Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Bentuk – Teknik )
Karya Seni Patung
Seni Patung Adalah Cabang Seni Rupa Yang Hasil Karyanya Berwujud Tiga
Dimensi. Biasanya Diciptakan Dengan Cara Memahat, Modeling (Misalnya
Dengan Bahan Tanah Liat) Atau Kasting (Dengan Cetakan).
Kemudian Setelah Akhir Dinasti Ming (Akhir Abad 17) Hampir Tidak Ada Patung
Yang Dikoleksi Museum, Lebih Banyak Berupa Perhiasan, Batu Mulia, Atau
Gerabah–Dan Pada Abad 20 Yang Gegap Gempita Sama Sekali Tidak Ada Karya
Yang Dikenali Sebagai Karya Patung, Meskipun Saat Itu Terdapat Sekolah Patung
Yang Bercorak Sosial Realis Pengaruh Soviet Di Awal Dekade Rezim Komunis, Dan
Pada Pergantian Abad, Para Pengrajin Tiongkok Mulai Mendominasi Genre Karya
Patung Komersial (Patung Figur Miniatur, Mainan Dsb) Dan Seniman Garda
Depan Tiongkok Mulai Berpartisipasi Dalam Seni Kontemporer Eropa Amerika.
Di Jepang, Karya Patung Dan Lukisan Yang Tak Terhitung Banyaknya, Seringkali
Di Bawah Sponsor Pemerintah. Kebanyakan Patung Di Jepang Dikaitkan Dengan
Agama, Dan Seiring Dengan Berkurangnya Peran Tradisi Buddhisme, Jenis
Penggunaan Bahannya Juga Berkurang. Selama Periode Kofun (Abad Ketiga),
Patung Tanah Liat Yang Disebut Haniwa Didirikan Di Luar Makam. Di Dalam
Kondo Yang Berada Di Horyu-Ji Terdapat Trinitas Shaka (623), Patung Buddha
Yang Berupa Dua Bodhisattva Serta Patung Yang Disebut Dengan Para Raja
Pengawal Empat Arah. Patung Kayu (Abad 9) Mengambarkan Shakyamuni, Salah
Satu Bentuk Buddha, Yang Menghiasi Bangunan Sekunder Di Muro-Ji, Adalah Ciri
Khas Dari Patung Awal Periode Heian, Dengan Tubuh Berat, Dibalut Lipatan
Draperi Tebal Yang Dipahat Dengan Gaya Hompa-Shiki (Ombak Bergulung), Serta
Ekspresi Wajah Yang Terkesan Serius Dan Menarik Diri. Sekolah Seni Patung Kei,
Menciptakan Gaya Patung Baru Dan Lebih Realistik.
Afrika
Seni Rupa Di Afrika Memiliki Penekanan Pada Seni Patung. Para Seniman Afrika
Cenderung Lebih Menyukai Karya Tiga Dimensi Dibandingkan Dengan Dua
Dimensi. Meskipun Para Antropolog Berpendapat Bahwa Patung Yang Mula-Mula
Dikenal Di Afrika Berasal Dari Kebudayaan Nok Di Nigeria Sekitar Tahun 500 SM,
Karya-Karya Seni Afrika Pharaonic(Berkaitan Dengan Zaman Mesir Kuno), Kurun
Waktunya Lebih Awal Daripada Periode Nok. Patung Logam Yang Berasal Dari
Bagian Timur Afrika Barat, Seperti Benin, Dianggap Sebagai Yang Terbaik Yang
Pernah Dihasilkan.
Patung Diciptakan Dan Disimbolkan Mencerminkan Tempat Asal Di Mana Patung
Tersebut Dibuat. Berdasarkan Bahan Dan Teknik Yang Digunakan Serta
Fungsinya, Karya Patung Berlainan Dari Satu Daerah Ke Daerah Lain.
Di Afrika Barat Figur Patung Memiliki Tubuh Memanjang, Bentuk Bersudut, Dan
Tampilan Wajah Yang Lebih Merepresentasi Bentuk Ideal Daripada Individual.
Figur-Figur Tersebut Dipakai Dalam Ritual Keagamaan Dan Seringkali
Permukaannya Dilapisi Bahan Lewat Upacara Sesaji. Berlawanan Dengan Ini
Adalah Patung Yang Diciptakan Oleh Penduduk Afrika Barat Yang Berbahasa
Mande. Patung Karya Mereka Terbuat Dari Kayu Memiliki Permukaan Melebar
Dan Rata Sementara Lengan Dan Kakinya Berbentuk Seperti Silinder.
Di Afrika Tengah Ciri Khasnya Termasuk Wajah Yang Berbentuk Seperti Hati Yang
Melengkung Ke Dalam Serta Pola Lingkaran Dan Titik. Meskipun Beberapa
Kelompok Lebih Menyukai Penciptaan Wajah Dengan Bentuk Geometris Dan
Bersudut. Bahan Yang Digunakan Adalah Kayu, Yang Paling Banyak Digunakan,
Juga Gading, Tulang, Batu, Tanah Liat Serta Logam. Kawasan Afrika Tengah
Memiliki Gaya Patung Yang Menyolok Yang Dengan Mudah Dapat Diidentifikasi
Dari Mana Asal Patung Itu Dibuat.
Satu Jenis Karya Tiga Dimensi Yang Dibuat Di Kawasan Afrika Timur Adalah
Patung Tiang. Tiang Dipahat Berbentuk Manusia Dan Dihias Dengan Bentuk-
Bentuk Geometris, Sementara Bagian Puncaknya Dipahat Dengan Figur Orang,
Binatang Atau Objek-Objek Lain. Tiang Ini Ditaruh Di Dekat Makam Dan
Diasosiasikan Dengan Kematian.
Patung Figur Dari Tanah Liat Tertua Yang Dikenal Di Afrika Selatan Berasal Dari
Tahun 400 Sampai 600 AD Dan Memiliki Kepala Berbentuk Silindris. Figur Dari
Tanah Liat Ini Memiliki Tampilan Berupa Gabungan Antara Manusia Dan
Binatang. Selain Patung Tanah Liat Ada Juga Sandaran Kepala Dari Kayu Yang
Dikuburkan Bersama Pemiliknya Dalam Makam. Sandaran Kepala Ini Berupa
Bentuk Geometris Atau Figur Binatang.
Mesir
Eropa
Romawi Yunani Klasik
Seni Patung Klasik Eropa Merujuk Pada Seni Patung Dari Zaman Yunani Kuno,
Romawi Kuno Serta Peradaban Helenisasi Dan Romanisasi Atau Pengaruh Mereka
Dari Sekitar Tahun 500 SM Sampai Dengan Kejatuhan Roma Di Tahun 476 AD,
Istilah Patung Klasik Juga Dipakai Untuk Patung Modern Yang Dibuat Dengan
Gaya Klasik. Patung-Patung Klasik Eropa Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut:
1. Figur Badan Penuh: Berupa Laki-Laki Muda Atletis Atau Wanita Telanjang.
2. Portrait: Menunjukkan Tanda-Tanda Usia Atau Karakter Yang Kuat.
3. Memakai Kostum Serta Atribut Dewa-Dewi Klasik
4. Peduli Dengan Naturalisme Didasari Dengan Observasi, Seringkali
Memakai Model Sungguhan.
Bentuk Patung Telanjang Biasanya Diterima Secara Luas Oleh Masyarakat,
Didasari Pada Lamanya Tradisi Yang Mendukungnya. Tapi Adakalanya, Ada Yang
Berkeberatan Dengan Tema Ketelanjangan Ini, Biasanya Dari Kalangan
Fundamentalis Moral Dan Relijius. Contohnya, Beberapa Patung Yunani Koleksi
Vatikan Dihilangkan Penisnya.
Periode Gothik
Mata Rantai Yang Menghubungkan Seni, Dalam Hal Ini Adalah Arsitektur, Eropa
Zaman Pertengahan (Gothik) Dengan Seni Arsitektur Romawi Disebut Dengan
Periode Romanesque. Karya Seni Patung Gothik Awal Adalah Dari Pengaruh
Agama Kristen, Serta Lahir Dari Dinding Gereja Dan Biara. Patung Yang Terdapat
Di Chartres Cathedral (Sekitar Th. 1145) Di Perancis Merupakan Karya Patung
Awal Zaman Gothik. Di Jerman, Terdapat Di Cathedral Bamberg Dari Tahun 1225.
Di Inggris, Karya Patung Hanya Terbatas Pada Yang Dipakai Pada Batu Nisan
Serta Dekorasi Non Figur (Sebagian Ini Disebabkan Karena Ikonoklasme
Cistercian). Di Italia, Masih Dipengaruh Bentuk-Bentuk Zaman Klasik, Seperti Yang
Terdapat Pada Mimbar Baptistery Di Pisa Serta Di Siena.
Renaissance
Pada Zaman Renaissance, Seni Patung Juga Turut Dihidupkan Kembali, Bahkan
Dalam Beberapa Kasus Lebih Dulu Dibandingkan Dengan Karya Seni Lain. Salah
Satu Tokoh Penting Dalam Masa Ini Adalah Donatello, Dengan Karya Patung
Perunggunya, David (Jangan Rancu Dengan David-Nya Michelangelo). Ini
Merupakan Karya Patung Awal Zaman Renaissance. Demikian Juga Dengan
Michelangelo Yang Selain Membuat Patung David, Juga Membuat Pietà. Patung
David Dari Michelangelo Merupakan Satu Contoh Gaya Kontraposto Dalam
Menggambarkan Figur Manusia. Masih Ada Beberapa Periode Dari Zaman
Renaissance Ke Modernisme Yang Dipengaruhi Oleh Perubahan Politik, Gerakan
Kebudayaan Atau Hal Lain, Yaitu Periode Mannerisme, Baroque Dan Neo Klasik.
Modernisme
Auguste Rodin Merupakan Salah Satu Pematung Eropa Terkenal Dari Awal Abad
20. Ia Seringkali Disebut Sebagai Seniman Patung Impresionis. Seni Patung
Modern Klasik Kurang Berminat Pada Naturalisme, Detail Anatomi Atau Kostum
Dan Lebih Tertarik Pada Stilisasi Bentuk, Demikian Juga Pada Irama Volume Dan
Ruang. Seiring Dengan Perkembangan Waktu, Gaya Seni Patung Modern Klasik
Kemudian Diadopsi Oleh Dua Penguasa Totalitarian Eropa: Nazi Jerman Dan Uni
Soviet. Sementara Di Kawasan Eropa Lain, Gaya Ini Berubah Menjadi Bersifat
Dekoratif/Art Deco (Paul Manship, Carl Milles), Stilisasi Abstrak (Henry Moore,
Alberto Giacometti) Atau Lebih Ekspresif. Gerakan Modernis Dalam Karya Seni
Patung Menghasilkan Karya Kubisme, Futurisme, Minimalisme, Instalasi Dan Pop
Art.
Garis
Unsur Rupa Garis Merupakan Pertemuan Dari Suatu Titik Ke Titik Yang Lain.
Menurut Yudoseputro (1993:89) Garis Merupakan Unsur Visual Yang Paling
Penting Dan Berfungsi Sebagai Pembatas, Pemberi Kesan Dimensi Dan Pemberi
Kesan Tekstur Pada Bidang. Meskipun Sederhana Garis Memiliki Peran Sangat
Penting Dalam Menciptakan Karya Seni Rupa.
Menurut Nursantara (2007:11) Garis Merupakan Barisan Titik Yang Memiliki
Dimensi Memanjang Dan Arah Tertentu Dengan Kedua Ujung Terpisah. Ia Bisa
Panjang, Pendek, Tebal, Halus, Lurus, Lengkung, Patah, Berombak, Horizontal,
Vertikal, Diagonal, Dan Sebagainya. Lebih Lanjut Dikatakan Bahwa Menurut
Wujudnya, Garis Bisa Berupa Nyata Dan Semu. Garis Nyata Adalah Garis Yang
Dihasilkan Dari Coretan Atau Goresan Langsung. Garis Semu Adalah Garis Yang
Muncul Karena Adanya Kesan Kesan Batas (Kontur) Dari Suatu Bidang, Warna,
Atau Ruang. Susanto (2002:45), Menyatakan Bahwa Garis Adalah Perpaduan
Sejumlah Titik-Titik Yang Sejajar Dan Sama Besar. Ia Memiliki Dimensi
Memanjang Dan Punya Arah, Bisa Pendek, Panjang, Halus, Tebal, Berombak,
Melengkung, Lurus, Dan Lain- Lain.
Garis Merupakan Tanda Atau Markah Yang Memanjang, Yang Membekas Pada
Suatu Permukaan Dan Mempunyai Arah. Perwujudan Garis Juga Sangat
Dipengaruhi Oleh Karakter Senimannya (Sunaryo, 2002:5). Menurut Kartika
(2004:40), Goresan Atau Garis Yang Dibuat Oleh Seorang Seniman Akan
Memberikan Kesan Psikologis Yang Berbeda Pada Setiap Garis Yang Hadir. Selain
Itu Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Karya Seni Juga Sangat
Menentukan Perbentukan Garis Yang Dihasilkan.
Sunaryo (2002:4), Menyatakan Bahwa Garis Ditinjau Dari Segi Jenisnya Dibagi
Menjadi Tiga Bagian, Yaitu : (1) Garis Lurus, Garis Yang Berkesan Tegas Dan
Lancar, Memiliki Arah Yang Jelas Ke Arah Pangkal Ujungnya, Garis Ini Ada
Umumnya Bersifat Kaku. (2) Garis Tekuk, Garis Yang Bergerak Meliuk-Liuk,
Berganti Arah Atau Tak Menentu Arahnya, Penampilannya Membentuk Sudut-
Sudut Atau Tikungan Yang Tajam Kadang Berkesan Tegas Dan Tajam. (3) Garis
Lengkung, Garis Yang Berkesan Lembut Dan Kewanitaan Ditinjau Dari Segi Arah
Garis Juga Dibagi Menjadi Tiga Bagian Yaitu : Garis Tegak (Vertikal) Yaitu
Penampilannya Berkesan Kokoh, Memiliki Vitalitas Yang Kuat; Garis Datar
(Horisontal) Yaitu Penampilannya Berkesan Tenang, Mantap Dan Luas; Garis
Silang (Diagonal) Yaitu Penampilannya Berkesan Bergerak Dan Giat.
Pada Pahatan Sebuah Patung Garis Yang Nampak Merupakan Garis Maya Yang
Terkesan Tegas, Kaku, Luwes Dan Lengkung Karena Adanya Torehan Pahat Yang
Membentuk Gelap Terang Dan Diakibatkan Adanya Sinar Yang Jatuh Pada
Permukaan Patung.
Warna
Warna Adalah Suatu Kualitas Rupa Yang Membedakan Kedua Objek Atau Bentuk
Yang Identik Raut, Ukuran, Dan Nilai Gelap Terangnya. Warna Yang Kita Cerap,
Sangat Ditentukan Oleh Adanya Pancaran Cahaya (Sunaryo, 2002 :12). Menurut
Soegeng Dalam Kartika (2004 : 48) Warna Merupakan Kesan Yang Ditimbulkan
Cahaya Pada Mata. Warna Pada Benda-Benda Tersebut Tidak Mutlak, Melainkan
Setiap Warna Akan Dipengaruhi Oleh Kepentingan Penggunaannya.
Pada Setiap Patung Memiliki Warna Berbeda-Beda Dengan Patung Yang Lainnya
Tergantung Medium Yang Digunakan Dalam Membuat Patung. Dari Unsur Warna
Dapat Menambah Nilai Keindahan Patung Yang Diperoleh Dari Karakteristik
Warna Medium Yang Digunakan, Sehingga Unsur Warna Yang Ada Pada Patung
Dapat Dimanfaatkan Sebagai Salah Satu Nilai Estetis Pada Karya Seni Patung.
Tekstur
Tekstur (Texture) Ialah Unsur Rupa Yang Menunjukkan Rasa Permukaan Bahan,
Sengaja Dibuat Dan Dihadirkan Dalam Susunan Untuk Mencapai Bentuk Rupa,
Sebagai Usaha Untuk Memberikan Rasa Tertentu Pada Permukaan Bidang Pada
Perwajahan Bentuk Pada Karya Seni Rupa Secara Nyata Atau Semu (Kartika, 2004
: 47-48). Menurut Susanto (2002:20) Tekstur Atau Barik Merupakan Nilai Raba,
Kualitas Permukaan Yang Dapat Melukiskan Sebuah Permukaan Objek Seperti
Kulit, Rambut, Dan Bisa Merasakan Kasar-Halusnya, Teratur-Tidaknya Suatu
Objek.
Tekstur Adalah Sifat Permukaan Yang Memiliki Karakter Halus, Licin, Polos, Kasap,
Mengkilap, Berkerut, Dan Sebagainya (Sunaryo, 2002:11). Sesuai Dengan
Nursantara (2007:15), Tekstur Adalah Nilai Raba Dari Suatu Permukaan, Bisa
Halus, Kasar, Licin, Dan Lain-Lain. Dalam Seni Patung Tekstur Dapat Diperoleh
Dengan Menggunakan Unsur Warna, Garis, Raut Yang Mempunyai Hasil Nilai
Raba Yang Berbeda-Beda Dan Selain Itu Tekstur Juga Dapat Diperoleh Dari
Medium Patung Yang Digunakan.
Raut
Raut (Shape) Adalah Suatu Bidang Kecil Yang Terjadi Karena Dibatasi Oleh
Sebuah Kontur (Garis) Dan Atau Dibatasi Oleh Adanya Warna Yang Berbeda Atau
Oleh Gelap Terang Pada Arsiran Atau Karena Adanya Tekstur (Kartika, 2004 : 41).
Di Dalam Karya Seni, Shape Digunakan Sebagai Simbol Perasaan Seniman Di
Dalam Menggambarkan Objek Hasil Subjek Matter. Menurut Sunaryo (2004:4),
Berawal Dari Kata Shape Yang Secara Umum Bermakna Perwujudan Yang
Dikelilingi Oleh Kontur Dan Sapuan-Sapuan Warna, Untuk Menyatakan Suatu
Bidang Maupun Sesuatu Yang Bervolume Atau Bermassa. Menurut Wong Dalam
Sunaryo (2002 : 10) Dari Segi Perwujudannya, Raut Dapat Dibagi Menjadi (1) Raut
Geometris, (2) Raut Organis, (3) Raut Beraturan, Dan (4) Raut Tak Beraturan.
Bentuk
Pada Dasarnya Pengertian Bentuk (Form) Adalah Wujud Fisik Yang Dapat Dilihat
(Bastomi, 1992 : 55). Bentuk Tidak Terlepas Kaitannya Dengan Elemen Garis.
Bidang Adalah Suatu Bentuk Dataran Yang Dibatasi Garis, Dengan Kata Lain
Bentuk Disebut Juga Bidang Bertepi. Bentuk Merupakan Wujud, Seperti Pada
Karya Seni Patung Yang Selalu Memiliki Bentuk Yang Berbeda-Beda. Pada Seni
Patung Juga Menggunakan Unsur Bentuk Sebagai Salah Satu Unsur
Keindahannya, Karena Dengan Melihat Dari Segi Fisik Atau Bentuk Yang Ada
Maka Patung Dapat Dinilai Keindahan Objektifnya.
Ruang
Ruang (Space) Adalah Unsur Atau Daerah Yang Mengelilingi Sosok Bentuknya.
Menurut Yudoseputro (1993 : 98) Unsur Ruang Sebenarnya Tidak Dapat Dilihat
Atau Sesuatu Yang Khayal. Ruang Dapat Dihayati Hanya Dengan Kehadiran
Benda Atau Membuat Garis Dan Bidang Di Atas Lembar Kertas.
Dalam Desain Dwimatra Ruang Bersifat Maya Karena Itu Disebut Ruang Maya.
Ruang Maya Dapat Bersifat Pipih, Datar Dan Rata. Berkesan Trimatra Yang Lazim
Disebut Kedalaman. Kedalaman Merupakan Ruang Ilusi Atau Tidak Nyata,
Sedangkan Ruang Nyata Dapat Ditempati Benda Dan Bersifat Trimatra Seperti
Pada Karya Seni Patung Yang Juga Memiliki Unsur Ruang.
Volume
Suatu Ruang Yang Dibatasi Dengan Bidang Disebut Volume. Volume Dalam
Patung Terwujud Dalam Bentuk Bagian-Bagian Dari Keseluruhan Massa, Tercipta
Karena Keluasan Dan Kedalaman (Tristiadi, 2003: 10). Seni Patung Memiliki Unsur
Volume Yang Juga Disebut Isi, Patung Memiliki Unsur Trimatra Dan Memiliki
Unsur Ruang Di Dalamnya Yang Menjadikan Volume Ada Dalam Karya Seni
Patung.
Gelap Terang
Unsur Gelap Terang Disebut Unsur Cahaya, Yang Berasal Dari Matahari Yang
Berubah-Ubah Derajat Intensitasnya, Maupun Sudut Jatuhnya Yang
Menghasilkan Bayangan Dengan Keanekaragaman Kepekatannya (Sunaryo, 2002:
19). Unsur Gelap Terang Pada Karya Seni Menghasilkan Bayangan Yang Dapat
Mempengaruhi Bentuk Karya Seni Itu Sendiri. Hubungan Antara Gelap Terang
Dan Pencahayaan Menghasilkan Suatu Bayangan Sehingga Menimbulkan Suatu
Gradasi. Gradasi Inilah Yang Nantinya Membentuk Efek Pada Mata Sehingga
Mengakibatkan Adanya Perbedaan Gelap Dan Terangnya Pada Suatu Benda.
Garis Hadir Sebagai Terwujudnya Raut Atau Bidang, Dan Bidang Sebagai
Penggambaran Suatu Objek Dengan Torehan Warna Dan Tekstur Untuk
Mengekspresikan Jiwa. Sedangkan Hadirnya Sebuah Objek Yang Memiliki Wujud
Atau Bentuk Maka Akan Tercipta Sebuah Ruang Dan Volume Yang Mengisinya,
Dengan Gelap Terang Yang Terjadi Karerna Adanya Perbedaan Intensitas Cahaya
Yang Diterima Oleh Suatu Objek.
Baca Juga : Pengertian, Ciri, Kelebihan Dan Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis
Beserta Contohnya Lengkap
Seni Patung Juga Diciptakan Untuk Dinikmati Nilai Keindahan Bentuknya. Secara
Umum Berdasarkan Pembutanya Seni Patung Ada 6 Macam Yaitu :
Di Indonesia Pada Masa Lampau Sudah Dikenal Patung Primitif Seperti Yang
Terdapat Di Irian Jaya (Asmad) Dan Sulawesi Selatan (Toraja). Menurut Pendapat
Musoiful Faqih M (2004:59) Pada Masa Hindu-Budha Patung Klasik Terutama
Berkembang Di Jawa Dan Bali. Karya Patung Primitif Dan Klasik Secara Tradisional
Berlangsung Turun Temurun Hingga Sekarang. Selanjutnya Primitif Dan Klasik
Disebut Corak Tradisional Sedangkan Patung Di Luar Primitif Dan Klasik Disebut
Patung Yang Bercorak Modern. Dilihat Dari Perwujudannya, Ragam Seni Patung
Modern Dapat Dibedakan Menjadi Tiga:
2. Corak Deformatif
Patung Corak Ini Bentuknya Telah Banyak Berubah Dari Tiruan Alam. Bentuk-
Bentuk Alam Digubah Menurut Gagasan Imajinasi Pematung. Pengubahan Dan
Bentuk Alam Digubah Menjadi Bentuk Baru Yang Keluar Dari Bentuk Aslinya.
Karya Ini Tampak Pada Karya But Mochtar G Sidhartha.
Memahat (Carving)
Teknik Carving Atau Memahat Ini Pada Dasarnya Merupakan Proses Mengurangi
Bagian-Bagian Yang Tidak Diperlukan. Proses Carving Berawal Dari Bungkahan
Batu, Kayu Atau Benda Padat Yang Dapat Dipahat, Akan Dibuang Bagian-
Bagiannya Yang Tidak Esensial Sehingga Gagasan Yang Ada Sebelumnya Bisa
Dibebaskan Dari Bungkahan Itu (Sahman, 1992:85). Menurut Sukaryono (1994:33)
Teknik Pahatan Yaitu Membuang Bagian Demi Bagian, Sedikit Demi Sedikit
Dengan Cara Memahat Dan Ditinggalkan Bagian Bentuk Yang Diinginkan. Bahan
Yang Digunakan Dalam Teknik Ini Antara Lain : Batu, Cadas, Marmer, Kayu, Dan
Lain-Lain.
Memahat (Carving) Dalam Karya Seni Patung Yaitu Mengurangi Sedikit Demi
Sedikit Bagian Yang Tidak Diinginkan Hingga Menjadi Bentuk Patung Yang
Diinginkan Sesuai Ide Atau Gagasan Awalnya. Carving Merupakan Proses
Yang Sulit, Karena Itu Memerlukan Adanya Penguasaan Teknik Khusus Dan
Gagasan Atau Konsepsi Yang Cukup Matang.
Membentuk (Modeling)
Menuang (Casting)
Casting Artinya Mencetak, Yaitu Mencetak Adonan Yang Besifat Cair Dengan
Menggunakan Cetakan Untuk Menghasilkan Bentuk Yang Diinginkan (Sahman,
1992:86). Casting Atau Cor Merupakan Teknik Cor Atau Tuang, Bahan Yang
Digunakan Adalah Bahan Yang Bias Dicairkan Seperti Semen, Gipsum,
Logam, Fiber Glass Dan Lain Sebagainya.
Pembuatan Patung Ini Sebelumnya Harus Menyiapkan Cetakan Terlebih Dahulu
Seperti Dari Bahan Gips Atau Sejenisnya, Sehingga Menjadi Sebuah Cetakan Yang
Terdiri Dari Beberapa Bagian Dan Ketika Ingin Mencetak Maka Tinggal
Menyatukan Beberapa Bagian Tadi Sesuai Bentuk Cetakan.
Merangkai (Assembling)
Menyusun (Constructing)
Butsir Adalah Alat Bantu Untuk Membuat Patung Terbuat Dari Kayu Dan
Kawat.
Meja Putar Adalah Meja Untuk Membuat Patung Dan Dapat Di Gerakan
Denagan Cara Diputar,Fungsinya Untuk Memudahkan Dalam Mengontrol
Bentuk Dari Berbagai Arah.
Pahat
Palu Kayu
Cetakan Berfungsi Untuk Mengencangkan Ikatan Kawat Dan Memotong
Ikatan Kawat.
Sendok Adokan Berfungsi Untuk Mengambil Adonan Dan Menempelkanya
Pada Kerangka Patung
Pembuatan Patung Berbahan Tanah Liat Memerlukan Butsir Dan Sudip
Untuk Mengambil Dan Menambal Atau Menambahkan Bahan Serta
Menghaluskan Permukaan Yang Sulit Dijangkau Secara Langsung Oleh
Tangan.
Patung Berbahan Kayu Dalam Pembuatannya Memerlukan Pisau, Kapak,
Martil, Gergaji Serta Ampelas.
Patung Dari Bahan Batu Alat Yang Digunakan Berupa Pahat Baja, Martil Besi,
Gurinda “Grenda”.
Patung Cetak Dari Bahan Logam Alat Yang Digunakan Ialah Kompor
Pengecor, Alat Cetak Dan Gurinda.
Patung Pahat Dari Bahan Logam “Berupa Plat” Alat Yang Diperlukan Berupa
Martil, Tatah “Patah” Dan Gurinda “Grenda”.
Patung Berbahan Semen Alat Yang Diperlukan Pisau, Martil Dan Tang.
Bahan Dalam Pembuatan Patung Meliputi Banyak Hal Mulai Dari Kayu, Logam,
Batu, Tanah, Karet, Plastik, Fiber, Gypsum, Dan Lain Sebagainya.
Setiap Bahan Memiliki Berbagai Karakteristik Yang Berbeda Dalam
Penggunaannya Yang Berperan Dalam Menghasilkan Karya Seni Berkualitas
Tinggi. Seperti Pendapat Bastomi (2003:92) Bahwa Setiap Bahan Memiliki Sifat
Khusus Yang Menjadi Karakteristiknya. Karakteristik Bahan Ditentukan Oleh
Beberapa Aspek Di Antaranya:
(2) Tekstur Atau Kesan Permukaan Bahan. Tekstur Itu Sendiri Dapat Ditentukan
Oleh Warna. Deretan Warna Bergelombang Dapat Memberi Kesan Permukaan
Yang Tidak Rata, Sedangkan Warna
Baca Juga : Pengertian, Fungsi, Komponen, Dan Jenis Peta Beserta Contohnya
Secara Lengkap
Menurut L. H. Chapman (Dalam Humar Sahman 1993 : 119), Proses Mencipta Itu
Terdiri Dari Tiga Tahapan :
Tahapan Awal
Tahapan Awal Ini Berupa Upaya Penemuan Gagasan Atau Mencari Sumber
Gagasan. Dalam Tahapan Ini Juga Dapat Dikatakan Sebagai Tahapan Mencari
Inspirasi Atau Ilham Yang Terdapat Pada Lingkungan Alam. Mencari Inspirasi
Adalah Upaya Seniman Untuk Mendapatkan Ide-Ide Baru. Dorongan Yang Kuat
Diperlukan Oleh Seniman Dalam Menciptakan Karya Seni.
Sebuah Karya Seni Merupakan Wujud Organisasi Dari Unsur-Unsur Seni Rupa.
Unsur-Unsur Seni Rupa Tersebut Diorganisasikan Sedemikian Rupa, Sehingga
Terciptalah Sebuah Bentuk Yang Memiliki Makna. Dalam Proses
Pengorganisasiannya, Unsur-Unsur Tersebut Ditata Dengan Memperhatikan
Aturan- Aturan Tertentu Sehingga Diperoleh Suatu Karya Yang Bernilai Estetis.
Asas Yang Mempedomani Bagaimana Mengatur, Menata Unsur-Unsur Rupa Dan
Mengkombinasikan Dalam Menciptakan Bentuk Karya. Sehingga Mengandung
Nilai Estetis Atau Dapat Membangkitkan Pengalaman Rupa Yang Menarik
Disebut Dengan Prinsip-Prinsip Desain (Sunaryo, 2002:6). Prinsip-Prinsip Desain
Disebut Juga Kaidah-Kaidah Yang Menjadi Pedoman Dalam Berkarya Seni Rupa.
Dalam Berkarya Khususnya Seni Patung, Harus Memperhatikan Prinsip-Prinsip
Desain, Antara Lain :
Keseimbangan
Keseimbangan (Balance) Dalam Pembuatan Adalah Keadaan Atau Kesamaan
Antara Kekuatan Yang Saling Berhadapan Dan Menimbulkan Kesan Seimbang
Secara Visual Ataupun Secara Intensitas Kekaryaan. Keseimbangan Ini Ada Dua
Macam, Yaitu Keseimbangan Formal Dan Informal. Keseimbangan Formal Adalah
Keseimbangan Pada Dua Pihak Berlawanan Dari Satu Poros. Sedangkan
Keseimbangan Informal Adalah Keseimbangan Sebelah Menyebelah Dari
Susunan Unsur Yang Menggunakan Prinsip Susunan Ketidaksamaan Atau Kontras
Dan Selalu Asimetris (Kartika, 2004 : 60).
Irama
Ukuran Maupun Warnanya, (2) Alternatif, Merupakan Bentuk Irama Yang Tercipta
Dengan Cara Perulangan Unsur-Unsur Rupa Secara Bergantian,
(3) Progresif, Merupakan Irama Yang Diperoleh Dengan Menunjukkan Perulangan
Dalam Perubahan Dan Perkembangan Secara Berangsur-Angsur Atau Bertingkat,
Dan Yang Ke (4) Flowing, Merupakan Irama Yang Mengalun Terjadi Karena
Pengaturan Garis- Garis Berombak, Berkelok, Dan Mengalir Berkesinambungan.
Dominasi
Karya Yang Baik Mempunyai Titik Berat Untuk Menarik Perhatian (Center Of
Interest). Ada Beberapa Cara Untuk Menarik Perhatian Kepada Titik Berat
Tersebut, Yaitu Dicapai Dengan Melalui Perulangan Ukuran Dan Kontras Antara
Tekstur, Nada Warna, Garis, Ruang, Bentuk (Kartika, 2007: 63)
Kesebandingan
Dari Paparan Di Atas, Prinsip Desain Pada Dasarnya Merupakan Tolok Ukur Yang
Digunakan Untuk Menilai Suatu Karya Yang Baik Khususnya Dalam
Pengorganisasian Setiap Unsur Sehingga Membentuk Perpaduan Yang Menarik.
Karya Seni Dapat Dikatakan Memiliki Nilai Estetis Apabila Dalam Penciptaannya
Dapat Dilihat Dari Bagaimana Cara Mendesain. Adapun Desain Yang Baik Adalah
Desain Yang Dibuat Sesuai Dengan Prinsip Desai N. Ada Delapan Unsur Desain
Yang Perlu Diperhatikan Oleh Para Seniman Dalam Mendesain Karya Seni, Yaitu
Garis, Warna, Tekstur, Raut, Bentuk, Ruang, Volume, Dan Gelap Terang.
Pengertian Patung, Fungsi, Tujuan, Jenis dan Teknik Pembuatan Patung Lengkap–
Patung adalah suatu benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus
sebagai suatu karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut dengan Pematung.
Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan
selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang
tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti marmer,
kapur, dan granit. Kadang, walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan berharga
seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal
digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk kayu, keramik, dan logam.
Pada masa lalu patung dijadikan sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa yang
disembah. Namun seiring dengan makin rasionalnya cara berfikir manusia, maka patung
tidak lagi dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni belaka. Fenomena
pemberhalaan patung ini terjadi pada agama-agama atau kepercayaan-kepercayaan
yang politeisme seperti terjadi di Arab sebelum munculnya agama samawi. Mungkin juga
dalam Hindu kuno di India dan Nusantara, dalam agama Buddha di Asia, Konghucu,
kepercayaan bangsa Mesir kuno dan bangsa Yunani kuno.
PROMOTED CONTENT
Rahasia untuk hilangkan nafas bau, hanya butuh 2 menit sehari
Untuk sarana beribadah dan bermakna religius bagi sebagian umat beragama.
Untuk memperingati atau mengenang peristiwa dan kejadian yang bersejarah atau
jasa seorang pahlawan di masa lampau.
Untuk menunjang dalam konstruksi bangunan dan bernilai estetika atau
keindahan.
Untuk menghias bangunan atau lingkungan taman, baik taman rumah maupun
taman bermain.
Sebagai karya seni murni untuk estetika yang hanya dinikmati keindahan
bentuknya.
Untuk dijual karena dibuat oleh para pengrajin.
Jenis-Jenis Patung
Jenis Patung Dilihat Dari Cara Pembuatannya
Arca, yaitu jenis patung yang bentuknya menyerupai bentuk makhluk hidup seperti
manusia dan hewan.
Relief, yaitu patung terletak pada dinding sehingga hanya bisa dinikmati atau
dinilai dari arah depan saja.
Jenis Patung Dilihat Dari Posisinya
Patung Free Standing, yaitu jenis patung yang cara pembuatan cara
peletakkannya dengan cara berdiri tegak.
Patung Zonde, yaitu jenis patung yang cara pembuatannya dibentuk secara utuh
dan peletakkannya memiliki posisi yang beragam seperti duduk, jongkok, tidur,
backflip dan lain-lain.
Patung Boss, yaitu jenis patung yang bentuknya hanya setengah badan.
Patung Tarso, yaitu jenis patung yang cara pembuatannya hanya bagian-bagian
tertentu atau sebagian tubuhnya saja dari objek pembuatan patung seperti tangan
saja, kaki, atau kepala saja.
Teknik Modeling, yaitu teknik membuat patung dengan cara membuat model
terlebih dahulu sebelum patung sbenarnya dibentuk.
Teknik Merakit, yaitu teknik membuat patung dengan cara merakit bahan dasar
patung kemudian merangkainnya hamper mirip dengan permaianan puzzle.
Teknik Cetak atau Cor, yaitu teknik membuat patung dengan cara memenaskan
bahan dasar patung yaitu logam hingga mencair lalu dituangkan dalam cetakan
patung yang telah dibentuk rupa patungnya.
Teknik Membentuk, yaitu teknik membuat patung dengan cara membentuk patung
secara bertahap sehingga tercipta patung yang diinginkan. Biasanya hasil patung
dari teknik ini lebih maksimal karena menggunakan perasaan atau feeling dalam
membentuknya.
Teknik Butsir, yaitu teknik membuat patung dari bahan dasar patung yang lunak
seperti tanah liat dan gips yaitu dengan cara mengurangi dan menambah bagian-
bagian bahan dasar patung sehingga tercipta karya patung yang cantik.
Teknik Pahat, yaitu teknik dalam membuat patung dari bahan dasar keras seperti
kayu, tulang, batu,granit dengan mengurangi bagian yang tidak diperlukan
sehingga tercipta bentuk patung yang diinginkan.
Alat dan Bahan Membuat Patung
Adapun alat dan bahan yang perlu diperlukan untuk membuat patung, diantaranya yaitu
Butsir dan sudip. Alat yang berfungsi untuk mengambil dan menambal atau
menambahkan bahan serta menghaluskan permukaan yang sulit dijangkau
tangan. Biasanya, alat ini digunakan dalam pembuatan patung berbahan dasar
tanah liat.
Pisau, kapak, martil, gergaji dan ampelas digunakan dalam pembuatan patung
berbahan kayu.
Pahat baja, martil besi, gurinda. Alat ini digunakan dalam pembuatan patung dari
bahan batu, granit, dan marmer.
Kompor pengecor, alat cetak dan gurinda. Alat ini digunakan dalam pembuatan
patung cetak dari bahan logam.
Martil, tatah atau pahat dan grenda. Alat ini digunakan dalam pembuatan patung
dengan cara pahat dari bahan dasar logam.
Pisau, martil dan tang. Alat ini digunakan dalam pembuatan patung berbahan
dasar semen
1. Berdasarkan Bentuknya
2. Berdasarkan Jenisnya
1. Teknik Butsir
Seni Tari
2. Teknik Modeling
4. Teknik Merakit
Teknik ini hampir mirip dengan permainan puzzle, yaitu dengan cara
merakit bahan dasar patung kemudian merangkainya.
5. Teknik Membentuk
6. Teknik Pahat
1. Patung Liberty
Tentu anda telah mengetahui di negara mana patung ini berada. Patung
Liberty memang sudah menjadi ikon negara Paman Sam, Amerika
Serikat. Karya seni patung seorang wanita yang sedang memegang
obor ini telah menjadi saksi sejarah Amerika Serikat. Patung ini
merupakan pemberian Prancis kepada Amerika saat merayakan 100
tahun deklarasi kemerdekaan pada tanggal 28 Oktober 1886.
Seni Kriya
3. Sphinx, Mesir
Layaknya Amerika dan Brazil yang mempunyai Liberty dan Christ The
Redeemer yang menjadi ikon, Mesir juga memiliki patung kebanggaan.
Mesir memiliki patung yang berbentuk setengah hewan dan setengah
manusia yang dikenal patung Sphinx.
Patung
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu
karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut pematung. Tujuan penciptaan patung adalah
untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Karenanya, patung biasanya
dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama
dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Kadang, walaupun sangat jarang,
digunakan pula bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang lebih umum dan
tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk kayu, keramik, dan logam.
Bahan manufaktur seperti resin juga kerap kali digunakan karena durabilitas dan harganya yang
relatif murah.
Pada masa lalu patung dijadikan sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa yang disembah. Tapi
seiring dengan makin rasionalnya cara berfikir manusia, maka patung tidak lagi
dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni belaka. Fenomena pemberhalaan patung ini
terjadi pada agama-agama atau kepercayaan-kepercayaan yang politeisme seperti terjadi di Arab
sebelum munculnya agama samawi. Lihat juga arca. Mungkin juga dalam Hindu kuno
di India dan Nusantara, dalam agama Buddha di Asia, Konghucu, kepercayaan bangsa Mesir kuno
dan bangsa Yunani kuno. Salah satu fungsi patung terdapat dibawah ini.
Fungsi
A. Patung Religi
B. Patung Monumen
D. Patung Dekorasi
E. Patung Seni
Tujuan pembuatan patung ini adalah sebagai karya seni murni untuk
estetika yang dapat dinikmati pesan dan bentuknya.
F. Patung Kerajinan
Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk dijual karena dibuat oleh
para pengrajin.
1. Bahan lunak. Material yang digunakan empuk dan mudah dibentuk. Misalnya tanah liat,
plastisin dan sabun.
2. Bahan sedang. Material yang tidak lunak dan tidak keras. Misalnya kayu waru, kayu
sengon, kayu randu dan kayu mahoni.
3. Bahan keras. Material dapat berupa kayu atau batu - batuan. Contohnya kayu jati, kayu ulin,
batu granit, batu andesit dan batu marmer.
Selain bahan - bahan tadi dalam membuat patung kita juga dapat membuat patung dari semen,
pasir, kuningan, perunggu, emas, dll.[butuh rujukan]
Home
Artikel
Pengertian
Pengertian Seni Patung dan Contohnya Berdasarkan Jenis Teknik yang Digunakan
Tapi kalian tahu tidak sih siapa saja tokoh seni patung yang udah banyak menciptakan
karyanya di negeri ini? Nah, pada kali ini kami akan mengupas berkenaan siapa saja
tokoh seni patung yang perlu kalian ketahui.
Namun ada juga patung yang dibangun sebagai tanda penghormatan terhadap
seseorang, misalnya patung Budha, atau patung Pangeran Diponegoro. Pada umumnya
patung dibuat dalam bentuk manusia dan binatang, tetapi ada pula dalam bentuk
lain.
Pada abad ke-20 para pematung bekerja dengan menggunakan cahaya, ruang, dan
alam, yang merupakan perluasan konsep patung tradisional.
Seperti seni lukis, seni patung mula-mula dihasilkan dalam rangka upacara
keagamaan. Waktu itu biasanya patung merupakan perwujudan tokoh nenek moyang
atau orang berjasa yang disembah oleh masyarakat primitif.
Masyarakat primitif percaya kepada alam kehidupan sesudah mati, sehingga bagi
mereka yang berjasa dibangunlah suatu bentuk sebagai lambang. Bahan utamanya
batu. Perkembangan seni pa-tung dapat dikatakan sebagai rekaman perkembangan
kebudayaan manusia.
Seni patung menjelaskan jalan kehidupan manusia dan ide jamannya yang ditampilkan
dalam bentuk fisik. Misalnya pada jaman Yunani kuno dan Abad Pertengahan orang
lebih menyukai patung bentuk manusia. Para pematung modern lebih banyak
menguraikan ide dan segi ideal masyarakatnya.
Seni patung di Indonesia berkaitan erat pertumbuhan seni ukir. Berdasarkan sejarah,
bangsa Indonesia mengenal seni ukir sekitar th. 1500 Sm\M, yaitu terhadap zaman
batu muda (Neolitik).
Nenek moyang bangsa Indonesia mengakibatkan ukiran terhadap kapak batu, tempaan
tanah liat dan bahan-bahan lain bersama motif dan pengerjaan yang amat sederhana.
Bahan-bahan yang digunakan adalah tanah liat, batu, kayu, bambu, kulit, dan tanduk
hewan. Motif yang dibikin masih berupa geometris berupa garis, titik, dan
lengkungan.
Seni ukir terasa berkembang terhadap zaman perunggu di th. 500 hingga 300 SM yang
sudah mengguankan bahan perunggu, emas, dan perak. Mereka bahkan sudah
mengenal tehnik cor, dan memiliki variasi motif yang beragam.
Bahkan, ukiran juga ditemukan terhadap keris dan tombak, batu nisan, dan alat-alat
kesenian (gamelan dan wayang).
Motif-mitif ini juga sering kali berkisah berkenaan para dewa dan pahlawan. Ketika
seni ukir menemui era keemasannya, barulah penduduk mengenal seni oahat atau
patung.
Masyarakat sudah terasa berpikir ntuk menciptakan sesuau yang lebih indah dan
menarik lagi. Tidak hanya mengukir, tapi mengakibatkan sebuah bentuk.
Patung kalau di memandang berasal dari aspek bentuknya terbagi ke dalam 2 (dua)
group yaitu :
Figuratif merupakan bentuk berasal dari patung yang dibikin dengan meniru bentuk-bentuk
secara alamiah, yaitu seperti : manusia, hewan atau tumbuhan. Bentuk ini kebanyakan
dibuatnya secara utuh sesuai dengan aslinya. Bentuk ini juga dapat dibikin dengan lewat
sistem fragmentasi atau di sederhanakan dan stilasi atau juga di gayakan.
Nonfiguratif merupakan patung yang dibikin tidaklah seperti bentuk figuratif yang artinya,
dibikin diluar berasal dari bentuk aslinya. Ada yang hanya menampilkan garis-garis melintang
atau memanjang, lubang, lekukan, benda, dan lain-lain.
Berdasarakan jenisnya berkenaan dengan tehnik pembuatan patung, patung sendiri
dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
Zonde Bosse, yaitu bentuk berasal dari patung yang berdiri sendiri serta lepas di kanan-
kirinya. Patung ini tidak menempel pada tidak benar satu sisinya.
Relief, yaitu bentuk berasal dari patung yang menempel pada permukaan dinding. Relief
sendiri kebanyakan melukiskan adegan berasal dari sebuah cerita. Candi shiwa dan candi
brahma di kompleks candi prambanan yang berisi adegan atau urutan cerita ramayana yang
merupakan umpama berasal dari relief.
CONTOH SENI PATUNG
1. RELIEF
Relif merupakan gambar ataupun lukisan yang di tampilkan kedalam wujud Tiga
Dimensi atau Trimata, Yang berada di atas bidang dua dimensi atau dwi mata Yang
mana relif kebanyakan terdapat pula terhadap tugu-tugu peringatan serta terdapat
terhadap candi, Yang terhadap kebanyakan relif terhitung memuat diorama serta
mempunyai nilai sejarah yang terlalu tinggi, untuk lebih jelasnya silahkan saja kawan
dekat genggam internet menyaksikan semisal gambarnya di bawah ini.
2. PATUNG
Berikutnya adalah patung, yang mana patung bisanya jadi Expresi dari jiwa manusia,
Biasanya manusia memicu patung berbentuk Visual yang membentuk Media Tiga
Dimensi, adalah keindahan sebagai obyek utama dari pembuatan patung. Biasanya
pantung sanggup berbentuk manusia, hewan ataupun yang lainya, bikin kawan dekat
genggaminternet.com silahkan langsung di lihat di bawah ini.
3. LUKISAN
Taukah kawan dekat genggaminternet.com apakah lukisan itu? Lukisan sanggup kami
artikan sebagai seni yang sengaja di bikin langkah menggoreskan cat kuas, atau
peralatan yang lainya. Kemudian di lukis terhadap kanvas sebagai medianya, agar
kawan dekat lebih jelas silahkan langsung di lihat penjelasanya di bawah ini ya.
4. KERAJINAN GANTUNGAN
Sering sekali kami menyaksikan kerajinan yang satu ini, yang mana dahulu saya
terhitung sering memicu beraneka gantungan kunci berbentuk logo facebook, Twitter
dan jgua yang lainya, ada terhitung yang membuatnya dari bambu dan lain
sebagainya, Taukah kawan dekat Gantungan kunci atau kerajinan tersebut sanggup di
katakan sebagai tidak benar satu semisal seni Rupa murni, hal ini di karenakan
fungsinya sebagai penghias kunci saja. Untuk Lebih jelasnya silahkan langsung di
menyaksikan contohnya tersebut ini ya.
6. SENI KALIGRAFI
Kaligrafi adalah tidak benar satu seni yang sering sekali kami jumpai di masyarakat,
tidak cuma terhadap masyarakat Islam, terhadap masyarakat Cina terhitung masyur
tentang seni kaligrafi ini, yang mengedepankan terhadap keindahan. Untuk lebih
jelasnya silahkan menyaksikan gambar semisal seni kaligrafi.
7. MOZAIK
taukah kawan dekat apa itu seni mosaik, Mosaik sanggup kami artikan sebagai seni
merangkai pecahan atau potongan kecil batu, keramik, atau kaca.. sehingga kawan
dekat genggaminternet enteng untuk jelas silahkan menyaksikan gambar semisal
Mozaik di bawah ini.
8. UKIRAN
Ukiran merupakan seni memahat batu atau kayu untuk menjadikan suatu wujud atau
rupa yang kami idamkan bersama keindahan tentunya. Umumnya ukiran banyak yang
mempunyai berbentuk makhluk hidup atau bunga.
9. FOTOGRAFI
Seni fotografi merupakan tidak benar satu Expresi dari sang pengambil Foto. untuk
lebih jelasnya silahkan saja kawan dekat menyaksikan semisal gambar Hasil fotografi
di bawah ini.
10. TOPENG
Dan yang terakhir adalah Topeng, Topeng sudah sagat lama di kenal oleh masyarakat
Indonesia yang terbentuk dari plastik, kayu, plastik, kain, atau logam. Topeng
sanggup di memakai di mana saja, akan tapi lebih umum di memakai pas pertunjukan
tari dan sebagainya.Silahkan menyaksikan langsung semisal gambar di bawah ini.
Nah, itu tadi adalah pembahasan mengenai seni patung yang telah rangkum, seputar
pengertian, jenis bentuk dan teknik yang diterapkan dalam pembuatan patung itu
sendiri. Semoga apa yang saya bagikan ini dapat bermanfaat, sebagai pembuatan
tugas seni budaya anda. Terimakasih