3. Bila dua baris pada masing-masing kolomnya berunsur sama, maka |A| = 0.
4. Bila dua kolom pada masing-masing barisnya berunsur sama, maka |A| = 0.
7. BIla satu baris merupakan jumlah dari dua baris lainnya , maka |A| = 0.
8. Bila satu kolom merupakan jumlah dari dua kolom lainnya, maka |A| = 0.
9. Bila kelipatan satu baris dijumlahkan dengan kelipatan baris lainnya menjadi
baris lainnya lagi, maka |A| = 0.
10. Bila kelipatan satu kolom dijumlahkan dengan kelipatan kolom lainnya menjadi
kolom lainnya lagi, maka |A| = 0.
13. Bila, dari Matriks A, satu kolom ditambah dengan kolom lainnya atau dengan
kelipatan kolom lainnya menjadi matrisk B, maka |B| = |A|.
14. Bila, dari Matriks A, dua baris dipertukarkan tempatnya dengan kolom yang
sama menjadi matrisk B, maka |B| = – |A|.
15. Bila, dari Matriks A, dua kolom dipertukarkan tempatnya dengan baris yang
sama menjadi matrisk B, maka |B| = – |A|.
2 5 3
A 1 4 9
2 8
1
sarrus | A | {( 2)( 4)(8) (5)(9)( 2) (3)(1)(1)} {( 3)( 4)( 2) (9)(1)( 2) (8)(1)(5)}
(64 90 3) (24 18 40) 75
16. 1 4 9
B 2 5 3
2 8
1
sarrus | A | {(1)(5)(8) (4)(3)( 2) (9)(1)( 2)} {( 9)(5)( 2) (3)(1)(1) (8)( 2)( 4)}
(40 24 18) (90 3 64) 75
17.
16. Bila, dari Matriks A, satu baris ditambah dengan baris lainnya pada kolom yang
sama menjadi matrisk B, maka |B| = |A|.
17. Bila, dari Matriks A, satu baris ditambah dengan kelipatan baris lainnya pada
kolom yang sama menjadi matrisk B, maka |B| = |A|.
18. Bila, dari Matriks A, satu kolom ditambah dengan kolom lainnya pada baris yang
sama menjadi matriks B, maka |B| = |A|.
19. Bila, dari Matriks A, satu kolom ditambah dengan kelipatan kolom lainnya pada
baris yang sama menjadi matrisk B, maka |B| = |A|.
2 5 3
A 1 4 9
2 8
1
sarrus | A | {( 2)( 4)(8) (5)(9)( 2) (3)(1)(1)} {( 3)( 4)( 2) (9)(1)( 2) (8)(1)(5)}
(64 90 3) (24 18 40) 75
18. Baris ke dua ditambah 2 x baris ketiga ya Lua, maka diperoleh :
2 5 3
B 5 6 25
2 8
1
sarrus | A | {( 2)(6)(8) (5)( 25)( 2) (3)(1)(5)} {( 3)(6)( 2) (25)(1)( 2) (8)(5)(5)}
(96 250 15) (36 50 200) (60 15) 75
20. Bila dari Matriks A, satu baris dikali dengan nilai c ( c = konstanta) menjadi
matrisk B, maka |B| = c|A|.
21. Bila, dari Matriks A, satu kolom dikali dengan nilai c ( c = konstanta) menjadi
matrisk B, maka |B| = c|A|.
2 5 3
A 1 4 9
2 8
1
sarrus | A | {( 2)( 4)(8) (5)(9)( 2) (3)(1)(1)} {( 3)( 4)( 2) (9)(1)( 2) (8)(1)(5)}
(64 90 3) (24 18 40) 75
Baris 1 kalikan 2 , kolom ke 2 kalikan 3
baris 3 kalikan 4
baris 3 dikurang 3 kali baris bertama C
|C| = 1800
8 20 12
B 1 4 9
2 8
1
sarrus | A | {(8)( 4)(8) (20)(9)( 2) (12)(1)(1)} {(12)( 4)( 2) (9)(1)(8) (8)(1)( 20)}
(256 360 12) (96 72 160) (200 100) 300
22. Bila |A| = 0 , maka matriks A disebut matriks singular. Matriks ini berpangkat (
rank) tidak penuh , Rank (A) = R(A) < n. Matriks A tidak mempunyai kebalikan
(inverse) ( A-1 tidak ada).
23. Bila |A| ≠ 0 , maka matriks A disebut matriks nonsingular. Matriks ini
berpangkat ( rank) penuh , Rank (A) = R(A) = n. Matriks A mempunyai
kebalikan (inverse) ( A-1 ada) .
1 0 1 2
0 3 2 1
A= 1 0 3 6
2 3 3 -1
12 +1 +0 – 4 - 3 – 0 =6
Buang Kolom 2 :
M22 = -14 , 22 = -14 , a22 = 3
|A| = 12 . a12 + 22 . a22 + 32 . a32 + 42 . a42 = 0 + 3 (-14) + 0 + 3(6) = -24
1 0 1 2
0 3 2 1
0 0 2 4 B3 – B1
0 3 1 -5 B4 – 2B1
1 0 1 2
0 3 2 1
0 0 2 4
0 0 -1 -6 B4 – B2
1 0 1 2
0 3 2 1
0 0 2 4
0 0 0 -4 B4 – (- ½ )B3