersisa pada daun dan
ditunngu beberapa menit sampai warna daun larut pada aquades. Setelah selesai daun
diambil dengan menggunakan pinset atau spatula, kemudian dikeringkan sampai tidak
ada aquades yang tersisa agar tidak mengganggu proses perebusan dengan alcohol
supaya kadar alcohol tetap 95%. Selanjutnya diisi tabung reaksi dengan alcohol, lalu
dimasukkan daun Coleus dan dletakkan tabung reaksi diatas air mendidih yang
berada di glass beaker sambil dipegang dengan menggunakan penjepit tabung. Fungsi
perebusan dengan alcohol adalah untuk melarutkan klorofil daun, ditunggu sampai
alcohol mulai berkurang dan warna alcohol menjadi hijau. Setelah itu, daun diambil
dan dikeringkan untuk menghilangkan sisa perebusan alcohol supaya tidak
mengganggu proses selanjutnya. Kemudian dituang aquades ke dalam glass beaker
dan dididihkan, setelah itu dimasukkan daun Coleus tujuan perebusan ini untuk
menghilangkan sisa-sisa alcohol karena nantinya akan ditetesi iodine supaya tidak
mengganggu kerja iodine. Selanjutnya diangkat daun lalu dikeringkan untuk
menghilangkan sisa aquades. Setelah kering ditaruh daun diatas cawan petri
kemudian ditetesi reagen iodine sampai merata, dan ditunggu perubahan yang terjadi.
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1
Keterangan : Keterangan:
Warna awal daun: merah keunguan. Yang ditutup alumunium foil: berwarna
hijau pudar.
Terdapat daun yang ditutup kertas
alumunium foil dan tidak. Yang tidak ditutup: berwarna biru ungu
kehitaman.
diapakai pada praktikum ini adalah daun Coleus berwarna merah keunguan.
Sebelumnya daun Coleus setengah bagiannya ditutupi kertas alumunium foil dan
dibiarkan dibawah sinar matahari. Setelah mengalami proses pelarutan klorofil
dengan alcohol daun Coleus ditetesi iodine diseluruh bagiannya dan hasilnya warna
daun yang tidak ditutup kertas amilum berubah menjadi biru ungu kehitaman tetapi
tidak seluruh dibagian yang tidak ditutupi kertas alumunium foil, sedangkan warna
pada daun yang ditutupi kertas alumunium foil menjadi berwarna hijau pudar.
Berdasarkan literature, fotosintesis merupakan aktivitas fisiologis yang khusus
dilakukan oleh organisme fotosintetik, terutama kelompok tumbuhan. Fotosintesis
dapat diartikan suatu proses penyusunan zat karbohidrat dengan cahaya sebagai
energinya. Hanya organisme yang mempunyai pigmen fotosintetik yang mampu
melakukan fotosintesis, karena pigmen itulah yang mampu menangkap energi dari
cahaya. Zat organik yang disusun dalam fotosintesis adalah karbohidrat atau amilum
C6H12O6 yang berasal dari molekul CO2 dan H2O. Sebagai hasil sampingan adalah
molekul O2 (Liani, 2014).
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1
Berdasarkan literature pula daun yang mengandung amilum saat ditetesi dengan
lugol/yodium/iodine akan berubah warna menjadi biru kehitaman sedangkan daun
yang tidak mengandung amilum akan berwarna putih kehijauan atau transparan.
Faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah cahaya, suhu, CO2, klorofil, dan air
(Dwidjoseputro, 2007).
5. Gambar dan jelaskan hasil pengamatan warna daun setelah uji amilum pada pengamatan
peranan klorofil dalam fotosintesis!
Daun bukan hanya berwarna hijau saja tetapi ada daun yang berwarna merah,
ungu, kuning, dan sebagainya. Pada umumnya warna daun Coleus hijau dipengaruhi
oleh zat hijau daun (klorofil) yang menyebabkan warna daun tersebut menjadi hijau.
