Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TESTING DAN IMPLEMENTASI SISTEM

DISUSUN OLEH
AINA MAULINA ESA 1610512005
BRYAN PUTRA P 1610512022
SABILLA OPI APRILIA 1610512021

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN”
JAKARTA 2019
Gambar 1. A Bug Report Life Cycle or Workflow

A. Buat penjelasan tentang Bug report life cycle sesuai dengan gambar
diagram diatas
1. Review
Review merupakan saat ketika tester menemukan sebuah bug dan
membuat laporan tentang bug tersebut, untuk ditinjau bahwa bug
tersebut benar adanya atau tidak sehingga jika benar adanya bug tersebut
dapat ditindak lanjuti.
2. Rejected
Rejected kondisi ketika laporan bug yang sudah ditinjau dan dianggap
perlu dicek lebih lanjut lagi (perlu dites atau dilakukan research lebih
lanjut) untuk nantinya dilaporkan kembali. Bisa juga laporan bug
tersebut ditolak.
3. Open
Laporan bug sudah ada keberadaannya dan benar bug tersebut terbukti
keberadaannya. Sehingga dengan hal ini statusnya berubah menjadi
open. Dimana bug tersebut akan di tindak lebih lanjut oleh tim
pengembang.
4. Assigned
Tim proyek akan menugaskan bagian development untuk memperbaiki
bug tersebut.
5. Test
Setelah ditugaskan ke bagian development untuk diperbaiki, akan masuk
ke tahap tes lagi. Pada tahap ini akan ada 2 tes. Pertama adalah tes
konfirmasi, apakah bug yang diperbaiki sudah bisa berjalan dengan baik
sesuai dengan fungsinya yang diharapkan. Ada juga tes regresi yang
melihat apakah setelah diperbaiki, bug tersebut mmenimbulkan masalah
lain atau memberikan efek lain terhadap sistem.
6. Reopened
Saat ketika perbaikan bug gagal melewati pengujian konfirmasi dan
regresi. Jika hanya memenuhi salah satu atau bahkan tidak memenuhi
sama sekali, akan dibuat kembali laporan bug.
7. Cancelled
Apabila tim menilai masalah yang ditimbukan bukan sebuah masalah
yang real, hanya false positive. Maka tim proyek membatalkan
perbaikan bug tersebut.
8. Closed
Jika perbaikan sudah berhasil memenuhi tahap test berarti dianggap
sudah terselesaikan dan laporan ditutup.
9. Deferred
Ketika tim menilai bahwa bug yang ditemukan benar adanya, namun
kurang begitu penting atau berpengaruh. Dianggap bukan sebuah
prioritas untuk diperbaiki. Sehingga memungkinkan untuk ditunda
perbaikannya.

B. Jelaskan apa yang dimaksud pengujian fungsional dan non-fungsional,


kemudian jelaskan perbedaannya?
1. Pengujian fungsional adalah jenis pengujian yang memastikan bahwa produk
perangkat lunak bekerja sesuai dengan persyaratan. Dalam pengujian ini, kami
menguji semua fungsionalitas produk. Penguji dapat memberikan input yang
sesuai dan memeriksa hasilnya. Kemudian dia dapat membandingkan hasil
aktual dengan hasil yang diharapkan. Pengujian ini melibatkan memeriksa
antarmuka pengguna, API, basis data, dll. Misalnya, asumsikan perangkat lunak
seperti sistem manajemen pusat medis. Sistem ini memiliki sejumlah fungsi
seperti menambah, memperbarui, menghapus rincian pasien, menambah,
memperbarui menghapus rincian dokter, laporan umum, mencetak tagihan, dll.
Memeriksa apakah masing-masing fungsi berfungsi seperti yang diharapkan
adalah pengujian fungsional.

2. Pengujian nonfungsional adalah jenis pengujian yang memeriksa aspek


nonfungsional dari sistem. Ini berfokus pada berbagai aspek seperti kinerja,
kegunaan, keandalan dll. Dengan kata lain, ini menguji parameter yang tidak
diuji dalam pengujian fungsional. Namun, pengujian nonfungsional sama
pentingnya dengan pengujian fungsional. Ini juga membantu untuk
mendapatkan penerimaan klien. Memeriksa bagaimana sistem bekerja untuk
beban kerja yang diantisipasi, memeriksa sistem untuk beban kerja yang
ekstrem, memeriksa bagaimana perangkat lunak menangani beban kerja yang
diharapkan untuk suatu periode beban kerja mereka dan memeriksa bagaimana
sistem bekerja pada beban mendadak adalah beberapa contoh untuk pengujian
nonfungsional.

3. Perbedaan pengujian fungsional dan non-fungsional

Pengujian Fungsional Pengujian Non-Fungsional


Pengujian fungsional adalah proses Pengujian nonfungsional adalah
pengujian perangkat lunak yang jenis pengujian yang memeriksa
digunakan dalam pengembangan cara sistem beroperasi daripada
perangkat lunak di mana perangkat perilaku spesifik sistem.
lunak diuji untuk memastikan bahwa
itu sesuai dengan semua persyaratan.
Lebih mudah untuk menetapkan Sulit untuk menentukan persyaratan
persyaratan untuk pengujian untuk pengujian nonfungsional.
fungsional.
Pengujian fungsional menjelaskan Pengujian non-fungsional
apa yang dilakukan produk. menjelaskan cara kerja produk.
Pengujian unit, pengujian integrasi, Pengujian kinerja, pengujian beban,
dan pengujian penerimaan pengguna dan, pengujian tegangan adalah
adalah beberapa jenis pengujian beberapa jenis pengujian
fungsional nonfungsional.

Memeriksa fungsi masuk adalah Memeriksa berapa banyak


contoh untuk pengujian fungsional pengguna yang dapat masuk ke
sistem secara bersamaan adalah
contoh untuk pengujian
nonfungsional.

Kesimpulannya, Perbedaan antara pengujian fungsional dan


nonfungsional adalah bahwa pengujian fungsional adalah jenis pengujian yang
memastikan bahwa fungsionalitas perangkat lunak berfungsi dengan baik
sedangkan pengujian nonfungsional adalah jenis pengujian yang memeriksa
aspek-aspek nonfungsional seperti kinerja, kegunaan, keandalan dll. perangkat
lunak.

Anda mungkin juga menyukai