BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman sirih merah lebih suka tumbuh di tempat teduh. Misalnya dibawah
pohon besar yang ridang. Bisa juga tumbuh subur di tempat yang berhawa sejuk,
hanya butuh 60-75 persen cahaya matahari. Dengan tumbuh si tempat teduh, daunnya
akan melebar. Warna merah keunguannya yang cantik akan segera terlihat bila
daunnya dibalik. Batangnya tumbuh gemuk. Namun apabila tumbuh terkena banyak
air akar dan batangnya akan membusuk.21
dan molekul-molekul kecil sehingga menyebabkan kerusakan yang tetap pada sel
dan kematian sel pada jamur.6
c. Polifenol
Bersifat racun bagi bakteri yang memiliki kelompok oksidasi dapat
menghambat aktivitas enzim dan menonaktifkan protein pada sel bakteri.19,23
d. Tanin
Memiliki aktivitas antibakteri, secara garis besar mekanismenya adalah
toksisitas tanin dapat merusak membran sel bakteri, senyawa astrigen tanin dapat
menginduksi pembentukkan ikatan senyawa kompleks terhadap enzim atau subtrat
mikroba dan pembentukan suatu ikatan tanin terhadap ion logam yang dapat
menambah daya toksisitas tanin itu sendiri. Tanin juga mempunyai efektif dalam
menghambat pertumbuhan atau mematikan Candida albicans.
e. Minyak atsiri
Berperan sebagai antibakteri dan juga sebagai antifungal.24
menjadi faktor penyebab denture stomatitis. Faktor resiko yang berkaitan dengan
denture stomatitis pada pemakaian gigitiruan penuh (berbeda pada gigitiruan
sebagian), gigitiruan lepasan sebagian maksila (berbeda pada gigitiruan lepasan
sebagian mandibular), gigtiruan yang kurang dibersihkan, memakai gigitiruan pada
malam hari, kualitas gigitiruan buruk, diabetes mellitus, terapi antibiotik, defisiensi
imun, vitamin A, defisiensi foliat dan besi, gangguan fungsi kelenjar saliva, obat
serogenik, menggunakan tembakau dan tingkat aliran saliva.25
Candida albicans dan Staphylococcus aureus berkaitan dengan lesi-lesi pada
pasien angular cheilitis, dimana Candida albicans berperan penting sebagai
penyebab utama. Candida albicans dan Staphylococcus aureus merupakan
mikroorganisme dengan kapasitas perlekatan yang tinggi pada mukosa mulut.
Perkembangan stomatitis termasuk faktor penting, seperti perubahan saliva, serta
perubahan rongga mulut lainnya. pH saliva rendah serta kabohidrat tinggi terlihat
pada pasien denture stomatitis dibandingkan pasien lainnya.25
Penelitian Bhat V (2013) di India mengemukakan dari 55 orang pemakai
gigitiruan penuh, 27 orang (50%) diantaranya menderita DS. Dari 27 orang penderita
tersebut, 13 orang (48%) diantaranya positif Candida albicans.14 Penelitian Monroy
(2004) di Meksiko mengemukakan dari 50 orang pasien Atropic Denture stomatitis
dengan pH rata-rata 5,2 ditemukan pada membran mukosa yaitu Candida albicans
51,4%, Staphylococcus aureus 52,4% dan Streptococcus mutans 67,6%, sedangkan
pada gigitiruan penderita ditemukan Candida albicans 66,7% dan Staphylococcus
aureus dan Streptococcus mutans adalah 49,5%.11
Genus : Candida
Spesies : Candida albicans
mikroorganisme dan host diperantarai oleh komponen spesifik dari dinding sel
mikroorganisme, adhesion dan reseptor.33
Setelah tahap perlekatan, Candida albicans berpenetrasi kedalam sel epitel
mukosa. Dalam hal ini, enzim yang berperan adalah aminopeptidase dan asam
fosfatase. Proses selanjutnya setelah tahap penetrasi tergantung pada ketahanan
tubuh sel pejamu. Jika ketahanan tubuh pejamu tidak baik ataupun terdapat factor
predisposisi, maka keadaan tersebut akan memudahkan invasi Candida albicans
kedalam jaringan host. Pada tahap invasi, blastospora akan berkembang menjadi
pseudohifa dan tekanan dari pseudohifa akan merusak jaringan sehingga invasi ke
dalam jaringan dapat terjadi.33
Kemampuan suatu mikroorganisme untuk mempengaruhi lingkungannya
diantaranya tergantung pada kemampuannya untuk membentuk suatu komunitas.
Candida albicans membentuk komunitasnya dengan membentuk ikatan koloni yang
disebut biofilm. Biofilm merupakan koloni mikroba (biasanya penyebab suatu
penyakit) yang membentuk matrik polimer organik yang dapat digunakan sebagai
penanda pertumbuhan mikroba. Berfungsi sebagai pelindung sehingga mikroba yang
membentuk biofilm biasanya mempunyai resisten terhadap antimikroba biasa atau
menghindar dari system kekebalan sel. Berkembangnya biofilm biasanya seiring
bertambahnya infeksi klinis sehingga biofilm menjadi salah satu faktor virulensi.33
Merusak
Alkaloid membran sel Staphylococcus
bakteri aureus
Menghambat
aktifitas
enzim &
Polifenol
menonaktikan
protein pada
sel bakteri
Menghambat
sintesis
protein dan
Tanin menghambat
pertumbuhan
Candida
Candida
albicans
Memicu
denaturasi
Enzim rusak dan
Minyak protein pada
ikatan protein rusak
atsiri dinding sel
candida
Pertumbuhan
bakteri dan jamur
terganggu
Bakteri
50% 25% 12,5% 6,25% & jamur
Pertumbuhan Pertumbuhan
Staphylococcus aureus Candida albicans
terganggu terganggu