PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas merupakan masa kritis bagi ibu yang telah bersalin dan
bayi baru lahir. Masa nifas atau yang biasa disebut sebagai periode
postpartum adalah masa yang dimulai dari tanda akhir periode intrapartum
yaitu dari kelahiran plasenta dan selaput janin hingga kembalinya organ
reproduksi pada kondisi tidak hamil. Dalam masa nifas diperlukan suatu
asuhan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik
maupun psikologis.
Pada masa nifas, ibu memiliki kebutuhan dasar yang berhubungan
dengan nutrisi yaitu minum vitamin A (200.000 SI) agar bisa memberikan
vitamin A kepada bayinya melalui ASI (Kemenkes RI, 2013). Vitamin A
adalah salah satu zat gizi penting yang larut dalam lemak, disimpan dalam
hati dan tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus dipenuhi dari luar
tubuh.
B. Rumusan masalah
1. Apa definisi Ibu pada masa nifas ?
2. Apa saja tujuan Ibu pada masa nifas ?
3. Apa saja peran dan tanggung jawab Bidan dalam masa nifas ?
4. Bagaimana tahapan masa pada Ibu nifas ?
5. Bagaimana kebijakan program nasional masa pada Ibu nifas ?
6. Apa-apa saja program dari masa nifas ?
7.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Ibu Nifas
Masa nifas (puerperium) adalah dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-
alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung kira-kira
6 minggu.
(Prawirohardjo, 2002 : N-23).
Masa nifas adalah masa segera setelah kelahiran sampai 6 minggu. Selama masa ini,
saluran reproduktif anatominya kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (Obstetri
William)
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai
alat-alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas 6-8 minggu. (Sinopsis
Obstetri)
Masa nifas dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu
berikutnya. (JHPEIGO, 2002)
Masa nifas tidak kurang dari 10 hari dan tidak lebih dari 8 hari setelah akhir persalinan,
dengan pemantauan bidan sesuai kebutuhan ibu dan bayi. (Bennet dan Brown, 1999)
Seorang bidan pada saat memberikan asuhan kepada ibu dalam masa nifas, ada beberapa
hal yang harus dilakukan, akan tetapi pemberian asuhan kebidanan pada ibu masa nifas
tergantung dari kondisi ibu sesuai dengan tahapan perkembangannya antara lain dalam
literature (Saifudin, 2006) :
a. Kunjungan ke-1 (6-8 jam setelah persalinan)
Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri. Mendeteksi dan merawat
penyebab lain perdarahan, rujuk bila perdarahan berlanjut. Memberikan konseling
pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa
nifas karena atonia uteri. Pemberian ASI awal, melakukan hubungan antara ibu dan
bayi baru lahir. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia. Jika
petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal dengan ibu dan bayi baru
lahir untuk 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan
sehat.
b. Kunjungan ke-2 (6hari setelah persalinan)
Memastikan involunsi uterus berjalan normal, uterus berkontraksi fundus dibawh
umbilicus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau. Menilai adanya tanda-tanda
demam, infeksi atau perdarahan abnormal. Memastikan ibu mendapat