Anda di halaman 1dari 56

“Seni Patung” Pengertian & ( Jenis – Fungsi –

Bentuk – Teknik )
Karya Seni Patung
Seni Patung Adalah Cabang Seni Rupa Yang Hasil Karyanya Berwujud Tiga
Dimensi. Biasanya Diciptakan Dengan Cara Memahat, Modeling (Misalnya
Dengan Bahan Tanah Liat) Atau Kasting (Dengan Cetakan).

Sejarah Seni Patung


Asia
Berbagai Macam Jenis Patung Terdapat Di Banyak Wilayah Yang Berbeda Di Asia,
Biasanya Dipengaruhi Oleh Agama Hindu Dan Buddha. Sejumlah Besar Patung
Hindu Di Kamboja Dijaga Kelestariannya Di Angkor, Akan Tetapi Penjarahan
Terorganisir Yang Terjadi Berdampak Besar Pada Banyak Situs Peninggalan Di
Negara Itu. Lihat Juga Angkor Wat. Di Thailand, Kebanyakan Patung Dikhususkan
Pada Bentuk Buddha. Di Indonesia, Patung-Patung Yang Dipengaruhi Agama
Hindu Banyak Ditemui Di Situs Candi Prambanan Dan Berbagai Tempat Di Pulau
Bali. Sedangkan Pengaruh Agama Buddha Ditemui Di Situs Candi Borobudur.
Di India, Karya Patung Pertama Kali Ditemukan Di Peradaban Lembah Indus
(3300-1700) SM. Ini Adalah Salah Satu Contoh Awal Karya Patung Di Dunia.
Kemudian, Setelah Hinduisme, Buddhisme Dan Jainisme Berkembang Lebih Jauh,
India Menciptakan Patung-Patung Tembaga Serta Pahatan Batu Dengan Tingkat
Kerumitan Yang Besar, Seperti Yang Terdapat Pada Hiasan-Hiasan Kuil Hindu,
Jain Dan Buddha.

Artifak-Artifak Yang Ditemukan Di Republik Rakyat Cina Berasal Dari Sekitar


Tahun 10.000 SM. Kebanyakan Karya Patung Tiongkok Yang Dipajang Di Museum
Berasal Dari Beberapa Periode Sejarah, Dinasti Zhou (1066-221 SM)
Menghasilkan Bermacam-Macam Jenis Bejana Perunggu Cetak Dengan Hiasan
Yang Rumit. Dinasti Qin (221-206 SM) Yang Terkenal Dengan Patung Barisan
Tentara Yang Dibuat Dari Terracota. Dinasti Han (206 SM – 220AD) Dengan
Patung-Patung Figur Yang Mengesankan Kekuatan. Patung Buddha Pertama
Ditemui Pada Periode Tiga Kerajaan (Abad Ketiga). Yang Dianggap Sebagai
Zaman Keemasan Tiongkok Adalah Periode Dinasti Tang, Pada Saat Perang
Saudara, Patung-Patung Figur Dekoratif Dibuat Dalam Jumlah Banyak Dan
Diekspor Untuk Dana Peperangan.

Kemudian Setelah Akhir Dinasti Ming (Akhir Abad 17) Hampir Tidak Ada Patung
Yang Dikoleksi Museum, Lebih Banyak Berupa Perhiasan, Batu Mulia, Atau
Gerabah–Dan Pada Abad 20 Yang Gegap Gempita Sama Sekali Tidak Ada Karya
Yang Dikenali Sebagai Karya Patung, Meskipun Saat Itu Terdapat Sekolah Patung
Yang Bercorak Sosial Realis Pengaruh Soviet Di Awal Dekade Rezim Komunis, Dan
Pada Pergantian Abad, Para Pengrajin Tiongkok Mulai Mendominasi Genre Karya
Patung Komersial (Patung Figur Miniatur, Mainan Dsb) Dan Seniman Garda
Depan Tiongkok Mulai Berpartisipasi Dalam Seni Kontemporer Eropa Amerika.

Di Jepang, Karya Patung Dan Lukisan Yang Tak Terhitung Banyaknya, Seringkali
Di Bawah Sponsor Pemerintah. Kebanyakan Patung Di Jepang Dikaitkan Dengan
Agama, Dan Seiring Dengan Berkurangnya Peran Tradisi Buddhisme, Jenis
Penggunaan Bahannya Juga Berkurang. Selama Periode Kofun (Abad Ketiga),
Patung Tanah Liat Yang Disebut Haniwa Didirikan Di Luar Makam. Di Dalam
Kondo Yang Berada Di Horyu-Ji Terdapat Trinitas Shaka (623), Patung Buddha
Yang Berupa Dua Bodhisattva Serta Patung Yang Disebut Dengan Para Raja
Pengawal Empat Arah. Patung Kayu (Abad 9) Mengambarkan Shakyamuni, Salah
Satu Bentuk Buddha, Yang Menghiasi Bangunan Sekunder Di Muro-Ji, Adalah Ciri
Khas Dari Patung Awal Periode Heian, Dengan Tubuh Berat, Dibalut Lipatan
Draperi Tebal Yang Dipahat Dengan Gaya Hompa-Shiki (Ombak Bergulung), Serta
Ekspresi Wajah Yang Terkesan Serius Dan Menarik Diri. Sekolah Seni Patung Kei,
Menciptakan Gaya Patung Baru Dan Lebih Realistik.

Afrika
Seni Rupa Di Afrika Memiliki Penekanan Pada Seni Patung. Para Seniman Afrika
Cenderung Lebih Menyukai Karya Tiga Dimensi Dibandingkan Dengan Dua
Dimensi. Meskipun Para Antropolog Berpendapat Bahwa Patung Yang Mula-Mula
Dikenal Di Afrika Berasal Dari Kebudayaan Nok Di Nigeria Sekitar Tahun 500 SM,
Karya-Karya Seni Afrika Pharaonic(Berkaitan Dengan Zaman Mesir Kuno), Kurun
Waktunya Lebih Awal Daripada Periode Nok. Patung Logam Yang Berasal Dari
Bagian Timur Afrika Barat, Seperti Benin, Dianggap Sebagai Yang Terbaik Yang
Pernah Dihasilkan.
Patung Diciptakan Dan Disimbolkan Mencerminkan Tempat Asal Di Mana Patung
Tersebut Dibuat. Berdasarkan Bahan Dan Teknik Yang Digunakan Serta
Fungsinya, Karya Patung Berlainan Dari Satu Daerah Ke Daerah Lain.

Di Afrika Barat Figur Patung Memiliki Tubuh Memanjang, Bentuk Bersudut, Dan
Tampilan Wajah Yang Lebih Merepresentasi Bentuk Ideal Daripada Individual.
Figur-Figur Tersebut Dipakai Dalam Ritual Keagamaan Dan Seringkali
Permukaannya Dilapisi Bahan Lewat Upacara Sesaji. Berlawanan Dengan Ini
Adalah Patung Yang Diciptakan Oleh Penduduk Afrika Barat Yang Berbahasa
Mande. Patung Karya Mereka Terbuat Dari Kayu Memiliki Permukaan Melebar
Dan Rata Sementara Lengan Dan Kakinya Berbentuk Seperti Silinder.

Di Afrika Tengah Ciri Khasnya Termasuk Wajah Yang Berbentuk Seperti Hati Yang
Melengkung Ke Dalam Serta Pola Lingkaran Dan Titik. Meskipun Beberapa
Kelompok Lebih Menyukai Penciptaan Wajah Dengan Bentuk Geometris Dan
Bersudut. Bahan Yang Digunakan Adalah Kayu, Yang Paling Banyak Digunakan,
Juga Gading, Tulang, Batu, Tanah Liat Serta Logam. Kawasan Afrika Tengah
Memiliki Gaya Patung Yang Menyolok Yang Dengan Mudah Dapat Diidentifikasi
Dari Mana Asal Patung Itu Dibuat.

Satu Jenis Karya Tiga Dimensi Yang Dibuat Di Kawasan Afrika Timur Adalah
Patung Tiang. Tiang Dipahat Berbentuk Manusia Dan Dihias Dengan Bentuk-
Bentuk Geometris, Sementara Bagian Puncaknya Dipahat Dengan Figur Orang,
Binatang Atau Objek-Objek Lain. Tiang Ini Ditaruh Di Dekat Makam Dan
Diasosiasikan Dengan Kematian.
Patung Figur Dari Tanah Liat Tertua Yang Dikenal Di Afrika Selatan Berasal Dari
Tahun 400 Sampai 600 AD Dan Memiliki Kepala Berbentuk Silindris. Figur Dari
Tanah Liat Ini Memiliki Tampilan Berupa Gabungan Antara Manusia Dan
Binatang. Selain Patung Tanah Liat Ada Juga Sandaran Kepala Dari Kayu Yang
Dikuburkan Bersama Pemiliknya Dalam Makam. Sandaran Kepala Ini Berupa
Bentuk Geometris Atau Figur Binatang.

Mesir

Karya Seni Patung Mesir Kuno Dikembangkan Untuk Merepresentasikan Dewa-


Dewa Mesir Kuno, Juga Para Fir’aun, Dalam Bentuk Fisik. Aturan-Aturan Yang
Sangat Ketat Diikuti Ketika Menciptakan Karya Patung; Patung Laki-Laki Dibuat
Lebih Gelap Daripada Patung Perempuan; Dalam Patung Berposisi Duduk ,
Tangan Harus Diletakkan Pada Lutut Dan Aturan-Aturan Tertentu Dalam
Menggambarkan Para Dewa. Peringkat Artistik Didasari Atas Kesesuaian Dengan
Aturan, Dan Aturan Tersebut Diikuti Secara Ketat Selama Ribuan Tahun, Sehingga
Penampilan Patung Tidak Banyak Berubah Kecuali Selama Periode Singkat
Semasa Pemerintahan Akhenaten Dan Nefertiti, Diperbolehkan Penggambaran
Secara Naturalistik.

Eropa
Romawi Yunani Klasik

Seni Patung Klasik Eropa Merujuk Pada Seni Patung Dari Zaman Yunani Kuno,
Romawi Kuno Serta Peradaban Helenisasi Dan Romanisasi Atau Pengaruh Mereka
Dari Sekitar Tahun 500 SM Sampai Dengan Kejatuhan Roma Di Tahun 476 AD,
Istilah Patung Klasik Juga Dipakai Untuk Patung Modern Yang Dibuat Dengan
Gaya Klasik. Patung-Patung Klasik Eropa Memiliki Ciri-Ciri Sebagai Berikut:

1. Figur Badan Penuh: Berupa Laki-Laki Muda Atletis Atau Wanita Telanjang.
2. Portrait: Menunjukkan Tanda-Tanda Usia Atau Karakter Yang Kuat.
3. Memakai Kostum Serta Atribut Dewa-Dewi Klasik
4. Peduli Dengan Naturalisme Didasari Dengan Observasi, Seringkali
Memakai Model Sungguhan.
Bentuk Patung Telanjang Biasanya Diterima Secara Luas Oleh Masyarakat,
Didasari Pada Lamanya Tradisi Yang Mendukungnya. Tapi Adakalanya, Ada Yang
Berkeberatan Dengan Tema Ketelanjangan Ini, Biasanya Dari Kalangan
Fundamentalis Moral Dan Relijius. Contohnya, Beberapa Patung Yunani Koleksi
Vatikan Dihilangkan Penisnya.

Periode Gothik

Mata Rantai Yang Menghubungkan Seni, Dalam Hal Ini Adalah Arsitektur, Eropa
Zaman Pertengahan (Gothik) Dengan Seni Arsitektur Romawi Disebut Dengan
Periode Romanesque. Karya Seni Patung Gothik Awal Adalah Dari Pengaruh
Agama Kristen, Serta Lahir Dari Dinding Gereja Dan Biara. Patung Yang Terdapat
Di Chartres Cathedral (Sekitar Th. 1145) Di Perancis Merupakan Karya Patung
Awal Zaman Gothik. Di Jerman, Terdapat Di Cathedral Bamberg Dari Tahun 1225.
Di Inggris, Karya Patung Hanya Terbatas Pada Yang Dipakai Pada Batu Nisan
Serta Dekorasi Non Figur (Sebagian Ini Disebabkan Karena Ikonoklasme
Cistercian). Di Italia, Masih Dipengaruh Bentuk-Bentuk Zaman Klasik, Seperti Yang
Terdapat Pada Mimbar Baptistery Di Pisa Serta Di Siena.

Renaissance

Pada Zaman Renaissance, Seni Patung Juga Turut Dihidupkan Kembali, Bahkan
Dalam Beberapa Kasus Lebih Dulu Dibandingkan Dengan Karya Seni Lain. Salah
Satu Tokoh Penting Dalam Masa Ini Adalah Donatello, Dengan Karya Patung
Perunggunya, David (Jangan Rancu Dengan David-Nya Michelangelo). Ini
Merupakan Karya Patung Awal Zaman Renaissance. Demikian Juga Dengan
Michelangelo Yang Selain Membuat Patung David, Juga Membuat Pietà. Patung
David Dari Michelangelo Merupakan Satu Contoh Gaya Kontraposto Dalam
Menggambarkan Figur Manusia. Masih Ada Beberapa Periode Dari Zaman
Renaissance Ke Modernisme Yang Dipengaruhi Oleh Perubahan Politik, Gerakan
Kebudayaan Atau Hal Lain, Yaitu Periode Mannerisme, Baroque Dan Neo Klasik.
Modernisme
Auguste Rodin Merupakan Salah Satu Pematung Eropa Terkenal Dari Awal Abad
20. Ia Seringkali Disebut Sebagai Seniman Patung Impresionis. Seni Patung
Modern Klasik Kurang Berminat Pada Naturalisme, Detail Anatomi Atau Kostum
Dan Lebih Tertarik Pada Stilisasi Bentuk, Demikian Juga Pada Irama Volume Dan
Ruang. Seiring Dengan Perkembangan Waktu, Gaya Seni Patung Modern Klasik
Kemudian Diadopsi Oleh Dua Penguasa Totalitarian Eropa: Nazi Jerman Dan Uni
Soviet. Sementara Di Kawasan Eropa Lain, Gaya Ini Berubah Menjadi Bersifat
Dekoratif/Art Deco (Paul Manship, Carl Milles), Stilisasi Abstrak (Henry Moore,
Alberto Giacometti) Atau Lebih Ekspresif. Gerakan Modernis Dalam Karya Seni
Patung Menghasilkan Karya Kubisme, Futurisme, Minimalisme, Instalasi Dan Pop
Art.

Baca Juga : Penjelasan Ciri-Ciri Dan Peran Clostridium Botulinum

Pengertian Seni Patung Menurut Para Ahli


Dalam Hal Ini Menurut Bentuknya, Patung Merupakan Salah Satu Karya Seni Rupa
Tiga Dimensi. Sebab, Patung Memiliki Ukuran Panjang, Lebar Dan Tinggi (Volume)
Serta Dapat Dinikmati Dari Segala Arah.
Karya Patung Modern Saat Ini Mulai Berkembang Pesat Seiring Dengan
Kebutuhan Dalam Mengarungi Perubahan Gaya Hidup Di Lingkungan Kita.
Menurut Ensiklopedia Indonesia ( 1990 : 215 ) Seni
Patung Sculpture Berarti Seni Pahat Atau Bentuk Badan Yang Padat Yang
Diwujudkan Dalam Tiga Dimensional Yang Ciptaanya Bisa Berupa Gambar-
Gambar Timbul (Relief) Atau Patung Yang Di Buat Dari Media Kayu Maupun
Logam.
Berikut Ini Disampaikan Beberapa Ahli Seni Rupa Yang
Mendefinisikan Seni Patung.
Menurut Mikke Susanto (2011: 296) Seni Patung Adalah Sebuah Tipe
Karya Tiga Dimensi Yang Bentuknya Dibuat Dengan
Metode Subtraktif (Mengurangi Bahan Seperti Memotong, Menatah)
Atau Aditif(Membuat Model Lebih Dulu Seperti Mengecor Dan Mencetak).
Sedangkan Menurut Soenarso Dan Soeroto Dalam Bukunya ( 1996:
6) Seni Patung Adalah Semua Karya Dalam Bentuk Meruang.
Menurut Kamus Besar Indonesia Adalah Benda Tiruan, Bentuk Manusia
Dan Hewan Yang Cara Pembuatannya Dengan Dipahat.
Selanjutnya B.S Myers (1958: 131-132) Mendefinisikan Seni Patung
Adalah Karya Tiga Dimensi Yang Tidak Terikat Pada Latar Belakang Apa Pun Atau
Bidang Manapun Pada Suatu Bangunan. Karya Ini Diamati Dengan Cara
Mengelilinginya, Sehingga Harus Nampak Mempesona Atau Terasa Mempunyai
Makna Pada Semua Seginya.
Selain Itu Mayer (1969: 351) Menambahkan Bahwa Seni Patung Berdiri
Sendiri Dan Memang Benar-Benar Berbentuk Tiga Dimensi Sehingga Dari Segi
Manapun Kita Melihatnya, Kita Akan Dihadapkan Kepada Bentuk Yang Bermakna.
Berdasarkan Pengertian Di Atas Dapat Disimpulkan Bahwa Karya Seni
Memiliki Media Yang Sangat Luas. Segala Hal Mampu Menjadi Aspek Pendukung
Dalam Terciptanya Karya Seni, Yang Perwujudan Salah Satunya Adalah Karya Seni
Patung. Cabang Seni Rupa Tiga Dimensi Ini Merupakan Perwujudan Ekspresi Dan
Kreasi Manusia.

Unsur-Unsur Rupa Dalam Seni Patung


Dalam Berkarya Seni Patung Untuk Mendapatkan Hasil Yang Baik Diperlukan
Unsur-Unsur Pendukung Bentuk Yang Sering Disebut Unsur-Unsur Rupa (Visual).
Secara Garis Besar Unsur-Unsur (Visual) Yang Dikembangkan Dalam Berkarya
Adalah Sebagai Berikut :

Garis
Unsur Rupa Garis Merupakan Pertemuan Dari Suatu Titik Ke Titik Yang Lain.
Menurut Yudoseputro (1993:89) Garis Merupakan Unsur Visual Yang Paling
Penting Dan Berfungsi Sebagai Pembatas, Pemberi Kesan Dimensi Dan Pemberi
Kesan Tekstur Pada Bidang. Meskipun Sederhana Garis Memiliki Peran Sangat
Penting Dalam Menciptakan Karya Seni Rupa.
Menurut Nursantara (2007:11) Garis Merupakan Barisan Titik Yang Memiliki
Dimensi Memanjang Dan Arah Tertentu Dengan Kedua Ujung Terpisah. Ia Bisa
Panjang, Pendek, Tebal, Halus, Lurus, Lengkung, Patah, Berombak, Horizontal,
Vertikal, Diagonal, Dan Sebagainya. Lebih Lanjut Dikatakan Bahwa Menurut

Wujudnya, Garis Bisa Berupa Nyata Dan Semu. Garis Nyata Adalah Garis Yang
Dihasilkan Dari Coretan Atau Goresan Langsung. Garis Semu Adalah Garis Yang
Muncul Karena Adanya Kesan Kesan Batas (Kontur) Dari Suatu Bidang, Warna,
Atau Ruang. Susanto (2002:45), Menyatakan Bahwa Garis Adalah Perpaduan
Sejumlah Titik-Titik Yang Sejajar Dan Sama Besar. Ia Memiliki Dimensi
Memanjang Dan Punya Arah, Bisa Pendek, Panjang, Halus, Tebal, Berombak,
Melengkung, Lurus, Dan Lain- Lain.

Garis Merupakan Tanda Atau Markah Yang Memanjang, Yang Membekas Pada
Suatu Permukaan Dan Mempunyai Arah. Perwujudan Garis Juga Sangat
Dipengaruhi Oleh Karakter Senimannya (Sunaryo, 2002:5). Menurut Kartika
(2004:40), Goresan Atau Garis Yang Dibuat Oleh Seorang Seniman Akan
Memberikan Kesan Psikologis Yang Berbeda Pada Setiap Garis Yang Hadir. Selain
Itu Alat Dan Bahan Yang Digunakan Dalam Pembuatan Karya Seni Juga Sangat
Menentukan Perbentukan Garis Yang Dihasilkan.

Sunaryo (2002:4), Menyatakan Bahwa Garis Ditinjau Dari Segi Jenisnya Dibagi
Menjadi Tiga Bagian, Yaitu : (1) Garis Lurus, Garis Yang Berkesan Tegas Dan
Lancar, Memiliki Arah Yang Jelas Ke Arah Pangkal Ujungnya, Garis Ini Ada
Umumnya Bersifat Kaku. (2) Garis Tekuk, Garis Yang Bergerak Meliuk-Liuk,
Berganti Arah Atau Tak Menentu Arahnya, Penampilannya Membentuk Sudut-
Sudut Atau Tikungan Yang Tajam Kadang Berkesan Tegas Dan Tajam. (3) Garis
Lengkung, Garis Yang Berkesan Lembut Dan Kewanitaan Ditinjau Dari Segi Arah
Garis Juga Dibagi Menjadi Tiga Bagian Yaitu : Garis Tegak (Vertikal) Yaitu
Penampilannya Berkesan Kokoh, Memiliki Vitalitas Yang Kuat; Garis Datar
(Horisontal) Yaitu Penampilannya Berkesan Tenang, Mantap Dan Luas; Garis
Silang (Diagonal) Yaitu Penampilannya Berkesan Bergerak Dan Giat.

Pada Pahatan Sebuah Patung Garis Yang Nampak Merupakan Garis Maya Yang
Terkesan Tegas, Kaku, Luwes Dan Lengkung Karena Adanya Torehan Pahat Yang
Membentuk Gelap Terang Dan Diakibatkan Adanya Sinar Yang Jatuh Pada
Permukaan Patung.

Warna
Warna Adalah Suatu Kualitas Rupa Yang Membedakan Kedua Objek Atau Bentuk
Yang Identik Raut, Ukuran, Dan Nilai Gelap Terangnya. Warna Yang Kita Cerap,
Sangat Ditentukan Oleh Adanya Pancaran Cahaya (Sunaryo, 2002 :12). Menurut
Soegeng Dalam Kartika (2004 : 48) Warna Merupakan Kesan Yang Ditimbulkan
Cahaya Pada Mata. Warna Pada Benda-Benda Tersebut Tidak Mutlak, Melainkan
Setiap Warna Akan Dipengaruhi Oleh Kepentingan Penggunaannya.
Pada Setiap Patung Memiliki Warna Berbeda-Beda Dengan Patung Yang Lainnya
Tergantung Medium Yang Digunakan Dalam Membuat Patung. Dari Unsur Warna
Dapat Menambah Nilai Keindahan Patung Yang Diperoleh Dari Karakteristik
Warna Medium Yang Digunakan, Sehingga Unsur Warna Yang Ada Pada Patung
Dapat Dimanfaatkan Sebagai Salah Satu Nilai Estetis Pada Karya Seni Patung.
Tekstur
Tekstur (Texture) Ialah Unsur Rupa Yang Menunjukkan Rasa Permukaan Bahan,
Sengaja Dibuat Dan Dihadirkan Dalam Susunan Untuk Mencapai Bentuk Rupa,
Sebagai Usaha Untuk Memberikan Rasa Tertentu Pada Permukaan Bidang Pada
Perwajahan Bentuk Pada Karya Seni Rupa Secara Nyata Atau Semu (Kartika, 2004
: 47-48). Menurut Susanto (2002:20) Tekstur Atau Barik Merupakan Nilai Raba,
Kualitas Permukaan Yang Dapat Melukiskan Sebuah Permukaan Objek Seperti
Kulit, Rambut, Dan Bisa Merasakan Kasar-Halusnya, Teratur-Tidaknya Suatu
Objek.