Perbedaan jumlah klorofil ini akan menunjukkan perbedaan warna pada daun,
semakin hijau warna daun semakin tinggi kandungan klorofilnya. Tetapi pada daun
Coleus merah keunguan pigmen yang terdapat pada daun ini yaitu antosianin, faktor
lingkungan pun akan mempengaruhi warna pada daun pada lingkungan asam daun
Coleus akan berwarna merah, sedangkan pada lingkungan pH basa warna daun
Coleus biru atau ungu. Lama panjang penyinaran, serta intensitas cahaya pun
berpengaruh pada kadar klorofil daun yang mengakibatkan perbedaan pada warna
daun (Susanto, 2008).
Pada percobaan uji amilum pada daun Coleus merah keunguan, ketika direbus
dengan aquades warna merah keunguan pada daun pudar dan berubah menjadi warna
hijau, berarti daun Coleus merah keunguan pun tetap memiliki klorofil. Namun pada
saat diuji dengan menggunakan iodine hasil amilum pada daun yang berwarna hijau
lebih banyak yang dibuktikan dengan warna biru kehitaman pada seluruh bagian daun
yang tidak ditutupi kertas alumunium foil. Sedangkan pada daun yang berwarna
merah keunguan pada saat diuji dengan menggunakan iodine hasil amilumnya lebih
sedikit dan hanya bagian-bagian tertentu saja yang berwarna biru kehitaman pada
bagian yang tidak ditutupi kertas alumunium foil (Satriani, 2013).
Seperti yang telah dipaparkan, perbedaan warna daun mempengaruhi jumlah
klorofil yang dimiliki. Pada daun yang memiliki jumlah klorofil banyak maka
intensitas cahaya yang akan diserap pun banyak, karena klorofil bertugas menangkap
energy cahaya untuk proses fotosintesis yang menghasillkan amilum dan proses
fotosintesis tersebut berjalan dengan lancar serta optimum. Sedangkan bagi daun
yang memiliki jumlah klorofil sedikit maka intensitas cahaya yang akan diserap pun
sedikit sehingga hasil amilum pada daun tersebut sedikit. Faktor yang mempengaruhi
fotosintesis adalah cahaya, suhu, CO2, klorofil, dan air (Liani, 2014).
Kesimpulan
Prinsip uji Sach adalah untuk menguji terjadinya fotosintesis pada tanaman berdaun hijau
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1
yang ditandai dengan perubahan warna daun setelah ditetesi larutan iodin.
Tujuan praktikum ini adalah untuk membuktikan dihasilkannya CO 2 selama respirasi dan
untuk membuktikan perlunya sinar matahari dan klorofil dalam fotosintesis.
Pada uji Sach warna daun Coleus merah keunguan setelah ditetesi dengan reagen iodine
menghasilkan warna biru kehitaman pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas alumunium
foil, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas alumunium foil tidak menghasilkan
warna biru kehitaman.
DAFTAR PUSTAKA
Nama Uyun Nailatul Mafaz
NIM 175100107111002
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian
Kelas G
Kelompok G1
Dwidjoseputro. 2007. Modul Petunjuk Praktikum Respirasi dan Fisiologi Biji. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta
Ferdinand, F dan Moekti, A. 2007. Bilogi. Jakarta: Visindo Media Persada.
Lavetin, Estelle. 2007. Plants and Society. New York: McGraw-Hill
Satriani, Sri Endang. 2013. Fotosintesis dan Uji Amilum. Sumbawa Besar: Universitas
Samawa
Setiowati, Teti dan Furqonita Deswati. 2007. Biologi Dasar. Jakarta: Ganeca Extract
Sintia, Mega. 2014. Laporan Uji Karbohidrat Melalui Fotosintesis. Pontianak: Universitas
Tanjungpura
Susanto, A. 2008. Kadar Klorofil pada Berbagai Tanaman yang Berbeda Umur. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya