BENTUK MOLEKUL
A. Bentuk Molekul Berdasarkan Teori VSEPR
Teori VSEPR adalah teori yang menggambarkan bentuk molekul berdasarkan kepada tolakan pasangan electron disekitar atom pusat. Teori
talakan pasangan electron ini dikenal dengan istilah VSEPR (Valence Shell Electron Pair of Repulsion)
Bentuk molekul didasarkan kepada jumlah electron yang saling tolak-menolak disekitar atom pusat yang akan menempati tempat sejauh munkin
untuk meminimumkan tolakan.
Molekul BeCl2
Struktur lewis BeCl2
Molekul NH3
molekul COCl2
struktur lewis
bentuk molekul
yaitu bentuk molekul yang didasarkan kepada bentuk orbital kulit terluarnya, dimana terjadi pengabungan beberapa orbital membentuk orbital yang
baru yang tingkat energinya sama yan disebut dengan hibridisasi.
Pembentukan orbital hibrida dapat dilihat dari conntoh berikut
molekul PCl5
Molekul CH4
molekul SF6
Bentuk-bentuk molekul berdasarkan teori hibridisasi
Gaya van der Waals dapat terjadi pada molekul-molekul polar dan molekulmolekul
a. Gaya Dipol-Dipol
Pada molekul hidrogen klorida, terjadi ikatan kovalen dengan struktur Lewis
sebagai berikut.
Hσ+ — Clσ+
Dua molekul yang masing-masing memiliki dipol akan selalu tarik-menarik dengan posisi bagian (–) berdekatan dengan bagian (+)
Gaya London sangat lemah, dan akan bertambah jika jumlah electron dalam molekul bertambah banyak.akibatnya titik didih makin tinggi.
1. Ikatan Hidrogen
Ikatan hydrogen adalah ikatan antara atom hydrogen dengan unsur yang sangat elektronegatif yaitu unsur F, O, N . hal ini tercermin dari
kenaikan titik didih yang mencolok pada senyawa tersebut misalnya pada NH3, H2O. seperti gambar berikut
a. Ikatan hydrogen pada molekul air
Grafik titik didik hidrida pada gol VI A
Ikatan ini terjadi karena atom F jauh lebih elektronegatif disbanding atom H.
Dari grafik-grafik tersebut yang menggambarkan titik didih hidrida golonganVA, VIA, dan VIIA terlihat bahwa NH3, H2O, dan HF mempunyai
titik didih yanglebih tinggi dari hidrida yang segolongannya. Hal ini disebabkan oleh adanya ikatan hidrogen di antara molekul-molekulnya.
EFEK RUMAH KACA
SULISTIYO WIBOWO ARTIKEL FISIKA
Pertanyaan dan jawaban ini akan terus saling berputar layaknya roda gila yang berputar.
Namun sebenarnya masih banyak hal yang belum jelas dari pertanyaan ini, seperti Mengapa
gas O2 dan H2 bukan termasuk gas rumah kaca, padahal sama-sama tidak berwarna?
Gas-gas yang termasuk gas rumah kaca adalah gas yang merupakan Molekul polar.
Molekul polar adalah molekul yang memiliki distribusi muatan yang tidak merata, atau
memiliki bagian positif dan negatif. Molekul-molekul gas yang simetris seperti O2, H2, N2 dan
gas yang bentuk molekulnya simetris lainnya memiliki distribusi muatan yang seragam,
Molekul ini disebut dengan molekul nonpolar. Sedangkan molekul yang tidak simetris
cenderung memiliki distribusi muatan yang tidak merata, atau momen listriknya tidak nol.
Contohnya seperti molekul gas CO2, C0, dan H2O.
Molekul-molekul gas polar ini dapat menyerap dan memancarkan energi foton seperti
layaknya atom. Bedanya atom melakukannya dengan perpindahan(eksitasi dan
deeksitasi) elektron atau mengubah bilangan kuantum n untuk elektron. Sedangkan molekul
gas dengan melakukan vibrasi maupun rotasi atau mengubah bilangan kuantum vibrasi dan
rotasi. Energi akibat vibrasi maupun rotasi lebih kecil dibandingkan dengan energi akibat
perpindahan elektron pada atom. Menurut elektrodinamika klasik muatan yang dipercepat
(vibrasi maupun rotasi) dapat memancarkan gelombang elektromagnetik.
Eksitasi tingkat energi rotasi dan vibrasi merupakan pertimbangan penting dalam model-
model fenomena pemanasan global. Untuk molekul-molekul CO2, kebanyakan garis absorbsi
berada dalam daerah inframerah, jadi cahaya tampak dari matahari tidak diserap oleh CO2 di
atmosfer melainkan langsung mengenai permukaan bumi dan memanaskannya. Akibatnya,
permukaan bumi yang suhunya lebih rendah dari matahari memancarkan radiasi panas yang
memuncak pada spektrum inframerah. Radiasi inframerah tersebut tidak dipancarkan ke luar
angkasa melainkan diserap oleh molekul-molekul CO2 di udara. Jadi , CO2 bersama dengan
molekul-molekul lain di atmosfer bertindak seperti sebuah katup satu arah untuk energi dari
matahari dan bertanggung jawab menaikkan suhu permukaan bumi di atas suhu yang akan
tercapai bila tidak ada atmosfer. Fenomena tersebut pada umumnya disebut “Efek rumah
kaca”.