Tekstur Adalah Sifat Permukaan Yang Memiliki Karakter Halus, Licin, Polos, Kasap,
Mengkilap, Berkerut, Dan Sebagainya (Sunaryo, 2002:11). Sesuai Dengan
Nursantara (2007:15), Tekstur Adalah Nilai Raba Dari Suatu Permukaan, Bisa
Halus, Kasar, Licin, Dan Lain-Lain. Dalam Seni Patung Tekstur Dapat Diperoleh
Dengan Menggunakan Unsur Warna, Garis, Raut Yang Mempunyai Hasil Nilai
Raba Yang Berbeda-Beda Dan Selain Itu Tekstur Juga Dapat Diperoleh Dari
Medium Patung Yang Digunakan.

Raut

Raut (Shape) Adalah Suatu Bidang Kecil Yang Terjadi Karena Dibatasi Oleh
Sebuah Kontur (Garis) Dan Atau Dibatasi Oleh Adanya Warna Yang Berbeda Atau
Oleh Gelap Terang Pada Arsiran Atau Karena Adanya Tekstur (Kartika, 2004 : 41).
Di Dalam Karya Seni, Shape Digunakan Sebagai Simbol Perasaan Seniman Di
Dalam Menggambarkan Objek Hasil Subjek Matter. Menurut Sunaryo (2004:4),
Berawal Dari Kata Shape Yang Secara Umum Bermakna Perwujudan Yang
Dikelilingi Oleh Kontur Dan Sapuan-Sapuan Warna, Untuk Menyatakan Suatu
Bidang Maupun Sesuatu Yang Bervolume Atau Bermassa. Menurut Wong Dalam
Sunaryo (2002 : 10) Dari Segi Perwujudannya, Raut Dapat Dibagi Menjadi (1) Raut
Geometris, (2) Raut Organis, (3) Raut Beraturan, Dan (4) Raut Tak Beraturan.
Bentuk
Pada Dasarnya Pengertian Bentuk (Form) Adalah Wujud Fisik Yang Dapat Dilihat
(Bastomi, 1992 : 55). Bentuk Tidak Terlepas Kaitannya Dengan Elemen Garis.
Bidang Adalah Suatu Bentuk Dataran Yang Dibatasi Garis, Dengan Kata Lain
Bentuk Disebut Juga Bidang Bertepi. Bentuk Merupakan Wujud, Seperti Pada
Karya Seni Patung Yang Selalu Memiliki Bentuk Yang Berbeda-Beda. Pada Seni
Patung Juga Menggunakan Unsur Bentuk Sebagai Salah Satu Unsur
Keindahannya, Karena Dengan Melihat Dari Segi Fisik Atau Bentuk Yang Ada
Maka Patung Dapat Dinilai Keindahan Objektifnya.

Ruang
Ruang (Space) Adalah Unsur Atau Daerah Yang Mengelilingi Sosok Bentuknya.
Menurut Yudoseputro (1993 : 98) Unsur Ruang Sebenarnya Tidak Dapat Dilihat
Atau Sesuatu Yang Khayal. Ruang Dapat Dihayati Hanya Dengan Kehadiran
Benda Atau Membuat Garis Dan Bidang Di Atas Lembar Kertas.
Dalam Desain Dwimatra Ruang Bersifat Maya Karena Itu Disebut Ruang Maya.
Ruang Maya Dapat Bersifat Pipih, Datar Dan Rata. Berkesan Trimatra Yang Lazim
Disebut Kedalaman. Kedalaman Merupakan Ruang Ilusi Atau Tidak Nyata,
Sedangkan Ruang Nyata Dapat Ditempati Benda Dan Bersifat Trimatra Seperti
Pada Karya Seni Patung Yang Juga Memiliki Unsur Ruang.

Volume
Suatu Ruang Yang Dibatasi Dengan Bidang Disebut Volume. Volume Dalam
Patung Terwujud Dalam Bentuk Bagian-Bagian Dari Keseluruhan Massa, Tercipta
Karena Keluasan Dan Kedalaman (Tristiadi, 2003: 10). Seni Patung Memiliki Unsur
Volume Yang Juga Disebut Isi, Patung Memiliki Unsur Trimatra Dan Memiliki
Unsur Ruang Di Dalamnya Yang Menjadikan Volume Ada Dalam Karya Seni
Patung.
Gelap Terang

Unsur Gelap Terang Disebut Unsur Cahaya, Yang Berasal Dari Matahari Yang
Berubah-Ubah Derajat Intensitasnya, Maupun Sudut Jatuhnya Yang
Menghasilkan Bayangan Dengan Keanekaragaman Kepekatannya (Sunaryo, 2002:
19). Unsur Gelap Terang Pada Karya Seni Menghasilkan Bayangan Yang Dapat
Mempengaruhi Bentuk Karya Seni Itu Sendiri. Hubungan Antara Gelap Terang
Dan Pencahayaan Menghasilkan Suatu Bayangan Sehingga Menimbulkan Suatu
Gradasi. Gradasi Inilah Yang Nantinya Membentuk Efek Pada Mata Sehingga
Mengakibatkan Adanya Perbedaan Gelap Dan Terangnya Pada Suatu Benda.

Berdasarkan Uraian Di Atas Dapat Disimpulkan Bahwa Untuk Mewujudkan Hasil


Karya Seni Yang Bernilai Estetis Tidak Dapat Lepas Dari Unsur-Unsur Visual Yang
Menyusunnya. Garis, Warna, Tekstur, Raut, Bentuk, Ruang, Volume Dan Gelap
Terang Adalah Bahasa Visual Yang Dapat Mengungkapkan Emosi, Sama Persis
Dengan Nada-Nada Dalam Musik Yang Langsung Menyentuh Dan Menggetarkan
Hati. Nada-Nada Tersebut Adalah Ungkapan Dari Semua Yang Ada Di Dalam.

Garis Hadir Sebagai Terwujudnya Raut Atau Bidang, Dan Bidang Sebagai
Penggambaran Suatu Objek Dengan Torehan Warna Dan Tekstur Untuk
Mengekspresikan Jiwa. Sedangkan Hadirnya Sebuah Objek Yang Memiliki Wujud
Atau Bentuk Maka Akan Tercipta Sebuah Ruang Dan Volume Yang Mengisinya,
Dengan Gelap Terang Yang Terjadi Karerna Adanya Perbedaan Intensitas Cahaya
Yang Diterima Oleh Suatu Objek.

Baca Juga : Pengertian, Ciri, Kelebihan Dan Kelemahan Sistem Ekonomi Sosialis
Beserta Contohnya Lengkap

Penyusun Atau Komposisi Dari Unsur-Unsur Estetik Merupakan Prinsip


Pengorganisasian Unsur Dalam Desain. Untuk Menambah Nilai Lebih Dalam
Karya Seni, Selain Unsur-Unsur Visual Dalam Berkarya Seni Juga Harus
Memperhatikan Prinsip-Prinsip Desain.

Fungsi Seni Patung


Seni Patung Pada Zaman Dahulu Di Buat Untuk Kepentingan Keagamaan, Pada
Zaman Hindu Dan Budha, Patung Di Buat Untuk Menghormati Dewa Atau Orang
Yang Di Jadikan Teladan. Pada Perkembangan Selanjutnya Patung Dibuat Untuk
Monumen Atau Peringatan Suatu Peristiwa Besar Pada Suatu Bangsa, Kelompok
Atau Perorangan. Pada Jaman Sekarang Seni Patung Sering Diciptakan Untuk
Mengekspresikan Diri Penciptanya Karena Lebih Bebas Dan Bervariasi.

Seni Patung Juga Diciptakan Untuk Dinikmati Nilai Keindahan Bentuknya. Secara
Umum Berdasarkan Pembutanya Seni Patung Ada 6 Macam Yaitu :

1. Patung Religi, Selain Dapat Dinikmati Keindahannya Tujuan Utama Dari


Pembuatan Patung Ini Adalah Sebagai Sarana Beribadah, Bermakna
Relijius.
2. Patung Monument, Keindahan Dan Bentuk Petung Yang Dibuat Sebagai
Peringatan Peristiwa Bersejarah Atau Jasa Seorang Pahlawan.
3. Patung Arsitektur, Keindahan Patung Dapat Dinikmati Dari Tujuan Utama
Patung Yang Ikut Aktif Berfungsi Dalam Kontruksi Bangunan.
4. Patung Dekorasi, Untuk Menghias Bangunan Atau Lingkungan Taman.
5. Patung Seni, Patung Seni Untuk Di Nikmati Keindahan Bentuknya.
Patung Kerajinan, Hasil Dari Para Pengrajin. Keindahan Patung Yang Dibuat Selain
Untuk Dinikmati Juga Sengaja Untuk Dijual.

Di Indonesia Pada Masa Lampau Sudah Dikenal Patung Primitif Seperti Yang
Terdapat Di Irian Jaya (Asmad) Dan Sulawesi Selatan (Toraja). Menurut Pendapat
Musoiful Faqih M (2004:59) Pada Masa Hindu-Budha Patung Klasik Terutama
Berkembang Di Jawa Dan Bali. Karya Patung Primitif Dan Klasik Secara Tradisional
Berlangsung Turun Temurun Hingga Sekarang. Selanjutnya Primitif Dan Klasik
Disebut Corak Tradisional Sedangkan Patung Di Luar Primitif Dan Klasik Disebut
Patung Yang Bercorak Modern. Dilihat Dari Perwujudannya, Ragam Seni Patung
Modern Dapat Dibedakan Menjadi Tiga:

Berdasarkan Coraknya Dilihat Dari Perwujudannya :

1. Corak Imitatif (Realis/ Representatif)


Corak Ini Merupakan Tiruan Dari Bentuk Alam (Manusia, Binatang Dan
Tumbuhan). Perwujudannya Berdasarkan Fisio Plastis Atau Bentuk Fisik Baik
Anatomi Proporsi, Maupun Gerak. Patung Corak Realis Tampak Pada Karya
Hendro, Trubus, Saptoto Dan Edy Sunarso.

2. Corak Deformatif
Patung Corak Ini Bentuknya Telah Banyak Berubah Dari Tiruan Alam. Bentuk-
Bentuk Alam Digubah Menurut Gagasan Imajinasi Pematung. Pengubahan Dan
Bentuk Alam Digubah Menjadi Bentuk Baru Yang Keluar Dari Bentuk Aslinya.
Karya Ini Tampak Pada Karya But Mochtar G Sidhartha.

3. Corak Nonfiguratif (Abstrak) Patung Ini Secara Umum Sudah


Meninggalkan Bentuk-Bentuk Alam Untuk Perwujudannya Bersifat Abstrak.
Karya Ini Tampak Pada Karya Rita Widagdo Yang Tidak Pernah Sedikitpun
Menampilkan Bentuk Yang Umum Dikenal Seperti Bentuk-Bentuk Yang
Ada Di Alam. Ia Mengolah Elemen- Elemen Rupa Tri-Matra Seperti; Garis,
Bidang, Ruang, Dan Memperlakukan Unsur- Unsur Rupa Tersebut
Sebagaimana Adanya – Tidak Mewakili Konsep Atau Pengertian Tertentu.

Jenis Patung Dilihat Dari Cara Pembuatannya


 Arca Merupakan Patung Dengan Bentuk Makhluk Hidup Seperti Manusia
Dan Binatang.
 Relief Merupakan Karya Seni Patung Yang Hanya Bisa Dinikmati Dari Arah
Depan Karena Terletak Pada Dinding.
Jenis Patung Dilihat Dari Posisinya
 Patung Free Standing, Merupakan Jenis Patung Yang Berdiri Tegak.
 Patung Zonde Merupakan Jenis Patung Yang Utuh Dalam Posisi Yang
Beragam Seperti Duduk, Jongkok, Tidur, Berdiri Dan Lain-Lain.
 Patung Boss Merupakan Patung Setengah Badan.
 Patung Tarso Merupakan Patung Yang Dibuat Hanya Bagian-Bagian
Tertentu Atau Sebagian Tubuhnya Saja.

Teknik Pembuatan Patung


Berdasarkan Bahan Yang Dipergunakan Untuk Membuat Patung, Maka Teknik
Pembuatan Patung Menurut Humar Sahman (1993 : 80) Dapat Dibedakan
Menjadi Lima Cara :

 Memahat (Carving)
Teknik Carving Atau Memahat Ini Pada Dasarnya Merupakan Proses Mengurangi
Bagian-Bagian Yang Tidak Diperlukan. Proses Carving Berawal Dari Bungkahan
Batu, Kayu Atau Benda Padat Yang Dapat Dipahat, Akan Dibuang Bagian-
Bagiannya Yang Tidak Esensial Sehingga Gagasan Yang Ada Sebelumnya Bisa
Dibebaskan Dari Bungkahan Itu (Sahman, 1992:85). Menurut Sukaryono (1994:33)
Teknik Pahatan Yaitu Membuang Bagian Demi Bagian, Sedikit Demi Sedikit
Dengan Cara Memahat Dan Ditinggalkan Bagian Bentuk Yang Diinginkan. Bahan
Yang Digunakan Dalam Teknik Ini Antara Lain : Batu, Cadas, Marmer, Kayu, Dan
Lain-Lain.
Memahat (Carving) Dalam Karya Seni Patung Yaitu Mengurangi Sedikit Demi
Sedikit Bagian Yang Tidak Diinginkan Hingga Menjadi Bentuk Patung Yang
Diinginkan Sesuai Ide Atau Gagasan Awalnya. Carving Merupakan Proses
Yang Sulit, Karena Itu Memerlukan Adanya Penguasaan Teknik Khusus Dan
Gagasan Atau Konsepsi Yang Cukup Matang.
 Membentuk (Modeling)

Modeling Atau Membentuk Adalah Teknik Membuat Karya Dengan


Memanfaatkan Bahan Plastis, Seperti Tanah Liat Dan Plastisin. Sahman (1992:85),
Mengatakan Bahwa Modeling Yaitu Membentuk Dengan Menambahkan Sedikit,

Sehingga Menjadi Bentuk Seperti Yang Dikehendaki. Bahan Yang Dipergunakan


Adalah Bahan Yang Mempunyai Sifat Elastis, Jadi Bentuk Yang Dikehendaki
Diperoleh Dengan Cara Menambahkan Bahan Baru Pada Bentuk Yang Sedang
Dalam Proses Menuju Tahap Penyelesaian.

Menurut Sukaryono (1994:33) Modeling Yaitu Dengan Jalan Menempelkan


Bahannya Sedikit Demi Sedikit Sehingga Menjadi Bentuk Seperti Yang Diinginkan.
Bahan Yang Digunakan Dalam Teknik Ini Antara Lain: Tanah Liat, Semen, Gips,
Bubur Kertas, Lilin. Dalam Karya Seni Patung Bahan Plastis Seperti Itu
Memungkinkan Pematungnya Menggunakan Proses Aditif Dan Subtraktif Yaitu
Bentuk Yang Dikehendaki Diperoleh Dengan Cara Menambah Atau Mengurangi
Bahan Yang Sedang Dalam Proses Pembentukan.

 Menuang (Casting)

Casting Artinya Mencetak, Yaitu Mencetak Adonan Yang Besifat Cair Dengan
Menggunakan Cetakan Untuk Menghasilkan Bentuk Yang Diinginkan (Sahman,
1992:86). Casting Atau Cor Merupakan Teknik Cor Atau Tuang, Bahan Yang
Digunakan Adalah Bahan Yang Bias Dicairkan Seperti Semen, Gipsum,
Logam, Fiber Glass Dan Lain Sebagainya.
Pembuatan Patung Ini Sebelumnya Harus Menyiapkan Cetakan Terlebih Dahulu
Seperti Dari Bahan Gips Atau Sejenisnya, Sehingga Menjadi Sebuah Cetakan Yang
Terdiri Dari Beberapa Bagian Dan Ketika Ingin Mencetak Maka Tinggal
Menyatukan Beberapa Bagian Tadi Sesuai Bentuk Cetakan.
 Merangkai (Assembling)

Assembling Atau Merangkai Yaitu Pembentukan Dengan Cara Merangkai Dari


Berbagai Macam Bahan (Sahman, 1992:86). Bahan-Bahan Yang Digunakan Dalam
Merangkai Antara Lain Adalah Kain Bekas, Logam, Karet, Kulit, Kaca, Plastik, Kayu
Dan Lain-Lain.

 Menyusun (Constructing)

Teknik Constructing Atau Konstruksi Mempunyai Kecenderungan Pada Karya


Arsitektural Atau Seni Bangunan. Constructing Yaitu Menyusun Atau Merakit
Komponen Dari Logam Atau Besi Dengan Menggunakan Alat Las Sebagai
Penyambung (Sukaryono, 1994:33). Pengertian Lain Constructing Menurut
Sahman (1992:86) Adalah Membentuk Dengan Jalan Menyusun,
Menggabungkan, Merangkaikan Sehingga Memperoleh Bentuk Yang
Direncanakan Dengan Media Perekat Yang Sesuai. Alat Yang Digunakan Antara
Lain; Mesin Las, Palu, Lem Dan Lain-Lain. Biasanya Teknik Ini Digunakan Untuk
Mencipta Patung Dengan Menyusun Bahan Sejenis.

Alat Untuk Membuat Patung Berdasarkan Bahan


Yang Digunakan ( Bahan Seni Patung )
Peralatan Yang Digunakan Untuk Membuat Patung Tergantung Kepada Bahan
Dan Tekniknya. Alat-Alat Yang Digunakan Dalam Mematung Terdiri Dari :

 Butsir Adalah Alat Bantu Untuk Membuat Patung Terbuat Dari Kayu Dan
Kawat.
 Meja Putar Adalah Meja Untuk Membuat Patung Dan Dapat Di Gerakan
Denagan Cara Diputar,Fungsinya Untuk Memudahkan Dalam Mengontrol
Bentuk Dari Berbagai Arah.
 Pahat
 Palu Kayu
 Cetakan Berfungsi Untuk Mengencangkan Ikatan Kawat Dan Memotong
Ikatan Kawat.
 Sendok Adokan Berfungsi Untuk Mengambil Adonan Dan Menempelkanya
Pada Kerangka Patung
 Pembuatan Patung Berbahan Tanah Liat Memerlukan Butsir Dan Sudip
Untuk Mengambil Dan Menambal Atau Menambahkan Bahan Serta
Menghaluskan Permukaan Yang Sulit Dijangkau Secara Langsung Oleh
Tangan.
 Patung Berbahan Kayu Dalam Pembuatannya Memerlukan Pisau, Kapak,
Martil, Gergaji Serta Ampelas.
 Patung Dari Bahan Batu Alat Yang Digunakan Berupa Pahat Baja, Martil Besi,
Gurinda “Grenda”.
 Patung Cetak Dari Bahan Logam Alat Yang Digunakan Ialah Kompor
Pengecor, Alat Cetak Dan Gurinda.
 Patung Pahat Dari Bahan Logam “Berupa Plat” Alat Yang Diperlukan Berupa
Martil, Tatah “Patah” Dan Gurinda “Grenda”.
 Patung Berbahan Semen Alat Yang Diperlukan Pisau, Martil Dan Tang.

Bahan Dalam Seni Patung


Dalam Seni Patung Bahan Merupakan Media Ekspresi Dalam Penciptaan Seni
Patung. Bahan Merupakan Dasar Dari Sebuah Karya Yang Belum Terproses Atau
Terolah Untuk Menjadi Sebuah Barang Jadi. Bahan Adalah Material Yang Diolah
Atau Diubah Sehingga Menjadi Barang Yang Kemudian Disebut Karya
Seni (Rondhi, 2003: 25).

Bahan Dalam Pembuatan Patung Meliputi Banyak Hal Mulai Dari Kayu, Logam,
Batu, Tanah, Karet, Plastik, Fiber, Gypsum, Dan Lain Sebagainya.
Setiap Bahan Memiliki Berbagai Karakteristik Yang Berbeda Dalam
Penggunaannya Yang Berperan Dalam Menghasilkan Karya Seni Berkualitas
Tinggi. Seperti Pendapat Bastomi (2003:92) Bahwa Setiap Bahan Memiliki Sifat
Khusus Yang Menjadi Karakteristiknya. Karakteristik Bahan Ditentukan Oleh
Beberapa Aspek Di Antaranya:

(1) Keindahan Yang Terkandung Di Dalam Bahan. Setiap Bahan Memiliki


Keindahan Tersendiri Terutama Pada Warna. Warna Asli Yang Ada Dalam Bahan
Banyak Mempengaruhi Keindahan Hasil Karya Seni.

(2) Tekstur Atau Kesan Permukaan Bahan. Tekstur Itu Sendiri Dapat Ditentukan
Oleh Warna. Deretan Warna Bergelombang Dapat Memberi Kesan Permukaan
Yang Tidak Rata, Sedangkan Warna

 Dasar-Dasar Pembuatan Patung


Setelah Kita Mengetahui Tentang Unsur-Unsur Patung, Kita Beralih Pada Apa
Yang Harus Dilakukan Dengan Unsur-Unsur Tersebut. Perlakuan Terhadap Unsur-
Unsur Patung Dalam Proses Tersebut Disebut Sebagai Dasar-Dasar Mematung.
Dasar-Dasar Pembuatan Patung Diantaranya:

1. Membentuk Dan Membangun


Seorang Pematung Bekerja Dengan Menyusun Unsur-Unsur Patung Untuk
Membangun Sebuah Patung. Sejak Ia Mulai Bekerja, Seorang Pematung
Mencoba Untuk Menyusun Bingkah-Bingkah Kedalam Suatu Bangunan Tertentu.

Menyusun Dan Membangun Merupakan Tindakan Yang Utama Bagi Pematung


Karena Keduanya Menentukan Keseluruhan Ujud Dari Sebuah Patung( G.
Shidarta, 1987:33).

2. Perbandingan (Proporsi), Keserasian (Harmoni) Dan Kesatuan (Unity)


Menurut Mikke Susanto (2011: 320) Perbandingan Atau Proporsi Adalah Ukuran
Antar Bagian Dan Bagian, Serta Bagian Dan Kesatuan Atau Keseluruhan. Proporsi
Berhubungan Erat Dengan Balance (Keseimbangan), Rhythm (Irama,Harmoni)
Dan Unity (Kesatuan). Proporsi Dipakai Pula Sebagai Salah Satu Pertimbangan
Untuk Mengukur Dan Menilai Keindahan Artistik.

Baca Juga : Pengertian, Fungsi, Komponen, Dan Jenis Peta Beserta Contohnya
Secara Lengkap

Perbandingan, Keserasian Dan Kesatuan Dari Bentuk Patung Harus Diperhatikan.


Bila Ada Salah Satu Perbandingan Yang Tidak Baik, Akan Menimbulkan Kesan
Yang Kurang Serasi. Karena Itu, Dalam Mematung Harus Selalu Diperhatikan
Masalah Perbandingan, Agar Patung Mempunyai Ukuran-Ukuran Yang Sesuai
Dan Serasi, Agar Tercipta Bentuk Kesatuan Yang Seimbang.

3. Keseimbangan (Balance), Dominasi Dan Irama (Rhythem)


Keseimbangan (Balance) Menurut Mikke Susanto (2011:46) Didefinisikan Sebagai
Persesuaian Materi-Materi Dari Ukuran Berat Dan Memberi Tekanan Pada
Stabilitas Suatu Komposisi Karya Seni.

Seorang Pematung Bekerja Dengan Mempertimbangkan Keseimbangan Antara


Bagian-Bagian Dari Patung Dalam Menyusun Bentuk. Keseimbangan Bagian Atas
Dengan Bagian Bawah Atau Antara Bagian Kiri Dan Kanan Dari Sebuah Patung
Untuk Mendapatkan Bentuk Yang Mantap.

Untuk Menghindari Kesan Kaku Dan Menjemukan, Seorang Pematung Dapat


Menciptakan Irama Dengan Menggarap Unsur-Unsur Patung.

Proses Penciptaan Karya Seni Patung

Tujuan Penciptaan Seni Memang Bermacam-Macam, Antara Lain Hanya Untuk


Mempresentasikan Keindahan Semata-Mata, Ada Yang Merupakan Curahan
Perasaan Haru, Dan Tak Kurang Pula Terdorong Oleh Keinginan Untuk
Mencukupi Kehidupan. Penciptaan Suatu Karya Seni Harus Melalui Proses Untuk
Menghasilkan Sebuah Karya Seni. Proses Adalah Suatu Runtutan Perubahan Atau
Perkembangan Sesuatu (Poerwadarminta, 1981 : 769). Jadi Penciptaan Suatu
Karya Seni Adalah

Proses Secara Runtut Dan Berkesinambungan Berupa Tahapan-Tahapan Dengan


Adanya Pengaruh Dari Lingkungan, Sehingga Karya Seni Dapat Diciptakan Oleh
Seniman.

Menurut L. H. Chapman (Dalam Humar Sahman 1993 : 119), Proses Mencipta Itu
Terdiri Dari Tiga Tahapan :

 Tahapan Awal

Tahapan Awal Ini Berupa Upaya Penemuan Gagasan Atau Mencari Sumber
Gagasan. Dalam Tahapan Ini Juga Dapat Dikatakan Sebagai Tahapan Mencari
Inspirasi Atau Ilham Yang Terdapat Pada Lingkungan Alam. Mencari Inspirasi
Adalah Upaya Seniman Untuk Mendapatkan Ide-Ide Baru. Dorongan Yang Kuat
Diperlukan Oleh Seniman Dalam Menciptakan Karya Seni.

 Tahapan Menyempurnakan, Mengembangkan, Dan Memantapkan


Gagasan Awal.
Dalam Tahap Menyempurnakan Ini Artinya Mengembangkan Menjadi Gambaran
Pravisual Yang Nantinya Dimungkinkan Untuk Diberi Bentuk Atau Wujud Nyata.
Jadi Gagasan Yang Muncul Pada Tahapan Awal, Pada Tahapan Ini Masih Harus
Diperbaiki Menjadi Gagasan Yang Sempurna, Sehingga Nantinya Pada Proses
Pembentukan Sebuah Karya Seni Dapat Dengan Mudah Divisualisasikan Yang
Berupa Rancangan Atau Desain.

 Tahapan Visualisasi Ke Dalam Medium


Di Dalam Proses Mencipta, Medium Memang Harus Digunakan Jika Kita Ingin
Menuntaskan Sampai Pada Tahapan Akhir. Medium Ini Sendiri Berperan Sebagai
Sarana Bagi Seniman Untuk Mengekspresikan Gagasannya. Seniman Dalam
Mewujudkan Sebuah Karya Seni Dari Tahapan Awal Sampai Tahapan Visualisasi
Seniman Lebih Berperan Aktif Dan Kreatif Dalam Mencari Inspirasi,
Penyempurnaan Gagasan, Dan Sampai Visualisasi Ke Dalam Medium.
Penuangan Konsep Atau Bentuk Desain Ke Dalam Medium, Mempermudah
Seniman Dalam Membuat Dan Menghasilkan Sebuah Karya Seni. Pemilihan
Medium Juga Harus Diperhatikan Dengan Baik, Karena Medium Sangat
Berpengaruh Dalam Proses Penciptaan.

Prinsip-Prinsip Desain Dalam Seni Patung

Sebuah Karya Seni Merupakan Wujud Organisasi Dari Unsur-Unsur Seni Rupa.
Unsur-Unsur Seni Rupa Tersebut Diorganisasikan Sedemikian Rupa, Sehingga
Terciptalah Sebuah Bentuk Yang Memiliki Makna. Dalam Proses
Pengorganisasiannya, Unsur-Unsur Tersebut Ditata Dengan Memperhatikan
Aturan- Aturan Tertentu Sehingga Diperoleh Suatu Karya Yang Bernilai Estetis.
Asas Yang Mempedomani Bagaimana Mengatur, Menata Unsur-Unsur Rupa Dan
Mengkombinasikan Dalam Menciptakan Bentuk Karya. Sehingga Mengandung
Nilai Estetis Atau Dapat Membangkitkan Pengalaman Rupa Yang Menarik
Disebut Dengan Prinsip-Prinsip Desain (Sunaryo, 2002:6). Prinsip-Prinsip Desain
Disebut Juga Kaidah-Kaidah Yang Menjadi Pedoman Dalam Berkarya Seni Rupa.
Dalam Berkarya Khususnya Seni Patung, Harus Memperhatikan Prinsip-Prinsip
Desain, Antara Lain :

Keseimbangan
Keseimbangan (Balance) Dalam Pembuatan Adalah Keadaan Atau Kesamaan
Antara Kekuatan Yang Saling Berhadapan Dan Menimbulkan Kesan Seimbang
Secara Visual Ataupun Secara Intensitas Kekaryaan. Keseimbangan Ini Ada Dua
Macam, Yaitu Keseimbangan Formal Dan Informal. Keseimbangan Formal Adalah
Keseimbangan Pada Dua Pihak Berlawanan Dari Satu Poros. Sedangkan
Keseimbangan Informal Adalah Keseimbangan Sebelah Menyebelah Dari
Susunan Unsur Yang Menggunakan Prinsip Susunan Ketidaksamaan Atau Kontras
Dan Selalu Asimetris (Kartika, 2004 : 60).

Irama

Irama (Rhythm) Merupakan Pengaturan Unsur-Unsur Rupa Secara Berulang Dan


Berkelanjutan., Sehingga Bentuk Yang Tercipta Memiliki Kesatuan Arah Dan Gerak
Yang Membangkitkan Keterpaduan Bagian-Bagiannya (Sunaryo, 2002:35).
Menurut Kartika (2007:82), Irama Merupakan Pengulangan Unsur-Unsur Karya
Seni. Irama Dalam Seni Rupa Sangat Penting Karena Pengamatan Karya Seni Atau
Proses Berkarya Sangat Membutuhkan Waktu, Sehingga Perlu Mengetahui Irama
Dalam Persoalan Warna, Komposisi, Garis Maupun Lainnya (Susanto, 2002:98).
Repetisi Merupakan Perulangan Unsur-Unsur Pendukung Karya Seni. Repetisi
Atau Ulang Merupakan Selisih Antara Wujud Yang Terletak Pada Rung Dan
Waktu. Sunaryo (2002:35) Mengatakan Bahwa Irama Dapat Diperoleh Dengan
Beberapa Cara, Yakni (1) Repetitif, Merupakan Irama Yang Diperoleh Dengan
Mengulang Unsur, Menghasilkan Irama Total Yang Sangat Tertib, Monoton Dan
Menjemukan, Sebagai Akibat Pengaturan Unsur-Unsur Yang Sama Baik Bentuk,

Ukuran Maupun Warnanya, (2) Alternatif, Merupakan Bentuk Irama Yang Tercipta
Dengan Cara Perulangan Unsur-Unsur Rupa Secara Bergantian,
(3) Progresif, Merupakan Irama Yang Diperoleh Dengan Menunjukkan Perulangan
Dalam Perubahan Dan Perkembangan Secara Berangsur-Angsur Atau Bertingkat,
Dan Yang Ke (4) Flowing, Merupakan Irama Yang Mengalun Terjadi Karena
Pengaturan Garis- Garis Berombak, Berkelok, Dan Mengalir Berkesinambungan.
Dominasi

Dominasi Atau Penonjolan Mempunyai Maksud Mengarahkan Perhatian Orang


Yang Menikmati Suatu Karya Seni Yang Dipandang Lebih Penting Daripada Hal-
Hal Yang Lain. Penonjolan Atau Penekanan Dilakukan Dengan Cara Memberi
Intensitas, Pemakaian Warna Kontras, Dan Ukuran Yang Berlawanan.

Menurut Sunaryo (2002: 36-37) Dominasi Adalah Penonjolan Peran Atau


Penonjolan Bagian, Atas Bagian Lainnya Dalam Suatu Keseluruhan. Dengan
Adanya Dominasi, Unsur-Unsur Tidak Akan Tampil Seragam, Setara Atau Sama
Kuat Melainkan Justru Memperkuat Keseutuhan Dan Kesatuan Bentuk. Lebih
Lanjut Bastomi (1992: 70), Mengataan Bahwa Dominasi Merupakan Upaya Untuk
Menonjolkan Inti Seni Atau Puncak Seni, Sehingga Dominasi Pada Suatu Karya
Seni Sangat Dibutuhkan Karena Akan Menjadikan Karya Menarik Dan Menjadi
Pusat Perhatian.

Karya Yang Baik Mempunyai Titik Berat Untuk Menarik Perhatian (Center Of
Interest). Ada Beberapa Cara Untuk Menarik Perhatian Kepada Titik Berat
Tersebut, Yaitu Dicapai Dengan Melalui Perulangan Ukuran Dan Kontras Antara
Tekstur, Nada Warna, Garis, Ruang, Bentuk (Kartika, 2007: 63)

Kesebandingan

Kesebandingan (Proporsi) Merupakan Pengaturan Hubungan Antara Bagian Yang


Satu Terhadap Bagian Keseluruhan (Sunaryo, 2002:31). Pengaturan Bagian Yang
Dimaksud Bertalian Dengan Ukuran, Yaitu Besar Kecilnya Bagian, Luas Sempitnya
Bagian, Panjang Pendeknya Bagian, Atau Tinggi Rendahnya Bagian. Tujuan
Pengaturan Kesebandingan Adalah Agar Dicapai Kesesuaian Dan Keseimbangan,
Sehingga Diperoleh Kesatuan Yang Memuaskan. Kesebandingan Juga Menjadi
Prinsip Desain Yang Mengatur Hubungan Ukuran Unsur Dengan Keseluruhan
Agar Tercapai Kesesuaian.
Kesatuan

Kesatuan (Unity) Merupakan Prinsip Pengorganisasian Unsur Rupa Yang Paling


Mendasar (Sunaryo, 2002:31). Nilai Kesatuan Dalam Suatu Bentuk Bukan
Ditentukan Oleh Jumlah Bagian-Bagiannya. Kesatuan Diperoleh Dengan
Terpenuhinya Prinsip-Prinsip Yang Lain Maka Kesatuan Merupakan Prinsip-
Prinsip Desain Yang Paling Berperan Dan Menentukan. Kartika (2007:59)
Mengatakan Bahwa Kesatuan Bukan Sekedar Kuantitas Bagian, Melainkan
Menunjuk Pada Kualitas Bagian-Bagian.
Dengan Kata Lain, Dalam Kesatuan Terdapat Pertalian Yang Erat Antar Unsur-
Unsurnya Sehingga Tidak Dapat Terpisahkan Satu Dengan Yang Lain, Serta Tidak
Perlu Ada Penambahan Lagi Maupun Yang Dapat Dikurangkan Dari Padanya.

Dari Paparan Di Atas, Prinsip Desain Pada Dasarnya Merupakan Tolok Ukur Yang
Digunakan Untuk Menilai Suatu Karya Yang Baik Khususnya Dalam
Pengorganisasian Setiap Unsur Sehingga Membentuk Perpaduan Yang Menarik.

Karya Seni Dapat Dikatakan Memiliki Nilai Estetis Apabila Dalam Penciptaannya
Dapat Dilihat Dari Bagaimana Cara Mendesain. Adapun Desain Yang Baik Adalah
Desain Yang Dibuat Sesuai Dengan Prinsip Desai N. Ada Delapan Unsur Desain
Yang Perlu Diperhatikan Oleh Para Seniman Dalam Mendesain Karya Seni, Yaitu
Garis, Warna, Tekstur, Raut, Bentuk, Ruang, Volume, Dan Gelap Terang.

Sedangkan Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mendesain Adalah


Mengorganisasikan Unsur-Unsur Desain Dalam Prinsip-Prinsip Desain Yang
Terdiri Dari : Keseimbangan, Irama, Dominasi, Kesebandingan Dan Kesatuan.
Dengan Demikian Karya Seni Dapat Dikatakan Karya Yang Memiliki Nilai
Keindahan, Apabila Seniman Sudah Menerapkan Unsur-Unsur Seni Dengan
Pengaturan Yang Didasarkan Pada Prinsip-Prinsip Desain.
Contoh Seni Patung Dan Penjelasannya Lengkap
Dengan Gambarnya

ž Contoh Seni Patung Corak Imitatif (Realis/Representatif);


Yaitu Merupakan Tiruan Dari Bentuk Alam (Manusia, Binatang, Dan Tumbuhan).
Perwujudan Patung Corak Ini Berdasarkan Fisio Plastis Atau Bentuk Fisik Baik
Anatomi, Proporsi, Maupun Gerak. Karya Hendra, Trubus, Saptono, Dan Edy
Sunarso. Contoh Patung Corak Imitatif “Pembebasan” Karya Edy Sunarso.

Contoh Seni Patung Corak Imitatif


žž

Contoh Seni Patung Corak Deformatif ;


Yaitu Bentuknya Telah Banyak Berubah Dari Tiruan Alam. Bentuk-Bentuk Alam
Diolah, Digubah Menurut Gagasan Dan Imajinasi Pematung. Pengubahan Dari
Bentuk Alam Menjadi Bentuk Baru Ini Masih Terkait Dengan Sifat-Sifat Fisik. Dari
Bentuk-Bentuk Imajinasi Dan Geometris Selanjutnya Muncul Corak Kubistis.
Corak Ini Tampak Pada Karya Pematung Seperti ; But Mochtar, G Sidharta, Dan
Lain-Lain. Contoh Patung Corak Deformatif “Dewi Kebahagiaan” Karya G. Sidharta
Contoh Seni Patung Corak Deformatif

Contoh Seni Patung Corak Nonfiguratif (Abstrak) ;


ž Yaitu Secara Umum Sudah Banyak Meningglkan Bentuk-Bentuk Alam
Untuk Perwujudannya (Abstrak). Corak Abstrak Dipengaruhi Oleh Aliran
Konstruksi. Patung Dipandang Sebagai Bentuk Konstruksi, Yaitu Susunan Material
Seperti Besi, Plat, Kawat, Kayu, Plastik, Dan Sebagainya. Contoh Patung
Nonfiguratif “Tonggak Samudra” Karya G. Sidharta.
Contoh Seni Patung Corak Nonfiguratif Abstrak

Pengertian Patung, Fungsi, Tujuan, Jenis dan Teknik Pembuatan Patung Lengkap–
Patung adalah suatu benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus
sebagai suatu karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut dengan Pematung.

Tujuan penciptaan patung adalah untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan
selama mungkin. Karenanya, patung biasanya dibuat dengan menggunakan bahan yang
tahan lama dan sering kali mahal, terutama dari perunggu dan batu seperti marmer,
kapur, dan granit. Kadang, walaupun sangat jarang, digunakan pula bahan berharga
seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang lebih umum dan tidak terlalu mahal
digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk kayu, keramik, dan logam.

Pada masa lalu patung dijadikan sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa yang
disembah. Namun seiring dengan makin rasionalnya cara berfikir manusia, maka patung
tidak lagi dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni belaka. Fenomena
pemberhalaan patung ini terjadi pada agama-agama atau kepercayaan-kepercayaan
yang politeisme seperti terjadi di Arab sebelum munculnya agama samawi. Mungkin juga
dalam Hindu kuno di India dan Nusantara, dalam agama Buddha di Asia, Konghucu,
kepercayaan bangsa Mesir kuno dan bangsa Yunani kuno.

PROMOTED CONTENT
Rahasia untuk hilangkan nafas bau, hanya butuh 2 menit sehari

Rambut rontok dapat dihentikan selamanya

Dokter Tiongkok ungkap cara memulihkan sendi!


Dokter asal Beijing ungkap cara menyembuhkan persendian
Contents [hide]
 1 Fungsi Dan Tujuan Patung
 2 Jenis-Jenis Patung
o 2.1 Jenis Patung Dilihat Dari Cara Pembuatannya
o 2.2 Jenis Patung Dilihat Dari Posisinya
o 2.3 Jenis Patung Dilihat Dari Fungsinya
 3 Teknik Pembuatan Patung
 4 Alat dan Bahan Membuat Patung

Fungsi Dan Tujuan Patung


Adapun fungsi dan tujuan pembuatan patung, diantaranya

 Untuk sarana beribadah dan bermakna religius bagi sebagian umat beragama.
 Untuk memperingati atau mengenang peristiwa dan kejadian yang bersejarah atau
jasa seorang pahlawan di masa lampau.
 Untuk menunjang dalam konstruksi bangunan dan bernilai estetika atau
keindahan.
 Untuk menghias bangunan atau lingkungan taman, baik taman rumah maupun
taman bermain.
 Sebagai karya seni murni untuk estetika yang hanya dinikmati keindahan
bentuknya.
 Untuk dijual karena dibuat oleh para pengrajin.

Jenis-Jenis Patung
Jenis Patung Dilihat Dari Cara Pembuatannya
 Arca, yaitu jenis patung yang bentuknya menyerupai bentuk makhluk hidup seperti
manusia dan hewan.
 Relief, yaitu patung terletak pada dinding sehingga hanya bisa dinikmati atau
dinilai dari arah depan saja.
Jenis Patung Dilihat Dari Posisinya
 Patung Free Standing, yaitu jenis patung yang cara pembuatan cara
peletakkannya dengan cara berdiri tegak.
 Patung Zonde, yaitu jenis patung yang cara pembuatannya dibentuk secara utuh
dan peletakkannya memiliki posisi yang beragam seperti duduk, jongkok, tidur,
backflip dan lain-lain.
 Patung Boss, yaitu jenis patung yang bentuknya hanya setengah badan.
 Patung Tarso, yaitu jenis patung yang cara pembuatannya hanya bagian-bagian
tertentu atau sebagian tubuhnya saja dari objek pembuatan patung seperti tangan
saja, kaki, atau kepala saja.

Jenis Patung Dilihat Dari Fungsinya


 Patung Monumen, yaitu jenis patung yang fungsinya sebagai alat untuk
memperingati suatu peristiwa sejarah atau tokoh tertentu yang berjasa besar.
 Patung sebagai Lambang Pemujaan atau berhala, yaitujenis patung yang
digunakan sebagai lambang pemujaan dan sesembahan dalam acara keagamaan
tertentu atau alat peribadatan.
 Patung Miniatur, yaitu jenis patung yang merupakan tiruan suatu bangunan atau
arca dalam bentuk yang lebih kecil.
 Patung Dekorasi, yaitu jenis patung yang berfungsi menjadi ornamen atau
penghias baik di dalam maupun di luar ruangan.

Teknik Pembuatan Patung


Adapun teknik pembuatan patung diantaranya yaitu:

 Teknik Modeling, yaitu teknik membuat patung dengan cara membuat model
terlebih dahulu sebelum patung sbenarnya dibentuk.
 Teknik Merakit, yaitu teknik membuat patung dengan cara merakit bahan dasar
patung kemudian merangkainnya hamper mirip dengan permaianan puzzle.
 Teknik Cetak atau Cor, yaitu teknik membuat patung dengan cara memenaskan
bahan dasar patung yaitu logam hingga mencair lalu dituangkan dalam cetakan
patung yang telah dibentuk rupa patungnya.
 Teknik Membentuk, yaitu teknik membuat patung dengan cara membentuk patung
secara bertahap sehingga tercipta patung yang diinginkan. Biasanya hasil patung
dari teknik ini lebih maksimal karena menggunakan perasaan atau feeling dalam
membentuknya.
 Teknik Butsir, yaitu teknik membuat patung dari bahan dasar patung yang lunak
seperti tanah liat dan gips yaitu dengan cara mengurangi dan menambah bagian-
bagian bahan dasar patung sehingga tercipta karya patung yang cantik.
 Teknik Pahat, yaitu teknik dalam membuat patung dari bahan dasar keras seperti
kayu, tulang, batu,granit dengan mengurangi bagian yang tidak diperlukan
sehingga tercipta bentuk patung yang diinginkan.
Alat dan Bahan Membuat Patung
Adapun alat dan bahan yang perlu diperlukan untuk membuat patung, diantaranya yaitu

 Butsir dan sudip. Alat yang berfungsi untuk mengambil dan menambal atau
menambahkan bahan serta menghaluskan permukaan yang sulit dijangkau
tangan. Biasanya, alat ini digunakan dalam pembuatan patung berbahan dasar
tanah liat.
 Pisau, kapak, martil, gergaji dan ampelas digunakan dalam pembuatan patung
berbahan kayu.
 Pahat baja, martil besi, gurinda. Alat ini digunakan dalam pembuatan patung dari
bahan batu, granit, dan marmer.
 Kompor pengecor, alat cetak dan gurinda. Alat ini digunakan dalam pembuatan
patung cetak dari bahan logam.
 Martil, tatah atau pahat dan grenda. Alat ini digunakan dalam pembuatan patung
dengan cara pahat dari bahan dasar logam.
 Pisau, martil dan tang. Alat ini digunakan dalam pembuatan patung berbahan
dasar semen

Seni Patung – Tahukah kalian mengenai seni patung merupakan


bentuk seni tiga dimensi buatan manusia yang menampilkan nilai
estetika/keindahan. Patung digolongkan sebagai seni tiga dimensi
karena memiliki ukuran panjang,lebar dan tinggi (volume) serta dapat
dinikmati dari segala arah.

Umumnya patung diciptakan untuk memenuhi kebutuhan batin manusia


atau hanya sekedar untuk dinikmati keindahannya saja.
Sementara Menurut KBBI, seni patung adalah suatu benda yang
sengaja dipahat untuk meniru bentuk manusia dan hewan.

Sedangkan menurut Mikke Susanto, seni patung merupakan hasil karya


tiga dimensi yang dibuat dengan cara mengurangi bahan atau membuat
modelnya terlebih dahulu dengan teknik cetak atau cor. Untuk di
Indonesia sendiri, seni patung sudah dikenal sejak zaman prasejarah
dan terus berkembang hingga sekarang.

Berbagai macam bentuk dan ukuran patung bisa ditemui di Indonesia.


Jenis dan bahan dasar pembuatan patung juga beragam, ada yang
terbuat dari bahan yang lunak seperti kayu, tanah liat dan semen hingga
bahan dengan struktur yang keras seperti batu dan logam.
DAFTAR ISI ARTIKEL
 Sejarah Seni Patung Di Indonesia
 Jenis-Jenis Seni Patung
 1. Berdasarkan Bentuknya
 2. Berdasarkan Jenisnya
 Teknik Seni Patung
 1. Teknik Butsir
 2. Teknik Modeling
 3. Teknik Merakit Atau Cor
 4. Teknik Merakit
 5. Teknik Membentuk
 6. Teknik Pahat
 Contoh Seni Patung yang Menjadi Ikon Negara di Dunia
 1. Patung Liberty
 2. Christ The Redeemer, Rio de Janeiro
 3. Sphinx, Mesir
 4. Spring Temple Budha
 5. Garuda Wisnu Kencana

Sejarah Seni Patung Di Indonesia

Sejarah seni patung di Indonesia erat kaitannya dengan perkembangan


seni ukir. Menurut beberapa literatur, orang Indonesia telah mengenal
seni ukir sejak tahun 1500 SM. Nenek moyang orang Indonesia saat itu
mengukir kapak batu dengan menggunakan peralatan sederhana. Motif
yang dibuatnya pun masih sangat sederhana, berupa garis, titik atau
lengkungan.

Pada tahun 500-300 SM, seni ukir mengalami perkembangan. Dalam


dekade tersebut, masyarakat mulai menggunakan bahan perunggu,
emas dan perak untuk diukir. Bahkan, mereka telah mengenal teknik cor
sendiri, sehingga motif ukiran yang dihasilkan mulai beragam.

Seni Rupa Terapan

Sejak masuknya agama agama Hindu, Budha dan islam ke


Indonesia,seni ukir di Indonesia langsung mengalami perkembangan
pesat. Banyak yang membuat ukiran pada candi dan prasasti sebagai
bentuk penghormatan terhadap raja. Saat itu juga, masyarakat mulai
mengukir candi, keris,batu nisan dan alat-alat kesenian. Pada zaman
inilah nenek moyang kita mulai mengenal seni pahat atau seni patung.

Jenis-Jenis Seni Patung


Ada banyak sekali jenis-jenis seni patung yang dibuat manusia. Jenis-
jenis tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu berdasarkan bentuk
serta jenisnya. Berikut penjelasannya :

1. Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya , seni patung terbagi menjadi dua jenis yaitu :

 Figuratif. Jenis patung figuratif adalah patung yang dibentuk


dengan meniru bentuk yang ada dalam kehidupan nyata.
Contohnya seperti bentuk manusia, bentuk hewan, atau bentuk
tumbuhan yang di buat sedemikian menyerupai bentuk aslinya.
 Non Figuratif. Jenis non figuratif merupakan jenis patung yang
bentuknya tidak menyerupai bentuk aslinya. Patung jenis ini
biasanya hanya menampilkan garis, lekukan atau bagian tertentu
dari suatu objek.

2. Berdasarkan Jenisnya

Berdasarkan jenisnya, seni patung terbagi menjadi dua kelompok yaitu :


 Zonde Bosse. Patung jenis Zonde Bosse ini merupakan bentuk
patung yang berdiri sendiri (kanan kirinya lepas) dan tidak
menempel pada satu sisi.
 Relief. Patung jenis relief merupakan patung yang menempel pada
permukaan dinding. Biasanya patung relief ini menceritakan
adegan penting yang terdapat dalam suatu cerita.

Teknik Seni Patung

Patung merupakan karya seni yang dibuat dengan sentuhan tangan-


tangan terampil. Dalam proses pembuatannya, ada beberapa teknik
pembuatan yang digunakan. Diantaranya adalah :

1. Teknik Butsir

Butsir merupakan salah satu teknik pembuatan patung dengan cara


mengurangi bahan lunak seperti tanah liat,gips malam dan bahan yang
berstruktur lunak lainnya sehingga tercipta karya patung yang memiliki
nilai estetika.

Seni Tari

2. Teknik Modeling

Modeling merupakan teknik dalam membuat patung dengan cara


membuat model terlebih dahulu dan setelah itu dibentuk patung
sebenarnya.

3. Teknik Merakit Atau Cor

Teknik ini biasanya digunakan pada proses pembuatan patung dengan


bahan dasar logam. Pembuatan diawali dengan memanaskan logam
hingga mencair kemudian dituangkan dalam cetakan patung yang telah
dibentuk rupa patungnya.

4. Teknik Merakit

Teknik ini hampir mirip dengan permainan puzzle, yaitu dengan cara
merakit bahan dasar patung kemudian merangkainya.

5. Teknik Membentuk

Teknik ini merupakan teknik pembuatan patung dengan cara


membentuk patung secara bertahap sehingga tercipta patung yang
diinginkan. Dalam teknik ini lebih membutuhkan ketelitian dari
senimannya. Tetapi kualitas patung yang diperoleh biasanya lebih bagus
karena menggunakan perasaan atau feelingdalam membentuknya.

6. Teknik Pahat

Teknik pahat biasanya dilakukan pada proses pembuatan patung


dengan bahan dasar keras seperti kayu, tulang, batu ganit, batu granit
dan bahan dasar yang berstruktur keras lainnya dengan cara
mengurangi bagian-bagian tertentu pada bahan dasar hingga
membentuk patung yang diinginkan.
Contoh Seni Patung yang Menjadi Ikon Negara di
Dunia

Patung memang memiliki nilai estetika tersendiri dibandingkan dengan


jenis karena seni lainnya. Ada banyak sekali patung-patung buatan
manusia yang terkenal akan keindahan dan kemegahannya. Bahkan
ada beberapa yang menjadi ikon sebuah negara. Berikut beberapa
patung yang paling terkenal di dunia, antara lain :

1. Patung Liberty

Tentu anda telah mengetahui di negara mana patung ini berada. Patung
Liberty memang sudah menjadi ikon negara Paman Sam, Amerika
Serikat. Karya seni patung seorang wanita yang sedang memegang
obor ini telah menjadi saksi sejarah Amerika Serikat. Patung ini
merupakan pemberian Prancis kepada Amerika saat merayakan 100
tahun deklarasi kemerdekaan pada tanggal 28 Oktober 1886.

2. Christ The Redeemer, Rio de Janeiro


Christ The Redeemer merupakan patung Yesus berukuran raksasa
dengan tinggi 30 meter. Patung ini memiliki tangan yang membentang di
udara sepanjang 28 meter. Christ The Redeemer merupakan salah satu
patung terbesar di dunia. Lokasinya pun tidak biasa, patung ini berdiri
kokoh di puncak Gunung Corcovado setinggi 700 meter. Patung
berukuran raksasa ini dibangun antara tahun 1926 hingga 1931 dan
menjadi patung ikonik di Brazil.

Seni Kriya

3. Sphinx, Mesir

Layaknya Amerika dan Brazil yang mempunyai Liberty dan Christ The
Redeemer yang menjadi ikon, Mesir juga memiliki patung kebanggaan.
Mesir memiliki patung yang berbentuk setengah hewan dan setengah
manusia yang dikenal patung Sphinx.

Sphinx merupakan patung yang terbuat dari batu gamping yang


berbentuk tubuh singa dan kepala manusia. Patung ini duduk dengan
gagah di Dataran Tinggi Giza. Diketahui bahwa Sphinx memiliki
ketinggian 20,22 meter, panjang 73,5 meter dan lebar 19,3 meter.
Diperkirakan patung ini dibuat oleh bangsa mesir kuno sekitar 2558
hingga 2532 SM.

4. Spring Temple Budha

Spring Temple Budha merupakan patung tertinggi di dunia. Patung ini


terletak di Henan, China. Patung yang dibangun dari tahun 1997 sampai
2008 ini memiliki ketinggian 153 meter dengan berat mencapai 1.000 ton
dengan 1.100 potongan tembaga.

5. Garuda Wisnu Kencana

Patung Garuda Wisnu Kencana terletak di Bukit Ungasan, Jimbaran,


Bali. Ukuran patung ini cukup fantastis yakni tinggi 75 meter serta lebar
mencapai 60 meter. Patung ini mulai dibangun pada tahun 1997 dan
baru saja diresmikan pada 8 Agustus 2018.
Seni patung adalah salah satu cara manusia dalam mengekspresikan
seni. Di zaman modern seperti sekarang ini banyak sekali patung yang
dibuat oleh manusia dengan nilai seni yang tinggi dan beberapa
diantaranya memiliki ukuran yang tidak biasa.

Demikianlah ulasan singkat mengenai seni patung. Manusia memang


memiliki cara-cara sendiri untuk mengekspresikan perasaannya, salah
satunya adalah melalui seni patung. Teknik pembuatan patung
sederhana seperti yang telah kita bahas tadi rupanya dapat
menghasilkan karya seni yang terkadang tak ternilai harganya.

Patung
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian

Patung Durga Mahisashuramardinidalam ruang utara candi Siwa di Prambanan


Patung David karya Michelangelo, salah satu karya patung terkenal

Patung adalah benda tiga dimensi karya manusia yang diakui secara khusus sebagai suatu
karya seni. Orang yang menciptakan patung disebut pematung. Tujuan penciptaan patung adalah
untuk menghasilkan karya seni yang dapat bertahan selama mungkin. Karenanya, patung biasanya
dibuat dengan menggunakan bahan yang tahan lama dan sering kali mahal, terutama
dari perunggu dan batu seperti marmer, kapur, dan granit. Kadang, walaupun sangat jarang,
digunakan pula bahan berharga seperti emas, perak, jade, dan gading. Bahan yang lebih umum dan
tidak terlalu mahal digunakan untuk tujuan yang lebih luar, termasuk kayu, keramik, dan logam.
Bahan manufaktur seperti resin juga kerap kali digunakan karena durabilitas dan harganya yang
relatif murah.
Pada masa lalu patung dijadikan sebagai berhala, simbol Tuhan atau Dewa yang disembah. Tapi
seiring dengan makin rasionalnya cara berfikir manusia, maka patung tidak lagi
dijadikan berhala melainkan hanya sebagai karya seni belaka. Fenomena pemberhalaan patung ini
terjadi pada agama-agama atau kepercayaan-kepercayaan yang politeisme seperti terjadi di Arab
sebelum munculnya agama samawi. Lihat juga arca. Mungkin juga dalam Hindu kuno
di India dan Nusantara, dalam agama Buddha di Asia, Konghucu, kepercayaan bangsa Mesir kuno
dan bangsa Yunani kuno. Salah satu fungsi patung terdapat dibawah ini.
Fungsi
A. Patung Religi

Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk sarana beribadah dan


bermakna religius bagi sebagian umat beragama.

B. Patung Monumen

Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk memperingati atau mengenang


peristiwa dan kejadian yang bersejarah atau jasa seorang pahlawan di masa
lampau.
C. Patung Arsitektur

Tujuan pembuatan patung ini adalah menunjang dalam konstruksi


bangunan dan bernilai estetika atau keindahan.

D. Patung Dekorasi

Tujuan pembuatan patung ini adalah digunakan untuk menghias bangunan


atau lingkungan taman, baik taman rumah maupun taman bermain.

E. Patung Seni

Tujuan pembuatan patung ini adalah sebagai karya seni murni untuk
estetika yang dapat dinikmati pesan dan bentuknya.

F. Patung Kerajinan

Tujuan pembuatan patung ini adalah untuk dijual karena dibuat oleh
para pengrajin.

Ada pula jenis-jenis patung. berikut ini contohnya.


Jenis Seni Patung
1. Patung Dada
Penampilan karya patung yang menampilkan patung sebatas dari dada ke atas.
2. Patung Torso
Penampilan karya patung yang hanya menampilkan bagian badan, dari dada, pinggang dan
panggul.
3. Patung Lengkap
Penampilan karya patung yang menampilkan bagian badan dari bagian atas sampai bagian bawah
(seluruh objek).
Bahan Seni Patung

1. Bahan lunak. Material yang digunakan empuk dan mudah dibentuk. Misalnya tanah liat,
plastisin dan sabun.
2. Bahan sedang. Material yang tidak lunak dan tidak keras. Misalnya kayu waru, kayu
sengon, kayu randu dan kayu mahoni.
3. Bahan keras. Material dapat berupa kayu atau batu - batuan. Contohnya kayu jati, kayu ulin,
batu granit, batu andesit dan batu marmer.
Selain bahan - bahan tadi dalam membuat patung kita juga dapat membuat patung dari semen,
pasir, kuningan, perunggu, emas, dll.[butuh rujukan]
Home
Artikel
Pengertian
Pengertian Seni Patung dan Contohnya Berdasarkan Jenis Teknik yang Digunakan

Pengertian Seni Patung dan


Contohnya Berdasarkan Jenis
Teknik yang Digunakan
Seni Patung – Teknik seni patung merupakan hasil ekspresi jiwa manusia dengan
mambuat bentuk visual lewat media tiga dimensi yang mempunyai tujuan sebagai
keindahan.
Seni patung mampu dengan mudah ditemui lebih-lebih di jalan-jalan. Biasanya
dibangun sebagai bentuk monumen atau pengingat jasa atas momen yang pernah
terjadi.

Tapi kalian tahu tidak sih siapa saja tokoh seni patung yang udah banyak menciptakan
karyanya di negeri ini? Nah, pada kali ini kami akan mengupas berkenaan siapa saja
tokoh seni patung yang perlu kalian ketahui.

Daftar Isi Konten


 1 Pengertian Seni Patung
 2 Sejarah Seni Patung
 3 Jenis Karya Seni Patung
 4 Contoh Seni Patung
o 4.1 1. Relief
o 4.2 2. Patung
o 4.3 3. Lukisan
o 4.4 4. Kerajinan Gantungan
o 4.5 5. Kerajinan Dari Keramik
o 4.6 6. Seni Kaligrafi
o 4.7 7. Mozaik
o 4.8 8. Ukiran
o 4.9 9. Fotografi
o 4.10 10. Topeng
PENGERTIAN SENI PATUNG
Pengertian seni patung merupakan hasil ekspresi jiwa manusia, dengan membuat
bentuk visual melalui media tiga dimensi yang bertujuan keindahan. Bentuk seni
patung mempunyai berbagai ukuran, dari yang kecil untuk hiasan di atas meja, sampai
yang besar. Bentuk terakhir ini kemudian dikenal sebagai monumen.

Namun ada juga patung yang dibangun sebagai tanda penghormatan terhadap
seseorang, misalnya patung Budha, atau patung Pangeran Diponegoro. Pada umumnya
patung dibuat dalam bentuk manusia dan binatang, tetapi ada pula dalam bentuk
lain.

Pada abad ke-20 para pematung bekerja dengan menggunakan cahaya, ruang, dan
alam, yang merupakan perluasan konsep patung tradisional.

Seperti seni lukis, seni patung mula-mula dihasilkan dalam rangka upacara
keagamaan. Waktu itu biasanya patung merupakan perwujudan tokoh nenek moyang
atau orang berjasa yang disembah oleh masyarakat primitif.

Masyarakat primitif percaya kepada alam kehidupan sesudah mati, sehingga bagi
mereka yang berjasa dibangunlah suatu bentuk sebagai lambang. Bahan utamanya
batu. Perkembangan seni pa-tung dapat dikatakan sebagai rekaman perkembangan
kebudayaan manusia.

Seni patung menjelaskan jalan kehidupan manusia dan ide jamannya yang ditampilkan
dalam bentuk fisik. Misalnya pada jaman Yunani kuno dan Abad Pertengahan orang
lebih menyukai patung bentuk manusia. Para pematung modern lebih banyak
menguraikan ide dan segi ideal masyarakatnya.

SEJARAH SENI PATUNG

Seni patung di Indonesia berkaitan erat pertumbuhan seni ukir. Berdasarkan sejarah,
bangsa Indonesia mengenal seni ukir sekitar th. 1500 Sm\M, yaitu terhadap zaman
batu muda (Neolitik).

Nenek moyang bangsa Indonesia mengakibatkan ukiran terhadap kapak batu, tempaan
tanah liat dan bahan-bahan lain bersama motif dan pengerjaan yang amat sederhana.

Bahan-bahan yang digunakan adalah tanah liat, batu, kayu, bambu, kulit, dan tanduk
hewan. Motif yang dibikin masih berupa geometris berupa garis, titik, dan
lengkungan.
Seni ukir terasa berkembang terhadap zaman perunggu di th. 500 hingga 300 SM yang
sudah mengguankan bahan perunggu, emas, dan perak. Mereka bahkan sudah
mengenal tehnik cor, dan memiliki variasi motif yang beragam.

Perkembangan seni ukir di Indonesia terasa berkembang pesat sehabis masuknya


agama Hindu, Budha, dan Islam. Pada era itu, sebagai penghormatan terhadap Raja,
maka dibuatlah ukiran terhadap candi-candi dan prasasti.

Bahkan, ukiran juga ditemukan terhadap keris dan tombak, batu nisan, dan alat-alat
kesenian (gamelan dan wayang).
Motif-mitif ini juga sering kali berkisah berkenaan para dewa dan pahlawan. Ketika
seni ukir menemui era keemasannya, barulah penduduk mengenal seni oahat atau
patung.

Masyarakat sudah terasa berpikir ntuk menciptakan sesuau yang lebih indah dan
menarik lagi. Tidak hanya mengukir, tapi mengakibatkan sebuah bentuk.

JENIS KARYA SENI PATUNG

Patung kalau di memandang berasal dari aspek bentuknya terbagi ke dalam 2 (dua)
group yaitu :
 Figuratif merupakan bentuk berasal dari patung yang dibikin dengan meniru bentuk-bentuk
secara alamiah, yaitu seperti : manusia, hewan atau tumbuhan. Bentuk ini kebanyakan
dibuatnya secara utuh sesuai dengan aslinya. Bentuk ini juga dapat dibikin dengan lewat
sistem fragmentasi atau di sederhanakan dan stilasi atau juga di gayakan.
 Nonfiguratif merupakan patung yang dibikin tidaklah seperti bentuk figuratif yang artinya,
dibikin diluar berasal dari bentuk aslinya. Ada yang hanya menampilkan garis-garis melintang
atau memanjang, lubang, lekukan, benda, dan lain-lain.
Berdasarakan jenisnya berkenaan dengan tehnik pembuatan patung, patung sendiri
dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:

 Zonde Bosse, yaitu bentuk berasal dari patung yang berdiri sendiri serta lepas di kanan-
kirinya. Patung ini tidak menempel pada tidak benar satu sisinya.
 Relief, yaitu bentuk berasal dari patung yang menempel pada permukaan dinding. Relief
sendiri kebanyakan melukiskan adegan berasal dari sebuah cerita. Candi shiwa dan candi
brahma di kompleks candi prambanan yang berisi adegan atau urutan cerita ramayana yang
merupakan umpama berasal dari relief.
CONTOH SENI PATUNG
1. RELIEF

Relif merupakan gambar ataupun lukisan yang di tampilkan kedalam wujud Tiga
Dimensi atau Trimata, Yang berada di atas bidang dua dimensi atau dwi mata Yang
mana relif kebanyakan terdapat pula terhadap tugu-tugu peringatan serta terdapat
terhadap candi, Yang terhadap kebanyakan relif terhitung memuat diorama serta
mempunyai nilai sejarah yang terlalu tinggi, untuk lebih jelasnya silahkan saja kawan
dekat genggam internet menyaksikan semisal gambarnya di bawah ini.

2. PATUNG

Berikutnya adalah patung, yang mana patung bisanya jadi Expresi dari jiwa manusia,
Biasanya manusia memicu patung berbentuk Visual yang membentuk Media Tiga
Dimensi, adalah keindahan sebagai obyek utama dari pembuatan patung. Biasanya
pantung sanggup berbentuk manusia, hewan ataupun yang lainya, bikin kawan dekat
genggaminternet.com silahkan langsung di lihat di bawah ini.

3. LUKISAN
Taukah kawan dekat genggaminternet.com apakah lukisan itu? Lukisan sanggup kami
artikan sebagai seni yang sengaja di bikin langkah menggoreskan cat kuas, atau
peralatan yang lainya. Kemudian di lukis terhadap kanvas sebagai medianya, agar
kawan dekat lebih jelas silahkan langsung di lihat penjelasanya di bawah ini ya.

4. KERAJINAN GANTUNGAN
Sering sekali kami menyaksikan kerajinan yang satu ini, yang mana dahulu saya
terhitung sering memicu beraneka gantungan kunci berbentuk logo facebook, Twitter
dan jgua yang lainya, ada terhitung yang membuatnya dari bambu dan lain
sebagainya, Taukah kawan dekat Gantungan kunci atau kerajinan tersebut sanggup di
katakan sebagai tidak benar satu semisal seni Rupa murni, hal ini di karenakan
fungsinya sebagai penghias kunci saja. Untuk Lebih jelasnya silahkan langsung di
menyaksikan contohnya tersebut ini ya.

5. KERAJINAN DARI KERAMIK


Taukah kawan dekat genggaminternet.com Baik zaman dahulu hingga sekarang
terdapat banyak sekali kerajinan keramik yang berbentuk guci atau yang lainya,
bersama keindahan yang tida duanya tentunya. untuk lebih jelasnya silahkan
menyaksikan semisal gambar keraajinan dari keramik.

6. SENI KALIGRAFI
Kaligrafi adalah tidak benar satu seni yang sering sekali kami jumpai di masyarakat,
tidak cuma terhadap masyarakat Islam, terhadap masyarakat Cina terhitung masyur
tentang seni kaligrafi ini, yang mengedepankan terhadap keindahan. Untuk lebih
jelasnya silahkan menyaksikan gambar semisal seni kaligrafi.

7. MOZAIK
taukah kawan dekat apa itu seni mosaik, Mosaik sanggup kami artikan sebagai seni
merangkai pecahan atau potongan kecil batu, keramik, atau kaca.. sehingga kawan
dekat genggaminternet enteng untuk jelas silahkan menyaksikan gambar semisal
Mozaik di bawah ini.

8. UKIRAN
Ukiran merupakan seni memahat batu atau kayu untuk menjadikan suatu wujud atau
rupa yang kami idamkan bersama keindahan tentunya. Umumnya ukiran banyak yang
mempunyai berbentuk makhluk hidup atau bunga.

Ukiran kebanyakan dijadikan hiasan di tempat tinggal atau di perkantoran. baiklah


silahkan kawan dekat menyaksikan semisal gambar ukiran di bawah ini.

9. FOTOGRAFI
Seni fotografi merupakan tidak benar satu Expresi dari sang pengambil Foto. untuk
lebih jelasnya silahkan saja kawan dekat menyaksikan semisal gambar Hasil fotografi
di bawah ini.

10. TOPENG
Dan yang terakhir adalah Topeng, Topeng sudah sagat lama di kenal oleh masyarakat
Indonesia yang terbentuk dari plastik, kayu, plastik, kain, atau logam. Topeng
sanggup di memakai di mana saja, akan tapi lebih umum di memakai pas pertunjukan
tari dan sebagainya.Silahkan menyaksikan langsung semisal gambar di bawah ini.

Nah, itu tadi adalah pembahasan mengenai seni patung yang telah rangkum, seputar
pengertian, jenis bentuk dan teknik yang diterapkan dalam pembuatan patung itu
sendiri. Semoga apa yang saya bagikan ini dapat bermanfaat, sebagai pembuatan
tugas seni budaya anda. Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai